Anda di halaman 1dari 16

PENYIMPANGAN YANG DILAKUKAN OLEH MAHASISWA STKIP ADZKIA

PADANG DALAM MENJALANKAN ATURAN KAMPUS

Wahyuni Vardilla
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pengetahuan Adzkia

E-mai: dillayhoo@gmail.com

Abstrack:

STKIP ADZKIA is campus that stands in the year of 2009 and known to with campus name semi Islamic
boarding school, because graduate required memorize minimum one juz, namely juz 30. STKIP ADZKIA
of course have some rules are associated with the hereafter. So that, many students violate the rules. This
happens due to several factors. The purpose of this study is to find out what couses students STKIP
ADZKIA loke breaking the rules, to find out how to solution them does not violate the campus rules. This
research was conducted by descriptive method . Because information is obtained from intrviews and the
researchers’ own observations directly the result of the study subject that many students STKIP ADZKIA
who breaks the rules, from 7 person those who have been interviewed, they are all rules breakers, that is
dating. So, the dominant rule is violate by students STKIP ADZKIA those who like dating and wearing
lipstick. There are still many things that must be improved by students STKIP ADZKIA especially
morals. STKIP ADZKIA creating rules relating to religion, with the intention that students can become
teachers who have intelligent and Islamic characteristics.

Keywords : campus, students, rules, lecturers

Abstrak:

STKIP ADZKIA adalah kampus yang brdiri pada tahun 2009 dan dikenal juga dengan nama kampus semi
pesantren, karena lulusannya wajib hafal minimal 1 juz yaitu juz 30. STKIP ADZKIA tentunya memiliki
beberapa aturan yang berhubungan dengan akhirat. Sehingga, banyak mahasiswa yang melanggar aturan
tersebut. Hal itu terjadi pasti disebabkan beberapa faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
apa yang menyebabkan mahasiswa STKIP ADZKIA suka melanggar aturan, untuk mengetahui
bagaimana solusi agar mereka tidak melanggar aturan kampus tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriptif. Karena informasi diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti sendiri
secara langsung. Hasil penelitian menunujukan, bahwa banyak mahasiswa STKIP ADZKIA yang
melanggar aturan. Dari 7 orang yang sudah di wawancarai, mereka semua adalah para pelanggar aturan,
yaitu berpacaran. Jadi, aturan yang dominan di langgar oleh mahasiswa STKIP ADZKIA adalah yang
suka berpacaran dan memakai lipstick. Masih banyak hal yang harus diperbaiki oleh mahasiswa STKIP
ADZKIA khususnya akhlak. STKIP ADZKIA menciptakan aturan yang berhubungan dengan religi,
dengan maksud agar mahasiswanya bisa menjadi guru yang berkarakter cerdas dan islami.

Kata Kunci: kampus, mahasiswa, aturan, dosen


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

STKIP ADZKIA adalah kampus yang brdiri pada tahun 2009 dan dikenal juga dengan
nama kampus semi pesantren, karena lulusannya wajib hafal minimal 1 juz yaitu juz 30.
STKIP ADZKIA juga menyediakan wisma khusus untuk perempuan. Setiap tempat jenjang
pendidikan, pasti memiliki aturan. Seperti halnya di STKIP ADZKIA PADANG juga
memiliki aturan. Dimana aturan tersebut diciptakan untuk kenyamanan dan keamanan semua
orang. Tidak semua mahasiswa yang menyukai aturan tersebut, ada dari beberapa mahasiswa
yang suka melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Sehingga, bagi mereka yang suka melanggar aturan tersebut menjadi tidak nyaman
berada di lingkungan kampus, karna mereka merasa terbebani oleh hal itu. Padahal aturan
diadakan untuk kebaikan kita semua, tetapi mereka memiliki pemikiran yang lain. Akibatnya,
mereka sesuka hatinya melanggar aturan tersebut seperti, memakai lipstick, berpacaran, tidak
memakai kaos kaki, tidak memakai rok saat keluar rumah, memakai baju ketat, tidak
memakai jilbab diluar kampus dan sebagainya. Hal ini menandakan kurangnya niat dan
minat untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik. Terkadang mereka sudah tau hal itu
untuk kebaikan diri mereka sendiri. Tetapi mereka tida nyaman dengan hal itu.Ini disebabkan
karna kurangnya kesadaran dalam diri mahasiswa tersebut. Banyak factor yang menyebabkan
mahasiswa melanggar aturan.
Diantaranya karna terpaksa kuliah, karna tidak ada pilihan tempat kuliah yang lain, karna
biayanya murah, karna tempatnya yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal dan sebagainya.
Kampus STKIP ADZKIA mengadakan aturan seperti itu agar para mahasiswanya dapat
menjaga etikanya sebagai seorang calon guru. Seorang guru pasti menampilkan etika yang
baik, agar mahasiswa dapat menjaga pergaulan dengan lawan jenisnya, sehimgga tidak
terjadi penyimpangan dalam pergaulan. Agar para mahasiswinya dapat menutup auratnya
secara sempurna. Sehingga para mahasiswa bisa menjaga pandangan terhadap lawan
jenisnya. Jika aturan itu tidak dilanggar, mahasiswa STKIP ADZKIA akan dihormati,
disegani oleh kalangan masyarakat.
Kampus STKIP ADZKIA dalam meciptakan aturan lebih dominan untuk mahasiswinya,
karena disebabkan seorang perempuan memang harus diperhatikan lebih, lantaran mereka
tidak hanya menjadi seorang guru diluar sana, tetapi juga menjadi seorang guru untuk anak-
anaknya. Bagi mereka yang tidak mau melanggar aturan, dikarenakan mereka menyadari
bahwa aturan untuk kebaikan dirinya, mereka juga senang dan nyaman dengan adanya aturan
itu.

2. Rumusan Masalah

a) Apa yang menyebabkan Mahasiswa melanggar aturan kampus?


b) Mengapa tidak merasa malu saat melanggar aturan tersebu
c) Apakah setiap tahunnya selalu ada mahasiswa yang melanggar aturan?
d) Bagaimana dengan mereka yang melanggar aturan, apakah tidak ada hukuman dari pihak
kampus?
e) Apakah pihak kampus mengetahui siapa-siapa saja yang melanggar aturan?
f) Mengapa STKIP ADZKIA PADANG menciptakan aturan yang berhubungan dengan
akhirat?
g) Bagaimana pandangan masyarakat terhadap mahasiswa STKIP ADZKIA?
h) Bagaimana solusinya agar mahasiswa STKIP ADZKIA tidak melanggar aturan kampus?

3. Tujuan

a) Untuk mengetahui apa yang menyebabkan mahasiswa STKIP ADZKIA suka melanggar
aturan
b) Untuk mengetahui kenapa mereka tidak merasa malu saat melanggar aturan
c) Untuk mengetahui bagaimana solusi agar mereka tidak melanggar aturan kampus tersebut
d) Untuk memahami bahwa setiap perbuatan pasti ada balasan
e) Untuk mengetahui penyebab kampus STKIP ADZKIA menciptakan peraturan yang
berhubungan dengan akhirat
f) Untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap mahasiswa STKIP
ADZKIA
g) Untuk memenuhi tugas penulisan karya ilmiah
B. KAJIAN TEORI
1. Aturan

2. Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
merupakan tanggung jawabnya. Menurut Hougton, disiplin adalah pola perilaku yang
diharapkan akan menghasilkan karakter tertentu, khususnya menghasilkan peningkatan
moral dan dan mental yang lebih teratur. Disiplin adalah control yang diperoleh dengan
menegakkan kepatuhan atau perintah. Disiplin militer adalah sebuah metode yang
sistematis untuk memperoleh ketaatan. Menurut Merriam, disiplin adalah ketertiban pola
perilaku serta pengendalian diri terhadap aturan atau sistem aturan yang berlaku. Menurut
pratt, disiplin adalah kemampuan individu untuk mengarahkan perilakunya sendiri sesuai
dengan kebutuhan diri sendiri dan dengan standar etika. Sedangkan menurut Blaine,
disiplin adalah kontrol diri atas kinginan dan kemauan dasar yang lebih. Disiplin pada
dasarnya sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan hidup seseorang akan
lebih teratur dan sistematis sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungan
masyarakat.

3. Etika Pergaulan
Etika berasal dari bahasa yunani kuno ethos, yang dalam bentuk tunggalnya
mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamaknya, etika mempunyai
arti adat kebiasaan. Menurut K. Bertens (2005), dalam kamus besar Bahasa Indonesia
etika diartikan ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak). Sedangkan etika diartikan tata cara di masyarakat beradab
dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusianya.
Etika pergaulan berasal dari kata etika dan pergaulan. Pengertian pergaulan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hal pertemanan. Maksudnya adalah kebiasaaan
yang baik dalam menjalin hubungan sebagai teman. Etika pergaulan sebagai suatu
kebiasaan memiliki sifat khusus, baik dalam bentuk maupun keluasannya. Etika
pergaulan sangat berhubungan dengan perilaku individu dengan individu lain di
masyarakat, dan perilaku tersebut tidaklah bersifat universal, karena memiliki
kekhususan yang menjadi ciri manusia yang bermartabat,seperti perilaku menghargai hak
asasi manusia dengan tidak berbuat kekerasan kepada semua manusia.

C. METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, dikarenakan hasil penelitian ini
hanyalah mengidentifikasikan dan mendeskripsikan penyimpangan-penyimpangan nilai
moral mahasiswa STKIP ADZKIA yang tidak menaati aturan kampus
Subjek Penelitian

Sebagian mahasiswa STKIP ADZKIA enggan menaati aturan yang berlaku


dikampusnya. Hal ini tentu disebabkan beberapa faktor seperti, karna kurangnya
kesadaran diri mahasiswa tersebut, karna kurang serius dalam perkuliahan, karna dipaksa
kuliah, dan ada juga yang sudah biasa melanggar aturan, sehingga dia tidak merasa takut
saat melanggar aturan karena memang sudah menjadi kebiasaan. Faktor lainnya yaitu,
pihak kampus juga harus lebih tegas lagi dalam menjalankan aturan. Jangan biarkan
mahasiswa yang melanggar aturan dibiarkan saja, tetapi harus ada akibat dari aturan yang
telah mereka langgar seperti, memberi denda, hukuman, skor, dan sebagainya. Jika tidak
seperti itu, pasti akan selalu ada mahasiswa setiap tahunnya yang akan melanggar aturan.
Karena dia mengetahui bahwa aturan di kampusnya tidak berjalan dengan lancar.

Waktu Penelitian

Waktu penelitian yaitu dilakukan selama 2 minggu pada tanggal 25 Maret-bulan


April 2019.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Maret sampai bulan April 2019 terhadap
mahasiswa yang kuliah di kampus STKIP ADZKIA. Teknik yang digunakan yaitu
penelitian deskriptif. Data peneliatian ini diperoleh dari hasil wawancara dari 7 orang
mahasiswa STKIP ADZKIA, dan dari pengamatan peneliti sendiri. Hasil yang diperoleh
dari penelitian ini adalah aturan yang paling banyak dilanggar yaitu mahasiswi yang
Memakai lipstick dan mahasiswa yang berpacaran.

Pembahasan

1. Apa yang menyebabkan mahasiswa melanggar aturan?

a) Disebabkan karena kurangnya kesadaran pada diri mahasiswa/mahasiswi STKIP


ADZKIA itu sendiri
Pada umumnya, setiap manusia pasti memiliki karakteristik tersendiri, memiliki
pandangan yang berbeda-beda terhadap suatu aturan. Bagi mereka yang menyadarinya,
pasti mereka akan paham mengenai pentinnya aturan. Jika tidak ada aturan, maka suatu
kampus akan hancur sumber daya manusianya. Apa lagi di era milenials ini, para remaja
memang harus diperhatikan. Salah satunya dengan memberinya aturan. Di era milenials
ini, banyak para remaja yang melakukan penyimpangan. Baik dari cara berpakaian, cara
bergaul, cara beretika, dan sebagainya.
Sehingga kampus STKIP ADZKIA memberikan perhatian khusus kepada
mahasiswanya. Tidak hanya memperhatikan dunianya saja, tetapi akhiratnya juga.

b) Karena tidak serius dalam kuliah


Sebagian mahasiswa ada beberapa yang kuliahnya tidak serius dari hati. Ada yang
sekedar ikut-ikutan kuliah. Sehingga, terjadilah penurunan keseriusan dalam belajar, dan
membuat mahasiswa melanggar aturan kampusnya. Sebab, kuliah yang tidak dilandaskan
dengan niat yang ikhlas, akan berdampak buruk untuk kedepannya. Mahasiswa menjadi
jenuh karna tugas kuliahnya yang numpuk dan membuatnya bermain-main dalam
perkuliahan.
c) Karena terpaksa kuliah
Dengan adanya kelebihan yang dimiliki oleh kampus STKIP ADZKIA, menjadi daya
tarik untuk mendaftarkan anaknya kuliah disana, karna mereka mengetahui jika anaknya
berada disana, pasti akan tetap terjaga akhlaknya. Sehingga, ada sedikit dorongan dari
orang tua untuk mendaftarkan ananknya kuliah disana, dan akhirnya jika ananknya tidak
nyaman dengan aturan, maka anak tersebut dengan rasa tidak bersalah akan
melanggarnya.

d) Karena biaya kuliah yang murah diabandingkan kampus swasta lainnya


Sehingga dianggap remeh oleh mahasiswanya dan membuatnya dengan mudah
melanggar aturan. Dia berfikir bahwa dengan uang dia akan tamat tepat pada waktunya.
Padahal itu tidak benar, cepat tamatnya study pembelajaran mahasiswa tergantung pada
mahasiswa itu sendiri. Karna uang bukanlah segalanya.

e) Merasa bebas jauh dari orang tua


Dia berfikir orang tuanya tidak akan tau apa yang dia lakukan saat jauh dari mereka.
Bahkan ada mahasiswa yang di depan orang tuanya, dia pura-pura baik seolah-olah tidak
melakukan kesalahan. Padahal setiba dia di tempat kosnya, dia sering pergi menghambur-
hamburkan uangnya ke tempat-tempat mewah.
Tak peduli seberapa besar harapan orang tuanya untuk menjadikannya orang yang
berpendidikan tinggi. Bahkan ada yang sering membohongi orang tuanya, lantaran karna
faktor pacaran yang membuat dia sering pergi jalan dengan pacarnya. Yang biasanya dia
tidak sering keluar malam, sekarang hamper tiap malam dia melangkahkan kakinya
dimalam hari.

2. Mengapa mahasiswa tidak malu saat melanggar aturan?

Seiring berjalannya waktu, nilai-nilai kesopanan juga berkurang. Apalagi di era


milenials ini, tak ada batas baginya dalam bergaul. Yang namanya aturan, pasti ada yang
melanggarnya. Karna tidak semua orang menyukai aturan. Termasuk kalangan remaja
yang sudah hilang norma-norma kesopanannya. Hal ini bisa dilihat dari cara
beraktivitasnya sehari-hari.
Banyak mahasiswa yang suka melanggar aturan kampusnya, salah satunya kampus
STKIP ADZKIA. Meskipun STKIP ADZKIA menciptakan aturan yang bertema
keislaman, banyak diantara mahasiswa yang melanggar aturan tersebut seperti, aturan
dalam memakai hijab. Aturan yang kecil saja sudah banyak dilanggar oleh para
mahasiswi, seperti memakai hijab saat keluar rumah.
Banya dari mereka yang memakai hijab pada saat di kampus saja, setelah keluar dari
lokasi kampus, dengan senang hati mereka melepas hijabnya tersebut.

Bahkan ada yang bertemu saat malam hari dengan lawan jenisnya di depan kosnya, dia
tetap tidak memakai hijab. Dengan mudahnya mereka mengumbar auratnya tanpa
menyadari bahwa semua itu akan di pertanggung jawabkan.
Salah satu kewajiban kita sebagai mahasiswi muslim adalah dengan menutup aurat.
Kewajibannya saja dilanggarnya, bagaimana dengan aturan yang lain? Selanjutnya aturan
mengenai berpacaran, mereka tidak menyadari bahwa pacaran itu haram hukumnya. Ada
diantara mereka yang pergi jalan di malam hari. Mereka tidak merasa malu sama sekali
saat melakukan kesalahan.
Walupun tidak banyak yang kenal dengannya, tetapi secara tidak langsung hal
tersebut sudah mencoret nama kampus. Semakin sering mereka melakukan kesalahan
mengakibatkan mereka menjadi terbiasa dengan kesalahannya, tidak peduli dengan
lingkungan sekitar. Sehingga, rasa malunya pun menjadi hilang. Aturan memakai lipstick
juga dilarang di STKIP ADZKIA, lantaran memakai lipstick dapat mendatangkan
syahwat.
Begitu banyak yang melanggar aturan yang satu ini, sehingga setiap lokal pasti akan
ditemukan mahasiswi yang memakai lipstick. Mereka merasa tidak nyaman dengan
penampilannya apabila tidak memakai lipstick. Dengan lipstick dia tidak akan kelihatan
pucat, dan menjadi lebih percaya diri di setiap keadaan. Tujuan lain mereka memakai
lipstick juga untuk menarik perhatian, untuk menghilangkan bibir pecah-pecah, untuk
menutupi bibir hitam, ada juga yang karena hobi, dan sebagainya. Padahal sebagai
seorang mahasiswi, kita mestinya tau apa tujuan utama kita untuk kuliah.
Kita kuliah bertujuan untuk meraih masa depan. Bukan untuk pergi berdandan atau
sebagainya. Jadi guna memakai lipstick dalam perkuliahan itu tidak ada, kita harus
mengingat apa tujuan semula kita untuk kuliah. Karena kuliah adalah tempat menggali
ilmu. Maka untuk kenyamanan bersama, aturan inipun diberlakukan. Bagi mahasiswi
yang sudah terbiasa melanggar aturan, dia tidak akan segan-segan lagi melanggar aturan
yang satu ini.
Ada yang berpendapat bahwa bagaimana bisa para mahasiswi untuk tidak memakai
lipstick, sedangkan para dosennya juga banyak yang memakai lipstick. Sehingga,
mahasiswi tidak cenderung untuk melanggarnya.
Seharusnya aturan itu berlaku untuk seluruh pihak kampus adzkia, bukan hanya untuk
mahasiswinya saja. Mahasiswi hanya meniru penampilan dosennya, jika dosennya
melanggar, otomatis dia juga akan melanggarnya. Jadi tak heran banyak mahasiswi yang
suka berlipstick.

Masih banyak aturan lain yang dilanggar oleh mahasiswa, dalam hal berpakaian juga
di perhatikan. Ada juga yang tidak suka memakai kaos tangan dan kaos kaki. Padahal
nabi telah menjelaskan bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan
telapak tangan. Dari hadis nabi itu kita seharusnya menyadari batasan aurat kita. Banyak
juga mahasiswa yang berboncaengan dengan lawan jenisnya, tanpa ada rasa malu dalam
diri mereka. Inilah zaman di era milenials, dimana etika para remaja sudah berkurang.
Semakin sering mereka berbuat kesalahan, rasa malupun juga berkurang bahkan bisa
hilang.

1. Apakah setiap tahunnya selalu ada mahasiswa yang melanggar aturan?

Setelah diamati, ternyata dari tahun ke tahun memang setiap mahasiswa tidak lepas
dari pelanggaran aturan. Tidak hanya senior yang melanggar aturan, tetapi mahasiswa
barupun juga tidak segan untuk melanggarnya. Ini dikarenakan mereka yang baru kuliah
di kampus STKIP ADZKIA, walaupun mereka sudah mengetahui aturan kampusnya,
tetapi dikarenakan mereka melihat para senior dan dosennya berpenampilan tak sesuai
dengan aturan. Disebabkan karena mereka tidak peduli dengan aturan yang berlaku.
Sehingga mahasiswanya pun juga ikut melanggar karena melihat orang di
sekelilinnya banyak yang melanggar aturan. Namun, hal ini terjadi pada mahasiswa yang
memang nilai-nilai agamanya kurang, bagi mahasiswa yang teguh pendirian dengan
menjalankan aturan yang berlaku, tidak peduli seberapa banyak orang yang melanggar
aturan itu, karna dia ikhlas untuk menjalankannya dan dia tahu bahwa aturan untuk
kebaikan dirinya sendiri.
Tidak semua pribadi mahasiswa itu sama, mereka juga datang dari daerah yang
berbeda-beda. Sehingga mereka hanya menampilkan bagaimana karakternya dari
kampong masing-masing, dan dari sana terlihatlah keberagaman lingkungan yang di
tampilkannya di dalam area kampus. Seharusnya mereka berfikir apa untung bagi mereka
dengan melanggar aturan tersebut.
Mereka tidak memikirkan akibatnya jika melanggar aturan. Sehingga dengan
mudahnya dia menganggap remeh aturan yang di berikan. Yang namanya aturan harus
dijalankan dengan tegas, agar para mahasiswa bisa lebih disiplin dalam menjalankannya.
Tetapi kenyataannya, aturan itu tidak terlalu di tegaskan, dan membat mahasiswa
menganggap remeh semua itu. Pihak kampus harus lebih tegas lagi dalam menegakkan
aturan, supaya para mahasiswa tidak merehkan sebuah aturan.
Untuk mengatasi agar tidak terjadinya prelanggaran pada mahsiswaa. Sebuah kampus
harus memiliki program-program yang sesuai berkenaan dengan akibat melanggar aturan
yang berlaku. Agar mereka paham dan setiap mahasiswa yang barupun bisa menyadari
akibat jika mereka melanggar sebuah aturan. Kita sebagai mahasiswa juga harus sadar
diri, harus mengerti mana yang benar dan mana yang salah. Kita harus bersama menjadi
orang yang di contoh di masyarakat yang terhormat tentunya. Jadi, sudah sepantasnya
kita menjalankan aturan yang berlaku di kampus kita.
Jangan jadikan aturan sebagai lambang saja, tetapi harus benar-benar disesuaikan dan
ditegakkan berdasarkan makna lambang tersebut. Dan aturan tersebut harus dipraktekkan
oleh pihak atasan kampus terlebih dahulu seperti para dosen dan para kariyawan. Agar
pihak bawah (mahasiswa) juga mempratekkannya. Jika pihak atas sudah menjalankan
aturan dengan baik, berkemungkinan besar pihak bawah juga akan mengikutinya.

2. Bagaimana dengan mereka yang melanggar aturan, apakah tidak ada


hukuman untuk mereka?

Bagi mereka yang suka melanggar aturan, mereka tidak diberikan hukuman. Hanya
saja, nilai akhlak mereka kurang di mata dosen. Karna tidak sesuai dengan apa yang telah
disepakati sejak awal masuk kampus STKIP ADZKIA, bahwasannya semua aturan yang
ada di dalam kampus STKIP ADZKIA harus kita turuti selaku menjadi mahasiswa.
Kita ibaratkan sudah berjanji untuk menjalankan aturan tersebut, tetapi kenyataannya
tetap ada mahasiswa yang melenceng dari aturan tersebut. Sehingga bernilai negative
dimata para dosen dan para kariyawan. Tidak hanya itu, kita juga akan mendapatkan dosa
karena kita sudah ingkar janji terhadap aturan, Jika siswa melanggar aturan berupa
memakai lipstick, maka hanya akan ditegur saja.
Namun, walaupun sudah ditegur, bahkan berkali-kali, mahasiswa ini tetap tidak
kunjung berhenti melanggar aturan, karena memang suadah terbiasa berpenampilan
seperti itu. Aturan dalam bergaul dengan lawan jenis juga di batasi. Karena memang
seharusnya sudah seperti itu yang sesuai dengan syari’at islam. Seharusnya kita sebagai
umat islam sudah menyadari bahwa, jika sudah berjanji dan melnggarnya pasti akan
berdosa karna itu salah satu ciri-ciri orang munafik. Jika kita melanggar aturan kampus,
mungkit tidak semua teman menyukai kita, sehingga kita akan di kucilkan dan di jauhkan
dari pergaulan mereka, para dosenpun tidak senang dengan akhlak kita, dan membuat kita
tidak begitu dipedulikan karena terlalusering melanggar.

3. Apakah pihak kampus mengetahui siapa-siapa saja mahasiswa STKIP


ADZKIA yang melanggar aturan?
Dalam hal ini tergantung apa aturan yang dilanggar oleh mahasiswa tersebut. Klau
dalam hal memakai lipstick, pasti akan banyak pihak kampus yang mengetahuinya.
Karna pasti akan terlihat jelas oleh orang banyak. Begitu juga dengan aturan tidak
memakai kaos kaki dan kaos tangan, juga pasti akan kelihatan jelas. Berbeda dengan
mahasiswa yang melanggar aturan berpacaran. Dalam hal ini, tidak begitu kelihatan oleh
pihak kampus.
Karena, mereka dekat dengan orang yang tidak sekampus dengannya, mereka juga
tinggal di kos yang jauh dari kampusnya. Sehingga tidak banyak orang yang
mengetahuinya. Kebanyakan dari mereka yang pacaran, mereka sering bertemu di depan
kosnya siang ataupun malam, dan setelah itu merekapun pergi jalan berdua. Tetapi, bagi
yang tinggal disekitar kos tersebut pasti mengetahuinya, tetapi mereka tidak berani untuk
melaporkan ke pihak kampus. Karena mereka takut mencari masalah dengan mereka.

4. Mengapa STKIP ADZKIA menciptakan aturan yang berhubungan dengan


akhirat?

STKIP ADZKIA menciptakan aturan yang berhubungan dengan akhirat karena, agar
mahasiswa STKIP ADZKIA mencerminkan perilaku yang baik kepada masyarakat dan
sebagai pembeda dengan kampus-kampus lain pada umumnya. STKIP ADZKIA
menyadari bahwa perlunya menjaga para mahasiswa di era milenials ini, agar studynya
berjalan dengan lancer dan dapat mengharumkan nama kampus STKIP ADZKIA.

STKIP ADZKIA menyadari bahwa sebagai seorang calon guru, para mahasiswanya
tidak hanya di bombing untuk dunia saja, tetapi akhiratnya juga. Kampus STKIP
ADZKIA juga menyadari bahwa dikampus ini tidak semua para mahasiswanya yang
berasal dari kota padang, tetapi banyak para perantau yang kuliah disini. Para perantau
tersebut pasti jauh dari orang tuanya dan hanya dirinya akan mengendalikan dirinya
sendiri. Kampus STKIP ADZKIA juga mengetahui bahwa setiap usaha harus diirngi
dengan do’a. Makanya kampus STKIP ADZKIA berusaha menunjang akhlak mahasiswa
agar mereka bisa sukses tepat pada waktunya karena usaha dan do’a mereka. Karna
sebagai seorang guru harus mencerminkan sikap yang baik untuk anak-anaknya. Agar
setelah mereka tamat, mereka tetap memegang teguh sikap mereka dimanapun mereka
berada. Karena kampus STKIP ADZKIA juga memiliki tujuan untuk menciptakan
mahasiswa yang berkarakter cerdas dan islami.
Sehingga kampus STKIP ADZKIA berfikir untuk membuat aturan seperti itu, agar
dimanapun mahasiswanya berada, mereka akan tetap terjaga karena iman yang mereka
miliki.Kampus STKIP ADZKIA mengetahui bahwa setiap apa yang diajarkan kepada
mahasiswa, pasti akan di pertanggung jawabkan di kemudian hari.

5. Bagaiman pandangan masyarakat terhadap kampus STKIP ADZKIA?

Kelemahan STKIP ADZKIA adalah banyaknya mahasiswa STKIP ADZKIA yang


melanggar aturan kampus. Jadi masyarakat berfikir, padahal kampus STKIP ADZKIA
memiliki aturan yang bersifat islami. Tetapi nyatanya masyarakat masih melihat adanya
mahasiswa yang melakukan penyimpangan terhadap aturan.

Sehingga masyarakat berfikir bahwa kampus STKP ADZKIA kurang tegas dalam
menjalankan aturan kampusnya dan membuat masayarakat di sekitarkampus dan
masyarakat yang mengetahuinya menjadi enggan untuk mengkuliahkan anaknya disana.
Disisi lain ada juga masyarakat yang mengatakan bahwa adanya peningkatan akhlak
mahasiswi STKIP ADZKIA ke arah yang lebih baik dibandingkan mahasiswi tahun yang
lalu.

1. Bagaimana solusinya agar mahasiswa STKIP ADZKIA tidak melanggar


aturan kampus?
a). Jika semua pihak kampus tidak ada yang mengajarkannya mulai dari dosen-
dosennya tidak ada yang melanggar pasti berkemungkinan para mahasiswa juga tidak
akan melanggar aturan, dikarenakan tidak ada alasan baginya untuk melanggar aturan.
Tetapi selagi masih ada yang melanggar aturan, pasti untuk kedepannya setiap
penerimaan mahasiswa baru, pasti akan selalu ada mahasiswa yang melanggar. Sehingga
aturan tersebut tidak berjalan secara sempurna.

b). Menerapkan sanksi bagi para pelanggarnya. Jika sanksi ditetapkan untuk para
pelanggarnya, maka akan membuat mahasiswa lainnya enggan untuk melanggar aturan,
maka beri dia peringatan. Jika peringatan sudah dus kali dan masih berbuat juga, pihak
kampus bisa mengeluarkan mahasiswa tersebut. Dengan ini mahasiswa akan berhati-hati
dalam bertindak.

c). Tidak diluluskan jika melanggar aturan atau lama untuk diwisudakan. Mahasiswa
yang ingin cepat tamat pasti akan bekerja keras untuk supaya cepat tamat dan bisa wisuda
tepat pada waktunya.

Tetapi, jika dia sering melanggar aturan, pihak kampus bisa memberinya ancaman seperti
akan lama ditamatkan jika masih melanggar aturan.
Dengan begitu mahasiswa yang biasanya melanggar aturan, dia akan berusaha
memperbaiki dirinya sebisa mungkin. Sistem ini cukup ampuh bagi mahasiswa.

d). Bagi mahasiswa yang melanggar aturan, bisa juga dikenai denda. Tergantung dari
apa aturan yang mereka langgar, semakin sering mereka melanggar, semakin banyak pula
terkena denda. Karna tidak ada uang, mereka bisa berfikir untuk tidak melanggar lagi
karena merasa rugi.

e). Memberi hukuman kepada mereka yang suka melanggar, misalnya dengan berdiri
dan hormat di lapangan selama 1 jam,atau dengan membersihkan wc dan sebaginya.
Dengan cara ini akan membuat mereka enggan untuk membuat salah lagi.
f). Dengan cara, mereka yang melanggar aturan dikumpulkan dalam satu ruangan.
Dan menanya masing-masing mereka, apakah mereka benar-benar niat untuk kuliah
disini, dan jika beanar, minta mereka untuk tidak mengulangi kesalahan lagi, dan jika
masih ada yang melanggar akan di skor selama waktu tertentu, tergantung kesalahan
yang mereka lakukan.

Kesimpulan

Masih banyak hal yang harus diperbaiki oleh mahasiswa STKIP ADZKIA khususnya
akhlak. STKIP ADZKIA menciptakan aturan yang berhubungan dengan religi, dengan
maksud agar mahasiswanya bisa menjadi guru yang berkarakter cerdas dan islami. Tetapi
masih ada sebagian mahasiswa yang melanggar aturan tersebut. Tak heran jika itu terjadi,
karena hal tersebut tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya yaitu
karena merasa bebas saat jauh dari orang tua, sehingga dia tidak peduli saat dia
melakukan kesalahan. Tetapi, semua itu masih ada solusinya.

Saran

Kita sebagai mahasiswa seharusnya menyadari bahwa aturan itu perlu untuk
dijalankan. Kita sebagai mahasiswa harus bisa menjadi teladan di kalangan masyarakat.
Jadi, mahasiswa STKIP ADZKIA harus bisa berubah ke arah yang lebih baik, dan
mengingat tujuan awal untuk kuliah. Jadilah mahasiswa yang disegani oleh masyaakat.
Mahasiswa harus bisa menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada di kampusnya, apa lagi
sebagai seorang calon guru yang nantinya akan mendidik anak-anak. Janganlah
melanggar aturan, karna aturan diciptakan untuk kenyamanan bersama. Tanamkan rasa
malu pada diri sendiri, bila melanggar sebuah aturan. Kampus STKIP ADZKIA juga
harus lebih tegas dalam menjalankan aturan. Jadikanlah sebuah aturan itu sebagai
pedoman, bukan sebagai pajangan.
DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kuantitatif dan Mixed Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Irawati, I.(2008). Pelanggaran Aturan Di Kalangan Mahasiswa. Jakarta : Balai Pustaka.
Pujiatni, K. (2010). Study Kualitatif Pengalaman Melanggar Aturan Pada Mahasiswa. Jakarta:
Erlangga.
Lestari, S. (2012). Solusi Agar Tidak Melanggar Aturan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sugeng, Harianto. 2013. Panduan Penyelenggaraan Program. Lampung : Universitas Lampung,
Bandar Lampung.
Suyanto.2005. Dinamka Pendidikan Nasional Dalam Peraturan Dunia Global. Jakarta : PSAP.
Ara, Hidayat dan Imam Machali. 2010. Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Pustaka Educa.

Anda mungkin juga menyukai