DOSEN PEMBIMBING:
H. Kamsul, SST., M.Kes.
MATA KULIAH:
Pengelolaan Air
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan ini. Penulis Laporan ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah
Pengelolaan Air, mengenai menentukan syarat air bersih di sumber lapangan dengan
melakukan praktikum mandiri pengamatan/pemeriksaan kualitas air yang digunakan
dirumah.
Akhir kata, saya berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini membawa manfaat
bagi pengembang ilmu.
Sri Hartini
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR PUTAKA
iii
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi ....................................................................................... 8
Tabel 2.2 Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi ....................................................................................... 8
Tabel 2.3 Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi ....................................................................................... 8
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran ............................................................................
15
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air (H2O) merupakan sebagian unsur kimia yang berada dalam bentuk cair
pada tekanan biasa dan pada suhu bilik. Air merupakan suatu kebutuhan pokok
bagi manusia. Kita mampu bertahan hidup tanpa makan dalam bebrapa minggu,
namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari saja. (Naola, 2013)
Air diperlukan untuk minum, mandi, mencuci pakaian, pengairan dalam bidang
pertanian dan minuman untuk ternak. Selain itu, air juga sangat diperlukan
masih menggunakan sumur gali, di sekitar sumur dapat terjadi pencemaran dari
keruh terutama saat musim hujan, maka dari itu peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
yaitu Bagaimana kualitas air sumur gali di Jl. Merdeka KM 42 No. 17 RT. 001
1
2
Banyuasin ditinjau dari parameter fisik, apakah air tersebut tidak tercemar dan
layak dikatakan sebagai sumber air bersih serta memenuhi syarat kesehatan
C. Tujuan
Mengetahui kualitas fisik air sumur gali di Jl. Merdeka KM 42 No. 17 RT.
001 RW. 001 Kelurahan Kayuara Kuning, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten
Banyuasin.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Air
Secara kimia, air merupakan perpaduan dua atom H (hidrogen) dan satu
atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2O. Air digunakan
Kebutuhan air tiap orang ditentukan oleh tingkat kemajuan peradaban manusia.
syarat dan Pengawasan Kualitas Air, yang dimaksud dengan air adalah air
minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian umum.
Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan
3
4
Pemandian Umum, yang dimaksud dengan Air untuk keperluan higiene sanitasi
adalah air dengan kualitas tertentu yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
Sumur gali adalah sarana untuk menampung air tanah dari akuifer (lapisan
pembawa air) yang dipergunakan sebagai sumber air baku untuk rumah tangga
dan dibuat dengan cara menggali tanah dengan diameter 80 cm – 100 cm.
(Handayani, 2019)
Sumur merupakan sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk yang
Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan air
sumur ini banyak terdapat di Indonesia dan mudah sekali terkontaminasi air
Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi alami
5
air hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Sumber airnya tidak
1. Syarat Lokasi
lahan
berkesinambungan
dari aliran tanah dari sumber pengotoran, seperti resapan dari tangki
(Handayani, 2019)
2. Syarat Konstruksi
Bagian atau komponen dari sumur gali adalah dinding sumur bagian
2019)
dan penahanan sumur agar tidak terkikis atau longsor dibuat minimal
300 cm dari permukaan tanah, kedap air dan ketebalan dinding minimal
1
bata
2
pengolahan air buangan dan mencegah tempat biakan bibit penyakit dan
bersih
3. Perlengkapan Sumur
a. Untuk mengambil air dari sumur gali dapat dipergunakan timba atau
pompa
pencemaran
(Handayani, 2019)
dan Persyaratan Kesehatan. Air merupakan salah satu media lingkungan yang
Kesehatan.
Berikut ini Peraturan dan Persyaratan Standar Baku Mutu yang dijadikan
Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum (dapat dilihat pada tabel 2.1,
\
8
Tabel 2.1
Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi
Standar Baku
Mutu
U
Parameter Wajib (kadar
maksimum
)
N
1. Kekeruhan 25
T
2. Warna 50
Zat padat terlarut m
3. 1000
(Total Dissolved Solid)
o
4. Suhu suhu udara ± 3
5. Rasa tidak berasa
6. Bau tidak berbau
Sumber : PMK RI No 32 Tahun 2017
Tabel 2.2
Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi
Standar Baku Mutu
N Parameter
Unit (kadar
Wajib
maksimum)
Total CFU/
1
colifor 100 50
m ml
CFU/
2
E. coli 100 0
ml
Sumber : PMK RI No 32 Tahun 2017
Tabel 2.3
Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi
9
Standar Baku
N Mutu
Parameter Unit
(kadar
maksimum)
Wajib
1
pH mg/l 6,5 - 8,5
2
Besi mg/l 1
3
Fluorida mg/l 1,5
4 Kesadahan
mg/l 500
(CaCO3)
5
Mangan mg/l 0,5
6
Nitrat, sebagai N mg/l 10
7
Nitrit, sebagai N mg/l 1
8
Sianida mg/l 0,1
9
Deterjen mg/l 0,05
1
Pestisida total mg/l 0,1
Tambahan
1
Air raksa mg/l 0,001
2
Arsen mg/l 0,05
3
Kadmium mg/l 0,005
4 Kromium (valensi
mg/l 0,05
6)
5
Selenium mg/l 0,01
6
Seng mg/l 15
7
Sulfat mg/l 400
8 Timbal mg/l 0,05
10
.
9
Benzene mg/l 0,01
1 Zat organik
mg/l 10
(KMNO4)
Sumber : PMK RI No 32 Tahun 2017
Semua orang butuh mengonsumsi air, dan itu sebabnya segala risiko ini bisa
menghantui setiap orang, bayi, anak-anak, lansia, wanita hamil, dan terutama
mereka yang memiliki sistem imun lemah, lebih rentan terhadap risiko
penyakit ini. Penyakit ini juga dapat menginfeksi jika mencuci bahan
di air tercemar. Amoeba ini mengakibatkan infeksi pada usus besar dan
11
hati. Gejala termasuk diare berdarah dan berlendir, bisa ringan atau
sangat parah.
3. Disentri, disebabkan oleh bakteri yang masuk dalam mulut melalui air
4. Diare, diare infeksi adalah salah satu penyakit paling umum akibat
pengidap.
8. Polio, adalah virus menular akut yang disebabkan oleh poliovirus. Polio
Selain memeriksa mutu air, sangat penting pula bagi Anda untuk
mempelajari tentang pemeliharaan sarana air. Sarana yang dirawat dengan baik,
akan dapat digunakan dalam jangka waktu lama. Sarana air bersih akan cepat
rusak dan tidak berfungsi bila sarana tersebut tidak dipelihara dengan baik.
Sujarno, 2018)
2. Defekasi (buang air besar atau BAB) dan buang air kecil dalam atau di
saat harus selalu dalam kondisi bersih dan sehat. Untuk itu, Anda perlu
1. Lokasi Penelitian
Banyuasin.
2. Waktu Penelitian
2. Thermometer
3. Ember
4. Gayung
C. Langkah Kerja
fisik meliputi warna, bau, rasa dan suhu. Pada pemeriksaan warna, bau, dan rasa
14
15
sebagai berikut :
sampel ±5 menit.
dihitung selisihnya antara suhu sampel dengan suhu udara, sesuai dengan standar
A. Hasil
Tabel 4.1
Hasil Pemeriksaan
Hasil
Parameter yang Satua
Pengukura
diperiksa n
n
1. Kekeruhan NTU tidak keruh
Tidak
2. Warna TCU
berwarna
4. Suhu oC 37
5. Rasa - tidak berasa
6. Bau - tidak berbau
Sumber : Data primer tahun 2020-10-28
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa hasil pengukuran kualitas air pada
B. Pembahasan
1. Kekeruhan
Kekeruhan atau turbiditas dapat diukur dengan alat yang disebut dengan
diperbolehkan adalah 25 NTU. Dalam hal ini karena tidak dapat diketahui
16
2. Warna
17
18
Air yang bersih harus jernih atau tidak boleh berwarna, pemeriksaan warna
dapat diukur dengan alat yang disebut dengan kolorimeter, air bersih yang
Dalam hal ini karena tidak dapat diketahui tingkat warnanya secara valid
3. Suhu
telah diperiksa suhunya adalah 37oC. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa
air memenuhi persyaratan, karena suhu air yang memenuhi syarat adalah
Air minum harus bebas dari bau dan rasa. Bau dan rasa diukur secara
indra perasa (lidah), peneliti dapat mendeskripsikan bahwa air tidak berbau
dan berasa.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa air sumur gali di Jl.
secara organoleptik.
B. Saran
dapat diketahui secara valid baik dari parameter fisika (kekeruhan dan warna),
Depkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Direktur Jendral: Jakarta, 2017.
Handayani, Rezqi. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Malang: CV. IRDH,
2019.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017 Tentang standar
baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian
Umum. Direktur Jendral: Jakarta, 2017.
Muryani, Sri dan M. Ichsan Sujarno. Sanitasi Transportasi Pariwisata dan Matra.
Jakarta: BPPSDM, 2018.
Naolana. Skripsi, Gambaran Kualitas Air Sumur Gali Di Sekitar Lahan Pertanian
Desa Lalong Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu Tahun 2013.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Program Studi Kesehatan Masyarakat.
LAMPIRAN GAMBAR