DISUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha pengasih lagi maha penyayang ,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-NYA kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya
yang berjudul “Makalah Sanitasi Masjid”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini .
Terlepas dari semua itu, saya menyadari masih ada banyak kekurangan dalam penulisan
dan penyusunan, baik dari segi tekhnik maupun dalam penggunaan bahasa. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
kepada para pembaca seklian.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Definisi Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977).
Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempat-tempat umum yang
dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan kegiatan ibadah. Masalah
kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di perhatikan dan
ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/pengurus tempat-tempat ibadah tersebut perlu dan
sangat perlu untuk diberikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan
dengan tempat-tempat umum (tempat ibadah) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan
lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan tempat umum,
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan.
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu – waktu
tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam.
Masjid-masjid besar di Indonesia pada umumnya dibangun dengan konsep masjid
berkubah berbentuk setengah bola atau dome. Semestinya, pada saat merancang masjid,
desain akustik tidak boleh dikesampingkan karena berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang
diterima pendengar diakibatkan dari suara dengung di dalam ruang masjid. Kegiatan yang
sering dilakukan di dalam masjid adalah kegiatan yang menimbulkan kejelasan penyampaian
suara, seperti sholat berjamaah dan ceramah agama.
Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep. Menkes
288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit.
3
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kondisi Masjid yang tidak hygiene.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui manfaat sanitasi dikalangan masyarakat khususnya pengunjung
Masjid
b. Untuk mengetahui pentingnya pengetahuan dan sikap di kalangan Masyarakat saat
mengunjungi Masjid
BAB I
PEMBAHASAN
5
Peran sanitasi tempat-tempat umum dalam kesehatan masyarakat adalah usaha untuk
menjamin :
1. Kondisi fisik lingkungan TTU yang memenuhi syarat :
a. Kualitas kesehatan.
b. Kualitas sanitasi.
2. Psikologis bagi masyarakat :
a. Rasa keamanan (security) : bangunan yang kuat dan kokoh sehingga tidak
menimbulkan rasa takut bagi pengunjung.
b. Kenyamanan (confortmity) : misalnya kesejukkan.
c. Ketenangan (safety) : tidak adanya gangguan kebisingan, keramaian kendaraan.
a. Pengertian Masjid.
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu – waktu
tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam. Dasar pelaksanaan
Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang
Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
7
h. Langit-langit masjid harus memiliki tinggi dari lantai minimal 2,5 meter, kuat
serta berwarna terang.
i. Pencahayaan dalam ruangan masjid harus cukup terang.
j. Memiliki ventilasi yang dapat mengatur sirkulasi udara baik ventilasi alami
maupun buatan, sehingga kondisi ruangan menjadi terasa nyaman.
k. Alat sholat bersih dan tidak lembab, selalu dibersihkan dan dijemur secara
periodic, bebas dari kutu busuk dan serangga lainnya. sepanjang bagian depan
shaf dipasang kain putih yang bersih dengan lebar 30 cm2 yang digunakan untuk
tempat bersujud.
2. Fasilitas Sanitasi :
a. Air Bersih
- Jumlah mencukupi / selalu tersedia setiap saat
- Tidak berbau, tidak berasa & tidak berwarna
- Angka kuman tidak melebihi NAB
- Kadar bahan kimia tidak melebihi NAB
b. Pembuangan Air Kotor
- Terdapat penampungan air limbah yang rapat serangga
- Air limbah mengalir dengan lancar
- Saluran kedap air
- Saluran tertutup
c. Toilet/ WC
- Bersih
- Letaknya tidak berhubungan langsung dengan bangunan utama
- Tersedia air yang cukup
- Tersedia sabun & alat pengering
- Toilet pria & wanita terpisah
- Jumlahnya mencukupi untuk pengunjung terbanyak
- Saluran pembuangan air limbah dilengkapi dengan penahan bau (water seal)
- Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar
d. Peturasan
- Bersih
- Dilengkapi dengan kran pembersih
- Jumlahnya mencukupi
e. Tempat Sampah
- Tempat sampah kuat, kedap air, tahankarat, dan dilengkapi dengan penutup
- Jumlah tempat sampah mencukupi
- Sampah diangkut setiap 24 jam ke TPA
- Kapasitas tempat sampah terangkat oleh 1 orang
f. Tempat Wudhu
- Bersih
- Terpisah dari toilet, peturasan, & ruang mesjid
- Air wudhu keluar melalui kran – kran khusus & jumlahnya mencukupi
- Kolam air wudhu tertutup (rapat serangga)
- Tidak terdapat jentik nyamuk pada kolam air wudhu
- Limbah air wudhu mengalir lancar
- Tempat wudhu pria dan wanita sebaiknya terpisah
g. Tempat Sembahyang
- Bersih, tidak berbau yang tidak enak
- Bebas kutu busuk & serangga lainnya
- Sepanjang bagian depan tiap sap dipasang kain putih yang bersih dengan lebar
30 cm sebagai tempat sujud
h. Tempat sandal dan sepatu
- Tersedia tempat sandal & sepatu yang khusus
- Bersih dan kuat
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tempat-tempat ibadah (Masjid) merupakan salah satu sarana tempat-tempat umum
yang dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan kegiatan ibadah.
Masalah kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di perhatikan dan
ditingkatkan pengawasannya. Dalam hal ini pengelola/pengurus tempat-tempat ibadah
tersebut sangat perlu diberikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang
berhubungan dengan tempat-tempat umum (tempat ibadah) guna mendukung upaya
peningkatan kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan.
3.2 Saran
Pada kesemapatan kali ini penyusun ingin menyampaikan beberapa saran bagi pihak
pihak yang terkait dengan kegiatan maupun pemeliharaan masjid diantaranya:
1. Takmir Masjid
Untuk kedepannya hendaklah meningkatkan kerja sama antara ta’mir dan diadakan
penambahan jumlah pengurus agar mempermudah proses pemeliharaan masjid.
Memperhatikan saluran pembuangan air limbah masjid yang terkondisi kurang baik
Sebaiknya pada halaman masjid ditumbuhi lebih banyak tanaman agar lingkungan
masjid lebih bersih
2. Warga Sekitar Masjid
Agar Masjid dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan fungsi adanya masjid yaitu untuk hal
beribadah sebaiknya warga bisa meningkatkan rasa antusias untuk senantiasa melakukan
ibadah di masjid dengan memperhatikan kondisi lingkungan masjid..
DAFTAR PUSTAKA
http://dwiafriapratama.blogspot.com/2012/01/pemeriksaan-inspeksi-sanitasi-tempat.html
http://ardhikesehatanlingkungan.blogspot.com/2011/12/sanitasi-tempat-ibadah.html
11