Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH

PRAKTIK KERJA INDUSTRI

INSTRUMENT (CHECKLIST DAN KUESIONER)


PENGAWASAN KUALITAS AIR DI INDUSTRI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Adityas Sekar Arimbi P21345118002
Diah Ayu Nastiti P21341180018
Muadzam Fahrurozi P21341180039

DOSEN PEBIMBING :
Agus Joko Susanto, S.Km., M.K.K.K.
Arni Widyastuti, SKM., M.Kes.

III - D3A KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III Blok F3, No.8, RT 04 RW 08, Kebayoran Baru
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat


Allah SWT yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya, karena
berkat karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini khususnya rekan-rekan yang
senantiasa mendukung dan memotivasi serta memberi masukan positif .

Penugasan ini berjudul Instrumen (Checklist dan Kuisioner) Pengawasan


Kualitas Air di Industri, dimana penugasan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Praktik Kerja Industri.

Dalam hal ini kami menyadari bahwa penugasan yang kami buat masih
jauh dari sempurna, untuk itu kami memohon maaf bila di dalam tulisan kami ini
ada kekurangan dalam penulisan atau sebagainya. Kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.

Jakarta, Agustus 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Instrument Pengawasan Kualitas Air di Industri ................... 4
2.1.1.Checklist ....................................................................... 4
2.1.2.Kuesioner ...................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Terkait dengan pengawasan penyediaan air bersih di industri terdapat peraturan
menteri kesehatan yang perlu diperhatikan, pertama Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
Nomor 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Industri, kedua Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar
Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan
Hygiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 70 Tahun 2016, meyebutkan


bahwa Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL) merupakan konsentrasi
atau kadar dari setiap parameter media lingkungan yang ditetapkan dalam rangka
perlindungan kesehatan pekerja sesuai satuannya berupa angka minimal yang
diperlukan, atau maksimal atau kisaran yang diperbolehkan, bergantung pada
karakteristik parameter.

Media lingkungan air meliputi air minum dan air untuk keperluan higiene dan
sanitasi, baik kuantitas maupun kualitas. Kecukupan air minum untuk lingkungan kerja
industri dihitung berdasarkan jenis pekerjaan dan lamanya jam kerja setiap pekerja untuk
setiap hari. Standar Baku Mutu (SBM) di bawah ini berlaku secara umum untuk setiap
pekerja setiap hari. Jika jenis pekerjaan memerlukan lebih banyak air minum, maka
kebutuhannya disesuaikan dengan jenis pekerjaan tersebut.

Kecukupan penyediaan air minum untuk pekerja dipersyaratkan minimal


sebanyak 5 liter/orang/hari. Sedangkan kecukupan air untuk keperluan higiene dan
sanitasi dihitung berdasarkan kebutuhan minimal dikaitkan dengan perlindungan
kesehatan dasar dan higiene perorangan. Ketersediaan air sebanyak 20 liter/orang/hari
hanya mencukupi untuk kebutuhan higiene dan sanitasi minimal, sehingga untuk
menjaga kondisi kesehatan pekerja yang optimal diperlukan volume air yang lebih, yang
biasanya berkisar antara 50-100 liter/orang perhari.

Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 32 Tahun 2017


menyebutkan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk

1
Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat
berupa parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib merupakan parameter
yang harus diperiksa secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sedangkan parameter tambahan hanya diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi
geohidrologi mengindikasikan adanya potensi pencemaran berkaitan dengan parameter
tambahan. Air untuk keperluan higiene sanitasi tersebut digunakan untuk pemeliharaan
kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan
pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu air untuk keperluan higiene sanitasi
dapat digunakan sebagai air baku air minum.

Terkait dengan persyaratan kesehatan air untuk keperluan hygiene sanitasi dalam
Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 32 Tahun 2017 menyebutkan bahwa air dalam
keadaan terlindung dari sumber pencemaran, binatang pembawa penyakit, dan tempat
perkembangbiakan vector :

1. Tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor dan binatang pembawa penyakit.


2. Jika menggunakan kontainer sebagai penampung air harus dibersihkan secara
berkala minimum 1 kali dalam seminggu.

Lebih jauh dalam peraturan diatas menyebutkan bahwa air untuk keperluan hygiene
sanitasi harus aman dari kemungkinan kontaminasi :

1. Jika air bersumber dari sarana air perpipaan, tidak boleh ada koneksi silang dengan
pipa air limbah di bawah permukaan tanah.
2. Jika sumber air tanah non perpipaan, sarananya terlindung dari sumber kontaminasi
baik limbah domestik maupun limbah industri.
3. Jika melakukan pengolahan air secara kimia, maka jenis dan dosis bahan kimia harus
tepat.

Persyaratan kesehatan lingkungan air minum untuk kepentingan di industri


terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Berasal dari sumber air yang improved atau terlindung (perpipaan, mata air
terlindung, sumur bor terlindung, sumur gali terlindung dan penampungan air hujan
terlindung).
2. Tersedia dalam jumlah yang cukup dan kontinyu.
3. Kualitas air minum diperiksa secara berkala.

2
4. Memenuhi kualitas fisik.

Adapun persyaratan kesehatan lingkungan air untuk keperluan hygiene dan sanitasi
ditetapkan sebagai berikut:

1. Berasal dari sumber air yang improved atau terlindung (perpipaan, mata air
terlindung, sumur bor terlindung, sumur gali terlindung dan penampungan air hujan
terlindung).
2. Tersedia dalam jumlah yang cukup dan kontinu.
3. Air yang berasal dari pengolahan air limbah atau grey water hanya digunakan untuk
menggelontor toilet dan menyiram tanaman.
4. Kualitas air harus diperiksa secara berkala.
5. Memenuhi kualitas fisik.

Selanjutnya dalam upaya pengawasan penyediaan air untuk kepentingan hygiene


industri di tempat kerja, dijelaskan bahwa setiap penyelenggara baik badan usaha, usaha
perorangan, kelompok masyarakat dan/atau individual yang melakukan penyelenggaraan
penyediaan air untuk keperluan hygiene sanitasi, wajib menjamin kualitas air untuk
keperluan hygiene sanitasi yang memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan.

Untuk menjaga agar kualitas air untuk keperluan hygiene sanitasi senantiasa
dalam keadaan memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan perlu dilakukan pengawasan internal dan eksternal. Pengawasan internal
merupakan pengawasan yang dilakukan oleh penyelenggara melalui penilaian mandiri,
pengambilan, dan pengujian sampel air yang dilakukan minimal satu kali dalam satu
tahun. Sedangkan pengawasan eksternal dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
yang terlatih pada dinas kesehatan kabupatena atau kota, atau kantor kesehatan
pelabuhan untuk lingkungan wilayah kerjanya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Instrumen Pengawasan Kualitas Air di Industri


2.1.1 Checklist

CHECKLIST

PENGAWASAN KUALITAS AIR DI INDUSTRI

Nama Industri : ……………………………

Alamat Industri : ……………………………

No. Telp Industri : ……………………………

Pemeriksa : ……………………………

NO. VARIABEL YANG YA TIDAK KETERANGAN


DIAMATI
PENYEDIAAN AIR MINUM DAN AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE DAN
SANITASI
Berasal dari sumber air yang
improved/terlindung
(perpipaan, mata air
a. terlindung, sumur bor
terlindung,sumur gali
terlindung dan
Penampungan Air Hujan
terlindung).

4
Tersedia dalam jumlah
b.
yang cukup dan kontinyu.
Kualitas air minum
c.
diperiksa secara berkala.
d.
Memenuhi persyaratan fisik:
- Tidak berbau
- Tidak berasa
- Tidak berwarna
- Tidak keruh
e. Memenuhi persyaratan
biologi:
- Total coliform
- E.coli
f. Memenuhi persyaratan kimia:
a. Kimia Wajib :
- pH
- Besi
- Fluorida
- Kesadahan
- Mangan
- Nitrat sebagai N
- Nitrit sebagai N
- Sianida
- Diterjen
- Pestisida Total
b. Kimia Tambahan :
- Air raksa
- Aksen
- Cadmium
- Kromium
- Selenium
- Seng
- Sulfat
- Timbal

5
- Benzene
- Zat organik
Air yang berasal dari
g. pengolahan air limbah/grey
water hanya digunakan
untuk menyiram tanaman.
Tersedia air bersih untuk
h. kebutuhan karyawan
dengan kapasitas minimal
60 lt/orang/hari.
PENYEDIAAN AIR BERSIH
Memiliki instalasi air
a.
bersih.
Air bersih diperoleh dari
PAM, PDAM, sumber air
b. tanah atau sumber lain yang
telah diolah sehingga
memenuhi persyaratan
kesehatan.
Distribusi air bersih
c. menggunakan sistim
perpipaan.
d. Kualitas air sesuai dengan
syarat fisik air:
- Tidak berbau
- Tidak berasa
- Tidak berwarna
- Tidak keruh
Instalasi distribusi air bersih
e. tidak bersilangan dengan
instalasi air limbah.

Jaringan perpipaan air


f.
bersih tidak kotor.
Jaringan perpipaan air bersih
g. tidak menjadi tempat
perindukan serangga dan
tikus.
Jaringan perpipaan air
h.
bersih lancar.
Kran air dalam kondisi
i.
bersih.
Kran air dalam kondisi baik
j.
atau tidak rusak.
Bak penampungan air
k.
memiliki lubang kontrol dan
pipa penguras.

6
Jika menggunakan kontainer
l. sebagai penampung air harus
dibersihkan secara berkala
minimum 1 kali dalam
seminggu.
Memiliki tenaga sanitasi yang
bertanggung jawab dalam
m. penyediaan air bersih dan
pengelolaannya.

Penanggung Jawab Petugas Pengawasan

.............................. ………………….

7
2.1.2 Kuisioner

KUISIONER TERKAIT PENGAWASAN KUALITAS AIR DI


INDUSTRI

IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Pekerjaan :

A. PENGETAHUAN
1. Apa yang Saudara/i ketahui tentang air minum …
a. Air yang dilakukan tanpa proses pengolahan terlebih dahulu dan tidak
dapat langsung diminum
b. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
c. Air yang kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan dan dapat langsung
diminum
2. Menurut Saudara/i, manakah persyaratan kesehatan lingkungan air minum
untuk kepentingan di industri …
a. Tersedia dalam jumlah yang sedikit
b. Kualitas air diperiksa sewaktu-waktu
c. Berasal dari sumber air yang terlindungi
3. Menurut Saudara/i, kecukupan air minum untuk lingkungan kerja industri
dihitung berdasarkan ….
a. Jenis pekerjaan dan lamanya jam kerja setiap pekerja untuk setiap hari
b. Kondisi fisik pekerja
c. Tingkat kelelahan pekerja

8
4. Menurut Saudara/i, kadar maksimum E.coli yang diperbolehkan untuk air
minum adalah …
a. 0 CFU/100 ml sampel
b. 25 CFU/100 ml sampel
c. 50 CFU/100 ml sampel
5. Menurut Saudara/i, kadar maksimum coliform yang diperbolehkan untuk air
keperluan hygiene dan sanitasi adalah …
a. 0 CFU/100 ml
b. 25 CFU/100 ml
c. 50 CFU/100 ml
6. Menurut Saudara/i, kadar maksimum Fe yang diperbolehkan untuk air minum
adalah …
a. 0,3 mg/l
b. 0,5 mg/l
c. 1 mg/l
7. Menurut Saudara/i, air minum yang aman dikonsumi memiliki pH …
a. 5,5 – 6,5
b. 6,5 – 8,5
c. 9,5 – 12,5
8. Menurut Saudara/i, kecukupan penyediaan air minum untuk pekerja
dipersyaratkan minimal sebanyak …
a. 5 liter/orang/hari
b. 10 liter/orang/hari
c. 20 liter/orang/hari
9. Menurut Saudara/i, kecukupan penyediaan air untuk kebutuhan higine dan
sanitasi pekerja dipersyaratkan minimal sebanyak …
a. 10 liter/orang/hari
b. 20 liter/orang/hari
c. 30 liter/orang/hari
10. Menurut Saudara/i, air untuk keperluan hygiene sanitasi harus aman dari
kemungkinan kontaminasi …
a. Jika air bersumber dari sarana air perpipaan, tidak boleh ada koneksi silang
dengan pipa air limbah di bawah permukaan tanah

9
b. Jika melakukan pengolahan air secara kimia, jenis dan dosis bahan kimia
melebihi ambang batas
c. Jika sumber air tanah non perpipaan, sarananya tidak terlindung dari
sumber kontaminasi baik limbah domestik maupun limbah industri
11. Apa yang Saudara/i ketahui tentang air bersih …
a. Air yang dilakukan tanpa proses pengolahan terlebih dahulu dan tidak
dapat langsung diminum
b. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
c. Air yang kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan dan dapat langsung
diminum
12. Menurut Saudara/i, apakah syarat fisik air bersih …
a. Tidak berwarna, berasa, berbau
b. Berwarna, tidak berasa, tidak berbau
c. Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
13. Menurut Saudara/i, kapan sebaiknya container/bak penampungan air harus
dibersihkan …
a. 1 minggu sekali
b. 3 minggu sekali
c. 4 minggu sekali
14. Menurut Saudara/i, jaringan perpipaan air bersih harus memenuhi syarat …
a. Jaringan perpipaan air bersih kotor, lancar, dan tidak menjadi tempat
perindukan serangga dan tikus
b. Jaringan perpipaan air bersih tersumbat, tidak kotor, menjadi tempat
perindukan serangga dan tikus
c. Jaringan perpipaan air bersih lancar, tidak kotor, dan tidak menjadi tempat
perindukan serangga dan tikus
15. Menurut Saudara/i, apakah manfaat air bersih?
a. Terhindar dari penyakit
b. Aman diminum
c. Bisa membersihkan badan
B. SIKAP
1. Apakah Saudara/i setuju bahwa air bersih harus dilakukan pengolahan
terlebih dahulu sebelum diminum?

10
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju
2. Apakah Saudara/i setuju bahwa setiap industri harus memiliki instalasi air
bersih?
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju
3. Apakah Saudara/i setuju air minum yang aman dikonsumsi tidak
mengandung bakteri E.coli dan bakteri coliform ?
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju
3. Apakah menurut Saudara/i bak penyimpanan air bersih maupun air
minum harus sering dikuras dan dibersihkan?
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju
4. Apakah Saudara/i setuju apabila tiap industri harus memiliki tenaga
sanitasi yang bertanggung jawab terhadap penyediaan air bersih dan
pengolahannya?
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju
5. Apakah menurut Saudara/i penting diadakannya pemeriksaan perpipaan air
bersih dan air minum?
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju
6. Apakah Saudara/i setuju bahwa sumber air bersih harus terhindar dari
bahan pencermar ?
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju
7. Apakah Saudara/I setuju apabila membersihkan tempat penampungan air
bersih jika ingat saja ?
a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju
C. TINDAKAN
1. Apakah Saudara/i telah berperan aktif dalam menjaga kualitas air bersih di
industri?
a. Sudah
b. Belum
2. Apakah Saudara/i memeriksa sistem perpipaan air bersih di industri secara
berkala?
a. Pernah
b. Belum pernah
3. Apakah tempat penampungan air bersih dibersihkan secara teratur
seminggu sekali ?

11
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah tindakan yang dilakukan Saudara/i untuk menjaga air kualitas air
bersih sudah efektif?
a. Sudah
b. Belum

5. Apakah air bersih yang dimiliki dilakukan pengolahan terlebih dahulu


sebelum di minum ?

a. Ya
b. Tidak

12
DAFTAR PUSTAKA

Jamaludin Ramlan, dan Tim. 2018. Serial Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Sanitasi
Industri. Jakarta: Politeknik Kesehatan kementerian kesahatan Jakarta ll.

Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 70 tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.

Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Hygiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.

13

Anda mungkin juga menyukai