REPUBLIK INDONESIA
Bab III
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air (PPMA)
Luckmi Purwandari
Direktur Pengendalian Pencemaran Air
Bab XIII
Ketentuan Penutup • 13 Bab
(Psl. 528 - 534) • 534 Pasal
• 15 Lampiran
Pendekatan Penyusunan PP 22/2021 tentang P3LH
1. Menyusun ketentuan baru dan mencabut PP yang lama Bab II (PP.
27/2012); Bab III (PP. 82/2001); Bab IV (PP. 41/1999); Bab V (PP. 19/1999);
dan Bab VII (PP. 101/2014);
3
Perbedaan Filosofis Mendasar
PP 82/2001 dengan PP 22/2021 Bab III Perlindungan dan Pengelolaan
No PP 82/2001
Mutu Air PP22/2021 Bab III
1. Judul “Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air”
“Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air”
2. Kewenangan berdasarkan administrasi Kewenangan berdasarkan:
- DAS
- Cekungan Air Tanah
3. Tidak mengatur inventarisasi dan mengatur inventarisasi badan air: terdiri
identifikasi badan air dari identifikasi dan karakterisasi badan air,
mencakup air permukaan dan air tanah
4. Menggunakan istilah sumber air Istilah sumber air diganti menjadi Badan Air
Sumber air yang diatur lebih ke air Mengatur seluruh badan air
permukaan
Perbedaan Filosofis Mendasar
PP 82/2001 dengan PP 22/2021 Bab III Perlindungan dan Pengelolaan
No PP 82/2001 Mutu Air PP22/2021 Bab III
5. Inventarisasi & identifikasi sumber Inventarisasi & identifikasi sumber pencemar air: sumber titik
pencemar air hanya sumber titik dan nirtitik
6. Pemantauan kualitas air hanya Pemantauan kualitas air: Manual & Otomatis
manual
7. Izin PPLH belum terintegrasi Izin Lingkungan diganti menjadi Persetujuan Lingkungan.
dengan Izin Lingkungan Izin PPLH diganti menjadi Persetujuan Teknis dan sebagai
syarat dalam permohonan Persetujuan Lingkungan.
Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat dan termuat
dalam Perizinan Berusaha.
PPMA
cre@ted by HS
Perlindungan &
Pengelolaan Mutu Air
Mutu
Mutu air dipengaruhi oleh: (kualitas)
- kuantitas dan kontinuitas
(Qmax, Qmin)
- Kondisi ekosistem setempat (vegetasi)
- Sumber pencemar air
(titik, nir titik)
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR (PP22/2021 BAB III) Pasal 107 (3)
1 DILAKSANAKAN MELALUI:
PERENCANAAN
1. inventarisasi Badan Air: Identifikasi dan
Karakterisasi Badan Air
2 PEMANFAATAN
2. penyusunan dan penetapan Baku Mutu Air
3 PENGENDALIAN
3. perhitungan dan penetapan alokasi
beban pencemar air
4
PEMELIHARAAN
4. penyusunan dan penetapan
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Mutu Air (RPPMA)
1. INVENTARISASI BADAN AIR
Peta PPMA >= 1 : 50.000 merupakan Peta Tematik terdiri dari : Peta
Segmentasi atau zonasi badan
segmentasi (air permukaan) atau zonasi (air tanah),Peta lokasi pemantauan
air
mutu air, Peta sumber pencemar, Peta peruntukan air)
1. Tercemar (air permukaan & air tanah) dan terlewati alokasi RPPMA diperbaharui setiap 5 tahun:
beban pencemar (air permukaan):
1. Daftar urutan prioritas badan air
a. Penetapan mutu air sasaran
2. Peta BMA berdasarkan segmen/ zona
b. Alokasi beban pencemar setiap sumber pencemar
setiap badan air
c. Rencana penerapan perdagangan alokasi beban
3. Alokasi beban pencemar air dan status
pencemar air
mutu air setiap badan air
d. Rencana PPA
4. Strategi, program dan rencana aksi PPA
2. Baik (air permukaan & air tanah) dan alokasi beban
berbasis mutu air sasaran dan ABP
pencemar masih terpenuhi (air permukaan)
5. Rencana penerapan perdagangan alokasi
a. Rencana pencegahan
beban pencemar air
b. Rencana pemeliharaan
6. Peta RPPMA setiap badan air (Peta badan
Keterangan: Penentuan Status mutu air dilakukan untuk air, Peta status mutu air, Peta mutu air
baseline dan monev setiap tahun dan perlu terkoneksi dengan sasaran)
indeks kualitas air (IKA) 7. Rencana pemeliharaan air
KEWENANGAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR
air permukaan
Berdasarkan:
Segmentasi dan atau Zonasi BAKU MUTU AIR NASIONAL
MENTERI,
GUBERNUR,
ALOKASI BEBAN PENCEMAR AIR
BUPATI/WALIKOTA
RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR PROVINSI DAS lintas kabupaten/kota
GUBERNUR Pertimbangan
Pertimbangan teknis
teknis dari
dari
dan CAT dalam Provinsi
Menteri
Menteri dan koordinasi dg
dan koordinasi dg
Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
baik, Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya menetapkan
rencana pencegahan pencemaran air dan pemeliharaan Mutu Air
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR pasal 125-126
1
PERENCANAAN
4
Badan Air dapat dimanfaatkan sebagai penerima Air
PEMELIHARAAN Limbah bagi Usaha dan atau Kegiatan dengan tidak
melampaui Baku Mutu Air atau Mutu Air sasaran
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR pasal 127-155
Sumber Nirtitik melalui cara
pengelolaan terbaik
1. PENCEGAHAN
1 Untuk sumber titik:
PERENCANAAN PENCEMARAN AIR penyediaan sarana dan prasarana
Dilakukan pada sumber 5R
Penetapan BMAL
pencemar nirtitik & titik
2 Persetujuan teknis utk
PEMANFAATAN pemenuhan BMAL
Kompetensi personil
internalisasi biaya Perlindungan
2.PENANGGULANGA dan Pengelolaan Mutu Air
3
PENGENDALIANDilaksanakan N PENCEMARAN AIR Penerapan sistem perdagangan
sesuai RPPMA alokasi beban pencemaran air
4
PEMELIHARAAN
3. PEMULIHAN pengisolasian pencemaran Air
Pembersihan unsur pencemar
MUTU AIR
Remediasi penghentian sumber cemaran Air
Rehabilitasi
cara lain sesuai dengan
Restorasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik – Penyediaan Sarana dan Pasal 129
Prasarana
sarana
dan untuk sumber Air Limbah dari
prasarana rumah tangga
Pemerintah PPA air limpasan atau dari sumber nirtitik
dan Pemda
Memberi
bantuan Hasil pengolahan air limbah wajib
sarana dan memenuhi ketentuan:
prasarana PPA
bagi UMK baku mutu Air Limbah
alokasi beban pencemar air
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan
1 Pemanfaatan 5R 2 Pemanfaatan
1. Pengurangan (Reduce)
2. Penggunaan Kembali (Reuse)
Aplikasi ke Tanah
3. Pendauran Ulang (Recycle)
4. Perolehan Kembali (Recovery)
5. Pengisian Kembali (Refill)
3 Pembuangan
1. Badan Air Permukaan
2. Formasi Tertentu
Pasal 131
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik - Baku Mutu Air Limbah
Bagi
1. Jenis dan kapasitas produksi 1. Surnber, volume, karakteristik air limbah yang 1. Jenis dan kapasitas produksi
2. Jenis dan jumlah bahan baku dan bahan akan diinjeksikan 2. Jenis dan jumlah bahan baku yang
penolong yang digunakan 2. Pengolahan air limbah dan/atau fasiiitas injeksi digunakan
3. Sumber, kapasitas air baku, dan neraca air 3. Daerah kajian injeksi yang menggambarkan 3. Sumber, debit, volume, dan karakteristik
4. Sumber, debit, volume, dan karakteristik lokasi sumur injeksi terkait dcngan jarak air limbah yang akan dimanfaatkan
terhadap sumur penduduk, badan air terdekat, 4. Tujuan pemanfaatan air limbah
mutu air limbah
dan/atau zona konservasi air tanah 5. Lokasi, media lingkungan yang menerima
5. Perhitungan detil dan kriteria desain
4. Data sumur injeksi dan karakteristik zona target
sistem pengolahan air limbah dan lumpur airlimbah, dan jalur pemaparan air limbah
injeksi, mencakup lapisan zona kedap dan
yang dihasilkan 6. Analisis sistem teknologi pemanfaatan air
lapisan zona penyangga
6. Hasil pemantauan rona lingkungan awal 5. Volume/kapsitas tampung zona target injeksi limbah
air permukaan dan perkiraan sebaran air iimbah di zona target 7. Dosis, frekuensi, dan/atau rotasi
7. Perhitungan baku mutu air lirnbah injeksi pemanfaatan air limbah
berdasarkan alokasi beban pencemar air 6. Uji integritas mekanik 8. Besaran dampak pemanlaatan air limbah
dan prediksi sebaran air limbah di air 7. Konstruksi sumur bor 9. Efisiensi penggunaan air
permukaan 8. Sumur pantau 10. Rencana pengelolaan air limbah dan
8. Alokasi titik penaatan, pembuangan air 9. Debit dan tekanan injeksi pada kepala sumur lumpur yang dihasiikan
limbah, dan pemantauan air perrnukaan 10. Tekanan rekah maksimum di lapisan zona kedap 11. Rencana pemantauan air limbah dan
9. Rencana pemantauan mutu air limbah yang menyebabkan perpindahan air limbah dari mutu air
formasi ke sumber air minum bawah tanah 12. Sarana prasarana dan sistem
dan air permukaan
11. Rencana pemantauan kinerja injeksi air limbah penanggulangan
10. Sarana prasarana dan sistem
12. Sistem tanggap darurat
penanggulangan keadaan darurat 13. Keadaan darurat
13. Rencana penutupan sumur injeksi yang telah
selesai masa operasinya
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik - Baku Mutu Air Limbah – Kajian pembuangan
dan atau pemanfaatan air limbah – Skenario dampak
a. Alokasi Beban Pencemar Belum Ditetapkan Perhitungan BMAL menggunakan Prediksi sebaran air limbah berdasar mutu air
b. Perhitungan BMAL lebih Longgar dari yang Pejabat pemberi Persetujuan Teknis wajib menentukan Baku Mutu Air Limbah
ditetapkan Menteri sama atau lebih ketat dari baku Mutu Air Limbah yg ditetapkan Menteri
1.
1. Permohonan
Permohonan Persetujuan
Persetujuan Teknis
Teknis 2.
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan Kelengkapan
Kelengkapan dandan 3.
3. Penugasan:
Penugasan:
pemenuhan
pemenuhan BMAL
BMAL diajukan
diajukan kepada:
kepada: Kebenaran
Kebenaran Kajian,
Kajian, dilakukan
dilakukan dalam
dalam a)Menteri
a)Menteri menugaskan
menugaskan pejabat
pejabat
jangka
jangka waktu
waktu 22 (dua)
(dua) hari
hari kerja
kerja sejak
sejak yang
yang membidangi
membidangi pengendalian
pengendalian
permohonan
permohonan diterima
diterima Pencemaran
Pencemaran Air
Air
a.
a. Menteri
Menteri b)Gubernur
b)Gubernur atau
atau Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
b.
b. Gubernur
Gubernur menugaskan
menugaskan pejabat
pejabat yang
yang
c.
c. Bupati/Walikota
Bupati/Walikota membidangi
membidangi Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup
Sesuai
Sesuai dengan
dengan kewenangan
kewenangan
4.
4. Permohonan
Permohonan dilengkapi
dilengkapi dengan
dengan Kajian
Kajian yang
yang 5.
5. Permohonan
Permohonan disampaikan
disampaikan melalui
melalui Sistem
Sistem
telah
telah disusun
disusun sebelumnya
sebelumnya Informasi
Informasi Dokumen
Dokumen Lingkungan
Lingkungan
MEKANISME PERSETUJUAN TEKNIS Penapisan
Penilaian substansi dapat
UNTUK PEMENUHAN BMAL melibatkan tenaga ahli
Permohonan PPA
Persetujuan Pertek memuat: Pasal
Teknis 1) standar teknis 138,
10 hk pemenuhan BMAL,
2 hk 143,
2) standar kompetensi
Pemeriksaan N
SDM, 145
KA ANDAL administrasi
3) SML
lengkap&benar?
Y
Penilaian N
Penolaan
substansi Persetujuan Teknis
30 hk
Y
Persetujuan Lingkungan
Perizinan Berusaha
A
MEKANISME PERSETUJUAN TEKNIS
UNTUK PEMENUHAN BMAL A
Verlap
Perbaiki T
Sesuai Sesuai Pengawasan o/PPLH
Prasarana
T Pertek? T BA?
sesuai BA
Perubahan PL
sarpras
? Y
SLO
Menteri, gubernur, Y
bupati/walikota Dasar untuk pengawasan
Mulai Pengawasan
Internalisasi Biaya Perlindungan Dan Pengelolaan Mutu Air
Setiap Orang yang usaha dan/atau kegiatannya berpotensi mencemari Air harus melakukan
internalisasi biaya PPMA dalam biaya produksi dan/atau operasinya dinilai dalam proses
pengkajian dokumen Amdal, atau formulir UKL-UPL.
Biaya:
pencegahan pencemaran Air;
pengelolaan Air Limbah;
pemantauan air limbah dan mutu Air;
pemulihan Air pascakedaruratan dan pasca operasi;
pengembangan teknologi terbaik dalam pencegahan pencemaran Air;
penyediaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam pencegahan
pencemaran Air; dan/atau
kegiatan lain yang mendukung upaya pencegahan pencemaran Air
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan hanya
Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota dapat membuang Air Limbah ke media Air sesuai
mengembangkan dan
dengan kuota beban cemaran Air yang dimilikinya
menerapkan
PROVINSI GUBERNUR
ditetapkan berdasarkan: setelah mendapatkan rekomendasi teknis dari Menteri &
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Air berkoord. dg bupati/walikota
penghentian sumber
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
pencemar Air
kewenangannya menetapkan pihak ketiga untuk
cara lain sesuai dengan melakukan penanggulangan pencemaran Air atas beban
perkembangan ilmu biaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
pengetahuan dan teknologi
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR
1 PERENCANAAN
2 PEMANFAATAN
konservasi Badan Air dan ekosistemnya
3 • perlindungan Badan Air dengan klasifikasi kelas satu;
PENGENDALIAN dan/atau;
• perlindungan ekosistem di sekitar Badan Air dengan
klasifikasi kelas satu
4
PEMELIHARAAN pencadangan Badan Air dan ekosistemnya
merupakan badan air yang tidak dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu tertentu
pengendalian perubahan iklim
dilakukan melalui pengelolaan Air Limbah untuk
memitigasi pelepasan emisi gas rumah kaca
HAK pasal 157-159
KEWAJIBAN Setiap orang wajib:
Setiap orang berhak: memelihara dan menjaga kelestarian
mendapatkan informasi RPPA & pendidikan PPA dan fungsi Air;
berpartisipasi dalam memantau kualitas Air melakukan pencegahan pencemaran
menyampaikan pengaduan dan mengajukan keberatan atas
pencemaran Air
Air;
mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka ikut berpartisipasi dalam
memperjuangkan PPA penanggulangan dan pemulihan Air.
DIREKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN