Karena RUU PKS mengandung feminimisme, agenda global, dan gerakan ideologis.
Feminimisme adalah sebuah gerakan yang berawal dari ketertindasan terhadap perempuan,
membawa kemarahan dan berita-cita untuk mengungguli laki-laki. Mereka yang feminimisme
ingin lebih tinggi derajatnya dari kaum laki-laki, mereka tidak ingin dianggap lemah dan
otomatis mereka akan membenci laik-laki sehingga mereka sesama perempuan yang sudah
sepaham akan timbul rasa suka dengan sejenisnya atau lesbian. Agenda global adalah mereka
memiliki tujuan untuk memiliki kebebasan seksual dan mengajak yang lain untuk bergabung
dengan mereka karna mereka merasa tubuh mereka adalah hak mereka jdi mereka bebas mau
bagaimana terhadap tubuh mereka. Mereka fokus meracuni pemikiran anak muda dan mahasiswa
karna suara mereka kurang tersalurkan dimasyarakat sehingga dengan bantuan anak muda
mereka mengagngap bahwa perkataan anak muda lebih dipercaya dimasyarakat. Gerakan
ideologis, mereka bercita-cita berusaha mentransformasikan moral feminimisme ke masyarakat.
RUU PKS hanya fokus pada upaya penanganan dibandingkan pada upaya pencegahan.
Kegiatan- kegiatan penanganan yang diakomodasi dalam ruu ini, cenderung nomatif dan bersifat
rutinitas belaka. Seharusnya RUU PKS mengakomodasi pola pencegahan kejahatan seksual
secara komprehensif dengan memasukkan klausul kewajiban pemerintah untuk memerangi
pornografi, narkoba dan minuman keras sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencegahan
kejahatan seksual. Berdasarkan pasal-pasal RUU PKS yang masih banyak menilbulkan
pemikiran ambigu yang mengandung makna lebih luas contohnya pada pasal 1 pada kalimat
hasrat seksual. Nah, pelaku LGBT dapat berlindung dibalik kalimat tersebut, karna didalam
RUU PKS tidak dijelaskan secara rinci Hasrat Seksual yang dimaksud sehingga maknanya
dapat diperluas kepada siapapun yang berhasrat seksual baik itu normal/abnormal. Apalagi kita
selaku orang minangkabau yang falsafahnya Adat basandi syarak, Syarak basandi kitabullah.
Maka kita selaku orang minagkabau dalam menjalankan aktivitas harus berpedoman pada AL-
QUR”AN. Sedangkan kita tahu bahwa banyak penyimpangan pada ruu pks yang tidak sesuai
dengan aturan islam. RUU PKS namanya bagus tujuannya melindungi korban dan menganggap
bahwa ruu ini adalah solusi. Tapi, RUU PKS tidak cocok diterapkan di negara Indonesia sebagai
negara yang beragama, bermartabat, beradab dan berbudaya. Siapa sih perempuan yang tidak
mau terbebas dari criminal, pencabulan, kejahatan seksual semuanya pasti ingin, tetapi tidak
semua pasal yang ada di dalam ruu pks itu baik untuk kita terima.
Pasal-pasal multitafsir
Kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk tindakan fisik atau non-fisik kepada orang lain,
yang berhubungan dengan bagian tubuh seseorang dan terkait hasrat seksual, sehingga
mengakibatkan orang lain terintimidasi, terhina, direndahkan, atau dipermalukan.
Kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk memaksa orang lain untuk melakukan aborsi
dengan kekerasan, ancaman kekerasan, tipu muslihat, rangkaian kebohongan, penyalahgunaan
kekuasaan, atau menggunakan kondisi seseorang yang tidak mampu memberikan persetujuan.
Kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk kekerasan, ancaman kekerasan, rangkaian
kebohongan, nama, identitas, atau martabat palsu, atau penyalahgunaan kepercayaan,
melacurkan seseorang dengan maksud menguntungkan diri sendiri dan/atau orang lain.