Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENCEMARAN AIR

Disusun Oleh:

Wahyuni Vardilla

1820178

DOSEN PENGAMPU

Sisri Wahyuni, M.Pd.

PENDIDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ADZKIA PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat allah SWT. Yang telah memberikan kemudahan kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentu saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada allah SWT atas limpahan nikmat baik itu berupa
fisik, rohani maupun akal pikiran sehingga mampu menyelesaikan makalah ini sebagai tugas
“IPA Lingkungan".

Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan
didalamnya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga makalah ini memberi
manfaat untuk siapa saja yang membacanya. Baik untuk saya pribadi mau pun orang lain.

Saya ucapkan terimakasih.

Pasaman , 19 November 2020

Wahyuni Vardilla
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup
yang lain juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa
mneyebabkan dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada
berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu sistem
penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan lemak. Air merupakan salah satu
komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008) “air
merupakan sumber kehidupan Semua makhluk membutuhkan air, untuk
kepentingannya.
Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Air
di Indonesia sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan.
Akan tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalah gunakan kelebihan ini dengan
mencemarinya. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan ditempat
penampungan air antara lain seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih
untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lainnya.
Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan
beracun). dalam kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang
berwarna keruh dan berbau serta bercampur dengan benda-benda sampah antara lain
seperti kaleng, plastik, dan sampah organik. Sumber-sumber yang mengakibatkan air
tersebut tercemar berasal dari mana-mana. Contohnya adalah pembuangan sampah
sembarangan ke sungai.
Di dalam suatu sistem Daerah Aliran Sungai, sungai yang berfungsi sebagai
wadah pengaliran air selalu berada di posisi paling rendah dalam landskap bumi,
sehingga kondisi sungai tidak dapat dipisahkan dari kondisi Daerah Aliran Sungai (PP
38 Tahun 2011). Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang
berasal dari daerah tangkapan sedangkan kualitas pasokan air dari daerah tangkapan
berkaitan dengan aktivitas manusia yang ada di dalamnya (Wiwoho, 2005).
Pencemaran air yaitu masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain
ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut
Kristanto (2002:71) pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan
normal. Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya
berbagai logam berat yang berbahaya. Dan semua di buang ke sungai dan terjadilah
pencemaran air dan kekurangan air bersih.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pencemaran air ?
2. Apa penyebab pencemaran air ?
3. Apa akibat penyebab pencemaran air ?
4. Bagaimana cara mengatasi pencemaran air ?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu pencemaran air
2. Memahami penyebab pencemaran air
3. Memahami akibat penyebab pencemaran air
4. Memahami cara mengatasi pencemaran air
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Air


Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu
orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan
definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian
pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari
pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang.
Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah
ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen
lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah
dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada
definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu
UU No. 23/1997.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran
air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu
aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001).
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat
berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga
menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah
unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang
bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang
disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam
tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi
pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan
kualitas air sampai ke tingkat tertentu.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air
yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas)
dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada
standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air.
Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3
terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi
persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam
Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang
terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam
PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).
Pencemaran air dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tiga)
aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan,
2001). Dan air diukur dengan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri dari
parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi ditetapkan PERMENKES
416/1990 (Achmadi, 2001). Dan kelarutan jenuh dalam air pada 25%C dan Tekanan 1
atmosfer adalah 8,32 mg/L (Warlina, 1985).

B. Penyebab dan Akibat Pencemaran Air


Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk
manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun
biologis. Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak
berwarna. Di samping itu air tidak boleh mengandung racun maupun zatzat kimia
berbahaya (syarat kimia), dan tidak mengandung bakteri, protozoa ataupun
kumankuman penyakit. Oleh karena itu kebersihan dan terbebasnya air dari polutan
menjadi hal yang sangat penting.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan
danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini
menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan
mati, dan aktivitas bakteri menurun.
1. Penyebab
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
a. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air
kamar mandi.
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
d. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
e. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas
pantai.

Tapi berdasarkan kegiatan observasi pencemaran air yang terjadi jorong


jambu lipo adalah karena pembuangan limbah rumah tangga, sampah di buang
sembarangan.

2. Akibat
Akibat yang akan ditimbulkan dari pencemaran air adalah sebagai berikut:
a. Dapat menyebabkan banjir
b. Erosi
c. Menimbulkan Bebagai Penyakit

C. Cara Mengatasi Pencemaran Air


Upaya Menanggulangi Pencemaran Air. Pada dasarnya ada lima cara yang
dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran air, yaitu:
a. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau
mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
b. Tidak membuang sampah ke sungai.
c. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga..
d. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya
tidak tercemar.
e. Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic
tank di daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap
sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat
dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air
sumur / air tanah.
Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air
buangan (air cucian, air kamarmandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah
tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri
dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalambeberapa kolam
kemudiandibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat
kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air
lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari
polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan
diteliti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran air adalah masalah umum yang dihadapi oleh masyarakat dan
harus di selesaikan oleh masyarakat itu sendiri dan bisa dengan bantuan pemerintah
dengan membuat peraturan tentang pembuangan limbah dan sebagainya yang
berhubungan dengan pencemaran air
B. Saran
Berikut adalah saran yang dapat dipaparkan berdasarkan uraian diatas :
1. Bagi masyarakat, sebaiknya perlu meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan
dan kelestarian lingkungan yaitu dengan cara meminalisir pencematran air
2. Bagi pemerintah, sebaiknya perlu memperbanyak sarana dan prasarana yang dapat
menunjang proses pencegahan pencemaran air sebagai upaya pelestarian
lingkungan.
3. Bagi penulis selanjutnya, sebaiknya dapat memaparkan lebih rinci lagi mengenai
cara mengatasi pencemaran air.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Hendra, Agustus 2001. Pengertian Pencemaran Air Dari Perspektif Hukum,
http://www.menlh.go.id/airnet/Artikel01.htm, dikunjungi 7/3/2004.

Achmadi, Umar Fachmi, Prof. Dr.MPH,Ph.D. Peranan Air dalam Meningkatkan Kesehatan
Masyarakat, http://www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200104/lap-
perananair,pdf. Dikunjungi 5/3/2004.

Warlina, Lina, 1985. Pengaruh waktu Inkubasi BOD Pada Berbagai Limbah, FMIPA
Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai