METODE FILTRASI
Alfi Rafied Arisandi1*, Afi Septa Ariati2, Fatirrahim Vrali3 , Nadya Chairunnisa⁴ ,
Anggi Nindya Sari⁵
Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Sriwijaya1
*Correspondence email: penulis1Alrafiedgt1231@gmail.com
Abstrak. Air adalah suatu zat dan materi yang tidak terpisahkan dari berbagi analogi kehidupan, baik bagi manusia, hewan,
tumbuhan, dan sebagai faktor penting keberlangsungan aktivitas di muka bumi. Permukaan bumi terdiri atas 71% air yang
menutupi nya, mencakup air di lapisan es dan gletser, air danau, air sungai, air tanah, dan air di atmosfer. Jika di ibaratkan seluruh
air tersebut dimasukkan ke dalam bola, maka bola akan memiliki diameter sekitar 860 mil (sekitar 1.385 kilometer). Air bersih
sepatutnya adalah hal umum yang bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat di bumi. Namun beberapa orang tidak mendapatkan
persediaan air bersih yang layak konsumsi, hal tersebut terjadi karena sumber daya air yang dikelola dengan kurang baik. Metode
untuk meningkatkan kualitas air adalah metode filtrasi, dimana dalam sistem pengolahan air minum dan bersih, filtrasi merupakan
salah satu proses yang mampu menghilangkan flok flok halus yang lolos dari unit sedimentasi, dimana flok flok tersebut tidak
akan dapat melewati media penyaringan air sehingga air bisa menjadi lebih baik dan lebih layak digunakan.
Kata Kunci: Alat penyaringan air; Air kotor; Metode filtrasi; Alat penyaringan terjangkau dan Alat pengolahan air.
Abstract. Water is a substance and material that is inseparable from various analogies of life, both for humans, animals, plants,
and as an important factor for the continuation of activities on earth. The earth's surface consists of 71% water covering it,
including water in ice sheets and glaciers, lake water, river water, groundwater, and water in the atmosphere. If all of this water
were put into a ball, the ball would have a diameter of about 860 miles (about 1,385 kilometers). Clean water should be a
common thing for all people on earth, but some people do not get a clean water supply that is suitable for consumption because of
poorly managed water resources. The method to improve water quality is the filtration method, where in drinking and clean water
treatment systems, filtration is one of the processes capable of removing fine floc flocs that escape from the sedimentation unit,
where the floc floc will not be able to pass through the water filtration media so that the water can become better and more
suitable for use
Keywords: . Water filtration devices; Dirty water; Filtration method; Affordable filtration devices and Water treatment devices.
PENDAHULUAN
Air adalah suatu zat dan materi yang tidak terpisahkan dari berbagi analogi kehidupan, baik bagi manusia,
hewan, tumbuhan, dan sebagai faktor penting keberlangsungan aktivitas di muka bumi. Permukaan bumi terdiri atas
71% air yang menutupi nya, mencakup air di lapisan es dan gletser, air danau, air sungai, air tanah, dan air di
atmosfer. Jika di ibaratkan seluruh air tersebut dimasukkan ke dalam bola, maka bola akan memiliki diameter sekitar
860 mil (sekitar 1.385 kilometer).
Total Volume semua air itu sekitar 332,5 juta mil kubik (mi3), atau 1.386 juta kilometer kubik. Yang berarti 1
mil air setara dengan 1,1 triliun galon dan 1 kilometer kubik setara dengan 264 miliar galon (1 triliun liter). Air laut
atau biasanya disebut dengan air asin mendominasi sebagian besar air dibumi, yaitu sekitar 96,5%, disusul dengan 1,7
% air tanah, 1,7 % untuk es di daerah kutub dan 0,1% air di atmosfer. Tersisa hanya sekitar 0,4% merupakan air
tawar yang dikonsumsi dan diperebutkan oleh miliyaran penduduk bumi. Sehingga terlihat jelas bahwa bumi
mengandung besar sekali air namun hanya sebagian kecil dari air tersebut yang dapat digunakan untuk
keberlangsungan hidup sehari hari.
Jumlah air yang layak konsumsi dibumi sangat kecil, seharusnya air ini sudah habis dari dulu, namun air di
bumi mengalami siklus hidrologi atau perputaran air yang terjadi sepanjang waktu sehingga jumlah air pada
permukaan bumi relatif tetap. Siklus air tersebut yaitu ; dimulai dari presipitasi yang turun ke bumi akan menjadi
interception, runoff (stream flow), surface runoff (overland flow), berinfiltrasi dan berperkolasi ke dalam permukaan
tanah sehingga membentuk interflow (lateral flow) dan groundwater flow (return flow/base flow) serta kembali lagi ke
atmosfer melalui evaporasi dan transpirasi.
Air bersih sepatutnya adalah hal umum yang bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat di bumi. Namun
beberapa orang tidak mendapatkan persediaan air bersih yang layak konsumsi, hal tersebut terjadi karena sumber daya
air yang dikelola dengan kurang baik. Sehingga beberapa daerah di belahan dunia, terkhusus nya di beberapa bagian
daerah Indonesa seperti beberapa daerah di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang mengalami krisis air bersih.
Pengambilan air tanah secara berlebihan, pencemaran yang di lakukan terhadap sumber sumber air, kepentingan
ekonomi yang menyebabkan konflik didukung oleh kebijakan yang kurang tepat, serta lingkungan dan sumber sumber
air yang di rusak merupakan alasan terbesar dari penyebab krisis air bersih yang terjadi (Adlinya, S., 2011).
Di Indonesia semenjak 2004 telah ditetapkan undang udang yang mengatur tentang sumber daya air bersih,
yaitu UU nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air yang mencakup bahwa masyarakat dapat berperan dalam
pengembangan sistem penyediaan air. Salah satunya adalah metode filtrasi, dimana dalam sistem pengolahan air
minum dan bersih filtaris merupakan salah satu proses yang mampu menghilangkan flok flok halus yang lolos dari
unit sedimentasi, dimana flok flok tersebut tidak akan dapat melewati media penyaringan air. (Fitria, 2015).
Atas alasan inilah penulis mengangkat judul " Alat Penyariangan Air Kotor Yang Terjangkau Dengan
Metode Filtrasi ", yaitu dengan membuat sebuah alat metode filtrasi sederhana yang mudah dibuat bahkan dengan
alat alat sederhana yang berada di sekitar dalam kehidupan sehari hari dengan harapan bahwa hal tersebut dapat
membantu beberapa golongan masyarakat untuk mendapatkan air yang layak tanpa harus mengeluarkan banyak
tenaga dan biaya yang mahal. Berdasarkan Kemenkes tahun 2017 nomor 32 standar mutu kesehatan untuk
lingkungan dengan media air yang bertujuan sebagai santiasi dan higiene meliputi :
1. Parameter fisika : Parameter fisika atau secara fisik yang bisa dilihat dan dirasakan oleh indera manusia
meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu, warna dan jumlah zat padat terlarut.
2. Parameter Kimia : Parameter kimiawi dikelompokkan menjadi kimia organik dan kimia anorganik. seperti
pengujian PH.
3. Parameter Biologi : Parameter biologi meninjau adalah mikroorganisme yang dikandung didalam air.
METODE
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
eksperimental, pembuatan alat penjernih air untuk mencapai tujuan penelitian. Data yang di peroleh melalui hasil
pengujian dari alat penjernih air secara deskriptif kualitatif.
Dengan data yang di peroleh dari :
1. Pengujian filtrasi air : Melakukan uji coba filtrasi air secara langsung dan menjelani setiap proses mulai dari
persiapan alat dan bahan hingga hasil dari pengujian.
2. Jurnal penelitian sebelumnya : menggunakan jurnal penelitian tentang hal yang sama yang sudah ada
sebelumnya sebagai refernsi.
Pembuatan alat penjernihan air sederhana menggunakan sistem filtrasi, yang dapat digunakan dalam skala
kebutuhan rumah tangga. Secara rinci, pelaksanaan pembuatan alat penjernihan air dengan metode filtrasi dilakukan
dengan tahapan berikut.
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi pengumpulan alat dan bahan, yang mana sebagai berikut.
a. Alat :
1. paku
2. cutter
3. botol 1.2 liter
4. korek api
5. ember
b. bahan:
1. arang
2. kapas
3. kerikil besar dan kecil
4. pasir
5. ijuk
6. spons
7. air kotor
8. kertas lakmus
Gambar 2. Pasir
Gambar 3. Spoon
Gambar 4. Kapas
Gambar 5. Kerikil
Gambar 6. Ijuk
Gambar 7. Arang
Gambar 8. Kertas Lakmus
HASIL
Jumlah bahan mempengaruhi proses filtrasi air karena semakin banyak dan tebal bahan maka air yang disaring
akan semkain bersih, jernih dan bagus. Hal ini disebabkan karena kotoran didalam air yang melalui bahan bahan tebal
dan jumlah banyak akan tersaring lebih sempurna.
Kapas merupakan salah satu bahan penjernihan air sederahana yang diletakan di bagian paling bawah saringan,
namun kapas memiliki kekurangan karena saat dilalui air kapas menjadi cepat kotor sehingga nantinya akan
memerlukan tenaga dan pengeluran lebih untuk mengganti kapas setelah digunakan agar tidak kotor jika kan dipakai
kedapannya.
a. Biaya Pembuatan
Biaya pembelian bahan dan alat yang akan digunakan untuk pembuatan penjernih air :
Tabel 2. Biaya Pmebuatan
No. Bahan Harga
1. Arang Rp.5000
2. Kapas Rp.5000
3. Kerikil -
4. Pasir -
5. Ijuk Rp.12000
6. Spons Rp.3000
7. Kertas lakmus Rp.85000
Total Rp. 110.000
b. Sampel Air
Sampel air merupakan air dengan kadar lumpur yang tinggi sehingga menyebabkan warnanya keruh dan tidak
layak untuk konsumsi sehari hari, namun air ini masih bisa digunakan diluar kegiatan itu dalam kehidupan
sehari hari sesuai dengan kegunaannya pada peraturan pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001
tentang peolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran.
Dari pengujian alat diambil sampel air kotor lalu dituangkan ke penyaring air setelah melalui proses
penyaringan, air yang dikeluarkan dari dalam botol terlihat jernih dan tidak berbau seperti sebelumnya. Hasil
Penjernihan air dapat dilihat pada gambar berikut
Perbandingan air yang diuji menggunkan kertas lakmus memberikan hasil yang bagus air keruh yang awal Ph 6
setalah di saring menggunakan alat penyaringan ini meningkat menjadi Ph 7 sehingga air keruh yang tadinya
berkualitas rendah meningkat menjadi lebih layak untuk digunakan.
SIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Teknologi saringan sederhana yang menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar
lingkungan ternyata menggunakan pengeluaran yang ekonomis
2. Semakin tebal bahan-bahan yang digunakan maka semakin jernih kualitas air yang akan dihasilkan saat
disaring.
3. Proses pembuatan alat penyaringan air sederhana ini terbukti sukses dengan pengecekan PH air sebelum
dan sesudah disaring membuat kualitas air meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Adywater. (2015). Cara Mendesain Teknik Penyaringan Air yang Sederhana. Diunduh pada tanggal 30
Desember 2023 dari https://www.adywater.com
Novia, A.A. et al. (2019). Alat Pengolahan Air Baku Sederhana Dengan Sistem Filtrasi. Diunduh pada tanggal 1
Januari 2024 dari file:///C:/Users/Fujitsu/Downloads/187-395-1-PB.pdf