Anda di halaman 1dari 59

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL)

DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)

PEMBANGUNAN GEDUNG DINAS KESEHATAN SALATIGA

LOKASI :
Jl. Hasanudin No. 110 A, Mangunsari
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

KOTA SALATIGA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Pembangunan Nasional sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya
masyarakat yang sejahtera, dilakukan dengan memanfaatkan dan mendayagunakan sumber
daya alam dan lingkungan. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan dapat berakibat
menurunnya fungsi dan daya dukung lingkungan, maka disamping upaya pembangunan juga
diperlukan upaya pengelolaan lingkungan. Sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa lingkungan hidup yang
baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia.
Sebagaimana termaktub dalam undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang pokok-pokok
kesehatan, bahwa setiap warga berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Ketentuan tersebut menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyelenggarakan
kegiatan berupa pencegahan dan pemberantasan penyakit, pencegahan dan
penanggulangan pencemaran, pemulihan kesehatan penerangan dan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat.
Dalam mendukung program pembangunan yang berwawasan lingkungan maka Pemerintah
Kota Salatiga menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dengan tujuan agar kegiatan yang akan
dilaksanakan memperhatikan aspek lingkungan hidup di sekitarnya. Sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa
pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, dimana dalam melaksanakan pembangunan ada
upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi
ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi
masa depan.
Penyusunan dokumen UKL – UPL ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2012 Lampiran IV Tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup (Pedoman Pengisian Formulir UKL-UPL).
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan dokumen UKL – UPL
ini kami sampaikan ucapan terima kasih.

Salatiga, 25 Maret 2020


UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Identitas Pemrakarsa ............................................................................. 2
B. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ....................................................... 2
C. Dampak Lingkngan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ........... 26
D. Izin PPLH ..............................................................................................

E. Surat Pernyataan ...................................................................................


F. Daftar Pustaka .......................................................................................
Lampiran ...............................................................................................

ii
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga dimaksudkan untuk menyediakan
fasilitas pelyanan masayarakat yang memadai seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi di Kota Salatiga.

Dalam mendukung program pembangunan yang berwawasan lingkungan maka Pemerintah


Kota Salatiga menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dengan tujuan agar kegiatan yang akan dilaksanakan
memperhatikan aspek lingkungan hidup di sekitarnya. Sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa pembangunan ekonomi
nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, dimana dalam melaksanakan pembangunan ada upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan
untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan,
dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Proses pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, telah sesuai dengan Peraturan
Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Salatiga 2010-2030. Pada Peraturan Daerah tersebut wilayah Kelurahan Mangunsari di
Kecamatan Sidomukti sudah dialokasi sebagai wilayah Sub Pusat pelayanan Kota Sebagai pada
dimaksud pada ayat (1) Pasal 15 Tentang Sistem Pusat Pelayanan dalam peraturan daerah No 4
Tahun 2011. Kemudian dalam Keterangan Rencana Kota Nomor : 650/1574/414/XII/2019
menyebutkan bahwa lokasi rencana kegiatan merupakan lokasi yang sesuai peruntukan
sebagai lokasi perkantoran. Penyusunan dokumen UKL – UPL ini mengacu pada Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2012 Lampiran IV
Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Pedoman Pengisian Formulir UKL-
UPL). Landasan dasar penentuan Studi UKL-UPL Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota
Salatiga adalah merunut kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.
38. Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2019 Tentang Rencana Usaha dan Atau kegiatan Yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Berdasarkan data teknis dari DED
pembangunan Gedung DKK Kota Salatiga ini, maka besaran dampak yang dihasilkan masih
dibawah dari besaran yang ditetapkan di Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No.P. 38. Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2019, Sehingga studi ini merupakan Studi UKL-UPL.

1
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

B. IDENTITAS PEMRAKARSA

Secara rinci identitas pemrakarsa kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :

Nama Penanggung Jawab : Agung Hendratmiko, ST, MT, M.Si.

Jabatan : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 14 Kota Salatiga

Nomor Telp : (0298) 321386

Nomor Fax : (0298) 321386

Lokasi Kegiatan : Jl. Hasanudin No. 110 A, Mangunsari Kecamatan


Sidomukti Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.

Jenis Kegiatan : Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota


Salatiga

C. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1. Nama Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan

Rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan adalah Pembangunan Gedung
Dinas Kesehatan Kota Salatiga.

2. Lokasi Rencana Usaha Dan/ atau Kegiatan

Lokasi Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga di Jl. Hasanudin No. 110 A,
Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.

3. Skala Rencana Usaha dan / atau Kegiatan

Bangunan Dinas Kesehatan Kota Salatiga adalah bangunan lama yang dibangun lebih
dari 10 tahun yang lalu, sehingga kapasitas ruang yang ada sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan ruang sebagai kantor Dinas Kesehatan dan menjadi saling tumpang tindih
karena tidak sesuai dengan kebutuhan ruang yang ada. Pada beberapa ruang kerja
sudah terlalu penuh sehingga sudah tidak nyaman lagi untuk melalkukan aktifitas kerja.

Dinas Kesehatan yang notabene sebagai koordinator dari instansi-instansi kesehatan


dibawahnya belum menunjukan adanya sinergi yang maksimal. Masih banyak
kekurangan dari fungsi utama dan minimnya fungsi penunjang. Oleh karena itu
diperlukan kantor dinas kesehatan yang mampu mengakomodir semua kegiatan baik

2
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

yang utama maupun penunjang yang dapat membuat aktifitas kerja lebih baik dan
nyaman, sehingga diharapkan kinerjanya bisa memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara optimal khusunya dibidang kesehatan.

Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga bertujuan untuk : 1) memberikan


pelayanan dan informasi kesehatan secara optimal kepada masyarakat, 2)
mensinergikan antar instansi kesehatan yang ada di kota Salatiga demi mencapai
tujuan bersama di bidang kesehatan.

Standar Luas Ruangan Menurut Permen PUPR 22-2018 :

• Ruang pimpinan tinggi pratama setara eselon IIA atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi atau Kabupaten atau Kota atau yang setingkat seluas 74,4 m2
(tujuh puluh empat koma empat meter persegi) terdiri atas ruang kerja, ruang
tamu, ruang rapat, ruang tunggu, ruang istirahat, ruang sekretaris, ruang staf untuk
2 (dua) orang, ruang simpan, dan ruang toilet;

• Ruang administrator setara eselon IIIA atau yang setingkat seluas 24 m2 (dua puluh
empat meter persegi) terdiri atas ruang kerja, ruang tamu, ruang sekretaris, dan
ruang simpan;

• Untuk pejabat pengawas yang memiliki staf lebih dari ketentuan pada ayat (3) huruf
a angka 10 penambahan luas ruang staf diperhitungkan sebesar 2,2 (dua koma dua
meter persegi) sampai dengan 3 m2 (tiga meterpersegi) per personel.

• Ruang rapat utama pimpinan tinggi pratama setara eselon II atau yang setingkat
dengan luas 40 m2 (empat puluh meter persegi) untuk kapasitas 30 (tiga puluh)
orang;

4. Rencana Jumlah Pegawai

Alokasi rencana pegawai didasarkan atas sub-bagian yang ada di lokasi kegiatan,
berdasarkan kebutuhannya untuk kebutuhan pegawai bagian sekertariat
membutuhkan jumlah pegawai 27 orang yang menempati sub bagian umum dan
kepegawaian dan subbagian Perkeu. Kemudian bidang kesehatan masyarakat
mempunyai jumlah pegawai 17 orang, bidang P2P mempunyai jumlah pegawai 17
orang, dan bidang Yankes dan SDK 18 0rang. Total keseluruhan pegawai yang ada
nantinya adalah 89 orang.

3
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Tabel 1. Jumlah Kebutuhan Pegawai Dinas Kesehatan Kota Salatiga

No Nama Jabatan Jumlah (Org)


1 Kepala Dinas Kesehatan 1
2 Sekertariat 27
3 Bidang Kesehatan Masyarakat 17
4 Bidang P2P 17
5 Bidang Yankes dan SDK 18
Jumlah 89

Sumber : DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

Tabel 2. Besaran Ruang Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

No Nama Jabatan Luasan (m2)


Lantai 1
1 Kepala Dinas Kesehatan 120,00
2 Sekertariat 155,94
3 Bidang Kesehatan Masyarakat 110,86
4 Area Service Lantai 1 65,17
5 Jalur Sirkulasi Lantai 1 116,54
6 Lobby 42,50
Jumlah 611,01
Lantai 2
1 Bidang P2P 189,94
2 Bidang Yankes dan SDK 136,33
3 Aula 120,51
4 Area Service Lantai 2 33,66
5 Jalur Sirkulasi Lantai 2 152,25
Jumlah 632,69
Total 1.243,70

Sumber : DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

Luasan gedung diatas belum termasuk ruang Parkir kendaraan dan penghijauan di bangunan
gedung yang akan digunakan.

4
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 1. Denah Lantai I

Sumber: DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

5
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 2. Denah Lantai II

Sumber: DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

6
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Tabel 3. Spesifikasi Beton Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Elemen Mutu Strength

Pondasi Footplat K-300 160/160

Kolom Utama K-300 30/40

Sloof K-300 20/30

Balok Utama K-300 25/50

Sumber : DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

Penggunaan energi listrik untuk pengoperasian Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga
bersumber dari Perusahaan Listrik Negara dan pengoperasian Genset sebanyak 1 Unit
dengan kapasitas 80 KVA.

Tabel 4. Penggunaan Energi Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

No. Kegiatan Jenis Energi Sumber Kapasitas

1 Seluruh Unit Kegiatan Listrik PLN 75 KVA

2 Cadangan Listrik Genset 80 KVA

Sumber : DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

Kebutuhan air bersih digunakan untuk melakukan semua aktivitas perkantoran yang ada
di Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Berdasarkan jumlah pegawai yang akan direncanakan
yaitu 89, Kebutuhan air pegawai berdasarkan PermenLHK No 68 Tahun 2016 Tentang
Baku Mutu Limbah Domestik yaitu 100 L/Orang/hari. Kebutuhan air 100 L/orang/hari
merupakan kebutuhan air 24 jam, sehingga kebutuhan air pekantoran direncanakan 50%
dari kebutuhan aktualisasi. Maka Jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah

Jumlah Pegawai = 89 Orang

Kebutuhan Air = 100 L/Orang/hari

Total Kebutuhan Air = 89 orang x 100 L/Orang/harix 50% = 4.450 L/Hari

Total Kebutuhan Air = 5.000 Liter atau 5 M3

Kapasitas tandon dialokasikan sejumlah 5000 Liter dengan penggunaan 8 jam sehari
dalam mendukung aktivitas kantor. Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan ini,
memungkinkan 100% air yang digunakan menjadi air limbah. Sehingga kapasitas IPAL

7
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

diharapkan mencapai 5 M3/hari dengan system anaerob-aerob atau sistem yang lainnya.
Berikut ini neraca air di dinas kesehatan kota salatiga.

Sumber Air Roof Tank


Bersih : 5 m3
arthesis

Karyawan 89 orang
GWT @ 5000 lt/hr (5,0 m3)
10 m3

Kebutuhan DKK :
- Pegawai 5000 lt/hr
(5,0 m3)

Perairan Terbuka IPAL :


(Badan Air) 5 m3

Gambar 3. Diagram Alir Air Bersih Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga
Sumber: Analisis Konsultan, 2019

Instalasi Pengolahan Limbah diharapkan dapat digunakan untuk mengolah air limbah
yang ada di Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Dengan melihat karakteristik air
limbah dari kegiatan domestik, Maka mengacu kepada Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No 6 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, Maka
Parameter COD, BOD, TSS, pH, Minyak dan Lemak dan Bakteri menjadi patokan utama
dalam pengendalian Pencemaran. Konsep pengelolaan Menggunakan sistem Anaerob dan
Aerob (MBBR) merupakan perpaduan yang baik dalam mengolah limbah tersebut. Skema
Pengolahan yang bisa digunakan adalah

Equalisasi Bak Anaerob Aerob Sedimentasi Buffer


Penampung I Proses Proses Tank

Sumber: Analisis Konsultan, 2019

8
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

5. Deskripsi Kegiatan.
Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga dimaksudkan untuk
menyediakan fasilitas pelyanan masayarakat yang memadai seiring dengan
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Kota Salatiga. Sedangkan tujuan lainnya
adalah sebagai upaya mendukung roda pengelolaan kesehatan dan menunjang
program pembangunan Pemerintah Kota salatiga, khususnya turut membantu
mengelola aspek kesehatan diwilayah kota salatiga melalui penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan jasa.
Adapun fasilitas penunjang lain sebagai pendukung yang digunakan oleh Gedung
Dinas Kesehatan Kota Salatiga untuk operasional dan pelayanan adalah sebagai
berikut :
a. Jaringan Listrik.
Dalam pelaksanaan operasional Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga
menggunakan energi listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan kapasitas
75 KVA dan Genset dengan kapasitas 80 KVA sebagai cadangan apabila terjadi
pemadaman listrik.
b. Sumber Air Bersih
Dalam kegiatan operasional Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga menggunakan
air bersih yang bersumber dari air arthesis.

c. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)


Untuk mengantisipasi bahaya kebakaran, Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga
dilengkapi instalasi water sprinkler, water hydrant box, dan penyediaan Alat
Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR) sebagai alat pemadam api apabila terjadi
kebakaran di lokasi Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Jumlah kebutuhan Unit
APAR ditentukan berdasarkan luas area suatu ruangan. Setiap luas ruangan
sebesar 200 m2 diberikan 1 buah APAR berkapasitas 6 Kg. Luas lantai I rencana
gedung dinas kesehatan adalah 611 ,01 m2 sehingga membutuhkan APAR 3 unit
berukuran 6 Kg. Kemudian lorong koridor lantai I ditambahkan unit APAR 2 Unit
berukuran 6 Kg. Untuk lantai II dengan luas 632 m2 dibutuhkan unit APAR 3 Buah
dengan penambahan 2 Unit APAR pada lokasi koridor.

9
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

d. Tempat Pembuangan Sampah Domestik dan B3


Pihak pemrakarsa wajib menyediakan tempat sampah didalam wilayah Gedung
Dinas Kesehatan Kota Salatiga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan
kontainer sampah sebagai Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Tempat
pembuangan sampah merupakan jenis Tempat Penampungan Sampah Dua
Compartemnt. Rencana tempat pembuangan sampah direncanakan diletakan
pada posisi yang strategis dimana posisi ini dapat memudahkan petugas
pengambilan sampah. Sementara itu, TPS Limbah B3, Pihak pemrakarsa wajib
menyediakan tempat Penampungan limbah B3 dari kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan obat-obatan dalam pengelolaan Obat kesehatan di Gedung
Dinas Kesehatan. TPS Limbah B3 dibuat sesuai dengan ketentuan teknis baik
peraturan dan perundangan yang berlaku. Berikut rencana lokasi TPS sampah
domestik dan B3.

Gambar 4. Rencana TPS Sampah Domestik dan B3 (Lingkaran Biru TPS Domestik,
Lingkaran Merah TPS Limbah B3)
Sumber: Analisis Konsultan, 2019

e. IPAL
Agar air buangan yang dihasilkan dari kegiatan operasional Gedung Dinas
Kesehatan Kota Salatiga tidak mencemari lingkungan terutama saluran drainase
daerah sekitar. Pemilik dan Pengelola selaku Pemraksasa Kegiatan di Gedung
Dinas Kesehatan Kota Salatiga wajib merencanakan Instalasi Penglolahan Air

10
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Limbah (IPAL) sehingga pada tahap operasional air limbah yang dihasilkan dapat
memenuhi baku mutu. IPAL sebaiknya dilakukan pengolahan dengan sistem
portable yaitu dengan konsep Moving Bed Bio Reactor (MBBR). Kapasitas IPAL
direncanakan 5 m3/hari. Air olahan IPAL sebaiknya digunakan kembali dengan
menambahkan Unit Filtrasi Tabung dan Desinfektan untuk digunakan kembali
sebagai proses recycle untuk kegunaan flushing toilet. Sehingga terbentuk sistem
Zero Liquid Discharge.

Gambar 5. Rencana IPAL Sistem MBBR


Sumber: Analisis Konsultan, 2019

6. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan / atau Kegiatan

a. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan / atau Kegiatan dengan Tata Ruang

11
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Kegiatan pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, telah sesuai dengan
Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Salatiga 2010-2030. Pada Peraturan Daerah tersebut wilayah
Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti sudah dialokasi sebagai wilayah Sub
Pusat pelayanan Kota Sebagai pada dimaksud pada ayat (1) Pasal 15 Tentang Sistem
Pusat Pelayanan dalam peraturan daerah No 4 Tahun 2011. Kemudian dalam
Keterangan Rencana Kota Nomor : 650/1574/414/XII/2019 menyebutkan bahwa
lokasi rencana kegiatan merupakan lokasi yang sesuai peruntukan sebagai lokasi
perkantoran.

b. Persetujuan Prinsip Atas Rencana Kegiatan

Rencana pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga (sesuai surat


penunjukan/peruntukan lokasi) untuk gedung kantor tertera pada Keterangan
Rencana Kota Nomor : 650/1574/414/XII/2019 menyebutkan bahwa lokasi rencana
kegiatan merupakan lokasi yang sesuai peruntukan sebagai lokasi perkantoran.

12
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 6. Peta Lokasi Kegiatan Rencana Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga
Sumber : DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019
13
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 5. Kesesuaian Dengan RTRW


Sumber : Perda RTRW Kota Salatiga Tahun 2010

14
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 6. Detail Lokasi Rencana kegiatan


Sumber : Analisis Konsultan, 2019
15
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

c. Uraian Rencana Usaha dan / atau Kegiatan


I. Tahap Pra Konstruksi

1) Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi

Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota


Salatiga membutuhkan tenaga kerja untuk mendukung kegiatan
pembangunannya. Dalam kegiatan penerimaan tenaga kerja diperlukan
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pekerja dikarenakan
terdapat pekerjaan yang pengerjaannya memerlukan keahlian dan keterampilan
khusus. Dalam kegiatan penerimaan tenaga kerja akan memberi prioritas kepada
tenaga kerja lokal sesuai dengan kualifikasi dan persyaratan yang diperlukan.
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan sebanyak 48 orang.

Selanjutnya spesifikasi, jumlah dan pendidikan tenaga kerja yang dibutuhkan


dalam pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga dapat dilihat pada
Tabel berikut.

Tabel 5. Daftar Tenaga Kerja Yang Diperlukan Untuk Pelaksanaan Pekerjaan

No Uraian Pendidikan Jumlah (Orang)


1 Project Manager S1 Sipil 1

2 Site Engineer S1 Sipil 1

3 Pelaksana Teknik Struktur S1 Sipil 1

4 Pelaksana Mekanikal S1 Mesin 1

5 Pelaksana Elektrikal S1 Elektro 1

6 Ahli Geoteknik S1 Sipil 1

7 Tenaga Admimistrasi S1 Adm 2

8 Juru Ukur STM Bangunan 1

9 Juru Gambar D3 Arsitektur 1


10 Operator dan Sopir SMA/sederajat 6
11 Tenaga Lainnya - 30
12 Tenaga Keamanan SMA/sederajat 2
Jumlah 48
Sumber : DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

16
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

II. Tahap Konstruksi (Semua kegiatan mengacu pada Estimate Engineering dan
Spesifikasi teknis hasil DED)

1) Mobilisasi Peralatan dan Material

Sebagai sarana penunjang dalam kegiatan Pembangunan gedung Dinas


Kesehatan Kota Salatiga, maka akan dilakukan mobilisasi alat-alat berat sesuai
dengan kebutuhan, seperti: excavator, concret mixer, dump truck, stemper,
genset dan lain-lain. Begitu juga dengan material pembangunanya, mengingat
jumlahnya diperkirakan cukup besar maka diperlukan tempat untuk menyimpan
material-material tersebut, sehingga terjaga kualitasnya. Sebelum mobilisasi alat
dan bahan dilakukan akan berkoordinasi dan mengurus izin ke Dinas
Perhubungan Kota Salatiga terkait rencana kegiatan tersebut. Mobilisasi
peralatan dan material direncanakan melewati jalur darat Jl. Hasanudin. Rincian
kebutuhan peralatan dan material pada kegiatan Pembangunan Gedung Dinas
Kesehatan Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Daftar Peralatan dan Material Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan


Kota Salatiga

No Jenis Satuan Jumlah


Peralatan
1 Excavator unit 1
2 Concret Mixer unit 2
3 Dump Truck unit 4
4 Stemper Unit 1
5 Mesin Las Listrik Unit 1
6 Generator Set Unit 1
7 Water Tank Unit 1
8 Molen Unit 1
Material
1 Pasir Urug m3 17,66
2 Timbunan Tanah m3 49,30
3 Rabat Beton m3 25,06
4 K-250 m3 207,51
5 Besi Kg 39.065,66

17
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

No Jenis Satuan Jumlah


6 Bekisting m2 1.682,57
7 Batu Bata Buah 65.820
8 Keramik m2 1.423
9 Besi Rangka Kuda – Kuda Kg 750
10 Material Atap m’ 620,58 m’
11 Material Pintu Jendela Buah 26 Buah
12 Material Mekanikal Elelektrikal Buah 32 Buah

Sumber : DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

2) Pembongkaran Gedung Lama dan Pembersihan Lahan

Pembongkaran gedung dilakukan terhadap bangunan lama dan dipersiapkan


untuk lokasi pembangunan gedung baru. Bangunan Dinas Kesehatan Kota
Salatiga adalah bangunan lama yang dibangun lebih dari 10 tahun yang lalu,
sehingga kapasitas ruang yang ada sudah tidak sesuai dengan kebutuhan ruang
sebagai kantor Dinas Kesehatan dan menjadi saling tumpang tindih karena tidak
sesuai dengan kebutuhan ruang yang ada. Pada beberapa ruang kerja sudah
terlalu penuh sehingga sudah tidak nyaman lagi untuk melalkukan aktifitas kerja.
Pekerjaan pembongkaran meliputi pembongkaran atap sebanyak 456,63 m3,
pembongkaran plafon sebanyak 314 m3, pembongkaran beton bertulang
sebanyak 9,14 m3 dan pembongkaran dinding tembok bata sebanyak 30,63 m3.

Pembersihan lahan diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai


dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan.
Sebelum pekerjaan dimulai, lapangan terlebih dahulu dibersihkan dari material
yang tidak diperlukan. Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga kebersihan
dari semua sampah-sampah dan barang-barang yang tidak diperlukan.

3) Penyiapan Tapak Proyek

Penyiapan lahan meliputi pekerjaan galian tanah, timbunan tanah, perataan dan
pemadatan. Galian tanah dilakukan sesuai dengan sepesifikasi teknis sampai
level yang dipersyaratkan. Timbunan mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk
pembuatan timbunan. Timbunan diperlukan untuk membentuk dimensi

18
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang


yang disyaratkan.

Untuk memperoleh elevasi yang dipersyaratkan dilakukan perataan dengan cara


menambahkan pasir, kemudian dipadatkan sampai 90 % dari pemadatan
maksimum. Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih
tinggi atau lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan, permukaan akhir lereng
timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang
ditentukan, timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat
lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

Setelah pelaksanaan perataan selesai, selanjutnya dilakukan perlindungan


terhadap seluruh lokasi kegiatan terhadap air yang menggenang, yang mengalir
yang dapat menimbulkan erosi, serta tanah longsor. Ini meliputi pembuatan
tanggul-tanggul, selokan-selokan sementara dan lain-lain guna mencegah
kerusakan tanah ditempat yang berdekatan.

Sebelum kegiatan konstruksi dilakukan, diawali dengan kegiatan persiapan


dalam rangka untuk membangun system site management plant yang meliputi :
a) Penyiapan sirkulasi kendaraan keluar masuk proyek
b) Pembuatan direksi keet, owner, main kontraktor/SAP
c) Pembuatan area kerja (open storage)
d) Penyiapan lokasi pembuangan sampah/sisa material
e) Pembuatan gardu jaga
f) Pembuatan jalan kerja
g) Pemasangan rambu-rambu kerja

4) Pembangunan Gedung dan Fasilitas Penunjang


Tahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan dan sarana prasarana
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Pembangunan sub structure
b) Pembangunan upper structure
c) Pembangunan fasilitas pendukung (saluran drainase, jalan, dan lain-lain)
d) Pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan plumbing
e) Finishing

19
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi antara lain : sisa – sisa
kayu bekisting, kertas bekas bungkus semen, kaleng cat akan di manfaatkan
pihak ketiga.
Pembangunan fisik bangunan terdiri atas dua tahapan yaitu pembangunan
strukstur bawah (sub structure) dan pembangunan struktur atas (upper
structure). Adapun tahapan dalam pekerjaan pembangunan fisik bangunan
adalah sebagai berikut :

a) Pekerjaan Pondasi Bangunan (Sub Structure)


Pekerjaan pondasi bangunan dilakukan untuk menahan beban bangunan,
sehingga diperlukan pondasi yang kokoh. Pondasi yang digunakan adalah
tiang pancang dan batu. Tiang pancang digunakan untuk Kantor, Rumah
Dinas, Gedung Gudang, Ruang Genset dan Pos Jaga sedangkan pondasi batu
digunakan untuk bangunan pendukung di sekitar lokasi kegiatan.

b) Pekerjaan Konstruksi Bangunan (Upper Structure)


Pekerjaan konstruksi bangunan (upper structure) meliputi : pekerjaan untuk
kolom struktur, struktur balok dan pelat beton yang merupakan bagian dari
kerangka struktur. Selain pekerjaan kerangka struktur juga dilakukan
pekerjaan teknik lainnya seperti pemasangan dinding, pemasangan keramik,
pekerjaan pemasangan langit-langit, pekerjaan ground tank dan rumah
pompa, pekerjaan septic tank bio, pekerjaan sumur resapan serta pekerjaan
lain-lainnya yang bersifat pekerjaan teknik.
Pada pekerjaan pembetonan kerangka struktur menggunakan standar baik
mutu beton dan baja tulangan.
Pekerjaan upper structure secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut.
• Pekerjaan Struktur Bangunan
Pekerjaan struktur bangunan menggunakan beton bertulang, dengan
menggunakan ready mix dan mini molen beton. Pada pekerjaan struktur
ini terbagi menjadi pekerjaan struktur kolom, sloof, lantai beton dan
balok.
• Pekerjaan Dinding
Dinding bangunan menggunakan batu bata dan plesteran. Pekerjaan di
dinding selanjutnya adalah finishing yang dilakukan dengan pengecatan.
• Pekerjaan Kusen
20
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Pemasangan kusen pintu dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai.


Material yang digunakan adalah alumunium.
• Pekerjaan Lantai dan Langit Langit
Lantai dan teras menggunakan keramik dan beton. Pemasangannya
menggunakan campuran semen dan pasir. Pekerjaan langit-langit
mengunakan material untuk atap.
• Pekerjaan Pengecatan
Pengecatan dilakukan setelah pekerjaan plesteran dinding dan undercoat
selesai dengan menggunakan roll cat, dan kuas. Pengecatan dilakukan
dengan menggunakan cat yang tahan terhadap perubahan cuaca
terutama untuk bagian eksterior.
c) Pekerjaan Sarana Penunjang
• Pembangunan Area Parkir
Ruang parkir disediakan untuk pengunjung dan karyawan.
• Pemasangan Rambu – Rambu Kerja dan Lalu Lintas
Pemasangan rambu – rambu kerja dan lalu lintas antara lain berupa :
✓ Tanda ”dilarang masuk” atau tulisan ”KELUAR”, di pintu keluar.
✓ Tanda ”Gunakan Safety Helmet, Safety Shoes dan Pakaian Kerja”, di
pintu masuk.
✓ Tanda / tulisan ”MASUK”, di pintu masuk.
✓ Tanda / tulisan ”Dilarang Parkir”, pada lokasi yang bukan area parkir.
✓ Tanda / tulisan ”Hati – Hati Berkendaraan Ada Proyek”, pada lokasi
sekitar tapak proyek.
d) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal untuk bangunan gedung dan sarana
prasarana dilakukan bersamaan atau setelah pekerjaan struktur gedung
selesai. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal, antara lain :
• Sistem Elektrikal
Pemasangan kabel listrik, ventilasi, kabel jaringan telepon, masing-masing
dilakkan dengan menggunakan cable tray tersendiri. Sumber listrik akan
dipasok melalui PLN, sebagai cadangan dalam kondisi darurat akan
menggunakan 1 genset yang ditempatkan pada ruang khusus yang kedap
suara.

21
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

• Sistem Plumbing
Pekerjaan plumbing baik untuk jaringan air bersih dan air kotor akan
dilakukan bersamaan dengan pekerjaan struktur bangunan. Pipa air hujan
akan menggunakan pipa PVC –AW, termasuk Roof-drain di dak atap dan
talang datar.
• Sistem Pemadam Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran merupakan rangkaian sistem hydran,
sprinkler dan APAR, dilengkapi dengan tangga darurat serta penunjuk arah
evakuasi.
• Sistem Tata Udara

Pada ruang tertentu yang membutuhkan sirkulasi udara yang cukup, akan
dipasang Exhaust-Fan, seperti pada ruang genset, toilet umum, dan lain-
lain

5) Rasionalisasi Tenaga Kerja Konstruksi

Rasionalisasi tenaga kerja konstruksi tidak bisa dihindari dalam kegiatan


pembangunan gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Sehingga rasionalisasi atau
pemutusan hubungan kerja pada karyawan akan terjadi terhadap 48 orang
setelah tahap konstruksi selesai.

III. Tahap Operasi

a) Operasional Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Operasional gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam rangka meningkatkan


program pemerintah di bidang kesehatan, yang mampu mengakomodir semua
kegiatan baik yang utama maupun penunjang yang dapat membuat aktifitas
kerja lebih baik dan nyaman, sehingga diharapkan kinerjanya bisa memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara optimal khusunya dibidang kesehatan.

Operasional gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga bertujuan untuk : 1)


memberikan pelayanan dan informasi kesehatan secara optimal kepada
masyarakat, 2) mensinergikan antar instansi kesehatan yang ada di kota Salatiga
demi mencapai tujuan bersama di bidang kesehatan.

22
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

b) Perawatan Gedung dan Fasilitas Penunjang

Pemeliharaan, perawatan rutin dan khusus dengan selalu memperhatikan faktor


efisien dan efektifitas sumber daya sangat diperlukan untuk keberlangsungan
operasional gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Pemeliharaan gedung Dinas
Kesehatan Kota Salatiga meliputi pemeliharaan rutin, perawatan berkala,
penanganan mendesak dan penanganan-penanganan darurat, untuk seluruh
bangunan dan peralatan penunjang.

Dalam pemeliharaan gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga juga dilakukan


evaluasi berkala terhadap kondisi teknik prasarana, sarana dan gedung Dinas
Kesehatan Kota Salatiga berdasarkan pedoman teknis yang berlaku, untuk
merencanakan kegiatan perawatan rutin.

Adapun jadwal rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan Gedung Dinas


Kesehatan Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Jadwal Rencana Kegiatan Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan


Kota Salatiga

TAHUN TAHUN
No URAIAN
2020 2021 …
Tahap Pra Konstruksi
1 Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi
Tahap Konstruksi
2 Mobilisasi Peralatan dan Material
3 Pembongkaran Gedung Lama dan
Pembersihan Lahan
4 Penyiapan Tapak Proyek
5 Pembangunan Gedung & Fasilitas Penunjang
6 Rasionalisasi Tenaga Kerja Konstruksi
Tahap Operasional
7 Operasional Gedung Dinas Kesehatan Kota
Salatiga
8 Perawatan Gedung & Fasilitas Penunjang
Sumber : DED Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, 2019

23
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

IV. Rona Lingkungan Hidup


A. Rona Lingkungan
Kondisi lingkungan dari kegiatan pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga yang
diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga yang berada di Jl. Hasanudin No 110 A,
Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatga Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah
pusat perkantoran dan mempunyai kondisi yang tidak padat lalu lintas. Tinjauan kondisi
lingkungan pada rona lingkungan hidup ini antara lain memberikan penjelasan riil mengenai
lingkungan fisik kimia, lingkungan biologi, dan lingkungan sosial ekonomi dan budaya.

1. Rona Lingkungan Fisik Kimia


a.Iklim
Berdasarkan hasil pengujian rona awal terhadap iklim, suhu dan kelembapan dilokasi studi
didapatkan bahwa wilayah studi mempunyai suhu 36,70C, 47,3% kelembapan dan kecepatan
angin dalam rentang 0-1 m/s. Dengan kondisi IKLIM seperti itu, maka tingkat sirkulasi udara
dipekirakan tidak akan mempengaruhi dari pencemaran debu akibat dari kegiatan
pembongkaran dan konstruksi bangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga.
b. Kualitas Udara
Data - data rona lingkungan mengenai kualitas udara di Gedung Dinas Kesehatan Kota
Salatiga diketahui dengan pengukuran kualitas udara pada tanggal 11 November 2019 oleh
PT Cito Diagnostika Utama menunjukan hasil sebagai berikut:
Tabel. 8. Hasil Pengukuran Kualitas Udara
HASIL BAKU MUTU
NO PARAMETER PENGUKURAN SATUAN UDARA SATUAN
DI LOKASI AMBIEN
0 0
1 Temperatur 36,7 C 18-28 C
2 Kecepatan Angin 1 m/det - m/det
0 0
3 Arah Angin - -
4 Kelembaban 47,3% %RH - %RH
Carbon monoksida
5 299 μg/M3 15.000 μg/M3
(CO)
6 Debu (TSP) 93 μg/M3 230 μg/M3
7 Sulfur dioksida (SO2) <34 μg/M3 632 μg/M3
Nitrogen dioksida
8 <9 μg/M3 316 μg/M3
(NO2)
9 Oksidan (O3) <19 μg/M3 235 μg/M3
10 Hidrogen Sulfida 0,00 μg/M3 0,02 μg/M3
Sumber : Data Primer Konsultan, 2019

24
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Dari hasil pengukuran, semua parameter masih memenuhi baku mutu udara sesuai Baku
Mutu untuk parameter NO2; SO2; CO sesuai dengan Kep Gub Jateng Nomor 8 tahun 2001
Tentang Baku Mutu Udara Ambienn Provinsi Jateng dan O3; TSP; Pb sesuai dengan PP 41
Tahun 1999
Dengan melihat kondisi sumber pencemaran udara, dapat disimpulkan jika kondisi rona
awal menunjukan kondisi yang masih aman dari tingkat pencemaran. Dengan melihat
signifikasi dari kegiatan pembangunan dan mobilitas dari kendaraan proyek dalam
pelaksanaan kegiatan, diperkirakan bahwa nilai pencemaran udara tidak akan mengalami
perubahan signifikan sehingga tidak akan mengalami perubahan rona awal.

c. Kebisingan
Guna mengetahui kondisi rona awal tingkat kebisingan di lokasi Gedung Dinas Kesehatan,
dilakukan pengukuran tingkat kebisingan oleh oleh Laboratorium Penelitian Teknik
Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro menunjukan hasil
sebagai berikut:
Tabel.9. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan
HASIL
BAKU MUTU
NO PARAMETER PENGUKURAN SATUAN SATUAN
KEBISINGAN
DI LOKASI
Halaman depan
rencana pembangunan
1 48 dBA 70 dBA
Dinas Kesehatan Kota
Salatiga
Sumber : Standar Baku Tingkat Kebisingan merujuk Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Kep-
48/MENLH/11/1996

Dari hasil pengukuran dilapangan parameter kebisingan masih memenuhi baku mutu tingkat
kebisingan sesuai dengan Baku Mutu Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat
Kebisingan. Namun dengan tingkat mobilitas dan intesitas proyek pembangunan, nilai
kebisingan diperkirakan naik namun masih dibawah baku mutu yang ditetapkan.

d. Kondisi Hidrologi
1. Air Tanah Dalam
Sumber air yang dekat dengan lokasi rencana kegiatan sumber air eksisting berupa sumur
dalam, pengukuran kualitas air dilakukan oleh Laboratorium Penelitian Teknik Lingkungan
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro menunjukan hasil sebagai berikut:

25
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Tabel. 10 Hasil Analisa Kualitas Air Sumur Dalam Eksisitig


HASIL BAKU MUTU
NO PARAMETER PENGUKURAN SATUAN UDARA SATUAN
DI LOKASI AMBIEN
1 Kekeruhan <1,5 NTU 25
0 0
2 Suhu 26 C Deviasi 3 C
Tidak
3 Bau Tidak Berbau - Mg/L
Berbau
4 TDS 150 1500 - Mg/L
5 Rasa Tidak Berasa - Tidak Berasa Mg/L
6 Warna <4,3 TCU 50 Mg/L
7 pH 6,7 - 6,5-9,0 -
8 Kesadahan 82 Mg/L 500 Mg/L
9 Nitrat 5,7 Mg/L 10 Mg/L
10 Timbal 0,03 Mg/L 0,05 Mg/L
11 Zat Organik <1,6 Mg/L 15 Mg/L
12 Total Coliform 85 Mg/L 50 Mg/L
Sumber : Data Primer Konsultan, 2019

Dari hasil analisa kualitas air tersebut diatas terdapat beberapa parameter yang melampui baku mutu
antara lain Nitrat, Timbal, Zat Organik, dan Total Coliform. Dari data dapat disimpulkan bahwa, nilai
zat organik, nitrat dan total coliform didapatkan dari proses biologis pada tangki septik yang tidak
berjalan dengan semestinya sehingga menyebabkan nilai coliform masih tinggi, kemudian faktor lain
dipengaruhi oleh sifat humus tanah yang menyumbang tingkat pencemaran. Untuk mengatasi
tersebut, diperlukan proses lanjutan berupa filtrasi dan pemberian desinfektan sebelum air digunakan.

Gambar 7. Skema Pengolahan Air Sumur menjadi Air Bersih


Sumber : Analisis Konsultan, 2019

26
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

B. Rona Lingkungan Biologi


1. Flora
Inventarisasi flora pada daerah sekitar lokasi rencana pembangunan Gedung Dinas
Kesehatan terdapat pohon, perdu dan semak disajikan pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.11. Inventarisasi Flora
NO NAMA DAERAH NAMA LATIN
Pohon
1. Cemara kipas Thyja accidentalis
2. Jeruk nipis Citrus aurantifolia
3. Manga Mangifera indica
5. Beringin Ficus benjamina
6. Rambutan Nephelium lappaceum
Sumber Data : Iventarisasi Konsultan, 2019

a.Fauna
Hasil inventarisasi fauna pada daerah sekitar lokasi rencana pembangunan Gedung Dinas
Kesehatan yaitu:
Tabel. 12. Inventarisasi Fauna
NO. NAMA DAERAH NAMA LATIN
Burung
1. Burung Pipit Lonchura punctulata
Mamalia
1. Kucing Fellis silvestris
Reptile
1. Bunglon Chameleon chameleon
2. Cecak tembok Cosymbotus platyurus
Serangga
1. Belalang Ordo Arthoptra
2. Kupu-kupu Ordo Lepodoptera
3. Lalat Ordo Diptera
4. Semut Ordo Hymenopetra
5. Capung Diplacodes trivialis
Sumber Data : Iventarisasi Konsultan, 2019

27
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

D. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Pelaksanaan kegiatan pembangunan gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga di Jl. Hasanudin
No. 110 A, Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah dapat
menimbulkan dampak pada lokasi kegiatan dan sekitarnya, sehingga perlu dilakukan
identifikasi dampak antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan.

Tabel 13. Matriks Hasil Identifikasi Dampak Kegiatan Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan
Kota Salatiga
TAHAP KEGIATAN
KOMPONEN LINGKUNGAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
A. GEO FISIK KIMIA TAHAP PRA KONSTRUKSI
Kualitas Udara X X X X 1. Penerimaan Tenaga Kerja
Konstruksi
Kebisingan X X X X
TAHAP KONSTRUKSI
Aliran Permukaan (Run off) X X X 2. Mobilisasi Peralatan dan Material
Kualitas Air Permukaan X X 3. Pembongkaran Gedung Lama dan
Pembersihan Lahan
Limbah Padat X X X X
4. Penyiapan Tapak Proyek
B. BIOLOGI
5. Pembangunan Gedung dan
Vegetasi Penutup Lahan X X Fasilitas Penunjang
C. SOSIAL EKONOMI BUDAYA 6. Rasionalisasi Tenaga Kerja
Konstruksi
Kesempatan Kerja X X TAHAP OPERASI
Gangguan Lalu Lintas X X X 7. Operasional Gedung Dinas
Persepsi dan Sikap Masyarakat X X X X X Kesehatan Kota Salatiga
8. Perawatan Gedung dan Fasilitas
D. KESEHATAN MASYARAKAT Penunjang
K3 X X X X
Sumber : Analisis Konsultan, 2019

Berdasarkan matriks Identifikasi dampak pada Tabel 8. dapat disusun dampak yang
dimungkinkan timbul sebagai akibat rencana kegiatan pembangunan gedung Dinas
Kesehatan Kota Salatiga pada masing-masing tahapan, seperti disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Dampak Yang Diprakirakan Timbul


No. Tahapan Kegiatan Dampak Lingkungan Yang Keterangan
Mungkin Timbul
A. Tahap Pra Konstruksi
1 Penerimaan Tenaga Kerja - Kesempatan Kerja Dampak Positif
Konstruksi - Persepsi dan Sikap
Masyarakat
B. Tahap Konstruksi

28
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

No. Tahapan Kegiatan Dampak Lingkungan Yang Keterangan


Mungkin Timbul
2 Mobilisasi Peralatan dan - Kualitas Udara Dampak Negatif
Material - Kebisingan Dampak Negatif
- Gangguan Lalu Lintas Dampak Negatif
- K3 Dampak Negatif
3 Pembongkaran Gedung - Kualitas Udara Dampak Negatif
Lama dan Pembersihan
Lahan - Kebisingan Dampak Negatif
- Aliran Permukaan Dampak Negatif
- Limbah Padat Dampak Negatif
- Vegetasi Penutup Lahan Dampak Negatif
- Gangguan Lalu Lintas Dampak Negatif
- Persepsi dan Sikap Dampak Negatif
Masyarakat
- K3 Dampak Negatif
4 Penyiapan Tapak Proyek - Kualitas Udara Dampak Negatif
- Kebisingan Dampak Negatif
- Vegetasi Penutup Lahan Dampak Negatif
5 Pembangunan Gedung dan - Limbah Padat Dampak Negatif
Fasilitas Penunjang - Persepsi dan Sikap Dampak Negatif
Masyarakat
- K3 Dampak Negatif
6 Rasionalisasi Tenaga Kerja - Kesempatan Kerja Dampak Positif
Konstruksi
C. Tahap Operasi
7 Operasional Gedung Dinas - Kualitas Udara Dampak Negatif
Kesehatan Kota Salatiga - Kebisingan Dampak Negatif
- Aliran Permukaan Dampak Negatif
- Kualitas Air Permukaan Dampak Negatif
- Limbah Padat Dampak Negatif
- Gangguan Lalu Lintas Dampak Negatif
- Persepsi dan Sikap Dampak Negatif
Masyarakat
- K3 Dampak Negatif
8 Perawatan Gedung dan - Aliran Permukaan Dampak Negatif

29
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

No. Tahapan Kegiatan Dampak Lingkungan Yang Keterangan


Mungkin Timbul
Fasilitas Penunjang - Kualitas Air Permukaan Dampak Negatif
- Limbah Padat Dampak Negatif
- Persepsi dan Sikap Dampak Negatif
Masyarakat
Sumber : Analisis Konsultan, 2019

Dari tabel diatas, dapat diuraikan bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup dan bentuk
upaya pemantauan lingkungan hidup dari dampak yang dimungkinkan timbul pada rencana
usaha dan/atau kegiatan pembangunan gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga, sebagaimana
disajikan pada Tabel 15. Sedangkan untuk peta pemantauan terdapat pada gambar 8 –
gambar 13.

30
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 8. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi

31
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 9. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Operasi

32
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 10. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Pra Konstruksi

33
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 11. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi

34
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 12. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahap Operasi


35
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Gambar 13. Rencana Pengeloaan Lingkungan Hidup Tahap Pra Konstruki


36
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

MATRIK DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. Persepsi Masyarakat
Penerimaan Perubahan Persepsi / Menjalin hubungan Permukiman sekitar Minimal sekali Data persepsi Permukiman sekitar Selama kegiatan a. Pelaksana Intensitas
Tenaga Kerja persepsi jumlah / yang harmonis tapak proyek di selama kegiatan masyarakat tapak kegiatan di prakonstruksi Pengelolaan dan dampak
Konstruksi masyarakat frekuensi dengan masyarakat wilayah Mangunsari prakonstruksi dikumpulkan wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : dikategorikan
komplain sekitar Kecamatan berlangsung dengan cara Mangunsari, Kec frekuensi Unit Pelaksana kurang penting
Sifat Penitng masyarakat Sidomukti observasi dan Sidomukti pemantauan 1 kali UKL-UPL karena
dampak (+) disekitar Sosialisasi tentang wawancara dampaknya
rencana rencana kegiatan menggunakan b. Pengawas : DLH relatif kecil dan
kegiatan kuesioner Kota Salatiga, bersifat relatif
Rencana Membuka layanan lurah singkat pada
Pembangunan pengaduan Data persepsi Mangunsari, tahap
Gedung Dinas masyarakat camat Sidomukti prakonstruksi
Kesehatan Kota Mengamomodasi dianalisis secara
Salatiga aspirasi dan deskriptif kualitatif Penerima
harapan masyarakat Laporan : DLH
terkait dengan Kota Salatiga,
rencana kegiatan lurah
Penerimaan Tenaga Mangunsari,
Kerja camat Sidomukti

2. Kesempatan Kerja
Penerimaan Kesempatan Jumlah Membuka layanan Permukiman sekitar Minimal sekali Data kesempatan Permukiman sekitar Selama kegiatan a. Pelaksana Intensitas
Tenaga Kerja Kerja kebutuhan pengaduan tapak proyek di selama kegiatan kerja dikumpulkan tapak kegiatan di prakonstruksi Pengelolaan dan dampak
Konstruksi pekerja wilayah Mangunsari prakonstruksi dengan cara wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : dikategorikan
Sifat Penitng disekitar Mengamomodasi Kecamatan berlangsung observasi dan Mangunsari, Kec frekuensi Unit Pelaksana kurang penting
dampak (-) rencana aspirasi dan Sidomukti wawancara Sidomukti pemantauan 1 kali UKL-UPL karena
kegiatan harapan masyarakat menggunakan dampaknya
Rencana terkait dengan kuesioner relatif kecil dan

22
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Pembangunan rencana b. Pengawas : DLH bersifat relatif
Gedung Dinas kesempatan kerja di Data Kesempatan Kota Salatiga, singkat pada
Kesehatan Kota Pembanguann Kerja dianalisis lurah tahap
Salatiga gedung dinas secara deskriptif Mangunsari, prakonstruksi
Kesehatan Kota kualitatif camat Sidomukti
Salatiga
c. Penerima
Laporan : DLH
Kota Salatiga,
lurah
Mangunsari,
camat Sidomukti
TAHAP KONSTRUKSI
1. Kualitas Udara dan Kebisingan
Mobilisasi Peningkatan Intensitas, Pembuatan pagar Tapak proyek Sebelum kegiatan Data kualitas udara Permukiman sekitar Pada tahap a. Pelaksana Dampak
Material dan Kebisingan frekuensi, pembatas untuk sebagai sumber konstruksi dikumpulkan tapak kegiatan di konstruksi Pengelolaan dan terhadap
Peralatan dan volume dan mengurangi dampak berlangsung dengan sampling wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : kualitas udara
Penurunan jenis mobilisasi persebaran debu dan analisis Mangunsari, Kec frekuensi Unit Pelaksana bersifat
Kualitas kendaraan Di jalan yang melalui Selama peralatan laboratorium. Sidomukti pemantauan 6 bulan UKL-UPL sementara,
Udara proyek selama Pembatasan jam permukiman warga dan kendaraan Selanjutnya data- sekali b. Pengawas : DLH namun
Sifat Penitng masa konstruksi kerja, jangan angkut digunakan data tersebut Kota Salatiga tergolong
dampak (-) bekerja pada malam dibandingkan c. Penerima negatif cukup
Di mesin-mesin
hari, kecuali untuk dengan baku mutu Laporan : DLH penting apabila
peralatan dan
pekerjaan kualitas udara Kota Salatiga ditinjau dari
kendaraan angkut
pengecoran yang ambien menurut intensitas,
bersifat menerus Kep. Gub. Jateng waktu kegiatan
No. 8 Tahun 2001 dan potensi
Memasang plat tentang Baku Mutu sebaran
penghalang pada Kualitas Udara dampak ke
Ambien di Prov. area
kendaraan angkut
untuk mengurangi Jateng. permukiman.
persebaran debu

23
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Perawatan alat Data kebisingan
berat dan diukur dengan
kendaraan angkut Sound Level Meter.
untuk mengurangi Selanjutnya
emisi udara dibandingkan
dengan baku mutu
Kendaraan tingkat kebisingan
pengangkut menurut Kepmen LH
material ditutup Nomor
dengan terpal 48/MENLH/11/1996
tentang Baku
Penyiraman air di Tingkat Kebisingan
dan Permen
musim kemarau
secara berkala Nakertrans No. Per.
untuk mengurangi 13/MEN/X/2011
tentang Nilai
persebaran debu
Ambang Batas
Kebisingan di
tempat kerja
2. Gangguan Lalu Lintas
Mobilisasi Penurunan Jumlah / Penempatan Lokasi pengelolaan Lamanya kegiatan Pengumpulan data Jalan-jalan di sekitar Selama kegiatan a. Pelaksana Kegiatan
Material dan kinerja lalu volume lalu petugas pengatur berada pada pengelolaan ini dilakukan dengan tapak proyek mobilisasi peralatan Pengelolaan dan mobilisasi alat
Peralatan lintas lintas lalu lintas jaringan jalan tapak selama masa survei lalu-lintas, pembangunan dan material, Pemantauan : dan material
kendaraan kendaraan proyek proyek (Jalan kontruksi dan pengamatan Gedung Dinas demobilisasi Unit Pelaksana pada tahap
Sifat Penitng
dampak (-) proyek Pemuda dan Jalan secara langsung di Kesehatan Kota peralatan UKL-UPL konstruksi
unit / hari Pengangkutan Simpang) lapangan Salatiga berlangsung dengan b. Pengawas :
perlatan pada Data lalu-lintas frekuensi Dishubkominfo
kondisi tidak pada dianalisis dengan pemantauan 1 bulan Kota Salatiga dan
jam sibuk membandingkan sekali selama Dinas LH Kota
dengan standar kegiatan tahap Saltiga
Pemasangan rambu- MKJI sedangkan konstruksi c. Pengawas :
rambu data perparkiran berlangsung Dishubkominfo
dianalisis secara Kota Salatiga dan
deskriptif kualitatif

24
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Penggunaan Dinas LH Kota
kendararn truk yang Saltiga
tidak melebihi daya
dukung jalan

Koordinasi dengan
instansi terkait
(Dishub, Satlantas,
dll)

Wajib mematuhi
saran rekomendasi
dari Andalalin
3. K3
Mobilisasi Aspek K3 Jumlah Menggunakan APD Tapak proyek Selama kegiatan Pengumpulan Tapak proyek dan Selama kegiatan a. Pelaksana Aspek K3
Material dan (Keamanan, kecekalakaan pada saat kegiatan konstruksi jumlah insiden jalan-jalan yang mobilisasi material Pengelolaan dan dikelola oleh
Peralatan Keselamatan kerja selama mobilisasi material berlangsung selama kegiatan dilalui kendaraan dan perlatan Pemantauan : kontraktor
dan kegiatan dan peralatan berlangsung. angkut Unit Pelaksana yang ditunjuk
Kesehatan mobilisasi (APD berupa Helm UKL-UPL dengan
dan kerja) material dan Safety, Rompi b. Pengawas :Dinas melaporakan
Sifat Penitng peralatan Safety, dan Sepatu Kesehatan dan progresnya
dampak (-) Safety) DLH Kota Salatiga selama
c. Penerima kegiatan
Penyediaan Laporan : Dinas proyek
kegiatan Kesehatan dan keinstansi
penolongan DLH Kota Salatiga berwenang.
pertama
4. Presepsi Masyarakat
Pembongkara Perubahan Persepsi / Menjalin hubungan Permukiman sekitar Minimal sekali Data persepsi Permukiman sekitar Selama kegiatan a. Pelaksana Intensitas
n Gedung persepsi jumlah / yang harmonis tapak proyek di selama kegiatan masyarakat tapak kegiatan di prakonstruksi Pengelolaan dan dampak
Lama dan masyarakat frekuensi dengan masyarakat wilayah Mangunsari konstruksi dikumpulkan wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : dikategorikan
Pembersihan Sifat Penitng komplain sekitar Kecamatan berlangsung dengan cara Mangunsari, Kec frekuensi Unit Pelaksana kurang penting
Lahan dampak (-) masyarakat Sidomukti observasi dan Sidomukti pemantauan 1 kali UKL-UPL karena

25
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
disekitar Sosialisasi tentang wawancara dampaknya
rencana rencana kegiatan menggunakan b. Pengawas : DLH relatif kecil dan
kegiatan kuesioner Kota Salatiga, bersifat relatif
Rencana Membuka layanan lurah singkat pada
Pembangunan pengaduan Data persepsi Mangunsari, tahap
Gedung Dinas masyarakat camat Sidomukti konstruksi
Kesehatan Kota Mengamomodasi dianalisis secara
Salatiga aspirasi dan deskriptif kualitatif Penerima
harapan masyarakat Laporan : DLH
terkait dengan Kota Salatiga,
rencana kegiatan lurah
Penerimaan Tenaga Mangunsari,
Kerja camat Sidomukti

5. Kualitas Udara dan Kebisingan


Pembongkara Peningkatan Intensitas, Pembuatan pagar Tapak proyek Sebelum kegiatan Data kualitas udara Permukiman sekitar Pada tahap a. Pelaksana Dampak
n Gedung Kebisingan frekuensi pembatas untuk sebagai sumber konstruksi dikumpulkan tapak kegiatan di konstruksi Pengelolaan dan terhadap
Lama dan dan pencemaran Pm mengurangi dampak berlangsung dengan sampling wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : kualitas udara
Pembersihan Penurunan 10 akibat persebaran debu dan analisis Mangunsari, Kec frekuensi Unit Pelaksana bersifat
Lahan Kualitas adanya kegiatan Di jalan yang melalui Selama peralatan laboratorium. Sidomukti pemantauan 6 bulan UKL-UPL sementara,
Udara pembongkaran Pembatasan jam permukiman warga dan kendaraan Selanjutnya data- sekali b. Pengawas : DLH namun
Sifat Penitng lahan dan kerja, jangan angkut digunakan data tersebut Kota Salatiga tergolong
dampak (-) pembersihan bekerja pada malam dibandingkan c. Penerima negatif cukup
Di mesin-mesin
lahan proyek hari, kecuali untuk dengan baku mutu Laporan : DLH penting apabila
peralatan dan
selama masa pekerjaan kualitas udara Kota Salatiga ditinjau dari
kendaraan angkut
konstruksi pengecoran yang ambien menurut intensitas,
dalam kegiatan bersifat menerus Kep. Gub. Jateng waktu kegiatan
pembongkaran No. 8 Tahun 2001 dan potensi
gedung dan tentang Baku Mutu sebaran
Memasang plat
pembersihan Kualitas Udara dampak ke area
penghalang pada
lahan Ambien di Prov. permukiman.
kendaraan angkut
Jateng.

26
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
untuk mengurangi Data kebisingan
persebaran debu diukur dengan
Sound Level Meter.
Perawatan alat Selanjutnya
berat dan dibandingkan
kendaraan angkut dengan baku mutu
untuk mengurangi tingkat kebisingan
emisi udara menurut Kepmen LH
Nomor
Kendaraan 48/MENLH/11/1996
pengangkut tentang Baku
material ditutup Tingkat Kebisingan
dan Permen
dengan terpal
Nakertrans No. Per.
13/MEN/X/2011
Penyiraman air di tentang Nilai
musim kemarau Ambang Batas
secara berkala untuk Kebisingan di
mengurangi tempat kerja
persebaran debu
6. Aliran Permukaan
Pembongkara Peningkatan Frekuensi Pembuatan drainase Tapak proyek Pelaksanaan proyek Mengontrol Tapak proyek Pelaksanaan proyek a. Pelaksana Penggunaan
n Gedung aliran terjadinya saluran pencegahan sebagai sumber s/d operasional kapasitas debit dan sebagai sumber s/d finishing Pengelolaan dan sumur resapan
Lama dan permukaan peningkatan aliran permukaan dampak poyek volume pada aliran dampak Pemantauan : pada
Pembersihan Sifat Penitng aliran yang diarakan permukaan yang Unit Pelaksana pengelolaan air
Lahan dampak (-) permukaan kepada sumur masuk kedalam UKL-UPL permukaan
akibat adanya resapan sumur resapan. b. Pengawas : DLH sangat efektif
kegiatan Kota Salatiga dan dalam
pembongkaran Camat Sidomukti mengendalikan
lahan dan c. Penerima aliran
pembersihan Laporan : DLH permukaan
lahan Kota Salatiga dan sehingga dapat
Camat Sidomukti terkendali
dnegan baik.

27
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
7. Limbah Padat
Pembongkara Timbulan Limbah Padat Limbah padat hasil Tapak proyek Selama kegiatan Data kondisi Tapak kegiatan Selama kegiatan a. Pelaksana Timbulan
n Gedung Limbah Padat hasil pembongkaran sebagai sumber konstruksi timbulan Limbah berlangsung dengan Pengelolaan dan limbah padat
Lama dan Pembongkaran dikelola dengan dampak berlangsung Padat dikumpulkan frekuensi Pemantauan : berpotensi
Pembersihan Sifat Penitng Gedung Lama digunakan kembali dengan cara pemantauan 6 bulan Kontraktor mencemari
Lahan dampak (-) dan untuk kegiatan pengamatan secara sekali Pelaksanan lingkungan
Pembersihan pengurukan langsung di b. Pengawas :Dinas LH sekitar dan
Lahan lapangan Kota Salatiga mengganggu
c. Penerima Laporan : estetika
Data kondisi
timbulan Limbah Dinas LH Kota lingkungan
Padat dianalisis Salatiga sebagai
dampak yang
secara deskriptif
kualitatif berlangsung
terus menerus
selama
Konstruksi
8. Ganguan Lalu Lintas
Pembongkara Gangguan Jumlah / Penempatan Lokasi pengelolaan Lamanya kegiatan Pengumpulan data Jalan-jalan di sekitar Selama kegiatan a. Pelaksana
n Gedung Lalu Lintas volume lalu petugas pengatur berada pada pengelolaan ini dilakukan dengan tapak proyek mobilisasi peralatan Pengelolaan dan
Lama dan lintas lalu lintas jaringan jalan tapak selama masa survei lalu-lintas, pembangunan dan material, Pemantauan :
Pembersihan Sifat Penitng kendaraan kendaraan proyek proyek (Jalan kontruksi dan pengamatan Gedung Dinas demobilisasi Unit Pelaksana
Lahan dampak (-) proyek Pemuda dan Jalan secara langsung di Kesehatan Kota peralatan UKL-UPL
unit / hari Pengangkutan Simpang) lapangan Salatiga berlangsung dengan b. Pengawas :
perlatan pada Data lalu-lintas frekuensi Dishubkominfo
kondisi tidak pada dianalisis dengan pemantauan 1 bulan Kota Salatiga dan
jam sibuk membandingkan sekali selama Dinas LH Kota
dengan standar kegiatan tahap Saltiga
Pemasangan rambu- MKJI sedangkan konstruksi c. Pengawas :
rambu data perparkiran berlangsung Dishubkominfo
dianalisis secara Kota Salatiga dan
Koordinasi dengan deskriptif kualitatif Dinas LH Kota
instansi terkait Saltiga
(Dishub, Satlantas,
dll)

28
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Wajib mematuhi
saran rekomendasi
dari Andalalin
9. K3
Pembongkara Aspek K3 Jumlah Menggunakan APD Tapak proyek Selama kegiatan Pengumpulan Tapak proyek dan Selama kegiatan a. Pelaksana Aspek K3
n Gedung (Keamanan, kecekalakaan pada saat kegiatan konstruksi jumlah insiden jalan-jalan yang Pembongkaran Pengelolaan dan dikelola oleh
Lama dan Keselamatan kerja selama Pembongkaran berlangsung selama kegiatan dilalui kendaraan Gedung Lama dan Pemantauan : kontraktor
Pembersihan dan kegiatan Gedung Lama dan berlangsung. angkut Pembersihan Lahan Unit Pelaksana yang ditunjuk
Lahan Kesehatan Pembongkaran Pembersihan Lahan UKL-UPL dengan
dan kerja) Gedung Lama (APD berupa Helm b. Pengawas :Dinas melaporakan
dan Safety, Rompi Kesehatan dan progresnya
Sifat Penitng Pembersihan Safety, dan Sepatu DLH Kota Salatiga selama
dampak (-) Lahan Safety) c. Penerima kegiatan
Laporan : Dinas proyek
Penyediaan Kesehatan dan keinstansi
DLH Kota Salatiga berwenang.
kegiatan
penolongan
pertama
10. Vegetasi Penutup Lahan

29
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Pembongkara Vegetasi Jumlah Vegetasi Melakukan Tapak proyek Selama kegiatan Melakukan Lokasi tapak proyek Selama kegiatan a. Pelaksana
n Gedung Penutup yang terdampak inventarisasi konstruksi inventarisasi Pembongkaran Pengelolaan dan
Lama dan Lahan pada kegiatan vegetasi yang akan berlangsung vegetasi yang akan Gedung Lama dan Pemantauan :
Pembersihan proyek terkena dampak terkena dampak Pembersihan Lahan Unit Pelaksana
Lahan Sifat Penitng Pembongkaran UKL-UPL
dampak (-) Gedung Lama b. Pengawas :Dinas
Melakukan Kesehatan dan
dan pemindahan
Pembersihan DLH Kota Salatiga
sementara pada c. Penerima
Lahan
saat proyek Laporan : Dinas
kemudian pada saat Kesehatan dan
tahap operasional DLH Kota Salatiga
vegetasi dapat
dikembalikan atau
dengan melakukan
pergantian vegetasi
sejenis
11. Kualitas Udara dan Kebisingan
Penyiapan Penurunan Intensitas, Pembuatan pagar Tapak proyek Sebelum kegiatan Data kualitas udara Permukiman sekitar Pada tahap a. Pelaksana Dampak
Tapak Proyek kualitas udara frekuensi pembatas untuk sebagai sumber konstruksi dikumpulkan tapak kegiatan di konstruksi Pengelolaan dan terhadap
Peningkatan pencemaran Pm mengurangi dampak berlangsung dengan sampling wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : Unit kualitas udara
kebisingan 10 akibat persebaran debu dan analisis Mangunsari, Kec frekuensi Pelaksana UKL-UPL bersifat
adanya kegiatan Di jalan yang melalui Selama peralatan laboratorium. Sidomukti pemantauan 6 bulan b. Pengawas : DLH sementara,
Sifat Penitng penyiapan Pembatasan jam permukiman warga dan kendaraan Selanjutnya data- sekali Kota Salatiga namun
dampak (-) tapak proyek kerja, jangan angkut digunakan data tersebut c. Penerima tergolong
bekerja pada malam dibandingkan Laporan : DLH negatif cukup
Di mesin-mesin
hari, kecuali untuk dengan baku mutu Kota Salatiga penting apabila
peralatan dan
pekerjaan kualitas udara ditinjau dari
kendaraan angkut
pengecoran yang ambien menurut intensitas,
bersifat menerus Kep. Gub. Jateng waktu kegiatan
No. 8 Tahun 2001 dan potensi
tentang Baku Mutu sebaran
Memasang plat
Kualitas Udara dampak ke area
penghalang pada
kendaraan angkut permukiman.

30
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
untuk mengurangi Ambien di Prov.
persebaran debu Jateng.

Penyiraman air di Data kebisingan


musim kemarau diukur dengan
secara berkala Sound Level Meter.
untuk mengurangi Selanjutnya
persebaran debu dibandingkan
dengan baku mutu
tingkat kebisingan
menurut Kepmen LH
Nomor
48/MENLH/11/1996
tentang Baku
Tingkat Kebisingan
dan Permen
Nakertrans No. Per.
13/MEN/X/2011
tentang Nilai
Ambang Batas
Kebisingan di
tempat kerja
12. Vegetasi Penutup Lahan
Penyiapan Vegetasi Jumlah Vegetasi Melakukan Tapak proyek Selama kegiatan Melakukan Lokasi tapak proyek Selama kegiatan a. Pelaksana
Tapak Proyek Penutup yang terdampak inventarisasi konstruksi inventarisasi Penyiapan Tapak Pengelolaan dan
Lahan pada kegiatan vegetasi yang akan berlangsung vegetasi yang akan Proyek Pemantauan :
proyek terkena dampak terkena dampak Unit Pelaksana
Sifat Penitng Pembongkaran UKL-UPL
dampak (-) Gedung Lama b. Pengawas :Dinas
Melakukan Kesehatan dan
dan pemindahan
Pembersihan DLH Kota Salatiga
sementara pada c. Penerima
Lahan saat proyek Laporan : Dinas
kemudian pada saat

31
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
tahap operasional Kesehatan dan
vegetasi dapat DLH Kota Salatiga
dikembalikan atau
dengan melakukan
pergantian vegetasi
sejenis
13. Limbah Padat
Pembanguna Timbulan Limbah Padat Limbah padat hasil Tapak proyek Selama kegiatan Data kondisi Tapak kegiatan Selama kegiatan a. Pelaksana Timbulan
n Gedung dan Limbah Padat hasil kegiatan pembongkaran sebagai sumber konstruksi timbulan Limbah berlangsung dengan Pengelolaan dan limbah padat
Fasilitas dari pekerja dikelola dengan dampak berlangsung Padat dikumpulkan frekuensi Pemantauan : berpotensi
Penunjang Sifat Penitng konstruksi ditampung ditempat dengan cara pemantauan 6 bulan Kontraktor mencemari
dampak (-) pembangunan penampungan pengamatan secara sekali Pelaksanan lingkungan
gedung sampah sementara langsung di b. Pengawas :Dinas sekitar dan
lapangan LH Kota Salatiga mengganggu
Data kondisi c. Penerima estetika
Laporan : Dinas lingkungan
timbulan Limbah
Padat dianalisis LH Kota Salatiga sebagai
secara deskriptif dampak yang
kualitatif berlangsung
terus menerus
selama
Konstruksi
14. Presepsi dan Sikap Masyarakat
Pembanguna Perubahan Persepsi / Menjalin hubungan Permukiman sekitar Minimal sekali Data persepsi Permukiman sekitar Selama kegiatan a. Pelaksana Intensitas
n Gedung dan persepsi jumlah / yang harmonis tapak proyek di selama kegiatan masyarakat tapak kegiatan di konstruksi Pengelolaan dan dampak
Fasilitas masyarakat frekuensi dengan masyarakat wilayah Mangunsari prakonstruksi dikumpulkan wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : dikategorikan
Penunjang komplain sekitar Kecamatan berlangsung dengan cara Mangunsari, Kec frekuensi Unit Pelaksana kurang penting
Sifat Penitng masyarakat Sidomukti observasi dan Sidomukti pemantauan 1 kali UKL-UPL karena
dampak (-) disekitar Sosialisasi tentang wawancara dampaknya
rencana rencana kegiatan menggunakan b. Pengawas : DLH relatif kecil dan
kegiatan kuesioner Kota Salatiga, bersifat relatif
Rencana Membuka layanan lurah singkat pada
Pembangunan pengaduan

32
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Gedung Dinas Data persepsi Mangunsari, tahap
Kesehatan Kota Mengamomodasi masyarakat camat Sidomukti konstruksi
Salatiga aspirasi dan dianalisis secara
harapan masyarakat deskriptif kualitatif d. Penerima
terkait dengan Laporan : DLH
rencana kegiatan Kota Salatiga,
Penerimaan Tenaga lurah
Kerja Mangunsari,
camat Sidomukti

15. K3
Pembanguna Aspek K3 Jumlah Menggunakan APD Tapak proyek Selama kegiatan Pengumpulan Tapak proyek Selama kegiatan a. Pelaksana Aspek K3
n Gedung dan (Keamanan, kecekalakaan pada saat kegiatan konstruksi jumlah insiden Pembangunan Pengelolaan dan dikelola oleh
Fasilitas Keselamatan kerja selama Pembongkaran berlangsung selama kegiatan Gedung dan Fasilitas Pemantauan : kontraktor
Penunjang dan kegiatan Gedung Lama dan berlangsung. Penunjang Unit Pelaksana yang ditunjuk
Kesehatan Pembongkaran Pembersihan Lahan UKL-UPL dengan
dan kerja) Gedung Lama (APD berupa Helm b. Pengawas :Dinas melaporakan
Sifat Penitng dan Safety, Rompi Kesehatan dan progresnya
dampak (-) Pembersihan Safety, dan Sepatu DLH Kota Salatiga selama
Lahan e. Penerima kegiatan
Safety)
Laporan : Dinas proyek
Penyediaan Kesehatan dan keinstansi
DLH Kota Salatiga berwenang.
kegiatan
penolongan
pertama
16. Kesempatan kerja
Rasionalisasi Kesempatan Jumlah pekerja Membuka layanan Permukiman sekitar Pendataan pekerja Permukiman sekitar Setelah kegiatan a. Pelaksana Intensitas
Tenaga Kerja Kerja yang pengaduan tapak proyek di yang akan tapak kegiatan di konstruksi Pengelolaan dan dampak
Konstruksi terrasionalisasi wilayah Mangunsari dirasionalisasi wilayah Kelurahan berlangsung Pemantauan : dikategorikan
Sifat Penitng akibat Mengamomodasi Kecamatan Mangunsari, Kec Unit Pelaksana kurang penting
dampak (+) selesainya aspirasi dan Sidomukti Sidomukti UKL-UPL karena
tahap harapan pekerja
konstruksi

33
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
b. Pengawas : DLH dampaknya
Kota Salatiga, relatif kecil
lurah
Mangunsari,
camat Sidomukti

f. Penerima
Laporan : DLH
Kota Salatiga,
lurah
Mangunsari,
camat Sidomukti
Tahap Operasional
1. Kualitas Udara dan Kebisingan
Operasional Penurunan Intensitas, Pengendalian Emisi Tapak proyek Selama operasional Data kualitas udara Permukiman sekitar Selamam a. Pelaksana Dampak
dan kualitas udara frekuensi dengan malukan uji sebagai sumber dan Perawatan dikumpulkan tapak kegiatan di operasional Pengelolaan dan terhadap
Perawatan Peningkatan pencemaran Pm emisi pada mobil dampak kegiatan gedung dengan sampling wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : kualitas udara
Gedung Dinas kebisingan 10 akibat operasional Kantor Dinas Kesehatan dan analisis Mangunsari, Kec frekuensi Unit Pelaksana bersifat
kesehatan adanya kegiatan Kota laboratorium. Sidomukti pemantauan 6 bulan UKL-UPL sementara,
Kota salatiga Sifat Penitng penyiapan Melakukan Selanjutnya data- sekali b. Pengawas : DLH namun
Di kendaraan
dampak (-) tapak proyek penanaman data tersebut Kota Salatiga tergolong
operasioal kantor
operasional vegetasi penyerap dibandingkan a. Penerima negatif cukup
polutan dengan baku mutu Laporan : DLH penting apabila
kualitas udara Kota Salatiga ditinjau dari
ambien menurut intensitas,
Kep. Gub. Jateng waktu kegiatan
No. 8 Tahun 2001 dan potensi
tentang Baku Mutu sebaran
Kualitas Udara dampak ke area
Ambien di Prov. permukiman.
Jateng.

34
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Data kebisingan
diukur dengan
Sound Level Meter.
Selanjutnya
dibandingkan
dengan baku mutu
tingkat kebisingan
menurut Kepmen LH
Nomor
48/MENLH/11/1996
tentang Baku
Tingkat Kebisingan
dan Permen
Nakertrans No. Per.
13/MEN/X/2011
tentang Nilai
Ambang Batas
Kebisingan di
tempat kerja
2. Aliran Permukaan (Run off)
Operasional Peningkatan Frekuensi Pembuatan drainase Tapak lokasi Selama operasional Mengontrol Tapak proyek Selama operasional a. Pelaksana Penggunaan
dan aliran terjadinya saluran pencegahan kegiatan dan Perawatan kapasitas debit dan sebagai sumber Gedung dina Pengelolaan dan sumur resapan
Perawatan permukaan peningkatan aliran permukaan kegiatan gedung volume pada aliran dampak Kesehatan Pemantauan : pada
Gedung Dinas Sifat Penitng aliran yang diarakan Dinas Kesehatan permukaan yang Unit Pelaksana pengelolaan air
kesehatan dampak (-) permukaan kepada sumur Kota masuk kedalam UKL-UPL permukaan
Kota salatiga akibat adanya resapan sumur resapan. b. Pengawas : DLH sangat efektif
perubahan Kota Salatiga dan dalam
koefisien Camat Sidomukti mengendalikan
limpasan pada c. Penerima aliran
permukaan Laporan : DLH permukaan
tanah Kota Salatiga dan sehingga dapat
Camat Sidomukti terkendali
dnegan baik.

35
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
3. Kualitas Air Permukaan
Operasional Penurunan Konsentrasi Air limbah IPAL Gedung Dinas Selama operasional Data kualitas air Outlet IPAL, Selama kegiatan a. Pelaksana Dapat
dan kualitas air parameter operasional diolah Kesehatan dengan dan Perawatan dikumpulkan drainase, dan sumur operasional Pengelolaan dan menyebabkan
Perawatan kualitas air dalam IPAL Kapasitas 5 m3/hari kegiatan gedung dengan cara penduduk berlangsung dengan Pemantauan : pencemaran
Sifat Penitng
Gedung Dinas dampak (-) limbah kegiatan dengan system Dinas Kesehatan sampling & analisis frekuensi Pegawai DKK lingkungan
kesehatan operasional MBBR Kota laboratorium pemantauan 1 bulan b. Pengawas : DLH sekitar sebagai
Kota salatiga memenuhi baku sekali untuk air Kota Salatiga dampak yang
Data kualitas air
mutu dianalisis dengan limbah, 6 bulan c. Penerima berlangsung
sekali untuk air Laporan : DLH secara terus
cara dibandingkan
dengan baku mutu sumur dan air Kota Salatiga menerus
limbah cair,air drainase selama
permukaan & air operasional
sumur Gedung DKK

4. Limbah Padat
Operasional Timbulan Limbah Padat Limbah padat hasil Gedung dinas Selama operasional Data kondisi Tapak kegiatan Selama kegiatan a. Pelaksana Timbulan
dan Limbah Padat hasil kegiatan kegiatan kesehatan sebagai dan Perawatan timbulan Limbah berlangsung dengan Pengelolaan dan limbah padat
Perawatan Sifat Penitng dari operasional kantor sumber dampak kegiatan gedung Padat dikumpulkan frekuensi Pemantauan : berpotensi
Gedung Dinas dampak (-) Operasional ditampung dalam (TPS Limbh Padat) Dinas Kesehatan dengan cara pemantauan 6 bulan Kontraktor mencemari
kesehatan Gedung Dinas kompartemen Kota pengamatan secara sekali Pelaksanan lingkungan
Kota salatiga kesehatan Kota khsusu yang langsung di b. Pengawas :Dinas sekitar dan
salatiga terpisah antara lapangan LH Kota Salatiga mengganggu
jenisnya. Yaitu Data kondisi c. Penerima estetika
tempat sampah dua timbulan Limbah Laporan : Dinas lingkungan
kompartemen. LH Kota Salatiga yang
Padat dianalisis
secara deskriptif berlangsung
kualitatif terus menerus.

5. Ganguan Lalu Lintas


Operasional Gangguan Tidak terjadi Pengaturan lalu Jalan-jalan di sekitar Selama operasional Pengumpulan data Jalan-jalan di sekitar Selama kegiatan a. Pelaksana
dan Lalu Lintas gangguan lalu lintas di jalan-jalan tapak kegiatan dan Perawatan lalu-lintas dilakukan tapak kegiatan operasi berlangsung Pengelolaan dan
Perawatan lintas dan kegiatan gedung dengan survei lalu- dengan frekuensi Pemantauan :
Gedung Dinas perparkiran lintas. pemantauan 6 bulan

36
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
kesehatan Sifat Penitng akibat sekitar gedung dinas gedung dinas Dinas Kesehatan Data lalu-lintas gedung dinas sekali selama tahap Unit Pelaksana
Kota salatiga dampak (-) operasional kesehatan kesehatan Kota dianalisis secara kesehatan operasi berlangsung UKL-UPL
dan Perawatan deskriptif kualitatif b. Pengawas :
Gedung Dinas Penempatan petugas Dishubkominfo
kesehatan Kota Kota Salatiga dan
pakir di area gedung
salatiga dinas kesehatan Dinas LH Kota
Saltiga
c. Pengawas :
Pembuatan rambu- Dishubkominfo
rambu sekitar hotel Kota Salatiga dan
seperti rambu Dinas LH Kota
petunjuk, dilarang Saltiga
parkir, arah masuk
(pada akses masuk)
dan dilarang masuk
(pada akses keluar)
6. Perubahan Presepsi masyarakat
Operasional Perubahan Persepsi / Menjalin hubungan Permukiman sekitar Minimal 6 bulan Data persepsi Permukiman sekitar Selama kegiatan a. Pelaksana Intensitas
dan persepsi jumlah / yang harmonis tapak proyek di sekali selama masyarakat tapak kegiatan di operasional Pengelolaan dan dampak
Perawatan masyarakat frekuensi dengan masyarakat wilayah Mangunsari kegiatan operasional dikumpulkan wilayah Kelurahan berlangsung dengan Pemantauan : dikategorikan
Gedung Dinas Sifat Penitng komplain sekitar Kecamatan dengan cara Mangunsari, Kec frekuensi Unit Pelaksana kurang penting
kesehatan masyarakat Sidomukti observasi dan Sidomukti pemantauan 1 kali UKL-UPL karena
dampak (-)
Kota salatiga disekitar Membuka layanan wawancara dalam enam bulan b. Pengawas : DLH dampaknya
operasional pengaduan menggunakan Kota Salatiga, relatif kecil dan
Gedung Dinas kuesioner lurah bersifat relatif
Kesehatan Kota Mengamomodasi Mangunsari, singkat pada
Salatiga aspirasi dan Data persepsi camat Sidomukti tahap
harapan masyarakat masyarakat konstruksi
dianalisis secara Penerima
deskriptif kualitatif Laporan : DLH
Kota Salatiga,
lurah
Mangunsari,
camat Sidomukti

37
UKL – UPL Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
7. K3
Operasional Aspek K3 Jumlah Pemasangan APAR Lokasi gedung Selama operasional Pengumpulan Lokasi gedung Selama kegiatan a. Pelaksana Aspek K3
Gedung Dinas (Keamanan, kecekalakaan gedung jumlah insiden operasional Gedung Pengelolaan dan dikelola oleh
kesehatan Keselamatan kerja selama selama kegiatan dan Fasilitas Pemantauan : kontraktor
Penyediaan Kotak
Kota salatiga dan kegiatan P3K berlangsung. Penunjang Unit Pelaksana yang ditunjuk
Kesehatan operasional UKL-UPL dengan
dan kerja) Gedung Lama b. Pengawas :Dinas melaporakan
dan Pemasangan Sirine Kesehatan dan progresnya
Sifat Penitng
Pembersihan kebakaran DLH Kota Salatiga selama
dampak (-)
Lahan Penerima kegiatan
Pemasangan dan Laporan : Dinas proyek
penentuan Jalur Kesehatan dan keinstansi
evakuasi DLH Kota Salatiga berwenang.

38
D. IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP

Daftar jumlah dan jenis izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
yang dibutuhkan berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai
berikut.
1. Izin Pembuangan Limbah Cair
2. Izin Tempat Penampungan Limbah B3
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Agung Hendratmiko, ST, MT, M.Si


Jabatan : Kepala Dinas
Adalah penanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dari kegiatan/usaha sebagai berikut :
Nama Usaha/Kegiatan : Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Salatiga
Alamat Rencana Kegiatan : Jl. Hasanudin No. 110 A Salatiga Kode Pos 50724
Lokasi Usaha/Kegiatan : Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga

Dengan ini menyatakan dengan benar, bahwa :


1. Dalam rangka penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) atas kegiatan tersebut di atas kami telah
mengacu pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta memperhatikan
arahan Instansi Pembina Teknis.
2. UKL dan UPL tersebut kami isi dengan sebenar-benarnya dan kami berjanji untuk
mentaati serta melaksanakan pengelolaan dan pemantauan dari kegiatan dimaksud.
3. Apabila terjadi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan
di luar sumber dampak dalam Dokumen UKL-UPL ini, maka kami wajib melakukan
pengelolaan lingkungan serta menjadi tanggungjawab kami sepenuhnya.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 24 Maret 2020


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, Peraturan Perundang-undangan, Jilid 1, Kementerian Lingkungan Hidup


RI, Jakarta.

Brown, J.L., 1973, Organization of waste control programme in the textile industry in
proceeding of 2nd southern municipal and industry waste confrence.

Fandheli, Chafid, 1992, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) – Prinsip Dasar
dan Pemapanannya, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Met Calf and Eddy, 1979, Waste Water Engineering, Mc. Graw Hill, London, Toronto,
New York.

Odum, E.P., 1994, Dasar-Dasar Ekologi, Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Sasongko, D.P., Agus Hadiyarto, Sudharto P. Hadi, Nasio Asmorohadi dan Agus Subagyo,
2000, Kebisingan Lingkungan, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.

Soemarwoto, Otto, 2001, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada


University Press, Yogyakarta.

Sugiharto, 1998, Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai