Anda di halaman 1dari 10

Sampah Medis

Rumah Sakit

Seperti sampah misalnya, sampah sudah kita ketahui menjadi 'momok' yang
sangat mengganggu di kehidupan manusia. Macam-macam sampah sendiri
terbagi dalam dua kategori, sampah organik dan sampah non organik.

Lalu dimanakah hubungannya sampah


dengan urusan medis ini?

pertanyaannya dibuang kemana? Kan sampah medis bagi kaum awam bersifat steril dan
mungkin bisa membawa efek negatif. sampah medis ini, kemana mereka akan berlabuh?
APA ITU SAMPAH MEDIS?

sampah atau limbah medis adalah hasil buangan dari suatu aktivitas medis. Sampah
medis harus sesegera mungkin, diolah setelah dihasilkan dan penyimpanan menjadi
pilihan terakhir jika limbah tidak dapat langsung diolah. Faktor penting dalam
penyimpanan sampah medis adalah melengkapi tempat penyimpanan dengan penutup,
menjaga areal penyimpanan limbah medis tidak tercampur dengan limbah non-medis,
membatasi akses lokasi, dan pemilihan tempat yang tepat.

APA DAN BAGAIMANA SAMPAH MEDIS ITU?


Dalam pengolahan limbah Rumah sakit tidak hanya menghasilkan limbah
organik dan anorganik, tetapi juga limbah infeksius yang mengandung
bahan beracun berbahaya (B3). Dari keseluruhan limbah rumah sakit,
sekitar 10 sampai 15 persen di antaranya merupakan limbah infeksius yang
mengandung logam berat, antara lain mercuri (Hg). Sekitar 40 % lainnya
adalah limbah organik yang berasal dari sisa makan, baik dari pasien dan
keluarga pasien maupun dapur gizi. Sisanya merupakan limbah anorganik
dalam bentuk botol bekas infus dan plastik.

Air limbah yang berasal dari rumah sakit merupakan salah satu sumber
pencemaran air yang sangat potensial. Hal ini disebabkan karena air
limbah rumah sakit mengandung senyawa organik yang cukup tinggi,
mengandung senyawa-senyawa kimia yang berbahaya serta mengandung
mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit.

Pengelolaan limbah RS yang tidak baik akan memicu resiko terjadinya


kecelakaan kerja dan penularan penyakit dari pasien ke pekerja, dari pasien
ke pasien, dari pekerja ke pasien, maupun dari dan kepada masyarakat
pengunjung RS.
Tentu saja RS sebagai institusi yang sosio ekonomis karena tugasnya
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tidak terlepas dari
tanggung jawab pengelolaan limbah yang dihasilkan. Untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan awak RS maupun orang lain yang berada di
lingkungan RS dan sekitarnya,

Pemerintah (Depkes) telah menyiapkan perangkat lunak berupa peraturan,


pedoman dan kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan
kesehatan di lingkungan RS, termasuk pengelolaan limbah Rumah Sakit.
JENIS - JENIS SAMPAH DI RUMAH SAKIT

a. Limbah klinik
Limbah klinik yaitu Limbah yang dihasilkan selama pelayanan pasien secara
rutin pembedahan dan di unit-unit resiko tinggi. Limbah ini mungkin berbahaya
dan mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum dan staf
Rumah Sakit. Oleh karena itu perlu diberi label yang jelas sebagai resiko tinggi.

Contoh :

limbah jenis tersebut ialah perban atau pembungkus yang kotor, cairan badan,
anggota badan yang diamputasi, jarum-jarum dan semprit bekas, kantung urine
dan produk darah.

b. Limbah Patologi
Limbah ini juga dianggap beresiko tinggi dan sebaiknya di autoclaf sebelum
keluar dari unit patologi. Limbah tersebut harus diberi label biohazard.

c. Limbah bukan klinik


Limbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan plastik yang
tidak berkontak dengan cairan badan. Meskipun tidak menimbulkan resiko sakit,
limbah tersebut cukup merepotkan karena memerlukan tempat yang besar untuk
mengangkut dan menbuangnya.

d. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop
yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.

e. Limbah Farmasi
Limbah farmasi merupakan salah satu jenis sampah medis atau merupakan
sampah berbahaya yang pengelolaannya harus diperhatikan. Beberapa contoh
sampah farmasi adalah obat – obatan,vaksin,serum,yang tidak digunakan
lagi,botol obat yang beresidu, dll.Limbah farmasi dapat berupa senyawa kimia
toksik maupun non toksik, baik dalam bentuk padat, cair, maupun uap.

f. Limbah dapur
Mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor. Berbagai serangga seperti kecoa,
kutu dan hewan pengerat seperti tikus merupakan gangguan bagi staf maupun
pasien di Rumah Sakit.
JENIS - JENIS PENANGANAN SAMPAH MEDIS

Ada beberapa cara yang dilakukan dalam penanganan limbah medis diantaranya
adalah :

1. Chemical decontamination
2. Steam autoclaving
3. Inceneration
4. Landfill
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPAH MEDIS

A. Sampah Medis :

1. Petugas ruangan memasukkan sampah medik dari ruangan ke dalam kantong


plastik (sampah kering kecuali botol bekas obat dan infuse set)
2. Setelah 24 jam / pergantian shift atau sesudah kantong plastik terisi sampah
medik maksimal 2/3 bagian.
3. petugas kebersihan mengambil sampah medis tersebut dan memilah sampah
tersebut dalam sampah kering dan basah.
4. Petugas memilah lagi untuk sampah kering dengan memisahkan infuse set
tersendiri terpisah dari sampah kering yang lain.
5.Petugas kebersihan mengikat kantong dengan rapat dan mengangkut dengan
trolly khusus ke insenerator.

Khusus untuk botol bekas obat ;


B. Sampah Non Medis :
1. Petugas ruangan memasukkan sampah non medik ke dalam kantong plastik.
2. petugas keperawatan menganti kantung plasta baru apabila kantong plastik
terisi sampah medik maksimal 2/3 bagian.
3. Petugas kebersihan mengambil sampah tersebut dan memilah sampah kering
dan basah
4. Petugas kebersihan membakar sampah kering langsung pada tempat sudah
disediakan Petugas kebersihan membuang sampah basah ke TPA ( tempat
pembuangan akhir)

TEKNIK PENGOLAHAN SAMPAH MEDIS

CARA EFEKTIF dan AMAN

Dalam pengelolaan limbah padat baik medis maupun non medis, rumah
sakit diwajibkan melakukan pemilahan limbah dan menyimpannya dalam
kantong plastik yang berbeda beda berdasarkan karakteristik limbahnya.
Limbah domestik di masukkan kedalam plastik berwarna hitam, limbah
infeksius kedalam kantong plastik berwarna kuning, limbah sitotoksic
kedalam warna kuning, limbah kimia/farmasi kedalam kantong plastik
berwarna coklat dan limbah radio aktif kedalam kantong warna merah.
Disamping itu rumah sakit diwajibkan memiliki tempat penyimpanan
sementara limbahnya sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam Kepdal 01
tahun1995.

Anda mungkin juga menyukai