Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR SEBAGAI AIR BERSIH UNTUK KEBUTUHAN RUMAH
TANGGA DI KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR

RISMA (P10120024)
SARA SOMBO PALAMBA (P10120060)
YIFTA MAREWA PABUBA (P10120138)
NOVIYANTI (P10120144)
WIWIN (P10120174)
RUSWAN TIOKI (P10120240)
KELAS : F

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat Ridho Nya,
penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas proposal yang berjudul "Analisis Kualitas Air
Sumur Sebagai Air Bersih Untuk Kebutuhan Rumah Tangga Di Kecamatan Mamajang Kota
Makassar".

Dalam menyusun proposal ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun
berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis mampu
menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Riri Suwahyuni Wahid, S.KM.,M.Kes selaku dosen dasar Kesehatan lingkungan universitas
tadulako yang telah memberikan tugas proposal ini kepada kami.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proposal ini. Oleh karena itu segala
kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik.

Semoga proposal penelitian "Analisis Kualitas Air Sumur Sebagai Air Bersih Untuk Kebutuhan
Rumah Tangga Di Kecamatan Mamajang Kota Makassar" ini bermanfaat bagi kita semua.

Palu,13 Oktober 2021


DAFTAR ISI :

HALAMAN JUDUL............................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................... 1
A. Latar Belakang ............................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................ 4
C. Tujuan Penelitian.......................................... 4
D. Manfaat Penelitian........................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ...................................... 5
A. Tinjauan Pustaka ........................................... 5
1. Air Sumur ................................................. 5
2. Sumber Air ............................................... 6
3. Kebutuhan Air Bersih .............................. 7
4. Parameter Kualitas Air ............................. 8
5. Standar Kualitas Fisis Air Bersih ............ 12
B. Kerangka Berpikir ......................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ............................... 14
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................... 14
B. Populasi dan Sampel ..................................... 14
C. Teknik Pengumpulan Data ............................ 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan negara kepulauan yang terdiri dari
beribu-ribu pulau. Bahkan negara Indonesia memiliki wilayah lautan lebih besar di bandingkan
dengan wilayah daratan. Oleh karena itu, Indonesia sebagian besar terdiri dari air. Siapa yang tidak
membutuhkan air. Semua mahluk hidup di dunia ini membutuhkan apa yang disebut air, mulai
dari mikroorganisme sampai dengan mahluk paling mulia yaitu manusia. Tidak akan ada
kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air, karena air merupakan kebutuhan utama bagi proses
kehidupan.

Tingkat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator kemajuan suatu masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat diantaranya tingkat ekonomi,
pendidikan, keadaan lingkungan dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting dan dominan
dalam penentuan tingkat kesehatan masyarakat adalah keadaan lingkungan. Air sebagai materi
esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari
dilingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan, kehidupan
atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula
kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga
mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Unus S,1996:3 &13).

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat, karena
air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit. Air adalah suatu
senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak berbau dan tak ada rasanya. Air
mempunyai titik beku 0°C pada tekanan 1 atm, titik didih 100°C dan kerapatan 1,0 g/cm3 pada
suhu 4°C (SCHROEDER, 1977). Ukuran satu molekul air sangat kecil, umumnya bergaris tengah
sekitar 3 A (0,3 nm atau 3x10-8 cm). Wujud air dapat berupa cairan, gas (uap air) dan padatan
(es).

1
Sebagaimana diketahui bahwa ketergantungan manusia terhadap air banyak sekali jumlahnya,
terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Gambaran tentang berapa banyak air bersih yang
diperlukan orang Indonesia yang tinggal di perkotaan untuk setiap orang per hari dapat di lihat
pada tabel berikut :

Tabel 1. Kebutuhan air per orang per hari (WARDHANA, 1999)


KEPERLUAN JUMLAH PEMAKAIAN (liter)
Minum 2,0
Masak dan kebersihan dapur 14,5
Mandi, kakus 20,0
Cuci Pakaian 13,0
Wudhu 15,0
Kebersihan rumah 32,0
Menyiram tanaman 11,0
Mencuci kendaraan 22,5
Lain-lain 20,0
Jumlah 150,0

Air memiliki sifat sebagai pelarut universil yang di dalamnya selalu terlarut unsur dan
senyawa kimia lainnya selain hidrogen dan oksigen sebagai unsur utamanya. Oleh karena itu, tidak
ada air dan perairan alami yang murni di bumi ini. Dengan terlarutnya unsur dan senyawaan kimia
di dalamnya, maka air merupakan komponen ekologis yang berperan penting bagi hidup dan
kehidupan organisme. Kualitas air yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan manusia
tergantung pada kriteria penggunaan air tersebut. Penggunaan air pada umumnya adalah
diperuntukkan sebagai Air minum, Keperluan rumah tangga, industry, pengairan, pertanian,
perikanan, dll. Untuk menetapkan standar air bersih tidaklah mudah karena, tergantung pada
banyak faktor tertentu yang menyangkut kegunaan air dan sumber air. Walaupun demikian ada
kesepakatan bahwa air yang bersih tidak ditetapkan pada kemurnian air namun didasarkan pada
keadaan normalnya. Apabila terjadi penyimpangan dari keadaan normal maka hal itu berarti air
tersebut telah mengalami pencemaran.

2
Melalui penyediaan air bersih dan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari, masyarakat
melakukan suatu usaha dengan swadaya dana masyarakat sendiri yaitu dengan membuat sumur.
Kemampuan penyediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari bagi manusia adalah hal yang
sangat penting. Air, tanah dan manusia adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.

Menurut perhitungan WHO (World Health Organization) di negara–negara maju tiap orang
memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang, termasuk Indonesia
tiap orang memerlukan air antara 30–60 liter per hari.Air yang digunakan untuk kebutuhan rumah
tangga harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum
yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang
sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja. Sumber air bagi
masyarakat Kecamatan Mamajang berasal dari air sumur, dimana sebagian besar rumah
masyarakat sudah memiliki sumur sendiri.

Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air di Indonesia meliputi kuantitas air yang
sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan
domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik dan kegiatan lain berdampak negatif
terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat
menimbulkan gangguan, kerusakan dan berbahaya bagi semua makhluk hidup yang tergantung
pada sumber daya air.

Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh masyarakat di Kecamatan Mamajang Kota Makassar
sebagian besar memilih air sumur.Masyarakat menggunakan air sumur untuk berbagai macam
keperluan seperti minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Penggunaan air sumur
Kecamatan Mamajang dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan kualitas air bawah tanah
akibat sanitasi yang kurang baik seperti adanya rembesan air limbah dari rumah tangga, tempat
pembuangan sampah yang dekat dari sumur dan Septic tank yang jaraknya sangat dekat dengan
sumur. Hal ini akan sangat membahayakan bagi kesehatan penduduk pengguna sumur
tersebut.Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang pengawasan
dan syarat-syarat kualitas air, bahwa air bersih harus memenuhi syarat-syarat kualitas air secara
fisika, kimia, dan biologi.

3
Berdasarkan hal tersebut di atas maka pada penelitian ini akan lebih diutamakan pada air sumur
yang terdapat pada rumah-rumah penduduk, sebab air sumur merupakan salah satu sumber air
yang terpenting bagi penduduk, sehingga kualitas air sumur sangat penting untuk diketahui. Dalam
hal ini, dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas air secara fisika, kimia dan mikrobiologis
pada air sumur yang ada di Kecamatan Mamajang Kota Makassar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu
bagaimana kualitas fisik,kimia,dan bioligi air sumur di Kecamatan Mamajang Kota
Makassar?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian dengan judul “Analisis Kualitas air Sumur Sebagai Air Bersih Untuk
Kebutuhan Rumah Tangga Di Kecamatan Mamajang Kota Makassar”, bertujuan untuk
mengetahui kualitas air sumur masyarakat secara fisika, kimia dan biologi.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, khususnya
kepada pengguna air sumur dalam upaya perlindungan terhadap kesehatan
masyarakat. Secara lebih rinci, manfaat penelitian ini sebagai berikut :
a. Mengetahui kualitas mutu air sumur sebagai upaya perlindungan terhadap
kesehatan masyarakat.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah kesadaran masyarakat pentingnya
peningkatan kualitas air sumur yang ada di Kecamatan Mamajang Kota Makassar.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Air Sumur

Sumur merupakan salah satu penampungan air yang utama bagi penduduk perkampungan.
Dengan demikian air dalam sumur tersebut harus memenuhi syaratair yang baik untuk dikonsumsi.
Sumur adalah sebuah sumber air yang digali. Namun selain sumber air, sumur juga bisa merupakan
sumber minyak atau gas. Sebuah sumur tradisional biasanya berupa lubang yang agak besar dan
diberi tembokbulat pinggirnya. Biasanya air ditimba dengan sebuah ember. Sumur- sumur modern,
terutama di Indonesia di daerah perkotaan, biasanya kecil dan hanya sebesar pipa pralon saja.
Airnya disedot dengan sebuah piranti listrik yang sering disebut dengan nama "pompa air".

Air tanah merupakan sumber air yang berbentuk sumur, tetapi kadangkala air dapat
langsung keluar ke atas tanah tanpa pengeboran (air sumber) sehingga air tersebut kandungan
mineralnya akan berbeda-beda, tergantung sifat tanah sekitarnya. Sumur dapat berupa sumur
dangkal (kedalaman 5–20 meter) atau sumur dalam dengan kedalaman rata-rata 250 meter.Air
tanah yang bersumber dari mata air biasanya jauh lebih jernih dan bersih bila dibandingkan dengan
air sungai dan air laut, terutama mata air di daerah yang jauh dari perindustrian. Sifat kimiawi air
tanah sangat dipengaruhi oleh daerah yang dilaluinya atau jenis-jenis batuan yang ada dalam tanah
tersebut.

Sumur adalah tempat dimana air berada. Di sumur kita bisa mendapatkan air yang
diperlukan dan apabila sumur kita tersebut banyak mata airnya maka air pada sumur itu akan terus
ada dengan kata lain jarang kering. Dengan adanya air pam atau air ledeng, sumur kini kurang
banyak digunakan oleh para warga masyarakat. Kejernihan air sumur tidak sebanding dengan
kejernihan air pam atau ledeng, tapi ada juga air sumur yang jernih sekali seperti air ledeng
mungkin karna memang kualitas air di dalam tanah tersebut bagus.

5
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sumur adalah :

1) Sumur harus diberi tembok rapat air 3,00 m dari muka tanah,agar perembesan air
permukaan dapat dihindari.
2) Sekeliling sumur harus diberi lantai rapat air selebar 1 – 1,5 muntuk mencegah
terjadinya pengotoran dari luar.
3) Pada lantai sekelilingnya harus diberi saluran pembuangan air kotor agar air dapat
tersalurkan dan tidak akan mengotori sumur.
4) Pengambilan air sebaiknya dengan pipa kemudian air dipompa ke luar.
5) Pada bibir sumur hendaknya diberi tembok pengaman setinggi 1 m17

2. Sumber Air

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan
air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi.
Macam-macam sumber air yang dapat di manfaatkan sebagai sumber air bersih sebagai berikut :

1) Air laut

Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut
3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.

2) Air Hujan

Untuk menjadikan air hujan sebagai air bersih hendaknya sebelum digunakan air hujan
ditampung terlebih dahulu, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan
mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir,
sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai
sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

6
3) Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur,
batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua
macam yaitu air sungai dan air rawa.

4) Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam daerah jenuh dimana
tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. Air tanah terbagi atas
air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal, terjadi karena adanya daya proses
peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini pada kedalaman 15,0 m2 sebagai
sumur air minum. Air tanah dalam, terdapat setelah lapis rapat air yang pertama.
Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal karena harus digunakan
bor dan memasukkan pipa kedalamannya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara
100-300 m².

5) Mata Air

Mata air Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir
tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.

3. Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar
manusia dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan
aktivitas dasar sehari-hari (Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18). Ditinjau dari segi kuantitasnya,
kebutuhan air rumah tangga menurut Sunjaya adalah:

1) Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.
2) Kebutuhan air untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30 liter /
orang perhari.
3) Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang perhari.

7
4) Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau
pembuangan kotoran 4 – 6 liter / orang perhari.

Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian
air tiap harinya tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu masih
tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih
banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga.

4. Parameter Kualitas Air (Fisik,Kimia, Biologi)

Parameter kualitas air ditentukan untuk memberikan penilaian standar air yang bersih dan
bebas dari bahan kimia berbahaya, mempunyai pH dan suhu yang sesuai, kandungan amonia dan
nitrit yang rendah, serta tidak tercemar. Kualitas air yang baik adalah :

a. Secara Fisik
1) Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan
karena adanya zat organik atau bakteri / unsur lain yang masuk ke badan air.
2) Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat
ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan
akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3) Suhu
Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas
penebangan vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan
banyaknya cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang
ada secara langsung atau tidak langsung (Chay, 1995: 54 ).
4) Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan – bahan organik dan
anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna.

8
Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan
hadirnya pencemaran melalui buangan dan warna air tergantung pada warna
buangan yang memasuki badan air.
5) TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)
Zat pada selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik untuk air
minum, banyaknya zat padat yang disyaratkan untuk air minum adalah kurang
dari 500 mg/l. pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada
penyimpangan kualitas air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air
akan meberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.

b. Secara Kimia
1) pH (derajat Keasaman)
Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar
kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2
akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi
racun yang sangat mengganggu kesehatan.
2) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan
nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan
Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga
mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat
(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari
Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium.
3) Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan
rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat
dari metal.
4) Aluminium
Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak
apabila dikonsumsi.Batas maksimal 0,2 mg/l.

9
5) Zat Organik
Dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan
fauna yang hidup di perairan (Chay, 1995:541).

6) Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air
yang keras pada alat merebus air (panci / ketel).
7) Nitrat dan Nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat
dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter.
8) Chlorida
Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila
berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan
korosi pada pipa air.
9) Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. Penyimpangan
terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual.

c. Secara Biologi
1) Colli
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama
sekali tidak boleh mengandung bakteri coli melebihi batas–batas yang telah
ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air (Sutrisno, 1991 : 23).
2) COD (Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bahan oksidan. Kandungan COD dalam air bersih maksimum yang dianjurkan
adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air
tersebut buruk.

10
3) BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen
yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak
tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air
minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih maksimum
yang dianjurkan adalah 6 mg/l.

Tabel 2. Syarat kualitas air bersih untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga

No Parameter Satuan Kadar maksimum Keterangan


yang diperbolehkan

A.Fisik
1 Rasa - - Tidak Berasa
2 Bau - - Tidak Berbau
3 Kekeruhan Skala NTU 25 -
4 Suhu ˚C Suhu Udara +/- 3 °C

5 Warna - - -
B.Kimia
1 Besi (Fe) Mg/L 1,0 -
2 pH Mg/L 6.5-9,0 Merupakan
batas minimum
dan maksimum
khusus air hujan
Ph minimum
5,5
3 Zink (Zn) - 15 -
4 Aluminium (Al) Mg/L 0,2 -
Total Dissolved Mg/L 1500 -
5 Solid (TDS)
C.Biologi
1 BOD (Biochemical Mg/L 6 -
Oxygen Demand)
2 COD (Chemical Mg/L 12 -
Oxygen Demand)
Sumber : Peraturan Menkes RI No.82/2001

5. Standar Kualitas Fisis Air Bersih

Dalam pemanfaatan air tersebut ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air. Air
minum yang dikomsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan tertuang dalam peraturan
menteri kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan terdiri dari kimiawi,
fisik, radioaktif dan mikrobiologi.

Tabel 2. Nilai standar kualitas fisis air bersih

No Besaran Standar Sumber


1 Suhu ± 3 0C Menkes RI 2010
2 Keasaman (pH) 6,5 – 9,0 Menkes RI 2010
3 Total Dissolved 1500 Menkes RI 2010
Demand (TDS)
4 Biochemical Oxygen 6 Menkes RI 2010
Demand (BOD)
5 Chemical Oxygen 12 Menkes RI 2010
Demand (COD)
Sumber: skripsi muh. Irsyad (2013)

12
B. Kerangka Berpikir

Sumber Media Transmisi Pajanan Dampak

Komponen Air Sumur -Sakit


Masyarakat
Lingkungan :
menggunakan air -Sehat
-Fisik
sumur sebagai
-Kimia
kebutuhan rumah
-Biologi
tangga bahkan
untuk dikonsumsi

13
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang dipilih adalah kecamatan Mamajang Kota Makassar. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober tahun 2021.

B. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Terdapat 2 macam populasi dalam


penelitian ini yaitu populasi sumur adalah seluruh sumur di Kecamatan Mamajang Kota
Makassar, jumlah populasi sumur sebanyak 47 sumur, dan populasi kepala keluarga adalah
seluruh kepala keluarga yang menggunakan air bersih di Kecamatan Mamajang Kota
Makassar, jumlah populasi kepala keluarga sebanyak 239 KK.

Sampel Adalah sebagian atau perwakilan dari populasi yang akan diteliti (Suharsimi,
2002). Pengambilan sampel berasal dari 6 sumur yang ada di Kecamatan Mamajang Kota
Makassar. Pengambilan sampel air sumur ini dilakukan pada sumur yang jaraknya dengan
septic tank kurang dari 7 meter sebanyak 3 sumur dan 3 sumur lainnya jaraknya dengan septic
tank lebih dari 7 meter dan juga yang airnya masih digunakan untuk memasak, mencuci, mandi
dan lain-lain. Sampel air sumur di masukkan ke dalam botol-botol yang sudah steril. Dengan
cara mengikat leher botol menggunakan benang kemudian mengambil sampel air, dan
pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu metode observasi
digunakan untuk mengamati secara langsung keadaan di lapangan sejak awal yaitu pada saat
survai hingga pelaksanaan penelitian.

Angket berisi tentang daftar pertanyaan terhadap keluarga untuk mengetahui jumlah
pemanfaatan air untuk kebutuhan rumah tangga setiap harinya. Analisis laboratorium
dilakukan, untuk mengamati kualitas fisika, kimia dan mikrobiologis air sumur sebagai air

14
bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Kecamatan Mamajang Kota Makassar,
kemudian dicatat sebagai data.Teknik analisis data di laboratorium memerlukan penguasaan
ilmu statistika. Dengan statistika kita bisa merencanakan mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

15
DAFTAR PUSTAKA

“Analisa Kualitatif Air”. http://danielyn.blogspot.com. (11 Oktober 2021)

“Kualitas Sumur”, http://trendy.rasyid.net/2008/10/31/sumur/. (12 Oktober 2021)

“Pendidikan dan Kesehatan:Kimia Air”, http://masselekang. Blogspot.com. (11 Oktober

“Sumur”, www. Geocities.com (11 Oktober 2021).

Abdullah. 2010. Analisis Kualitatif Air Sumur Sebagai Air Bersih Untuk Kebutuhan Sehari-Hari Di
Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Biologi
Fakultas Sains Dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Sulawesi
Selatan.

Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.

Dhani Hapsari,2015, Jurnal: Kajian Kualitas Air Sumur Gali dan Perilaku Masyarakat di Sekitar
Pabrik Semen Kelurahan Karangtalun Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. ISSN:
2085-1227. Volume 7, Nomor 1,Hal. 01-17

Hefni Effendi, Telaah Kualitas Air (Yogyakarta : Kanisius, 2003), hal.11

Muhammad Irsyad, Analisis Fisis Kualitas Air Minum Kemasan dan Isi Ulang (StudiKasus Air
Minum Kemasan dan Isi Ulang Produksi Kabupaten Gowa), (Makassar: UIN Alauddin
Makassar,2013), h. 15. Dikutip dalam Tim Dosen Universitas Kristen Petra, Air Bersih
(t.d.). h. 14-16. http://digilib.petra.ac.id. (2008).

SCHROEDER,E.D. 1977. Water and wastewater treatment. Mc Graw-Hill: 357 pp.

Suripin, Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. (Yogyakarta : Andi Offset. 2002)

Suseno, Ari. 2016. Studi Fisis Kualitas Air Sumur Di Sekitar Kawasan Industri Makassar (Kima).
Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi. Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin. Sulawesi
Selatan.

Sutrisno, Teknologi Penyediaan Air Bersih (Jakarta :Rineka Cipta, 1991). h.17.
WARDHANA, W. A. 1999. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset Yogyakarta. 284 hal.
25

Wulan, Anisa. 2005. Kualitas Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga Di Desa
Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Skripsi. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial. Universitas Negeri Semarang. Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai