Kata kunci : limbah padat non medis; limbah padat medis; sistem pengelolaan
limbah padat; timbulan dan komposisi limbah padat
Abstract : Hospital is an institution which provide healthcare and treatment for
various health problems. Medical waste from healthcare activity; range from
waste water, gas emission, and solid waste; contain pathogenic germ, chemical
substances, and medical equipments which were considered hazardous and toxic.
Waste treatment facility improvement is needed to increase the quality of the
hospital general service. A study concerning the characteristics of solid waste, in
this case the generation rate and composition, produced from Raden Said Sukanto
Central Police Hospital is necessary to planned an appropriate solid waste
management in accordance to existing regulations. There is an existing solid
waste management in Raden Said Sukanto Central Police Hospital, however the
execution is lacking and in need of refinements. In RS sukanto the non-medical
waste generation rate is 1,37 kg/bed/day. Whereas the medical waste generated
divided into two categories, the sharp waste generation rate is 2,75 kg/bed/day and
the non-sharp medical waste is 41,48 kg/bed/day. Analysis of the sampling result
and questionnaires yields a conclusion that there several aspects in need of
improvements. Waste reduction in this particular hospital could potentially
reached 49,39% or disposal of residual waste as much as 83,69 kg/day
Key words :, medical solid waste; non-medical solid waste; solid waste
management system; Solid waste generation and composition
LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto yang berlokasi di
Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur. Adapun luas wilayah rumah sakit
ini adalah 36.175 m2. Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto
merupakan rumah sakit tingkat I non pendidikan dengan status kepemilikan oleh
kepolisian republik Indonesia yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam
bentuk pemeriksaan pengobatan dan perawatan terhadap anggota POLRI, PNS
dan keluarganya serta dukungan kesehatan untuk tugas operasional kepolisian
serta memberikan pelayanan kepada masyarakat umum.
Dalam pengelolaan limbah padatnya, Rumah Sakit Kepolisian Pusat
Raden Said Sukanto masih belum efektif dan belum sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai karakteristik dari limbah
padat di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto, dalam hal ini
timbulan dan komposisinya, sehingga dapat diberikan rekomendasi sistem
pengelolaan limbah padat yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
TINJAUAN TEORITIS
Limbah padat adalah semua sisa dari kegiatan manusia dan hewan yang
berbentuk padat dan dibuang karena tidak memiliki nilai guna lagi atau tidak
diinginkan (Tchobanoglous, Theisen, & Vigil, Integrated Solid Waste
Management: Engineering Principles and Management Issues, 1993). Dalam
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah diterangkan
bahwa limbah padat adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat. Menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik
Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, limbah padat adalah limbah yang
bersifat padat terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak
berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
melindungi investasi pembangunan..
a. Minimasi Limbah
1) Setiap rumah sakit harus melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber.
2) Setiap rumah sakit harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan
kimia yang berbahaya dan beracun.
3) Setiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan stok bahan kimia dan
farmasi.
4) Setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai
dari pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan harus melalui
sertifikasi dari pihak yang berwenang.
Tabel 1 Jenis Wadah dan Label Limbah Medis Padat Sesuai Kategorinya
Warna
No. Kategori Kontainer/ Lambang Keterangan
Plastik
Kantong boks
1.
Radioaktif Merah timbal dengan
simbol radioaktif
Kantong plastik
kuat, anti bocor,
Sangat Kuning
2. atau container yang
Infeksius
dapat disterilisasi
dengan otoklaf
Limbah
Kantong plastik
infeksius, Kuning
3. kuat dan anti bocor
patologi,dan
atau kontainer
Anatomi
Ungu Kantong plastik
4. Sitotoksis
kuat dan anti bocor
Kimia dan Coklat Kantong plastik atau
5.
Farmasi kontainer
Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1204/Menkes/SK/X/2004
8) Daur ulang tidak bisa dilakukan oleh rumah sakit kecuali untuk
pemulihan perak yang dihasilkan dari proses film sinar X.
9) Limbah sitotoksis dikumpulkan dalam wadah yang kuat, anti bocor, dan
diberi label bertuliskan ” Limbah Sitotoksis”.
2) Penyimpanan limbah medis padat harus sesuai iklim tropis yaitu pada
musim hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam.
Pengangkutan
Pemilahan
Pemotongan
Pengolahan
Pengolahan
Pemotongan
Pembuangan Akhir
§ Limbah farmasi
§ Limbah farmasi adalah limbah yang mengandung bahan farmasi. Contohnya
adalah obat-obatan yang sudah kadaluwarsa atau tidak diperlukan lagi
§ Limbah radioaktif
§ Limbah radioaktif adalah limbah yang terkontaminasi dengan radio isotop
yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.
METODE PENELITIAN
Jumlah Timbulan dan Jenis Komposisi
Setelah memperoleh data sekunder, maka dilakukan sampling dan
pengukuran untuk memperoleh data primer. Prosedur pengambilan sampel untuk
sampling dan pengukuran berdasarkan pada SNI 19-3964-1994 mengenai Metode
Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan.
2. Cenderawasih II
3. Cemara I
4. Cemara II
5. Mahoni I
6. Mahoni II
7. Cendana I
8. Cendana II
9. Parkit I
10. Parkit II
11. Anggrek I
Adapun terdapat dua jam pengumpulan yakni pada pagi hari dan sore
hari.
Sampling pada Jam Pengumpulan Pagi
Berikut adalah hasil pengukuran timbulan limbah padat non medis di
ruangan-ruangan tersebut pada jam pengumpulan pagi (08.00-09.00):
350
300 304.86
100
50
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Hari
ke-‐
Dari Gambar 1 terlihat bahwa timbulan terbesar terjadi di hari pertama yakni hari
Kamis yakni sebesar 304,86 Kg. Ini terjadi karena pada hari itu salah satu ruangan, yakni
Cenderawasih III belum membuang limbah padat dari sore hari sebelumnya sehingga limbah
padat hari Kamis menjadi sangat banyak. Untuk timbulan paling banyak berikutnya terdapat
pada hari keempat, yakni limbah padat pada Minggu dan Senin pagi sebesar 221,7 Kg dan
207,7 Kg. Limbah padat di hari ini cukup banyak karena jumlah pengunjung pasien pada hari
Minggu biasanya lebih banyak dibandingkan hari lainnya. Karena data pada hari pertama
merupakan suatu anomali, maka data yang akan digunakan adalah data tujuh hari berikutnya
yakni sebagai berikut.
250
221.7
200
207.7
Timbulan
Sampah
(Kg)
194.4
185.9
176.75
175.7
175.2
150
100
50
0
2
3
4
5
6
7
8
Hari
ke-‐
Gambar 3 Grafik Timbulan Limbah Padat dari Hari ke-2 Sampai ke-8
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013
Untuk data timbulan limbah padat yang dihasilkan di tiap ruangan tabel disajikan
dalam Tabel 3.
Rata-rata Timbulan
Berat (kg) hari ke- Timbulan Jumlah Setiap
Ruangan Setiap Tempat Ruangan
Ruangan tidur (kg/tempat
2 3 4 5 6 7 8 (kg/hari) tidur/hari)
Cenderawasih
15,60 14,30 16,00 23,00 23,00 19,50 16,00 18,2 15 1,21
II
Cenderawasih
24,00 41,30 46,90 41,00 22,30 18,00 19,70 30,46 13 2,34
III
Cemara I 16,00 13,60 19,60 16,50 17,20 15,00 15,80 16,24 22 0,74
Cemara II 5,05 4,30 4,60 5,70 5,00 3,80 7,20 5,09 22 0,23
Mahoni I 10,00 11,40 11,70 13,00 11,80 10,90 12,30 11,59 23 0,50
Mahoni II 8,40 6,80 7,20 8,50 7,80 7,40 7,60 7,67 23 0,33
Cendana I 17,2 17,40 22,50 10,40 16,70 15,70 17,80 16,81 24 0,70
Cendana II 34,50 30,00 33,00 31,40 24,00 25,00 35,00 30,41 26 1,17
Parkit I 4,50 15,30 14,80 19,20 22,00 11,00 12,00 14,11 20 0,71
Parkit II 18,50 19,00 29,70 21,00 4,90 22,50 14,50 18,59 20 0,93
Anggrek I 23,00 21,00 15,70 18,00 21,00 26,40 28,00 21,87 18 1,22
Rata-rata Timbulan Limbah Padat Total Ruangan Sampel (kg/tempat tidur/hari) 0,92
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013
Timbulan
Timbulan Sore (kg)
Pagi (kg)
Perbandingan
timbulan
Ruangan Hari ke-2 limbah padat
Rata-
(kg/tempat Rata-rata sore terhadap
rata
tidur) timbulan
pagi (%)
Cemara I 14,00
Cemara II 9,50
10,25 11,66 87,89
Mahoni II 9,50
Cendana I 8,00
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Dari tabel di atas terlihat bahwa limbah padat yang dihasilkan pada pagi hari lebih
banyak dibandingkan limbah padat yang dihasilkan pada sore hari. Hal ini dikarenakan
banyak ruangan yang dilakukan pengangkutan sore dari pukul 14.30. Hal ini mengakibatkan
jumlah jam produksi limbah padat pengangkutan sore lebih sedikit dibandingkan jumlah
limbah padat pagi. Selain itu, jumlah pengunjung juga lebih banyak di atas jam pengangkutan
sore sehingga limbah padat yang dihasilkan terangkut pada jam pengangkutan pagi.
Berikut merupakan data rata-rata timbulan limbah padat pada jam pengumpulan pagi
dan sore.
Tabel 5 Jumlah Timbulan Limbah Padat Jam Pengumpulan Pagi dan Sore
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013
Tabel 6 Timbulan Limbah Padat Medis RS Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto
Rata-
Berat (Kg)
Jenis Limbah padat Rata
September Oktober November Desember Januari (kg)
Limbah Padat
Medis Non Tajam 1130,00 1131,00 1083,00 1381,00 1625,40 1270,08
Limbah Padat
Medis Tajam 55,00 67,00 78,00 74,00 147,90 84,38
Total 1185,00 1198,00 1161,00 1455,00 1773,30 1354,46
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Rata-rata
Berat
berat per
Bulan Limbah
hari
(Kg)
(Kg/hari)
September 1130,00 37,67
Oktober 1131,00 36,48
November 1083,00 36,10
Desember 1381,00 44,55
Januari 1625,40 52,43
Rata-rata 41,37
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013
Dari Gambar 3 di atas terlihat bahwa limbah padat yang paling banyak dihasilkan di
rumah sakit ini adalah limbah padat organik yakni sebesar 52,25%. Selanjutnya diikuti oleh
limbah padat diapers dan pembalut yang jumlahnya cukup besar yakni sebesar 24,08%.
Selanjutnya yang memiliki komposisi cukup banyak adalah limbah padat plastik (9,05%)
kemudian kertas (8,63%).
Tidak
40%
Ya
60%
Gambar 5 Diagram Jumlah Petugas Kebersihan yang Memilah Limbah Padat
Ruangan
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Berdasarkan hasil kuesioner ini juga terlihat perbedaan pernyataan antara perawat dan
kenyataan yang ditemui oleh para petugas kebersihan. Sejumlah 87% perawat yang mengisi
kuesioner menyatakan bahwa mereka selalu membuang limbah padat medis di tempat limbah
padat khusus medis dan tidak pernah mencampurkan dengan limbah padat non medis. Berikut
diagramnya:
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013
Selalu Sering
13%
87%
Gambar 6 Diagram Pernyataan Perlakuan Perawat Terhadap Limbah Padat Medis
dan Non Medis yang Dipisah
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Sedangkan menurut para petugas kebersihan masih sering ditemukan limbah medis di dalam
kantong plastik hitam tempat limbah non medis. Ini menunjukkan bahwa peran serta perawat
dalam pemisahan limbah padat medis dan non medis sangat kurang.
Selalu
7%
3%
17%
Sering
50%
23%
Kadang-‐
Kadang
Jarang
Gambar 7 Diagram Persentasi Intensitas Penemuan Limbah Medis di dalam Kantong
Limbah Non Medis
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Untuk petugas kebersihan, sebagian besar dari mereka bersedia berpartisipasi untuk
melakukan pemilahan atau untuk dilakukan pengolahan limbah padat non medis lebih lanjut.
presentasinya dapat dilihat di diagram berikut.
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013
Ya Tidak
16%
84%
Gambar 8 Diagram Presentasi Kebersediaan Petugas Kebersihan dalam Mengolah
Limbah Padat
Sumber: Hasil Olahan, 2013
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013
3. Rekomendasi yang diberikan adalah rekomendasi aspek teknis operasional dan aspek
peran serta, dalam hal ini petugas kebersihan dan tenaga medis.
SARAN
1. Perlu dilakukan pengolahan sampah di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said
Sukanto untuk mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang.
2. Sistem pengelolaan limbah padat Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto
perlu diperbaiki di beberapa aspek.
3. Penggunaan insinerator sebaiknya lebih rutin untuk mencegah timbunan limbah padat
medis sehingga meminimalisir kontaminasinya terhadap lingkungan sekitar
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis pengolahan limbah padat apa yang
sesuai untuk mereduksi timbulan limbah padat di TPS Rumah Sakit Kepolisian Pusat
Raden Said Sukanto
KEPUSTAKAAN
Adisasmito, W. (2007). Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Damanhuri, E., & Padmi, T. (2011). Teknik Pengelolaan Sampah. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Ditjen PPM & PLP. (2004). Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1204/Menkes/SK/X/2004. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Tchobanoglous, G., & Kreith, F. (2002). Handbook of Solid Waste Management. New York:
McGraw-Hill.
Tchobanoglous, G., Theisen, H., & Vigil, S. A. (1993). Integrated Solid Waste Management:
Engineering Principles and Management Issues. Singapore: McGraw-Hill Co.
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013
U.S Environmental Protection Agency. (1986). EPA Guide for Infectious Waste Management.
Washington DC: Office of Solid Waste and Emergency Response.
Identifikasi Karakteristik..., Astri Maharani, FT UI, 2013