Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AIR BERSIH

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

ADELIN PAERUNAN

Nip.19880818 201101 2 018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa karena atas rahmat kasihnya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun judul makalah saya ini mengenai “AIR BERSIH” dimana makalah ini kami
susun agar mengetahui apa itu air bersih,pengolahan serta penyemarannya.

saya juga maohon maaf jika ada yang kurang sempurna dalam penulisan makalah
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu dampak negative dari kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan
dengan benar adalah terjadinya polusi. Polusi adalah peristiwa masuknya zat, unsure, zat atau
komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami.
Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.

Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada
tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan
kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.Adanya polutan dalam jumlah
yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri
( regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan
ditangani segera. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure atau komponen
lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna.

Dalam kehidupan sehari - hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum,memasak,
mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart 3B yaitu tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan
berbau sering kali bercampur dengan benda – benda sampah seperti plastik, sampah organic,
kaleng dan sebagainnya.Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan
maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi dan tercemar.
Air yang terpolusi dan tercemar mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan
dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi. Namun bagi kita, khususnya masyarakat
pedesaan, sungai adalah sumber air sehari– hari untuk kelangsungan hidup. Mereka kurang
begitu peduli kandungan yang terdapat pada air tersebut.

B.Rumusan masalah
1. Apa pengertian polusi air dan kwalitas air bersih
2. Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air
3. Bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar
4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air

C.Tujuan

1. Agar manusia lebih dapat memahami bahaya polusi air dan kwalitas air bersih
2. Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah tercemar
3. Dapat lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi
4. Dapat mengetahui kandungan air yang terpolusi

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian air bersih,polusi air dan standar kwalitas air bersih

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu
lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut.Menurut Undang-undang
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.Yang dikatakan
sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada
pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan,
misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan
menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia
dan makhluk hidup lainnya.Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya),
pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara
Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan pupuk buatan
dan detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan- bahan
peluma dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri bahan kimia dan bensin, Limbah
Pertanian berasal dari kotoran hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran
Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia. (Djambur,1993)

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang ”Syarat-syarat
Dan Pengawasan Kualitas Air “, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Adapun syarat-syarat kesehatan air bersih adalah: 

1. Persyaratan Biologis 
Persyaratan biologis berarti air bersih itu tidak mengandung mikroorganisme yang
nantinya menjadi infiltran tubuh manusia. Mikroorganisme itu dapat dibagi dalam empat
group, yakni parasit, bakteri, virus, dan kuman. Dari keempat jenis mikroorganisme
tersebut umumnya yang menjadi parameter kualitas air adalah bakteri seperti Eschericia
coli.

2. Persyaratan Fisik 
Persyaratan fisik air bersih terdiri dari kondisi fisik air pada umumnya, yakni
derajat keasaman, suhu, kejernihan, warna, bau. Aspek fisik ini sesungguhnya selain
penting untuk aspek kesehatan langsung yang terkait dengan kualitas fisik seperti suhu
dan keasaman tetapi juga penting untuk menjadi indikator tidak langsung pada
persyaratan biologis dan kimiawi, seperti warna air dan bau. 
3. Persyaratan Kimia 
Persyaratan kimia menjadi penting karena banyak sekali kandungan kimiawi air
yang memberi akibat buruk pada kesehatan karena tidak sesuai dengan proses biokimiawi
tubuh. Bahan kimiawi seperti nitrat, arsenic, dan berbagai macam logam 
berat khususnya air raksa, timah hitam, dan cadmium dapat menjadi gangguan pada faal
tubuh dan berubah menjadi racun. 
4. Persyaratan Radioaktif 
Persyaratan radioaktif sering juga dimasukkan sebagai bagian persyaratan fisik,
namun sering dipisahkan karena jenis pemeriksaannya sangat berbeda, dan pada wilayah
tertentu menjadi sangat serius seperti di sekitar reaktor nuklir. 

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
termasuk diantaranya adalah sanitasi.Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan,
syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung
logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa
air ini telah tercemar oleh bakteri(misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun
bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama
logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

Sumber Air Bersih :

1. Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai
di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap
orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap
penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang
tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya
cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke
tempat-tempat yang memerlukan.
2. Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/
berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal
untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan
kerusakan musibah banjir.
3. Air permukaan dan air bawah tanah.
Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan
penyalahgunaan sumber air seperti:
a. Pertanian.
Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada
lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat
berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat
menyebabkan hilangnya produktivitas air dan tanah.
b. Industri.
Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin
membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama,
penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air
nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang
tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air bawah
tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan
industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya,
dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan
tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses
pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah
melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga
sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat
besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
c. Eksploitasi sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.
Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian Tamil Nadu
di India bagian selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan
penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air
tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak
terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada sebuah konferensi air di tahun
2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur
pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan sumber air
mengakibatkan kekeringan dan peningkatan kadar garam.
Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di
AS tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir
tak pernah menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung
dari tahun 2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2
juta hektar menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot.
Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah
negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di
samping pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah,
seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian
barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar
garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko
sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek
besar untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu
sungainya. Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah
sumber dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara
seadanya karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan
pengurasan tidak dapat diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara
lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja
mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya
terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah
mereka lepas tanpa proses pengolahan.

B. PENGERTIAN PENCEMARAN AIR

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar
danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.

Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di


definisikan sebagai : “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air
tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan
peruntukannya.(Pasal 1, angka 2).

A. PENYEBAB PENCEMARAN AIR

Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran
air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias
air menurun dan air pun tercemar.Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat
dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung.
Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan
sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air
tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri,
rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas
pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas
manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.Selain itu pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
seperti :Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.Sampah organik
seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem.Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen
dalam air.Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

B. KOMPONEN PENCEMARAN AIR

Zaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat kimia. Dan
hampir 100.000 zat kimia digunakan secara komersil. Sebagian besar sisa zat kimia tersebut
dibuang ke badan air atau air tanah. Seperti pestisida yang digunakan di pertanian, industri atau
rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs yang biasa digunakan dalam
alat-alat elektronik.

1. Bahan Buangan Padat


Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang
kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air
menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun
pembentukan koloidal.
2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan
populasi mikroorganisme.
3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya
adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion
logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri
yang melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium
(Mg), dll.
4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan
waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan
atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan
dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan
terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.

6. Bahan buangan zat kimia


Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air
ini akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
c. Zat warna kimia,
d. Zat radioaktif.

C. BAHAYA DARI POLUSI AIR


Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang,
penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk.
Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau dapatmenyebabkan
kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.

Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut
muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka
panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang- kerangan yang mungin mengandung zat-
zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari
pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan
burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri
yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan
masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen

2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air

3. Pendangkalan dasar perairan

4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi

5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat

6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator

7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung

8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia

D. DAMPAK PENCEMARAN AIR DI LINGKUNGAN SEKITAR

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni
makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan
pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan
bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan
aktivitas bakteri menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :

1. Dampak terhadap kehidupan biota air.


2. Dampak terhadap kualitas air tanah.
3. Dampak terhadap kesehatan.
4. Dampak terhadap estetika lingkungan.

1. Dampak terhadap kehidupan biota air


Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya
kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada
air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga
akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan
terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di
Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a. Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
b. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
c. Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,
d. Air sebagai media untuk hidup vector penyakit.
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan,
maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

E. PENANGGULANGAN TERJADINYA PENCEMARAN AIR

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak
membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan
mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang
masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh
melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat
meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam
tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak
terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan
sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap
pencemaran yang telah terjadi.

F. Macam-Macam Sumber Polusi Air

Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian
dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairanyaitu; bahan-
bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak membutuhakan oksigen
untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian,
bahan- bahan yang tidak sediment, bahanbahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin
berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah
organic maupun anorganik yang dibuang kesungai terusmenerus, selain menemari air, terutama
di musim hujan akan mengakibatkan banjir.Air adalah unsure alam yang penting bagi mahluk
hidup dengan sifat mengalir dan meresap. Apabila jalur aliran- alirannya tersumbat akan
mengakibatkan banjir.Polusi air terjadi karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya
dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.

Musibah banjir terbagi menjadi dua macam yaitu banjir banding ( besar) dan banjir
genangan.

-Banjir banding terjadi akibat air meluap dari jaur- jalur aliran (sungai) dengan volume air
yang besar

-Banjir genangan terjadi tergenangnya air hujan disuatu daerah yang saluran air dan daya
seraonya

terbatas. (Salman,1993)

BAB III
PEMBAHASAN

A. Bahaya dari Polusi Air

Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang,
penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk.
Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau dapatmenyebabkan
kanker. Sejumlah besar
limbah dari sungai akan masuk ke laut.

Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil
laut muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat
jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerangkerangan yang mungin mengandung
zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin
dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat
mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di
Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan
tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.

Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen


2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia

B. Usaha- Usaha untuk Mencegah dan Mengatasi Polusi Air

Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan
tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap tercemar
dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh karena itu banyak
usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih, misalnya:

a. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan
b. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem
c. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran
d. Memperluas gerakan penghijauan
e. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
f. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungannya
g. Melakukan intensifikasi pertanian

Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenal dengan sebutan banjir.
Banjir ada dua macam yaitu banjir banding dan banjir genangan.
a. Banjir banding dapat diatasi secar meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu
b. Banjir genangan dapat diatasi dengan memebersihakan air dari penyumbatan yang
mengakibatkan air meluap.

Banyak orang mengatakan “ lebih baik mencegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku
pula pada banjir genangan. Ada beberapa langkah- langkah yang dilakukan untuk mencegak
banjir genangan yaitu:

1. Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun


swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya
penggunaan bahan dari pavling blok ( blok- blok adukan beton yang disusun denagn
rongga- rongga resapan air diselaselanya.Hal yang tidak kalah pentingnya adalah
penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan
jalan tersebut
2. Apabila di halaman pekarangan- pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang
terbuka, buatlah sumur- sumur resapan air hujan sebanyakbanyaknya.Fungsi sumur
resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat
sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
a. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak
b. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan- lahan yang
rendah atau meninggikan lantai rumah
c. Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah,dapat dialirkan ke
sumur- sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air limbah
rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan
karena bias mencemari kandungan air tanah
d. Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20- 50 cm,satu- satunya
jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir.
e. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita Cara ini sudah
umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara
mendetail.
C. Akibat ketiadaan air bersih

Program percontohan penyediaan air bersih melalui sambungan saluran rumah tangga oleh
USAID dan ESP.
Ketiadaan air bersih mengakibatkan:

a. Penyakit diare di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi
anak-anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami diare
setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya
hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat
Indonesia tidak memiliki akses air bersih.
b. Penyakit cacingan
c. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali
hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai
sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponenkomponen lain ke dalam
lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami

2. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut poutan

3. Polusi air adalah pristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponenkomponen lain ke dalam
air sehingga kualitas air terggangu

4. Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah pertanian,
limbah industri dan sebagianya

5.Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ
manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan lain- lain

B.Saran

1. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi
dan ada yang tidak

2. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran
air

3. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak
terjadi pencemaran air
DAFTAR PUSTAKA

Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi 1 untuk Sekolah Menengan Umum. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan, Jakarta

Santiyono. 1994. Biologi 1 untuk sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga

http://www.iptek.net.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Air_bersih

Anda mungkin juga menyukai