berdasar
Luckmi Purwandari
Direktur Pengendalian Pencemaran Air
Bab V Bab VI
Bab VII Bab VIII
Perlindungan dan Pengendalian
Pengelolaan Limbah Dana Penjaminan
Pengelolaan Mutu Kerusakan
B3 & Limbah nonB3 utk Pemulihan LH
Laut Lingkungan Hidup
(Psl. 274 - 470) (Psl. 471 - 479)
(Psl. 220 - 271) (Psl. 272 - 273)
Bab XIII
Ketentuan Penutup
(Psl. 528 - 534)
Pendekatan Penyusunan PP 22/2021 tentang P3LH
1. Menyusun ketentuan baru dan mencabut PP yang lama
Bab II (PP. 27/2012); Bab III (PP. 82/2001); Bab IV (PP.
41/1999); Bab V (PP. 19/1999); dan Bab VII (PP.101/2014);
3. Tidak mengatur inventarisasi dan mengatur inventarisasi badan air: terdiri dari
identifikasi badan air identifikasi dan karakterisasi badan air,
mencakup air permukaan dan air tanah
4. Menggunakan istilah sumber air Istilah sumber air diganti menjadi Badan Air
Sumber air yang diatur lebih ke air Mengatur seluruh badan air
permukaan
Perbedaan Filosofis Mendasar
PP 82/2001 dengan PP 22/2021 Bab III Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
No PP 82/2001 PP22/2021 Bab III
5. Inventarisasi & identifikasi sumber Inventarisasi & identifikasi sumber pencemar air: sumber titik
pencemar air hanya sumber titik dan nirtitik
6. Pemantauan kualitas air dan air limbah Pemantauan kualitas air dan air limbah: Manual & Otomatis
hanya manual
7. Izin PPLH belum terintegrasi dengan Izin Lingkungan menjadi Persetujuan Lingkungan. Izin
Izin Lingkungan PPLH menjadi Persetujuan Teknis dan sebagai syarat dalam
permohonan Persetujuan Lingkungan. Persetujuan
Lingkungan menjadi prasyarat dan termuat dalam
Perizinan Berusaha.
8. Belum mengatur Instrumen Ekonomi mengatur Instrumen Ekonomi untuk PPA
untuk PPA
9. Peran masyarakat belum optimal Memperkuat peran masyarakat, dimana masyarakat sebagai
“subject”
10. Baku Mutu Air tidak ada parameter Baku Mutu Air ada parameter sampah dan terdapat beberapa
Lingkup Bahasan Bab III PPMA
Bagian Kesatu: Ketentuan Umum, pasal 107
Bagian Kedua: Perencanaan, pasal 108
▪ Paragraf 1: Inventarisasi Badan Air, pasal 109-112
▪ Paragraf 2: Penyusunan dan Penetapan BMA, pasal 113-115
▪ Paragraf 3: Perhitungan dan Penetapan Alokasi beban Pencemar Air, pasal 116
▪ Paragraf 4: Penyusunan dan Penetapan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, pasal 117-124
Bagian Ketiga: Pemanfaatan, pasal 125-126
Bagian Keempat: Pengendalian
▪ Paragraf 1: Umum, pasal 127
▪ Paragraf 2: Pencegahan Pencemaran Air, pasal 128-150
▪ Paragraf 3: Penanggulangan, pasal 151-152
▪ Paragraf 4: Pemulihan Mutu Air, pasal 153-155
Bagian Kelima: Pemeliharaan, pasal 156
Bagian Keenam: Hak, Kewajiban, dan Larangan, pasal 157-159
Bagian Ketujuh: Peran Serta Masyarakat, pasal 160-161
Ketentuan lebih lanjut, pasal 162
Lampiran VI Baku Mutu Air
Pemetaan Daftar Peraturan Menteri sebagai pelaksanan PP No. 22 Tahun 2021 Bab III PPMA
Amanat Pasal 162, Ketentuan Lebih Lanjut: No Peraturan menteri Judul Permen
a. tata cara inventarisasi, penyusunan dan penetapan 1 Tata cara inventarisasi, penyusunan dan penetapan Baku Tata Kelola
Baku Mutu Air, perhitungan dan penetapan alokasi Mutu Air, dan perhitungan dan penetapan alokasi beban Pengendalian
pencemar Air Pencemaran Air
beban pencemar air, tata cara pemantauan Mutu Air,
perhitungan status Mutu Air, penetapan Mutu Air Tata cara pemantauan Mutu Air, perhitungan status Mutu Air,
penetapan Mutu Air Sasaran
sasaran, dan penyusunan, penetapan, dan
perubahan rencana Perlindungan dan Pengelolaan Tata cara penanggulangan dan pemulihan pencemaran Air
Mutu Air Tata cara penyusunan, penetapan, dan perubahan rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
b. penyediaan sarana dan prasarana, tata cara Penyediaan sarana dan prasarana
pembuangan dan pemanfaatan air limbah, Baku
Mutu Air Limbah, penetapan standar teknologi, tata Tata cara pelaksanaan kemitraan
cara penyusunan dan penetapan Persetujuan teknis 2 Baku Mutu Air Limbah Baku Mutu Air
pemenuhan Baku Mutu Air Limbah dan SLO, Limbah
Tata cara pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah
persyaratan pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Usaha dan/atau Kegiatan wajib SPPL, standar Tata cara pemantauan mutu Air limbah dan pelaporan
kompetensi pengendalian Pencemaran Air, Tata cara penanggulangan pencemaran air untuk industri
pemantauan mutu Air Limbah, tata cara pelaporan, 3 Penetapan standar teknologi Standar Teknologi
sistem informasi dan tata cara perdagangan alokasi Instalasi
beban pencemar air; Pengolahan Air
Limbah
c. tata cara penanggulangan Pencemaran Air; 4 Tata cara perdagangan alokasi beban pencemar Air (diatur Tata Cara
juga tentang alokasi beban pencemaran air ) Perdagangan
d. tata cara pemulihan Mutu Air: dan Alokasi Beban
e. tata cara pelaksanaan kemitraan Pencemar Air
Catatan Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup Peraturan Pemerintah No 22 tahun 2021
• Ketentuan Penutup (pasal 531): Penyusunan dan penetapan Baku Mutu Air serta perhitungan
dan penetapan alokasi beban pencemar air harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 2
(dua) tahun sejak PP ini diundangkan.
• Ketentuan Penutup: Pada saat PP 22/2021 ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-
undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari PP 82/2001 tentang PKA dan PPA masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan peraturan yang baru
berdasarkan PP ini.
Peraturan Perundang-undangan
di Bidang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
1. UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja 16. Permen LH No.01 Tahun 2010 ttg Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air
2. UU No.32 Tahun 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan LH 17. Permen LH No. 19 Tahun 2010 ttg BM Air Limbah Keg.Migas serta Panas Bumi
3. PP No.22 Tahun 2021 ttg Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan LH 18. PermenLH No.02 Tahun 2011 ttg BM Air Limbah Keg.Gas Methan Batubara.
4. KepmenLH No. 110 Tahun 2003 tentang Perhitungan Daya Tampung Beban 19. PermenLH No.05 Tahun 2014 ttg BM Air Limbah Keg.Industri.
Pencemaran
5. KepmenLH No. 115 Tahun 2003 tentang Status Mutu Air 20. PermenLHK No.P.68/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 ttg BM Air Limbah Keg.
Domestik
6. KepmenLH No.113 Tahun 2003 ttg BM Air Limbah Keg. Pertambangan
Batubara 21. PermenLHK No. P. 87 tahun 2016 tentang E-Reporting pemantauan air limbah
7. KepmenLH No.202 Tahun 2004 ttg BM Air Limbah Keg.Pertambangan Emas bagi industri
&Tembaga.
22. PermenLHK No.P.59/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 ttg BM Air Lindi Keg.TPA
8. KepmenLH No.28 Tahun 2003 Ped. Teknis Pengkajian Pemanfaatan Air Sampah
Limbah dari Industri Minyak Sawit pd Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit.
23. PermenLHK No.P93/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2018 ttg pemantauan kualitas
9. KepmenLH No.29 Tahun 2003 ttg Pedoman Syarat dan Tatacara Perizinan
Pemanfaatan Air Limbah Minyak Kelapa Sawit pd Tanah di Perkebunan air limbah secara terus menerus dan dalam jaringan bagi usaha dan/atau
Kelapa Sawit. kegiatan .
9. KepmenLH No.04 Tahun 2006 ttg BM Air Limbah Keg.Pertambangan Bijih 24. PermenLHK No.P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 Standard dan Sertifikasi
Timah. Kompetensi PJ Operasional Pengolahan air limbah dan PJ Pengendalian
10. KepmenLH No.09 Tahun 2006 ttg BM Air Limbah Keg.Pertambangan Bijih Pencemaran Air.
Nikel.
25. Permen LHK No. 102 tahun 2018 tentang Tata Cara Perizinan Pembuangan Air
11. PermenLH No.13 Thn 2007 ttg Persy.&Tatacara Peng.Air Limbah Keg.Hulu Limbah melalui Pelayanan Perizian Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Migas&Panas Bumi dg Cara Injeksi.
12. PermenLH No.08 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Keg.Pembangkit Listrik 26. Permen LHK No. P 80/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2019 tentang Perubahan
Tenaga Thermal. Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor
P.93/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2018
13. PermenLH No.21 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Keg. Pertambangan Bijih
Besi. 27. Permen LHK No. P.16/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2019 tentang Perubahan
14. PermenLH No.34 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Keg.Pertambangan Bijih Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Bauksit. Baku Mutu Air Limbah
15. Permen LH Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban 28. PermenLH No. 01 tahun 2021 ttg Program Penilaian Peringkat Kinerja
Pencemaran Air Danau Dan/Atau Waduk
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup/PROPER
SURAT EDARAN MENLHK Nomor: SE.2/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2021 tentang
pengaturan peralihan pelaksanaan PP5/2021, PP22/2021, PP23/2021
Penyelesaian proses penyusunan Dokling, Persetujuan Teknis, dan SLO
terkait diundangkannya PP22/2021 tanggal 2 Februari 2021:
➢ Penilaian AMDAL atau pemeriksaan form UKL-UPL, dan pengajuan Ijin PPLH yang
sedang dalam proses, dilanjutkan sampai dg terbitnya Persetujuan Lingkungan.
➢ Proses Ijin PPLH berdasarkan permohonan yg diajukan dan dinyatakan telah lengkap
admin dan /atau memenuhi persyaratan teknis sebelum tgl 2 Februari 2021→
diterbitkan Persetujuan teknis dan /atau SLO. Selanjutnya dimasukkan dlm Persetujuan
Lingkungan melalui perubahan Persetujuan Lingkungan, karena merupakan perubahan
pengelolaan dan pemantauan LH sesuai pasal 89 (2). Persetujuan Lingkungan yang
sudah diubah, menjadi prasyarat dan termuat dalam Perijinan Berusaha atau
persetujuan Pemerintah.
➢ Proses penilaian AMDAL, pemeriksaan form UKL-UPL atau proses Ijin PPLH berdasar
permohonan yg diajukan setelah tgl 2 Februari 2021, pemohon diminta utk
mengajukan kembali permohonan sesuai PP 22/2021
➢ Penyelesaian Perijinan Berusaha:
▪ Permohonan yang telah lengkap administrasi sebelum 2 Februari 2021, proses
penerbitan Perijinan Berusaha dilanjutkan berdasar Persetujuan Lingkungan.
▪ Perijinan Berusaha berdasar permohonan yg diajukan dan telah lengkap administrasi
setelah tgl 2 Februari 2021→ berkas permohonan dikembalikan ke pemohon untuk
diajukan kembali sesuai PP5/2021.
Pasal 1 no. 32
PPMA
baik, Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya menetapkan
rencana pencegahan pencemaran air dan pemeliharaan Mutu Air
PERHITUNGAN DAN PENETAPAN ALOKASI BEBAN PENCEMAR AIR Jika bupati/walikota tidak dpt melaksanakan
1 PERENCANAAN
Pemanfaatan air pada Badan Air dilakukan berdasarkan
2 PEMANFAATAN RPPMA dpt dilakukan di seluruh badan air
sesuai BMA atau Mutu Air Sasaran
4 PEMELIHARAAN
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR pasal 127-155
Sumber Nirtitik melalui cara
pengelolaan terbaik
1. PENCEGAHAN
1 PERENCANAAN Untuk sumber titik:
PENCEMARAN AIR
1. penyediaan sarana dan prasarana
sumber pencemar 2. 5 R
nirtitik & titik 3. Penetapan BMAL
2 4. Persetujuan teknis utk
PEMANFAATAN pemenuhan BMAL
5. Personil yg kompeten dlm PPA
6. internalisasi biaya PPMA
2.PENANGGULANGAN 7. Penerapan sistem perdagangan
3 PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR alokasi beban pencemar air
Dilaksanakan sesuai RPPMA
4 PEMELIHARAAN
3. PEMULIHAN MUTU Pemberian informasi peringatan
Pembersihan unsur pencemar AIR pengisolasian pencemaran Air
penghentian sumber cemaran Air
Remediasi
cara lain sesuai dengan
Rehabilitasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Restorasi
Pasal 129
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik – Penyediaan Sarana dan Prasarana
Menyediakan
sarana dan untuk sumber Air Limbah dari
prasarana PPA rumah tangga
Pemerintah
dan Pemda
air limpasan atau nirtitik
Memberi
bantuan sarana Hasil pengolahan air limbah wajib
dan prasarana memenuhi :
PPA bagi Usaha
Mikro & Kecil baku mutu Air Limbah
alokasi beban pencemar air
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan
dapat melakukan kerja sama dengan badan usaha yang memiliki
Perizinan Berusaha
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik – 5 R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Recharge)
Pasal 130
PJ Usaha &/ Keg. yang
menghasilkan air Wajib Olah Air Limbah
PJ U &/keg yg limbah Tidak menimbukan dampak
wajib SPPL pencemaran dan kerusakan LH
1 Pemanfaatan 5R 2 Pemanfaatan
1. Pengurangan (Reduce)
2. Penggunaan Kembali (Reuse)
Aplikasi ke Tanah
3. Pendauran Ulang (Recycle)
4. Perolehan Kembali (Recovery)
5. Pengisian Kembali (Recharge)
3 Pembuangan
1. Badan Air Permukaan
2. Formasi Tertentu
Persetujuan Teknis (Pertek) Pemenuhan BMAL Pasal 133
PJ U/K wajib AMDAL atau UKL UPL yg membuang atau memanfaatkan air limbah wajib memiliki :
Persetujuan Teknis pemenuhan BMAL dan Surat Kelayakan Operasional (SLO)
Kajian pembuangan/pemanfaatan AL
melalui penyusunan Skenario Dampak
MUATAN PERSETUJUAN TEKNIS Pasal 138, 143, 145
1. Jenis dan kapasitas produksi 1. Surnber, volume, karakteristik air limbah yang 1. Jenis dan kapasitas produksi
2. Jenis dan jumlah bahan baku dan bahan akan diinjeksikan 2. Jenis dan jumlah bahan baku yang
penolong yang digunakan 2. Pengolahan air limbah dan/atau fasiiitas injeksi digunakan
3. Sumber, kapasitas air baku, dan neraca air 3. Daerah kajian injeksi yang menggambarkan 3. Sumber, debit, volume, dan karakteristik
4. Sumber, debit, volume, dan karakteristik lokasi sumur injeksi terkait dcngan jarak air limbah yang akan dimanfaatkan
terhadap sumur penduduk, badan air terdekat, 4. Tujuan pemanfaatan air limbah
mutu air limbah
dan/atau zona konservasi air tanah 5. Lokasi, media lingkungan yang menerima
5. Perhitungan detil dan kriteria desain
4. Data sumur injeksi dan karakteristik zona target
sistem pengolahan air limbah dan lumpur airlimbah, dan jalur pemaparan air
injeksi, mencakup lapisan zona kedap dan
yang dihasilkan limbah
lapisan zona penyangga
6. Hasil pemantauan rona lingkungan awal 5. Volume/kapsitas tampung zona target injeksi 6. Analisis sistem teknologi pemanfaatan air
air permukaan dan perkiraan sebaran air iimbah di zona target limbah
7. Perhitungan baku mutu air lirnbah injeksi 7. Dosis, frekuensi, dan/atau rotasi
berdasarkan alokasi beban pencemar air 6. Uji integritas mekanik pemanfaatan air limbah
dan prediksi sebaran air limbah di air 7. Konstruksi sumur bor 8. Besaran dampak pemanlaatan air limbah
permukaan 8. Sumur pantau 9. Efisiensi penggunaan air
8. Alokasi titik penaatan, pembuangan air 9. Debit dan tekanan injeksi pada kepala sumur 10. Rencana pengelolaan air limbah dan
limbah, dan pemantauan air perrnukaan 10. Tekanan rekah maksimum di lapisan zona kedap lumpur yang dihasiikan
9. Rencana pemantauan mutu air limbah yang menyebabkan perpindahan air limbah dari 11. Rencana pemantauan air limbah dan
formasi ke sumber air minum bawah tanah mutu air
dan air permukaan
11. Rencana pemantauan kinerja injeksi air limbah 12. Sarana prasarana dan sistem
10. Sarana prasarana dan sistem
12. Sistem tanggap darurat
penanggulangan keadaan darurat penanggulangan
13. Rencana penutupan sumur injeksi yang telah
13. Keadaan darurat
selesai masa operasinya
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik –
Persetujuan Teknis Pemenuhan BMAL - Standar Teknis
Pasal 132
a. menggunakan standar teknologi yang
ditetapkan
Wajib
PJ Usaha &/ Keg memenuhi
salah satu
Standar teknis
b. Menentukan teknologi berdasarkan Baku
Mutu Air Limbah yang ditetapkan
Dilakukan
dengan
Berdasar
Evaluasi
terhadap
Pertek yang
Pembuangan air sudah terbit
limbah ke badan air
permukaan
Beberapa Pertanyaan Umum terkait Kegiatan Pembuangan dan Pemanfaatan Air
Limbah, Persetujuan Teknis dengan Kajian atau Standar Teknis
Pembuangan air limbah ke permukaan, untuk
1. Air limbah domestik dg debit kecil atau air limbah dikelola pihak III?
2. Air limbah yang berpotensi sebagai pencemar tinggi?
3. Air limbah yang tidak berpotensi sebagai pencemar tinggi :
- dibuang ke bdn air perm → ABP? A. terlewati → kajian pemanfaatan d/a kajian alternatif kompensasi
B. memenuhi →BMA terlewati? ada BMAL spesifik?
Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah, untuk:
1. Air limbah yang tidak berpotensi mengandung bahan infeksius dan B3 akan dimanfaatkan:
- untuk proses produksi, penunjang, produk samping, atau sejenisnya → ?
- untuk menambah nutrisi tanah/ budidaya/ pemanfaatan ke tanah lainnya → ?
- untuk penyiraman dan pencucian → ?
2. Air limbah yg berpotensi mengandung bahan infeksius dan B3 akan dimanfaatkan utk aplikasi ke tanah →?
30 hk
Y
Persetujuan Lingkungan
Perizinan Berusaha
Pebaikan
T Sarpras T Prasarana utk T
Perubahan PL Sesuai memenuhi Sesuai Mulai Pengawasan
Pertek? BMAL sesuai BA? o/PPLH
BA
Menteri, gubernur,
bupati/walikota
Y
Y
SLO
Dasar untuk pengawasan
Mulai Pengawasan
o/PPLH
PEMANTAUAN AIR LIMBAH
1. Manual →
laboratorium
teregistrasi
2. Otomatis dan
terus menerus
Internalisasi Biaya PPMA Pasal 147
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari Air harus melakukan
internalisasi biaya PPMA dalam biaya produksi dan/atau operasinya.
Biaya:
a) pencegahan pencemaran Air;
b) pengelolaan Air Limbah;
c) pemantauan air limbah dan mutu Air;
d) Penanggulangan pencemaran air;
e) pemulihan Air pascakedaruratan dan pasca operasi;
f) pengembangan teknologi terbaik dalam pencegahan pencemaran Air;
g) penyediaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam pencegahan
h) pencemaran Air; dan/atau
i) kegiatan lain yang mendukung upaya pencegahan pencemaran Air
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan hanya
Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota dapat membuang Air Limbah ke media Air sesuai
mengembangkan dan dengan kuota beban cemaran Air yang dimilikinya
menerapkan
Pasal 148, 149, 150
Dpt diperjualbelikan
antara Pj U atau K
Sistem Perdagangan Alokasi Beban Pencemar Air
Terhadap U atau/K yg membuang air limbah ke badan air permukaan
mempertimbangkan: NASIONAL MENTERI
Ketersediaan ABP Air di lokasi berkoordinasi dengan:
pembuangan Air Limbah; dan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang sumber daya air; dan
ABP Air dari usaha dan/atau kegiatan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang tata ruang
PROVINSI GUBERNUR
ditetapkan berdasarkan: setelah mendapatkan rekomendasi teknis dari Menteri &
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Air berkoord. dg bupati/walikota
penghentian sumber
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
pencemar Air
kewenangannya menetapkan pihak ketiga untuk
cara lain sesuai dengan melakukan penanggulangan pencemaran Air atas beban
perkembangan ilmu biaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
pengetahuan dan teknologi
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Pasal 153
PEMULIHAN MUTU AIR Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan
pencemaran Air wajib melakukan pemulihan mutu Air
Pemulihan mutu Air dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya jika:
lokasi pencemaran tidak diketahui sumber pencemarannya; dan/atau
tidak diketahui pihak yang melakukan pencemaran
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR Pasal 156
1 PERENCANAAN
Dilakukan pada: badan air kelas satu, badan air di lokasi
2 lindung, mata air, air tanah, danau tertutup
PEMANFAATAN
konservasi Badan Air dan ekosistemnya
3 • perlindungan Badan Air dengan BMA kelas satu;
PENGENDALIAN Menteri,
dan/atau; gubernur,
• perlindungan ekosistem di sekitar Badan Air dengan bupati/
BMA kelas satu walikota
4 sesuai
PEMELIHARAAN pencadangan Badan Air dan ekosistemnya kewenang
an
Berdasar RPPMA merupakan badan air yang tidak dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu tertentu
pengendalian perubahan iklim
dilakukan melalui pengelolaan Air Limbah untuk
memitigasi pelepasan emisi gas rumah kaca
HAK pasal 157-159 KEWAJIBAN Setiap orang wajib:
Setiap orang berhak: ❑ memelihara dan menjaga kelestarian
❑ mendapatkan informasi RPPMA & pendidikan PPMA dan fungsi Air;
❑ berpartisipasi dalam memantau, menjaga, meningkatkan mutu air ❑ melakukan pencegahan pencemaran
❑ menyampaikan pengaduan dan mengajukan keberatan atas
pencemaran Air
Air;
❑ mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka memperjuangkan ❑ ikut berpartisipasi dalam
PPMA penanggulangan dan pemulihan Air.