PENGETAHUAN LINGKUNGAN
KELOMPOK 5
ABRAAR ZIQRI SABRIAEN (1810953013)
RIZKY ADRIANSYAH (1810953006)
SAIDINA USMAN (1810953012)
GILANG BRAHMANTYA (181095301)
UNIVERSITAS ANDALAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain
juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa mneyebabkan dehidrasi
karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada berbagai fungsi air sedangkan tubuh
manusia belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan
lemak. Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut
Kodoatie (2008), “Air merupakan sumber kehidupan semua makhluk membutuhkan air, untuk
kepentingannya. Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”.
Air di bumi ini sangat melimpah terutama di Indonesia, hal ini karena Indonesia
merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalah gunakan kelebihan ini
dengan mencemarinya. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan ditempat
penampungan air antara lain seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum,
memasak, mencuci, dan keperluan lainnya.
Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). dalam
kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta
bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti kaleng, plastik, dan sampah
organik. Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana.
Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya
bermura di sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila mengkonsumsi air
ini.
B. Identifikasi Masalah
1. Banyak Masyarakat yang tidak mengerti atau kurang tahu tentang Pencemaran air
2. Banyak Masyarakat yang tahu penyebab dan akibat pencemaran air
3. Banyak Masyarakat yang tidak tahu cara mengatasi pencemaran air
4. Banyak Masyarakat yang tidak tahu cara pengolahan air buangan
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang
dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah
tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga
didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran
lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya,
pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai
pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air,
pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi
pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang
lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang
menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat
cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu
tertentu untuk peruntukan air.
Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna
bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun
kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun
1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air
minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi,
ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).
1. Penyebab
Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air kamar mandi.
Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.
2. Akibat
Akibat yang akan ditimbulkan dari pencemaran air adalah sebagai berikut:
Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga
membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal
yang rutin.Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan fenomenakejadian alam
“biasa” yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk
Indonesia.Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar.
· Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel
lainnya) akibat transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material
lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang,
dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana
merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau
gabungan keduanya. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian
atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain
dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi).
Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik
untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui
angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam hal
sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak.
Limbah dari sisa detergen dan pestisida (misalnya DDT) dapat merangsang
pertumbuhan kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan ginjal, dan gangguan
kelahiran. DDT (Dikloro Difenil Trikloretana) bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat terurai
secara alamiah), karena itu jika dipergunakan dalam pemberantasan hama DDT akan
mengalami perpindahan melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh konsumen
terakhir. Makin tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat pencemarnya. Hal ini disebut
biomagnifiation (pemekatan hayati).
Senyawa nitrat dan pospat yang terkandung dalam pupuk apabila terbawa air dan
terkumpul di suatu perairan (misalnya danau, waduk) dapat menimbulkan eutrofikasi, yaitu
terkonsentrasinya mineral di suatu perairan. Hal ini akan merangsang pertumbuhan dengan
cepat alga dan tumbuhan air seperti enceng gondok dan sejenisnya sehingga menimbulkan
blooming. Jika permukaan air tertutup oleh tumbuhan air, maka difusi oksigen dan penetrasi
cahaya matahari ke dalam air menjadi terhalang. Sementara tumbuhan air terus-menerus
mengambil air dan menguapkannya ke udara, sehingga mempercepat habisnya cadangan air di
tempat tersebut. Alga menjadi kekurangan cahaya, sehingga laju fotosintesis terganggu.
Upaya Menanggulangi Pencemaran Air. Pada dasarnya ada lima cara yang dapat
dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran air, yaitu:
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber
mata air agar tidak tercemar.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air
sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar.
Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon
sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula
sumber-sumber air potensial di bawahnya. Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini,
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan
beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
· Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
· Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor
· Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai
tempat kakus
Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di
daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah
disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan
sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah.
Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air
cucian, air kamarmandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung
dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang
tercemar ke dalambeberapa kolam kemudiandibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan),
kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan
air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan
yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.
Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air
yang tidak tercemar. bebrapa contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai
berikut:
· Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang
mengendap atau mengapung.
· Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis
· Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang ingin
dihilangkan.
o Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan
fosfor.
o Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari air
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi
bergantung padajenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap
dialirkan ke badan air danlumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian,
tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di
dalam air.
Dengan ditetapkannya darurat lingkungan, Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemerintah Kota
Balikpapan bisa bersama-sama melakukan penanganan dan penyelidikan atas kasus ini dan
berjanji untuk terus mengendalikan tumpahan minyak agar tidak menyebar.
Bagaimanapun, tumpahan minyak di Teluk Balikpapan itu telah berdampak tidak baik terhadap
lingkungan di kawasan itu, yang antara lain ditandai kematian sejumlah pesut. Hewan-hewan
itu ditemukan terdampar di pesisir kawasan Klandasan Ulu dan diduga akibat tumpahan
minyak itu. Di khawatirkan, apabila tumpahan minyak ini tidak segera ditangani lebih cepat,
akan merusak ekosistem di kawasan Teluk Balikpapan
Sampai Selasa (03/04/2018), ratusan personil gabungan, seperti dari Polri, TNI, dan Pertamina,
terus membersihkan minyak di sejumlah titik di pinggir pantai di kawasan teluk tersebut.
Mereka menggunakan gayung, menciduknya dan menampungnya dalam ember.
Tim gabungan juga menggunakan teknik oil boom untuk melokalisir atau mengurung
tumpahan minyak terutama yang agak di tengah laut.
Sebanyak tiga juta galon air limbah bocor ke sungai Animas, Colorado, akibat kelalaian dari
petugas Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat dan menyebabkan air sungai
tercemar dan berwarna oranye.
Selasa (11/8/2015), selama operasi pembersihan di tambang Gold King di Colorado pada Rabu
lalu, tim inspeksi EPA secara tidak sengaja melepaskan tumpahan air limbah dalam jumlah
besar ke area perkemahan Cement Creek. Air limbah yang bermuatan arsenik, merkuri dan
timah ini kemudian mengalir ke sungai Animas. Saat ini air limbah tersebut sudah mencapai
New Mexico dan akan terus mengalir hingga Utah.
Ketika EPA mula-mula menumpahkan sekitar satu juta galon air limbah ke sungai, total air
limbah kini meningkat tiga kali lipat. Mengingat aliran air limbah dari tambang yang rata-rata
adalah 500 juta galon per menit pada Ahad kemarin, pihak setempat memperkirakan tiga juta
galon air yang mengandung racun ini sudah masuk ke sungai Animas.
Gubernur Colorado John Hickenlooper mengeluarkan status darurat akibat insiden ini.
Pernyataan tersebut akan memungkinkan negara menyisihkan US$500 ribu sebagai dana
bantuan bencana untuk upaya pembersihan sungai.
Sebagian dari dana bantuan juga akan diberikan kepada pihak-pihak yang terkena dampak
kebocoran limbah. Sejumlah warga sekitar terpaksa mematikan sumber air mereka, sementara
warga yang tinggal di sepanjang sungai Animas melaporkan air di sumur pribadi mereka telah
berubah warna. Sementara ini, warga di sepanjang sungai diminta untuk tidak meminum atau
mandi dengan menggunakan air dari sumur mereka.
Selama aliran limbah ini mengalir menuju barat daya, petugas EPA tengah mencoba
mengalihkan kebocoran limbah dari sumbernya. Petugas membangun dua kolam di samping
tambang untuk menyaring kandungan kimia sebelum limbah mengalir ke Cement Creek.
Petugas EPA membangun dua kolam endapan untuk menyaring kandungan air limbah sebelum
masuk ke sungai Animas.
Menurut EPA, kebocoran saat ini sudah membaik. Sampel tumpahan air di area awal yang
tercemar menunjukan sebagian besar kandungan polutannya menuju ke hilir dan tidak
mengendap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup
menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta
kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil
guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang pada akhirnya
akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources depletion).
Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa
penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara bijaksana
dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan masa depan. Untuk itu air perlu
dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik kuantitas maupun kualitasnya, dan
bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya agar tetap
berfungsi secara ekologis, guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
B. Saran
Air adalah salah satu bentuk materi dari sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan semua makhluk yang ada di bumi ini. Manusia dalam menjalankan segala
aktivitasnya juga membutuhkan air. Air yang dapat digunakan dalam kehidupan manusia
adalah air yang kualitasnya baik, bersih dan sehat. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dan
sungguh-sungguh dalam melestarikan dan mengelola sumber daya alam yaitu salah satunya
dalam mengelola air.
Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap cinta lingkungan. Sikap
tersebut harus di tanamkan dalam diri sejak dini. Sehingga kita sebagai calon seorang guru
wajib memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup pada anak didik kita agar mereka
mengerti tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang kita tempati ini.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://latahzhan10.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pencemaran-air_24.html
http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-air.html
www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html
http://uphilunyue.blogspot.com/2013/03/penanggulangan-pencemaran-air.html
http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/pencemaran-air-dan-cara-mengatasinya.html