Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH MACAM-MACAM FASILITAS DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

AIR BERSIH DAN LIMBAH CAIR

Oleh
Kelompok 1
Kelas 1.B:
Adillah Gusman
Fauziah
Mulia Yusti Kamelia

Dosen Pembimbing:
Dr. Sumihardi, S.KM, M.kes
Sejati, S.KM, M.Kes
Mahaza, S.KM, MKM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG


PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
2017/2018

Page 1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Macam-Macam Fasilitas Dasar Kesling Air Bersih dan Limbah Cair”.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan
ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,
saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Dan semoga sengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-teman.

Padang, 5 Agustus 2018

Penulis

Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………… 1


1.2 Tujuan……………………………………………………………………………….. 3
1.3 Manfaat……………………………………………………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….. 4

2.1 Pengertian Air Bersih……………………………………………………………….. 4

2.2 Sumber Air Bersih…………………………………………………………………... 5

2.3 Standar Kualitas Air Baku………………………………………………………….. 6

2.4 Sistem Penyediaan Air Bersih………………………………………………………. 8

2.5 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih…………………………………………………….. 9

2.6 Fasilitas Penyediaan Air Bersih……………………………………………………..10

2.7 Pengertian Limbah Cair……………………………………………………………. 11

2.8 Sumber Limbah Cair……………………………………………………………….. 12

2.9 Jenis – Jenis Air Limbah…………………………………………………………… 12

2.10 Efek Buruk Air Limbah…..………………………………………………………. 13

2.11 Baku Mutu Limbah Cair…………………………………………………………... 18

2.12 Pengolahan Limbah Cair…………………………………………………………... 18

2.13 Fasilitas Pengolahan Limbah Cair………………………………………………….23

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………… 24

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………… 24

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………. .25


LAMPIRAN…………………………………………………………………………………….26
A. Lampiran Soal……………………………………………………………………………26
B. Lampiran Power Point…………………………………………………………………...29

Page 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fasilitas adalah segala sesuatu yang berupa sarana atau prasarana yang dapat
memudahkan serta memperlancar pelaksanaan suat usaha tertentu.

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial


kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Air adalah salah satu sumber kekuatan dan energi yang ada di bumi ini.Air merupakan
sebuah elemen dan partikel cair. Tanpa air, semua makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup
dan akan mati.
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Sampel yang
diambil dapat mewakili sumber daya air yang bersangkutan.Terhindar dari kontaminasi
sekunder. Sifat kimia dan fisik sampel air dipertahankan sampai pada proses analisa.
Sarana Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari
berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap
daerah berbeda-beda, tergantung pada keadaan alam dan kegiatan manusia yang terdapat di
daerah tersebut. Penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah dan berawa seperti di
Sumatera dan Kalimantan menghadapi kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan
rumah tangga, terutama air minum. Hal ini karena sumber air di daerah tersebut adalah air
gambut yang berdasarkan parameter baku mutu air tidak memenuhi persyaratan kualitas air
bersih.
Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi
faktor resiko terhadap penyakit diare dan kecacingan. Diare merupakan penyebab kematian
nomor 4 sedangkan kecacingan dapat mengakibatkan produktifitas kerja dan dapat

Page 4
menurunkan kecerdasan anak sekolah, disamping itu masih tingginya penyakit yang dibawa
vektor seperti DBD, malaria, pes, dan filariasis (Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat,
Depkes RI, 2007).
Limbah cair atau limbah air adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,
industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu
lingkungan hidup. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa limbah cair
adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan
lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya, yang dapat mengganggu kesehatan manusia
serta dapat mencemari lingkungan sekitar.
Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat yang
banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan industri,
rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan karena penanganan
dan pengolahan limbah tersebut belum mendapatkan perhatian yang serius. Sebenarnya,
keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif bagi suatu kegiatan industri. Namun,
penanganan dan pengolahannya membutuhkan biaya yang cukup tinggi sehingga kurang
mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri, terutama kalangan industri kecil dan
menengah.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair
yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan
kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai,
namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting
dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor
industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun
harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi
pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang
bersangkutan.Untuk bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang harus mengetahui
gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang ada, baik tentang
prinsip kerja, tentang penerapan metode-metode tersebut, keuntungan dan kerugian, dan juga

Page 5
faktor biaya. Hal yang penting dalam konsep pengolahan air limbah industri adalah usaha
mencegah atau menekan beban cemaran seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian
proses produksi itu sendiri (konsep produksi bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah
pengolahan air limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari badan air (sungai, selokan dsb)
atau dengan kata lain, agar air buangan dari industri sesuai dengan baku mutu yang telah
ditentukan.
Penentuan suatu sistem pengolahan limbah yang tepat terhadap air limbah terkait erat
dengan informasi komposisi dan karakteristik dari air limbah terlebih dahulu. Karena itu,
macam-macam industri dan karakteristik limbah menjadi penting untuk dipaparkan dalam
kaitan dengan teknologi pengolahan air limbah dari industri, prinsip dasar pemilihan
teknologi yang tepat, dan contoh sistem pengolahan limbah pada beberapa jenis industri.

Dengan demikian penanganan air limbah perlu mendapat perhatian serius. Selain dapat
berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan, hewan,
ataupun bagi keindahan.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui fasilitas dasar kesehatan lingkungan air bersih
Untuk mengetahui fasilitas dasar kesehatan lingkungan limbah cair

1.3 Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui fasilitas dasar kesehatan lingkungan air bersih dan limbah cair

Page 6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Air Bersih

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.

Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan
yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja
manusia dari lingkungan permukiman.

Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan satu
kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.

Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas


dan/atau meningkatkan sistemfisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan,
manajemen,keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk
melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih
baik.

Page 7
Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan,
melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau
mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air minum.

Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut Penyelenggara


adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta,
dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyelenggaraan pengembangan sistem
penyediaan air minum.

2.2 Sumber Air Bersih

Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu perihal


Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air Bersih, disebutkan bahwa sumber
air baku yang perlu diolah terlebih dahulu adalah:

a) Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit
untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama.
b) Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.
c) Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran
yang kedalamannya lebih dari 40 meter.
d) Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah
pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang
didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk
tercemar polutan sangat besar.
e) Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit penampung air dalam
jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun tampungan dari air
hujan.
f) Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum
adalah (Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal,
1999):

Page 8
g) Air hujan. Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami
pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum.
h) Air permukaan tanah (surface water). Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat
diminum sebelum melalui pengolahan karena mudah tercemar.
i) Air dalam tanah (ground water). Yang terdiri dari air sumur dangkal dan air
sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk
diminum karena mudah tercemar. Sumber air tanah ini dapat dengan mudah
dijumpai seperti yang terdapat pada sumur gali penduduk, sebagai hasil budidaya
manusia. Keterdapatan sumber air tanah ini sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti topografi, batuan, dan curah hujan yang jatuh di permukaan tanah.
Kedudukan muka air tanah mengikuti bentuk topografi, muka air tanah akan
dalam di daerah yang bertopografi tinggi dan dangkal di daerah yang bertopografi
rendah.
j) Di lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air
yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun
memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya.
Keburukan dari pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak
akan menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin,
biasanya daerah-daerah sekitar pantai.
k) Mata air (spring water). Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan
kualitasnya dapat dibedakan atas:
l) Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution).
m) Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification).
n) Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial
treatment).

2.3 Standar Kualitas Air Baku


Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan zat-zat yang
alamiah dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam, meningkatkan mutunya sesuai
tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu kotoran dan kontaminan yang terlarut di
dalamnya. Pada umumnya kadar kotoran tersebut tidak begitu besar.

Page 9
Dengan berlakunya baku mutu air untuk badan air, air limbah dan air bersih, maka
dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai kebutuhan. Di Indonesia ketentuan
mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan 1990 Kriteria
penentuan standar baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:
a. Persyaratan kualitas air untuk air minum.
b. Persyaratan kualitas air untuk air bersih.
c. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi.

Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas
air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu:

Syarat fisik, antara lain:

 Air harus bersih dan tidak keruh.


 Tidak berwarna
 Tidak berasa
 Tidak berbau
 Suhu antara 10o-25 o C (sejuk)

Syarat kimiawi, antara lain:

 Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.


 Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.
 Cukup yodium.
 pH air antara 6,5 – 9,2.

Syarat bakteriologi, antara lain:

 Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan


bakteri patogen penyebab penyakit.

Page 10
Pada umumnya kualitas air baku akan menentukan besar kecilnya investasi instalasi
penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas
air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu:

a. Aman dan higienis.


b. Baik dan layak minum.
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.

Mengenai parameter kualitas air baku, Depkes RI telah menerbitkan standar


kualitas air bersih tahun 1977 (Ryadi Slamet, 1984:122). Dalam peraturan tersebut
standar air bersih dapat dibedakan menjadi tiga kategori (Menkes No. 173/per/VII
tanggal 3 Agustus 1977):

a) Kelas A. Air yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum.
b) Kelas B. Air yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang
terlebih dahulu dimasak.
c) Kelas C. Air yang dipergunakan untuk perikanan darat.

2.4 Sistem Penyediaan Air Bersih


Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit
sumber air baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit
konsumsi.
Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang mana
pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air permukaan,
air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air
bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air baku
yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air bersih atau
minum yang aman bagi manusia.

Page 11
Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan
jumlah produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon
atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi. Unit produksi
merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi air bersih.
Teknologi pengolahan disesuaikan dengan sumber air yang ada.
Unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke beberapa
tandon atau reservoir melalui jaringan pipa.
Unit distribusi adalah merupakan jaringan pipa yang mengantarkan air bersih atau
minum dari tandon atau reservoir menuju ke rumah-rumah konsumen dengan tekanan air
yang cukup sesuai dengan yang diperlukan konsumen.
Unit konsumsi adalah merupakan instalasi pipa konsumen yang telah disediakan alat
pengukur jumlah air yang dikonsumsi pada setiap bulannya.

2.5 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih


Semakin padat jumlah penduduk dan semakin tinggi tingkat kegiatan akan
menyebabkan semakin besarnya tingkat kebutuhan air. Variabel yang menentukan
besaran kebutuhan akan air bersih antara lain adalah sebagai berikut:
a. Jumlah penduduk
b. Jenis kegiatan
c. Standar konsumsi air untuk individu
d. Jumlah sambungan

Target pelayanan dapat merupakan potensi pasar atau mengacu pada


kebijaksanaan nasional. Asumsi-asumsi lain yang digunakan mengikuti kecenderungan
data yang ada di lapangan serta kriteria dan standar yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berwenang, yaitu seperti:

a. Cakupan pelayanan
b. Jumlah pemakai untuk setiap jenis sambungan
c. Jenis sambungan
d. Tingkat kebutuhan konsumsi air
e. Perbandingan SR/HU

Page 12
f. Kebutuhan Domestik dan Non Domestik
g. Angka kebocoran
h. Penanggulangan kebakaran

Perencanaan pengadaan sarana prasarana air bersih dilakukan dengan


memperhitungkan jumlah kebutuhan air yang diperlukan bagi daerah perencanaan.
Proyeksi kebutuhan air dihitung dengan menggunakan data proyeksi jumlah penduduk,
standar kebutuhan air bersih, cakupan pelayanan, koefisien kehilangan air, dan faktor
puncak yang diperhitungkan untuk keamanan hitungan perencanaan.

2.6 Fasilitas Penyediaan Air Bersih


1) Reservoir (Tangki hidrolik)
Reservoir berfungsi sebagai penampung atau penyimpan air, baik dari hasil
olahan maupunn langsung dari sumber mata air. Selain itu, reservoir berfungsi untuk
mengatasi masalah naik turunnya kebutuhan air dan merupaka bagian dari
pengelolaan distribusi air di masyarakat. Reservoir juga dapat digunakan untuk
pengambilan air langsung dan juga dapat memperbaiki mutu air melalui proses
pengendapan.

Page 13
2) Pipa saluran air
Pipa berfungsi untuk menyalurkan air dari sumber mata air.

3) Meter air
Alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem
kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor, unit penghitung dan unit indikator
pengukur untuk menyatakan volume air yang lewat.

2.7 Pengertian Limbah Cair


Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair
yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari
masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan,
serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah
Page 14
berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga
(permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air
permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan
untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi
dan toksisitas yang juga minimal.
Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk
menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya
sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian
dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu
dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan
dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah
(waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).

2.8 Sumber Limbah Cair


Limbah cair pabrik penyamaan berasal dari larutan yang digunakan unit pemprosesan
itu sendiri yaitu perendaman air, penghilangan bulu, pemberian bubur kapur, perendaman
ammonia, pengasaman, penyamaan, pemucatan, pembarian warna coklat, dan pewarnaan
dan dari bekas cuci, tetesan serta tumpahan. Penghilangan bulu dengan kapur dan sulfida
biasanya merupakan penyumbang utama beban pencemaran dalam pabrik penyamaan.
Limbah dengan BOD dan PTT tinggi berasal dari cairan bekas perendaman, cairan kapur
bekas dan cairan penyamaan nabati. Ciran samak krom mengandung krom-trivalen kadar
tinggi. Perendaman ammonia meninggalkan banyak campuran nitrogen-amonia dan
sedikit bahan organic. Limbah cair dari operasi penghilangan bulu mengandung bulu dan
sulfida.

2.9 Jenis – Jenis Air Limbah


Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air
limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat
berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang
mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal
sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage

Page 15
plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang
berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat
berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi
perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan limbah industri tahap awal
ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa
mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang berbahaya.

2.10 Efek Buruk Air Limbah


Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang
tentu bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan
tetapi tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena
apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan,
baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.
1. Gangguan Terhadap Kesehatan
Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat
bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini
ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera,
radang usus, hepatitis infektiosa, serta schitosomiasis. Selain sebagai pembawa
penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab
penyakit seperti:
1) Virus
Menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara
pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak
terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
2) Vibrio Cholera Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan
penyebaran melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran
manusia yang mengandung vibrio cholera.
3) Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b
Merupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus
yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi wabah.

Page 16
Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah
tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.
4) Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri
banyak terdapat pada air hasil pengolahan.
5) Shigella Spp
Adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat
pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui
kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan
makanan, lalat dan tanah.
6) Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air
limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
7) Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta
menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.
8) Mycobacterium Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama
terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.
9) Leptospira
Adalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama
berasal dari tikus selokan .
10) Entamuba Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan
penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.
11) Schistosoma Spp
Penyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat
dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.
12) Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi
yang sangat tahan terhadap cuaca.

Page 17
13) Ascaris Spp. Enterobius Spp
Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada
air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap
kesehatan manusia.

Selain sebagai pembawa dan kandungan kuman penyakit maka air limbah juga
dapat mengandung bahan-bahan beracun, penyebab iritasi, bau dan bahkan suhu yang
tinggi serta bahan-bahan lainnya yang mudah terbakar. Keadaan demikian ini sangat
dipengaruhi oleh sumber asal air limbah. Kasus yang terjadi di Teluk Minamata pada
tahun 1953 adalah contoh yang nyata di mana para nelayan dan keluarganya mengalami
gejala penyempitan ruang pandang, kelumpuhan, kulit terasa menebal dan bahkan dapat
menyebabkan kematian. Kejadian yang demikian adalah sebagai akibat termakannya ikan
oleh nelayan, sedangkan ikan tersebut telah mengandung air raksa sebagai akibat
termakannya kandungan air raksa yang ada di dalam teluk. Air raksa ini berasal dari air
limbah yang tercemar oleh adanya pabrik yang menghasilkan air raksa pada buangan
limbanya. Selain air raksa masih banyak lagi racun lainnya yang dapat membahayakan
kesehatan manusia antara lain:

1) Timah Hitam
Apabila manusia terpapar oleh timah hitam, maka orang tersebut dapat
terserang penyakit anemia, kerusakan fungsi otak, serta kerusakan pada ginjal.
2) Krom
Krom dengan senyawa bervalensi tujuh lebih berbayaha bila dibandingkan
dengan krom yang bervalensi tiga. Apabila terpapar oleh krom ini dapat
menyebabkan kanker pada kulit dan saluran pencernaan.
3) Sianida
Senyawa ini sangat beracun terhadap manusia karena dalam jumlah yang
sangat kecil sudah dapat menimbulkan keracunan dan merusak organ hati.
2. Gangguan terhadap Kehidupan Biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah.
Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan

Page 18
oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain
kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam
air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah
tersebut.
Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat
menimbulkan kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air. Sebagai akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan sendiri yang seharusnya bisa terjadi pada
air limbah menjadi terhambat. Sebagai akibat selanjutnya adalah air limbah akan
sulit untuk diuraikan.Selain bahan-bahan kimiayang dapatmengganggu kehidupan
di dalam air, maka kehidupan di dalam air juga dapat terganggu dengan adanya
pengaruh fisik seperti adanya tempertur tinggi yang dikeluarkanoleh industri yang
memerlukan proses pendinginan.Panasnya air limbah dapat mematikan semua
organisme apabila tidak dilakukan pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang
ke dalam saluran air limbah.
3. Gangguan Terhadap Keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan
yang memproduksi bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan
dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat
besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih
dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu
yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses
pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya.Sebagai akibat selanjutnya
adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat menusuk
hidung.
Disamping bau yang ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampas
akanmemerlukan tempat yang banyak dan mengganggu keindahan tempat
sekitarnya. Pembuangan yang sama akan dihasilkan oleh perusahaan yang
menghasilkan minyak dan lemak, selain menimbulkan bau juga menyebbkan
tempat di sekitarnya menjadi licin. Selain bau dan tumpukan ampas yang
menggangu, maka warna air limbah yang kotor akan menimbulkan gangguan
pemandangan yang tidag kalah besarnya.

Page 19
Keadaan yang demikian akan lebih parah lagi, apabila pengotoran ini
dapat mencapai daerah pantai dimana daerah tersebut merupkan derah tempat
rekreasi bagi masyarakat sekitarnya.

Pada bangunan pengolah air limbah sumber utama dari bau berasal dari :

1. Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-
bau lain yang melewati bangunan pengolahan.
2. Tempat pengumpulan buangna limbah industri.
3. Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.
4. Buih atau benda mengapung yang terdapat pada tangki pengendap
pertama.
5. Proses pengolahan bahan organic.
6. Tangki pengentalan (thickener) untuk mengambil Lumpur.
7. Pembakaran limbah gas yang menggunakan suhu kurang dari semestinya.
8. Proses pencampuran bahan kimia.
9. Pembakaran Lumpur
4. Gangguan terhadap Kerusakan Benda
Apabila air limbah mengandung gas karbondioksida yang agresif, maka
mau tidak mau akan mempercepat proses terjadinya karat pada benda yang
terbuat dari besi serta bangunan aiar yang kotor liannya. Dengan cepat rusaknya
benda tersebut maka biaya pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang
berarti akan menimbulkan kerugian material. Selain karbon dioksida gresif, maka
tidak kalah pentingnya apabila air limbah itu adalah air limbah yang berkadar pH
rendah atau bersifat asam maupun pH tinggi yangbersifat basa. Melalui pH yang
rendah maupun pH yang tinggi mengkibatkan timbulnya kerusakan pada benda-
benda yang dilaluinya.
Lemak yang merupakan sebagian dari komponen air limbah mempunyai
sifat yang menggumpal pada suhu udara normal, dan akan berubah menjadi cair
apabila berada pada suhu yang lebih panas. Lemak yang merupakan benda cair
pada saat dibuang ke saluran air limbah akan menumpuk secara kumulatif pada
saluran air limbah karena mengalami pendinginan dan lemak ini akan menempel

Page 20
pada dinding saluran air limbah yang pada akhirnya akan dapat menyumbat aliran
air limbah. Selain penyumbatan akan dapat jugaterjadi kerusakan pada tempat
dimana lemak tersebut menempel yang bisa berakibat timbulnya bocor
2.11 Baku Mutu Limbah Cair
Laju air limbah dalam proses operasi yang ada sekarang mungkin dapat mencapai
100m kubik per ton bahan baku, akan tetapi penghematan air dan daur ulang dapat
mengurangi penggunaan air 70% – 80%. Operasi penyamakan penuh dapat menggunakan
hanya 35m kubik per ton kulit mentah (kering). Jika beberapa proses dilakukan di tempat
lain, seprti perendaman air, pengapuran, penghilangan bulu maka penggunaan air dapat
mencapai 25m kubik per ton bahan baku.
2.12 Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan limbah cair kilang minyak sawit meliputi pengolahan kimia-fisik untuk
menghilangkan padatan dan minyak dan pengolahan biologi untuk mengurangi beban
organic yang sangat besar. Banyak karya dan penelitian untuk mengembangkan sistem
abu yang kaya akan kalium. Batok (kulit keras kelapa) memang dapat digunakan sebagai
bahan bakar, akan tetapi abu sisa pembakarannya banyak mengandung silica.
1. Teknik Pengolahan Limbah Cair
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya
telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang
telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1) Pengolahan secara fisika
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air
buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang
mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih
dahulu. Metode pengolahan ini juga disebut sebagai metode pengolahan
primer. Pengolahan primer biasanya termasuk penghilangan padatan besar
dari air limbah melalui penyaringan. Langkah pertama dalam pengolahan
primer adalah screening.
Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk
menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Langkah ini

Page 21
menghilangkan semua jenis sampah yang ada bersama air limbah, seperti
plastik, ranting, kain, dan logam.
Proses screening digunakan terutama untuk menyumbat sampah-sampah
pada air limbah. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan
secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama
untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan
waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.
Screen termasuk kasar jika bagian terbukanya lebih besar dari 6 mm, halus
jika di antara 1,5 dan 6 mm, dan sangat halus jika di antara 0,2 dan 1,5 mm.
Screening dibersihkan secara manual jika objek yang tertangkap lebih besar
dan secara mekanik jika partikel-partikel yang lebih halus tertangkap. Sudut
screen juga dapat divariasikan untuk mempengaruhi efisiensi filtrasi.
Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang
mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses
pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan
bahan-bahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan
(sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk
mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan
dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari
dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran
yang dipergunakan dalam proses osmosa.
Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk
menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik
terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air
buangan tersebut.
Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-
unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk
menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat
mahal.

Page 22
Sedangkan teknik yang digunakan untuk menghilangkan padatan,
digunakan sejumlah tipe tangki runtuhan, gerinda, dan pemisahan inersia
siklon, termasuk sebuah komunitor dan ruang pasir. Jenis pemisahan pasir
tergantung pada sifat-sifat dari pasir itu sendiri. Kominutor, juga dikenal
sebagai pompa giling, memiliki sebuah screen pemotong putar. Screen
pemotong ini mengiris bongkahan bahan organik besar dalam air limbah
menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
Hal ini memudahkan mikroorganisme menggunakan bahan-bahan organik
tersebut sebagai makanan dan mencegah bongkahan padatan besar
membahayakan pekerjaan dalam tempat pengolahan tersebut. Sedangkan
ruang pasir membuat bongkahan batu, logam, tulang, dan bahkan cangkang
telur, yang lebih padat dari bahan-bahan organik, keluar terpisah dari aliran air
limbah. Penghilangan pasir mencegah kerusakan pada mesin karena abrasi
dan penyumbatan.
2) Pengolahan Limbah Secara Kimia
Air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat,
senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia
tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya
berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat
diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan
atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi
oksidasi.
Koagulasi dan flokulasi merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
mengendapkan bahan-bahan yang tidak larut. Tujuan koagulasi dan flokulasi
adalah menyebabkan partikel polutan kecil seperti logam berkumpul dan
membentuk flok yang cukup besar sehingga mereka dapat dipisahkan dari air
limbah melalui sedimentasi.
Ada 3 jenis utama koagulan yang digunakan untuk mengatasi gaya tolakan
partikel, yang menyebabkan partikel-partikel tersebut berkumpul. Elektrolit,
polimer organik, dan polielektrolit sintesis ditambahkan ke dalam air limbah

Page 23
dan kemudian tangki flokulasi mencampur air tersebut untuk menghasilkan
flok dan pemisahan fisik selanjutnya.
Kecepatan flokulasi bergantung pada banyak faktor termasuk konsentrasi
partikel, kontak partikel, dan rentang ukuran partikel. Target koagulasi
melarutkan ion-ion seperti logam dan radionuklida. Beberapa kesulitan dalam
teknologi ini antara lain harus sering mengatur pH, pembentukan lumpur
beracun yang harus secepatnya dikurangi, dan kesulitan dalam mengarahkan
sifat alami senyawa-senyawa kimia. Teknologi ini telah digunakan secara
konsisten dalam industri elektronik dan elektroplating sebagaimana juga
digunakan untuk pengolahan air tanah.
Disinfeksi air limbah melalui penggunaan bahan kimia seperti klorin
bertindak sebagai langkah akhir dari pengolahan air limbah. Disinfeksi
bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan organik berbahaya dan patogen
yang menyebabkan penyakit kolera, polio, tifoid, hepatitis, dan sejumlah
bakteri lain, virus, dan parasit penyebab penyakit dari air. Untuk keamanan,
beberapa fasilitas pengolahan air limbah menggunakan natrium hipoklorit
untuk menghilangkan kebutuhan akan klorin. Meskipun Natrium hipoklorit
lebih mahal daripada klorin cair, namun juga lebih aman.
Walaupun klorin telah diuji dan merupakan larutan yang benar-benar
dapat mengurangi patogen dalam air yang terkontaminasi, metode disinfeksi
(metode energetik seperti disinfeksi UV dan ozon sebagai tambahan bahan
kimia) harus cocok dengan jenis patogen yang terkandung dalam air limbah
agar benar-benar efektif.
Melalui disinfeksi, banyak patogen yang berhasil dinonaktifkan, meskipun
demikian, sulit untuk mengidentifikasi patogen dalam air limbah, dan
terutama digunakan patogen indikator. Dalam air limbah, koliform fekal
bertindak sebagai patogen indikator, tetapi telah ada diskusi mengenai
menggunakan E. coli atau koliform total, indikator untuk air minum, untuk
memeriksa air limbah. Penting untuk mengetahui bahwa tidak ada metode
disinfeksi yang efektif untuk semua jenis air limbah.
3) Pengolahan Limbah Secara Biologi

Page 24
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi.
Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai
pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah
berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala
modifikasinya. Salah satunya yakni teknologi penyaringan berbasis membran.

2.13 Fasilitas Pengolahan Limbah Cair


1) Biofilter
Seluruh air limbah dari hasil kegiatan layanan kesehatan dialirkan ke bak
penampung air limbah yang berfungsi sebagai bak ekualisasi serta bak pemisah
lemak. Dari bak penampung (bak ekualisasi), air limbah dipompa ke unit Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter dengan debit yang telah diatur sesuai
dengan kapasitas yang direncanakan. Unit IPAL terdiri dari dua unit reaktor biofilter
anaerob-aerob yang dipasang secara seri yang berfungsi untuk menghilangkan
polutan organik, amoniak, serta padatan tersuspensi.

2) Teknologi membrane
Teknologi membran biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil,
terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang di olah.

Page 25
3) Kominutor
Kominutor juga dikenal sebgai pompa giling, memiliki sebuah screen pemotong
putar. Screen pemotong ini mengiris bongkahan bahan organik besar dalam air
limbah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
4) Koagulasi dan Flokulasi
Koagulasi dan Flokulasi merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
mengendapkan bahan bahan yang tidak terlarut. Tujuan Koagulasi dan Flokulasi
adalah menyebabkan pertikel polutan kecil seperti logam berkumpul dan membentuk
flok yang cukup besar sehingga mereka dapat dipisahkan dari air limbah melalui
sedimantasi
5) Natrium hipoklorit
Natrium Hipoklorit digunakan untuk menghilangkan kebutuhan akan klorin.

Page 26
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, air bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Sedangkan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil
usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan. Pengolahan limbah cair ada tiga macam yaitu:

a) Pengolahan secara fisika


b) Pengolahan secara kimia
c) Pengolahan secara biologi

Page 27
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri Arif. 2017. Kesehatan Lingkungan. Depok : Kencana

https://teukujalal.wordpress.com/makalah-air-bersih/

http://zardvitasalensehe.blogspot.com/2016/11/makalah-limbah-cair.html?m=1

Page 28
SOAL

1. Apa saja persyaratan air bersih ...

a. Bebas dari pencemaran fisik


b. Bebas dari mikrobiologi
c. Bebas dari pencemaran kimia
d. Bebas dari radioaktif
e. Semua jawaban benar
2. Apa yang dimaksud air baku?
a. Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku
untuk air minum.
b. Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
c. Air hasil penggalian ataupun pengeboran
d. Air yang terbentuk mulai dari hulu
e. Air yang telah terkontaminasi zat zat kimia
3. Tahapan awal dari pengolahan limbah dikenal dengan sebutan.....................
a. Eksploitasi limbah
b. Unit pengolahan kimiawi
c. Unit pengolahan fisika
d. Unit pengolahan biologi
e. Unit pengolahan fisika dan biologi

4. Tujuannya untuk memperbaiki lingkungan, tanah, maupun air yang tercemar oleh kegiatan

manusia dengan dengan menggunakan organisme termasuk teknik........................

a. Unit pengolahan biologi


b. Unit pengolahan fisika
c. Unit pengolahan kimiawi
d. Unit pengolahan fisik
e. Unit pengolahan anorganik
5. Semua buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak di kehendaki

Page 29
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis yang berbentuk cairan atau berada
dalam fase cair adalah.....
a. Air
b. Limbah cair
c. Instrumen
d. Limbah
e. Sampah
6. Fasilitas pengolahan limbah

Alat tersebut dinamakan..


a. Biofilter
b. Teknologi membran
c. Reservoir
d. Meter air
e. Kominutor
7. Kegunaan alat di atas adalah sebagai..
a. Unit-unit pengolahan kecil
b. Untuk mengendapkan bahan bahan yang tidak terlarut
c. Sebagai bak ekualisasi serta bak pemisah lemak.
d. Untuk menghilangkan kebutuhan akan klorin.
e. Untuk mengiris bongkahan bahan organik besar dalam air limbah menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil
8. Fasilitas penyediaan air bersih

Page 30
Alat tersebut dinamakan…
a. Kominutor
b. Biofilter
c. Teknologi membran
d. Reservoir
e. Meter air
9. Kegunaan alat tersebut adalah…
a. Untuk mengendapkan bahan bahan yang tidak terlarut
b. Sebagai bak ekualisasi serta bak pemisah lemak.
c. Untuk menghilangkan kebutuhan akan klorin.
d. Untuk mengiris bongkahan bahan organik besar dalam air limbah menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil
e. Sebagai penampung atau penyimpan air, baik dari hasil olahan maupunn
langsung dari sumber mata air.

10. Air merupakan unsur terpenting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia, hewan dan
tumbuhan, selain itu air mempunyai peran yang besar dalam penularan berbagai jenis
penyakit menular, besarnya peranan air dalam penularan penyakit adalah disebabkan
karena…
a. Air sebagai media yang paling bagus untuk penularan penyakit
b. Air dapat menyebar sehingga penularan juga menyebar
c. Keadaan air yang sangat membantu untuk kehidupan mikrobiologi
d. Air tedapat di tempat yang sanitasinya kurang baik
e. Air belum di olah

Page 31

Anda mungkin juga menyukai