Disusun oleh :
Kelompok 10
Naurah Thifal Safitri (21034010054)
Aditya Reyhan Prasetyo (21034010076)
Rizkyka Dinda Prasetya (21034010095)
Raisya Octavia Putri Prianto (21034010098)
DOSEN PENGAMPU
Ir. Tuhu Agung R., MT.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengamati dan mengetahui perubahan pada
sampel air sungai yang telah diberi perlakuan yang berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Analisis Pencemaran Lingkungan
Pencemaran sungai merupakan salah satu bentuk dari pencemaran air yang membuat
sungai menjadi terkontaminasi dan kehilangan fungsinya. Pencemaran bisa terjadi karena
kurangnya rasa tanggung jawab dari manusia dengan membuang berbagai bentuk limbah ke
dalam sungai dan mengakibatkan kondisi sungai terus mengalami penurunan. Sungai yang
tercemar bisa memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan, salah satunya adalah bisa
terjadi banjir.
Air merupakan sumber daya alam yang penting bagi makhluk hidup. Tanpa adanya air
yang bersih, makhluk hidup tidak dapat hidup secara normal. Jumlah air yang ada di muka
bumi tidak mengalami perubahan, akan tetapi air tersebut mengalami perputaran yang bisa
disebut juga sebagai sebuah siklus air (Leonard Boy, 2021).
2.3 Sungai
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang
Sungai, dijelaskan bahwa sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa
jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi
kanan dan kiri oleh garis sempadan. Sedangkan daerah aliran sungai merupakan suatu wilayah
daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara
alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
Tempat Gelap
Terpapar
Matahari
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan sampel yang kami lakukan selama 48 jam di 3 lokasi
pengawetan yang berbeda yaitu pada tempat pendinginan (di kulkas), tempat gelap (bawah
kasur), dan terpapar matahari. Hasil pengawetan air sungai yang disimpan pada ketiga tempat
tersebut mengalami reaksi pengendapan. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi pengendapan
apabila reaksi tersebut menghasilkan endapan. Endapan merupakan zat padat yang tidak larut
dalam cairan tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengendapan yaitu pH larutan,
temperatur, konsentrasi pengendap, waktu pengendapan, dan kecepatan pengadukan. Waktu
pengendapan selama 48 jam pada sampel air sungai sudah cukup dapat mengendapkan
sedimentasi yang ada. Endapan paling banyak dihasilkan pada tempat penyimpanan
pendinginan (kulkas) dikarenakan kelarutan semakin menurun dengan turunnya suhu, jadi
dengan menurunnya suhu maka pembentukan endapan akan semakin banyak disebabkan
banyak endapan yang sudah tidak berada pada larutannya.
Selanjutnya, lokasi pengawetan yang berada pada kulkas menyebabkan suhu turun dan
kecepatan metabolisme juga turun. Suhu rendah ini menyebabkan aktivitas mikroorganisme
juga melambat. Pada tempat gelap suhu ruang, sampel air sungai sama sekali tidak terpapar
sinar matahari. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya proses fotosintesis sehingga persebaran
oksigen yang terlarut akan berkurang. Dengan suhu ruang juga menyebabkan, mikroorganisme
tidak berkembang pesat seperti pada suhu tinggi. Lokasi pengawetan yang terkena sinar
matahari menyebabkan endapan yang ada tidak terlalu banyak, hal ini dikarenakan kealrutan
semakin meningkat dengan naiknya suhu, jadi dengan naiknya suhu maka pembentukan
endapan semakin berkurang disebabkan banyak endapan yang berada pada larutannya. Selain
itu, sampel air yang terpapar sinar matahari dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri
berbahaya karena mikroorganisme berkembang pesat pada suhu yang tinggi. Pada pengawetan
ini juga endapan sedikit berwarna hijau karena adanya proses fotosintesis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kami, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sampel diambil pada musim kemarau di hari Minggu, 05 Maret 2023 pada pukul 11.00
AM. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di daerah sekitar Kali Kebonsari yang
merupakan Daerah Aliran Sungai (Brantas).
2. Pengawetan pada tempat pendinginan dihasilkan endapan yang banyak dikarenakan
larutan semakin menurun seiring turunnya suhu dan menurunnya metabolisme karena
suhu rendah.
3. Pengawetan pada tempat gelap dihasilkan endapan yang tidak terlalu banyak,
metabolisme tidak secepat pada tempat yang terpapar matahari dan proses
metabolisme yang ada tidak secepat saat terpapar sinar matahari.
4. Pengawetan pada tempat yang terpapar sinar matahari dihasilkan endapan yang sedikit
dikarenakan larutan semakin banyak seiring naiknya suhu, naiknya metabolisme
karena suhu tinggi sehingga menyebabkan meningkatnya pertumbuhan bakteri.
Endapan yang ada pun sedikit berwarna hijau dikarenakan adanya proses fotosintesis.
5.2 Saran
Pada proses pengambilan sampel hendaknya dilakukan persiapan yang matang pada
media yang digunakan untuk mengambil sampel. Keamanan pada saat mengambil sampel air
juga perlu diperhatikan, pengambilan di jembatan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan
kerja. Proses pengawetan sampel juga perlu diperhatikan, penempatan sampel air harus benar
sehingga data yang didapat valid.
DAFTAR PUSTAKA
Kumidu: PPT Teknik sampling Air. (n.d.). Retrieved March 13, 2023, from
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=128898&forceview=1
Leonard Boy. (2021). Waspada Pencemaran Sungai, Kenali Penyebab dan Akibatnya.
https://www.rumah.com/panduan-properti/pencemaran-sungai-57576
Widiyanti, N. L. P, M. dan N. P. Ristiati. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Koliform Pada Depo
Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan. 3 (1) : 64-73.