Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Air merupakan unsur yang sangat penting untuk menopang kelangsungan hidup
bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Air bersih memegang peranan penting dalam
memenuhi kebutuhan pokok bagi manusia. Salah satu diantaranya yaitu dipergunakan
untuk keperluan rumah tangga sebagai air minum. Di Indonesia sendiri sumber air
bersih dapat diperoleh dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya.
Sebagian besar masyarakat menggunakan air yang bersumber dari air tanah, baik air
tanah dangkal maupun air tanah dalam (Cut Khairunnisa: 2012). Akan tetapi,
banyaknya kasus pencemaran air saat ini membuat masyarakat yang hidup baik di
pedesaan maupun di perkotaan kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Kebutuhan
akan air semakin lama semakin meningkat sesuai dengan perkembangan jumlah
penduduk dan kenaikan taraf hidup masyarakat. Air yang bersih dan sehat merupakan
kualifikasi yang sangat diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan air minum.
Dalam kenyataannya, air di alam tak selamanya bersih, yang pernah bersihpun
makin hari makin terkena polusi dan kontaminasi. Sering pula kita menjumpai bahwa
kualitas
air tanah yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air
bersih yang sehat. Tentunya hal ini menimbulkan gangguan ndustry karena munculnya
berbagai penyakit yang berhubungan langsung dengan air. Disisi lain pencemaran air di
masyarakatpun semakin meluas dengan maraknya berbagai kasus kecurangan air
minum isi ulang yang sangat tidak memperhatikan kualitas airnya.
Dapat dikatakan bahwa air yang kondisi fisiknya jernih, tidak berasa dan tidak
berbau, tidaklah cukup digunakan sebagai ndustry bahwa air tersebut telah aman untuk
dikonsumsi. Jumlah bakteri baik ndustry dan nonpatogen yang ada dalam air
groundtank LPPMP UNY pun dimungkinkan cukup tinggi, karena dilihat dari kondisi
groundtank yang kurang tertutup rapat, sehingga sangat memungkinkan banyak
partikel-partikel pengotor dari luar yang masuk melalui celah, bahkan hewan yang
berukuran kecil seperti cicak dan laba-laba juga dapat bersarang di dalam groundtank.
Kotoran dari hewan tersebut dapat menjadi ndust pemicu dalam perkembangbiakan
bakteri seperti Escherchia coli, dan lain sebagainya. Apabila air yang dikonsumsi
banyak mengandung bakteri ndustry maka akan menimbulkan berbagai gangguan
1
ndustry, khususnya pada ndust pencernaan. Dari hal tersebut maka perlu adanya ndustry
untuk meningkatkan kualitas air dengan cara mengolah air yang berasal dari air tanah
secara tepat, sehingga air yang diperoleh nantinya dapat dimanfaatkan tidak hanya
sebagai sumber air bersih saja, namun juga akan dimanfaatkan lebih lanjut lagi yaitu
3sebagai sumber penyediaan air minum yang dapat langsung dikonsumsi bagi semua
kalangan. Proses peningkatan .kualitas air biasanya dilakukan dengan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar di atas maka timbul rumusan masalah sebagai berikut

1. Bagaimana Standar Kualitas air murni ?


2. Bagaimana proses pengolahan air bersih ?
3. Teknik – Teknik apa yanag digunakan dalam proses penjernihan air ?
4. Bagaimana proses penjernihan air dengan Teknik penjernihan air sederhana ?
5. Mengapa air jernih sangat di butuhkan ?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada
dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan
akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami
air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan.
penjernihan air merujuk pada sejumlah proses yang dijalankan agar air dapat
diterima untuk penggunaan akhir tertentu, seperti untuk air minum, proses ndustry,
medis dan lain-lain.Dalam Modul Prinsip Pengolahan Air Bersih yang dirilis Balai
Pelatihan Kesehatan Cikarang, penjernihan air juga dapat dimaknai sebagai proses
perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan
sebagai air minum.
Secara umum, tujuan dari penjernihan air adalah untuk menghilangkan atau
mengurangi kadar pencemar yang ada di dalamnya agar layak untuk penggunaan
akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami
air yang sudah digunakan tanpa mengakibatkan dampak buruk terhadap lingkungan.

2
D. Manfaat Percobaan

Secara spesifik, tujuan dari penjernihan air adalah:

- Menurunkan kekeruhan
- Mengurangi bau, rasa dan warna
- Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
- Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
- Menurunkan kesadahan
- Memperbaiki derajat keasaman (Ph)

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Air

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air). Air merupakan satu-
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau dalam kondisi
standar. Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang
disebut “Cyclus Hydrologie”. Laut adalah penampung air terbesar di bumi. Sinar
matahari yang dipancarkan ke bumi memanaskan suhu air di permukaan laut, danau,
atau yang terikat pada permukaan tanah.
Kenaikan suhu memacu air mengalami perubahan dari cair menjadi gas yang disebut
proses evaporasi (evaporation). Sedangkan air yang terperangkap di permukaan
tanaman juga mengalami perubahan wujud menjadi gas yang disebut sebagai proses
transpirasi (transpiration). Air yang menguap naik ke atmosfer membentuk uap air
setelah melalui proses evaporasi dan transpirasi. Selanjutnya uap di atmosfer menjadi
dingin dan terkondensasi membentuk awan (clouds). Awan terbawa oleh angin
mengelilingi bumi, sehingga awan terdistribusi ke seluruh penjuru dunia. Ketika awan
sudah tidak mampu lagi menampung air, maka 9awan akan menyebabkan titik-titik air
yang jatuh ke bumi sebagai hujan. (Indarto, 2010:5).
Air memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia, seperti garam-garam,
asam, beberapa jenis gas, dan banyak molekul organik sehingga air disebut pelarut
universal. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. (Hanafiah, A.K., 2012:99).
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MEN.KES/PER/IX/1990
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air yang disebut sebagai air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum. Sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Saat ini, masalah utama yang
dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang kurang mampu memenuhi
4
kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik semakin
menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan yang lain berdampak negatif
terhadap sumber daya air sehingga menyebabkan kualitas air menurun. Kondisi seperti
ini menimbukan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang
bergantung pada sumber daya air.
Oleh karena itu, pengolahan sumber daya air sangat penting agar dimanfaatkan
secara
10berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu pengelolaannya
dengan pemantauan dan interprestasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia,
dan biologi.
Salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan adalah air tanah atau air sumur. Air
sumur adalah air tanah dangkal sampai kedalaman kurang dari 30 meter, air sumur
umumnya pada kedalaman 15 meter dan dinamakan juga sebagai air tanah bebas karena
lapisan air tanah tersebut tidak berada di dalam tekanan. Air tanah ini bisa dimanfaatkan
sebagai air minum melalui sumur-sumur dangkal, dari segi kualitas agak baik
sedangkan kuantitasnya kurang cukup dantergantung pada musim. Sumur gali (sumur
dangkal) adalah satu kontruksi sumur paling umum dan meluas dipergunakan untuk
mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai air
minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah.
Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari
permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan.
Umumnya rembesan yang berasal dari tempat pembuangan kotoran manusia dan hewan
yakni kakus/jamban, juga dari limbah sumur itu sendiri karena lantainya atau saluran air
limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan kontruksi dan cara pengambilan air sumur
dapat menjadi sumber kontaminasi, 11misalnya sumur dengan kontruksi terbuka dan
pengambilan air dengan timba.
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air
ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.

5
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100°C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

B. Peranan Air bagi Manusia

Semua makhluk hidup memerlukan air, karena air merupakan kebutuhan dasar bagi
kehidupan. Bagi manusia, air adalah kebutuhan yang sangat mutlak karena zat
pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air berjumlah sekitar 73 % dari
bagian tubuh tanpa jaringan lemak. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk
proses pencernaan, metabolisme, mengangkat zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur
keseimbangan suhu tubuh dan menjaga tubuh jangan sampai kekeringan (Harini, 2007).
Air yang dibutuhkan oleh manusia untuk hidup sehat harus memenuhi syarat kualitas
dan secara kuantitas (jumlahnya) juga terpenuhi. Diperkirakan untuk kegiatan rumah
tangga yang sederhana paling tidak membutuhkan air sebanyak 100L/orang/hari.
Jumlah air untuk keperluan rumah tangga perhari perkapita tidak sama untuk tiap
negara. Pada negara maju umumnya dapat dikatakan jumlah pemakaian air per hari per
kapita lebih besar dari pada negara berkembang karena faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan air sangat bervariasi sehingga rata-rata pemakaian air per
kapita per hari berbeda

C. Kualitas Air

Kualitas air adalah karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan tertentu
dari sumber-sumber air. Dengan adanya standar kualitas air, orang dapat mengukur
kualitas air dari berbagai macam air. Setiap jenis air dapat diukur konsentrasi
kandungan unsur yang tercantum didalam standar kualitas sehingga dapat diketahui
syarat kualitasnya yang dapat digunakan sebagai tolak ukur.
Standar kualitas air bersih dapat berarti sebagai ketentuanketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MEN/KES/PER/IX/1990 yang dituangkan
dalam bentuk angka atau pernyataan yang menunjukkan persyaratan yang harus
dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan
teknis, serta gangguan dalam segi estetika. Peraturan ini dibuat dengan maksud air

6
minum yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka
pemeliharaan, perlindungan, serta mempertinggi derajat kesehatan masyarakat.
Dengan peraturan ini telah memperoleh landasan hukum dan landasan teknis dalam
pengawasan kualitas air bersih. Dengan demikian, air yang digunakan sebagai
kebutuhan air bersih sehari hari sebaiknya tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau,
jernih, dan mempunyai suhu yang sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga
menimbukan rasa nyaman.

Berikut syarat-syarat kualitas :

1. Syarat fisik
A. Warna
Warna di dalam air terbagi dua, yakni warna semu dan warna sejati. Warna semu
adalah warna yang disebabkan oleh partikelpartikel penyebab kekeruhan (seperti tanah,
pasir, dan lain-lain), partikel halus Besi, Mangan, partikel mikroorganisme, warna
industri, dan lain-lain. Warna sejati adalah warna yang berasal dari penguraian Zat
Organik alami seperti humus, lignin, tanin, dan asam organik lain. Tingkat zat warna air
dapat diketahui melalui
pemeriksaan laboratorium dengan metode fotometrik. Untuk standar air bersih
diharapkan kandungan zat warnanya ≤ 50 TCU.

B. Kekeruhan

Air dikatakan keruh apabila air tersebut banyak mengandung partikel bahan yang
tersuspensi sehingga memberikan warna/ rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan yang
menyebabkan kekeruhan meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang
tersebar dari partikel-partikel kecil yang tersuspensi. Kekeruhan pada air adalah satu hal
yang harus dipertimbangkan karena akan mengurangi dalam segi estetika, menyulitkan
dalam usaha penyaringan, dan akanmengurangi efektivitas usaha desinfeksi. Tingkat
kekeruhan air dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode
Turbidimeter. Untuk standar air bersih Kekeruhan yang diperbolehkan maksimum 25
NTU.

2. Syarat Kimia
A. pH
7
pH menyatakan intensitas keasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer, dan
mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. Air minum sebaiknya netral, tidak asam atau
basa untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air
minum. pH standar untuk air bersih sebesar 6,5 – 9. Air adalah bahan pelarut yang baik
sekali, jika dibantu dengan pH tidak netral dapat melarutkan berbagai elemen kimia
yang dilaluinya.
B. Klorida (Cl)
Kadar Klorida umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya kadar mineral.
Kadar Klorida yang tinggi yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga
tinggi, dapat
meningkatkan sifat korosivitas air. Hal ini mengakibatkan terjadinya perkaratan
peralatan logam.

8
BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Tempat dan Waktu Percobaan


Pada hari kamis, 02 maret 2023 Di kelas 9e SMP MAHANAIM pada pukul 11.00-
13.00 kami melakukan percobaan penjernihan air.

B. Alat dan Bahan


ALAT:
1. BOTOL AQUA
2. CUTTER

BAHAN:

1. ARANG
2. KERIKIL
3. BATU
4. PASIR
5. AIR KOTOR
6. TISSU
7. KAPAS

C. Langkah-Langkah Percobaan
1. Siapkan botol aqua bekas (aqua botol berada di posisi terbalik botol sudah
terbagi dua dan tutupnya sudah terlubangi)
2. Pada bagian yang paling bawah masukkan kapas
3. Lalu masukkan tissue
4. Massukkan kerkil , kemudian masukkan batu
5. Setelah itu masukkan pasir
6. Kemudian masukkan arang
9
7. Setelah arang masukkan pasir lagi
8. Yang terakhir masukkan tissue hingga 3 lembar
9. Setelah selesai Menyusunnya tuangkan air kotor
10. Hasilnya air yang kotor menjadi jernih

D. Hasil Percobaan

Disaat kami membuat pertama Kali proses kami mengalami kegagalan dalam
pembuatan penjernihan air. Lalu saat percobaan ke Dua kami coba air yang di
hasikan kurang jernih,maka kami mencoba membuat air semakin kotor dan pada
percobaan ketiga kami coba air yang di hasikan jernih. Percobaan yang kami
lakulan saat percobaan pertama dimana kami tidak mencuci pasir terlebih dahulu,
pada akhirnya di percobaan ke dua kami mencoba dengan mencuci seluruh bahan
dengan bersih. Dan saat kami coba air Masih agak kuning,kekudia kami mencoba
memperkotor air,setelah itu kami mencoba untuk menambahkan tisu dan kapas
hingga banyak,al hasil kami bisa menyelesaikan proses penjernihan air dengan baik.

HASIL DOKUMENTASI:

1. ALAT DAN BAHAN

2. SUSUN KAPAS DAN TISU LALU MASUKKAN BATU

10
3. Susun semua bahan yang tertulis

4. Hasil percobaan dan perbandingan

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan mengenai makalah berjudul proses penjernihan air yang
telah kami lakukan, maka kami dapat menarik kesimpulan yakni air sangat di butuhkan
oleh manusia, dapat membuat air yang bersih,Dan mengetahui proses penjernihan air.
Karena dengan kita mengetahui proses maka orang orang akan tahu betapa pentingnya
air bersih.
Kesimpulan yang kami ambil, jangan terlalu sedikit memberi tisu dan kapas, karena
itu sangat dibutuhkan. Saat penyaringan pasir akan di saring lewat kapas dan tisu, yang
kemudian melewati arang, pasir, batu, dan kerikil. Lalu kami juga ingin memberi
kesimpulan kalau percobaan kami berhasil walau harus mengulang 3 kali pengulangan.
Dan harus di cuci semua bahan dengan bersih karena itu juga akan memengaruhi
hasilnya.

B. Saran

Kami juga memiliki saran untuk para pembaca, agar terhindar bisa selalu menjaga
kebersihan air, karena mahluk hidup sangat membutuhkan air, air bersih keluaraga Dan
bangsa pun ikut sehat.

12
Kami meminta saran untuk makalah yang telah kami buat, karena makalah yang
kami buat masih jauh dari kata sempurna. Kami meminta saran bila perlu ada yang di
perhatikan.

13

Anda mungkin juga menyukai