Anda di halaman 1dari 5

STANDAR DAN BAKU MUTU SANITASI PERMUKIMAN

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Sanitasi Permukiman

Disusun oleh:
Tingkat 3D3-B Kelompok 3

1. Maudina Aliffia Afifah (P21345119043)


2. Randi Nurhakiki (P21345119065)
3. Salsabila Nurul Andya (P21345119076)
4. Shelly Rizkiah Hermawan (P21345119081)
5. Sinta Agustina (P21345119082)
6. Syifa Kamila (P21345119085)
7. Widya Nur Anggraini (P21345119087)

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Jakarta, 2021
MATERI PEMBAHASAN

1. Sarana dan Prasarana Penunjang Sanitasi Permukiman

Sarana permukiman terdiri dari sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sarana
pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana perdagangan dan niaga, serta
ruang terbuka, taman, dan lapangan olahraga. Sedangkan untuk prasarana permukiman
terdiri dari jaringan jalan, jaringan drainase, jaringan air bersih, air limbah/sanitasi,
persampahan, jaringan listrik, dan jaringan telepon.

A. Jaringan Jalan
Berikut merupakan ketentuan sarana jaringan jalan di lingkungan dan pemukiman:
a. Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan
b. Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang
cacat
c. Bila ada jembatan, harus diberi pagar pengaman
d. Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan
e. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial, seperti
keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat
pendidikan, kesenian, dan sebagainya.
B. Drainase
Ketentuan saluran drainase yaitu, saluran drainase harus terbuka yang dilengkapi
dengan bangunan pelengkap, sistem drainase harus dihubungkan dengan badan air
penerima, sehingga drainase dapat berfungsi dengan baik, dan stabilitas
komponen penerima tidak terganggu, badan air penerima dapat berupa sungai atau
laut atau kolam atau danau.
C. Air Minum
Air minum merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia, berikut
merupakan ketentuan umum penyediaan air minum:
a. Tersedia jaringan air minum yang dapat melayani/tersambung dengan lokasi
perumahan (tapping dari pipa PAM/PDAM)
b. Bila tidak tersedia jaringan PAM/PDAM, maka dapat diberikan pada sumber
air minum, seperti pembuatan sumur bor.
c. Penyediaan sarana air minum komunal, meliputi jaringan distribusi, tangki
penampungan, rumah pompa, dll.
d. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/orang/hari
e. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan atau air
minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Permenkes
416 tahun 1990 untuk air bersih dan Kepmenkes 492 tahun 2010 untuk air minum.
D. Persampahan
Ketentuan penanganan persampahan di pemukiman dan lingkungan adalah
mengikuti prinsip dasar pengelolaan sampah pemukiman, sebagai berikut:
a. Pewadahan: Kantong plastik bekas untuk setiap sumber sampah
b. Pengumpulan: Gerobak sampah untuk 1 m3 volume sampah/1000 penduduk
terlayani, Dump truck untuk 6 m3 volume sampah/10.000 penduduk, atau Tranfer
Depo untuk 100-250 m2 /30.000 penduduk.
c. Pengangkutan: Dump truck dengan kapasitas angkut 6 m3 /10.000 pendudukan.
d. Pemindahan: Transfer Depo dengan kapasitas angkut 100-150 m2 /30.000
terlayani dengan radius 400-600 m.
E. Air Limbah
Kriteria teknis untuk pembuangan air limbah adalah:
1. Pembangunan prasarana air limbah komunal.
2. Penempatan instalasi pembuangan air limbah dapat ditempatkan pada lokasi
ruang terbuka hijau atau pada badan jalan, dengan memperhatikan kekuatan dan
keamanan konstruksi.
3. Penyediaan sarana air limbah system terpusat, meliputi air limbah dan instalasi
pembuangan air limbah.
4. Sarana dan prasarana pembangunan pembuangan air limbah harus berorientasi
pada kebutuhan masyarakat, kelestarian lingkungan, dan kemudahan dalam
pengoperasian.
F. Kepadatan Penghuni
Penilaian kepadatan penghuni menggunakan ketentuan standar minimum, yaitu
kepadatan penghuni yang memenuhi syarat kesehatan diperoleh dari hasil bagi
antara luas lantai dengan jumlah penghuni >10 m²/orang dan kepadatan penghuni
tidak memenuhi syarat kesehatan bila diperoleh hasil bagi antara luas lantai
dengan jumlah penghuni.
G. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada harus dengan fasilitas yang lengkap sesuai dengan
standar pendidikan, berikut merupakan ketentuan sarana pendidikan untuk
melayani jumlah penduduk usia sekolah:
a. 1 unit TK untuk setiap 1.000 penduduk
b. 1 unit SD untuk setiap 6.000 penduduk
c. 1 unit SLTP untuk setiap 25.000 penduduk
d. 1 unit SMU untuk setiap 30.000 penduduk
e. 1 unit Perguruan Tinggi untuk setiap 70.000 penduduk
H. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan harus memenuhi jumlah seluruh penduduk yang ada di daerah
pemukiman, berikut ketentuan sarana kesehatan:
a. 1 unit Balai Pengobatan untuk setiap 3.000 penduduk.
b. 1 unit BKIA/RS Bersalin untuk setiap 10.000-30.000 penduduk.
c. 1 unit Puskesmas untuk setiap 120.000 penduduk.
d. 1 unit Rumah Sakit untuk setiap 240.000 penduduk.
I. Sarana Perniagaan
Lokasi perniagaan harus mudah diakses, ketersediaan akan sarana perniagaan,
minimal 1 (satu) pasar untuk setiap 30.000 jiwa
J. Sarana Pelayanan Umum
Sarana pelayanan umum di kawasan pemukiman, minimal tersedia:
a. 1 unit kantor polisi/30.000 jiwa
b. 1 unit Kantor Pos Pembantu untuk 30.000 penduduk dan 1 unit Kantor Pos
untuk 120.000 penduduk
c. 1 unit Kantor Bank Cab. Pembantu untuk 30.000 penduduk
d. 1 unit Lembaga Pemasyarakatan untuk 1.000.000 – 2.000.000 penduduk
e. Unit Kantor Telepon/Telegrap untuk 1.000.000 - 2.000.000 penduduk
f. 1 unit Terminal Angkutan untuk 500.000-2.000.000 penduduk
K. Sarana Sosial Budaya
Sarana sosial dan budaya di kawasan pemukiman, minimal tersedia:
a. 1 unit tempat ibadah, untuk setiap 1,2 m2 /jama’ah
b. 1 unit perpustakaan lingkungan
L. Sarana Ruang Terbuka dan Olahraga
Ketentuan sarana ruang terbuka di pemukiman adalah sebagai berikut:
a. Taman lingkungan pemukiman untuk setiap 250 jiwa - 0.3 m2 /penduduk dari
luas kawasan pemukiman (taman, olah raga, bermain).
b. 0.2 m2 /penduduk dari luas kawasan pemukiman (pemakaman umum).
c. Parkir lingkungan 3% dari luas kawasan pemukiman dengan jumlah 2500
orang.

Daftar Pustaka: Sujono. 2015. Sanitasi Permukiman. Jakarta: Politeknik Kesehatan


Kementerian Kesehatan Jakarta II.

Anda mungkin juga menyukai