Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan PP 22 Tahun 2021

I. BAB I Ketentuan Umum


Pasal 1- 2
II. BAB II Persetujuan Lingkungan
1. Bagian kesatu : Umum Pasal 3 – 20
2. Bagian kedua : Penyusuanan Amdal dan uji kelayakan amdal Pasal 21 – 51
3. Bagian ketiga : Penyusunan & Pemeriksaan formular UKL UPL Pasal 52 – 64
4. Bagian keempat : Pengisian SPPL Pasal 65 – 66
5. Bagian Kelima : Penyusun Amdal Pasal 67 – 75
6. Bagian Keenam : Pembentukan Lembaga uji kelayakan lingkungan Hidup Pasal 76 -
83
7. Bagian ketuju : Ahli bersertifikat tim uji kelayakan lingkungan Pasal 84 – 85
8. Bagian Kedelapan : Dokumen Evaluasi lingkungan hidup dan Dokumen pengelolaan
lingkungan hidup Pasal 86 – 88
9. Bagian Kesembilan :Persetujuan Lingkungan Pasal 89 – 101
10. Bagian Kesepuluh : Bantuan terhadap usaha mikro dan kecil Pasal 102
11. Bagian Kesebelas : Pendanaan Persetujuan Lingkungan Pasal 103- 106
III. BAB III Perlindungan dan Pngelolaan Mutu Air
1. Bagian Kesatu : Ketentuan Umum Pasal 107
2. Bagian Kedua : Perencanaan Pasal 108
➢ Paragraf 1 : Inventarisasi Badan Air Pasal 109 – 112
➢ Paragraf 2 : Penyusunan dan Penetapan Baku Mutu Air Pasal 113 – 115
➢ Paragraf 3 : Perhitungan dan Penetapan alokasi Beban Pencemar Air Pasal 116
➢ Paragraf 4 : Penyusunan dan Penetapan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Mutu Air Pasal 117 – 124
3. Bagian Ketiga : Pemanfaatan Pasal 125 -126
4. Bagian Keempat : Pengendalian
➢ Paragraf 1 : Umum Pasal 127
➢ Paragraf 2 : Pencegahan Pencemaran Air Pasal 128 – 150
➢ Paragraf 3 : Penanggulangan Pasal 151 – 152
➢ Paragraf 4 : Pemulihan Mutu Air Pasal 153 – 155
5. Bagian Kelima : Pemeliharaan Pasal 156
6. Bagian Keenam : Hak, Kewajiban dan Larangan Pasal 157 – 159
7. Bagian Ketujuh : Peran serta Masyarakat Pasal 160 – 162
IV. BAB IV : Perlindungan dan Pengelolan Mutu Udara
1. Bagian Kesatu : Umum Pasal 163
2. Bagian Kedua : Perencanaan
➢ Paragraf 1 : Umum Pasal 164
➢ Paragraf 2 Inentarissasii Udara Pasal 165 – 173
➢ Paragraf 3 :Penyusunan dan Penetapan Baku Mutu udara Ambien Pasal 174
➢ Paragraf 4 : Penyusunan dan Penetapan Wilayah Perlindungan dan Pengelolaan
Mutu Udara Pasal 175 – 176
➢ Paragraf 5 : Penyusunan dan Penetapan Rencana Perlindungan danPengelolaan
Mutu Udara Pasal 177 – 185
3. Bagian Ketiga : Pemanfatan Pasal 186 – 187
4. Bagian Keempat : Pengendalian
➢ Paragraf 1 :Umum Pasal 188
➢ Paragraf 2 : Pencegahan Pasal 189 -212
➢ Paragraf 3 : Penanggulangan Pasal 213 -215
➢ Paragraf 4 : Pemulihan Dampak pencemaran Udara Pasal 216 -219
V. BAB V : Perlindungan dan Pengelolaan Laut
1. Bagian kesatu : Umum Pasal 220 – 222
2. Bagian kedua : Perencanaan
➢ Paragraf 1 : Umum Pasal 223
➢ Paragraf 2 : Inventarisasi Mutu Laut Pasal 224 - 228
➢ Paragraf 3 : Penetapan Baku Mutu Air Laut Pasal 229 - 230
➢ Penerapan 4 : Baku Kerusakan Ekosistem Laut Pasal 231 - 234
➢ Paragraf 5 : Penetapan Status Mutu Laut Pasal 235 - 236
➢ Paragraf 6 : Penyusunan dan Penetapan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Mutu Laut Pasal 237 - 239
3. Bagian Ketiga : Pemanfaatan Pasal 240
4. Bagian Keempat: Pengendalian
➢ Paaragraf 1 : Umum Pasal 241
➢ Paragraf 2: Pencegahan Pasal 242 – 262
➢ Paragraf 3 : Penanggulangan Pasal 262 – 265
➢ Paragraf 4: Pemulihan Pasal 266 – 269
5. Bagian Kelima : Pemeliharaan Pasal 270 – 271
VI. BAB VI : Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup Pasal 272 – 273
VII. BAB VII : Pengelolaan LB3 dan Limbah NonB3
1. Bagian Kesatu : Umum Pasal 274
2. Bagian Kedua : Pengelolaan Limbah B3
➢ Paragraf 1 : Umum Pasal 275
➢ Paragraf 2 : Penetapan LB3 Pasal 276 -282
➢ Paragraf 3 : Pengurangan limbah B3 Pasal 283- 284
➢ Paragraf 4 : Penyimpanan Limbah B3 Pasal 285- 297
➢ Paragraf 5: Pengumpulan Limbah B3 Pasal 298 - 309
➢ Paragraf 6: Pengangkutan LB3 Pasal 310 - 314
➢ Paragraf 7 : Pemanfaatan LB3 Pasal 315 - 341
➢ Parafraf 8 : Pengolahan LB3 Pasal 342 - 365
➢ Paragraf 9 : Penimbunan LB3 Pasal 366 - 389
➢ Paragraf 10 : Dumping LB3 Pasal 390 - 402
➢ Paragraf 11: Pengecualian LB3 Pasal 403 - 407
➢ Paragraf 12: Perpindahan lintas batas LB3 408 -409
➢ Paragraf 13 : Penanggulangan pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidupdan Pemulihan Fungsi Lingkungan
Pasal 410-4427
➢ Pararaf 14 : Sistem tanggap darurat dalam pengelolaan LB3 Pasal 428 - 447
➢ Paragraf 15 : Pembiayaan Pasal 448 - 449
3. Bagian Ketiga : Pengelolaan Limbah Non B3
➢ Paragraf 1 : Umum Pasal 450 - 453
➢ Paragraf 2 : Pengurangan limbah Non B3 Pasal 454
➢ Paragraf 3: Penyimpanan limbh Non B3 Pasal 455 – 458
➢ Paragraf 4 Pemanfaatan limbah Non B3 Pasal 459 – 464
➢ Paragraf 5: Penimbunan limbah non B3 Pasal 465 – 466
➢ Paragraf 6: pemindahan lintas batas Limbah Non B3 Pasal 467
➢ Paragraf 7 : Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup danatau Kerusakan
Lingkungan dan Pemulihan fungsi lingkungan Pasal 468
➢ Paragraf 8: Pelaporan Pasal 469 – 470
VIII. BAB VIII : Dana Penjaminan Untuk Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup Pasal 471 –
478
IX. BAB IX : Sistem Informasi Lingkungan Hidup Pasal 480 – 489
X. BAB X : Pembinan dan Pengawasan
1. Bagian Kesatu : Pembinaan Pasal 490 – 491
2. Bagian kedua : Pengawasan Pasal 492 -494
3. Bagian Ketiga : Wewenang Pejabat Pengawas LH Pasal 495
4. Bagian Keempat : Pelaksanaan Pengawasan Pasal 496 -501
5. Bagian Kelima : Pengawasan Lapis kedua Pasal 502 -504
XI. BAB XI :Tatacara Penerapan saksi administrasi Perizianan berusaha atau Persetujuan
pemerintah
1. Bagian kesatu : wewenag Penerapan sanksi administrati Pasal 505 – 507
2. Bagian Kedua : penerapan sanksi Administrtif
➢ Paragraf 1 : Umum Pasal 508-509
➢ Paragraf 2: teguran tertulis Pasal 510
➢ Paragraf 3 : Paksaan Pemerintah Pasal 511-513
➢ Paragraf 4: Denda administrative Pasal 514 -520
➢ Paragraf 5: Pembekuan perizinan Berusaha Pasal 521
➢ Paragraf 6 : Pencabuatan Perizianan Berusaha Pasal 522
➢ Paragraf 7 : Penerapan saksi administrative lapis kedua Pasal 523
➢ Paragraf 8 : Pengawasan Pelaksanaan Sanksi administrative Pasal 524
➢ Paragraf 9 : pencabutan Keputusan Saksi Administratif Pasal 525 – 526
XII. BAB XII : Ketentuan Peralihan
Pasal 527
BAB XIII Penutup
Pasal 258 - 533

Anda mungkin juga menyukai