Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN BENCANA
“ Pencegahan Bencana “

Kelompok 1
Auni Fadhilla Ramadhana P10120006
Adzan Affandi P10120012
Aulia P10120018
Risma P10120024
Fitria Rahmadani P10120030

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Pencegahan Bencana” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Bencana. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan pembaca dan penulis mengenai pencegahan bencana.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada ibu Dilla Srikandi Syahadat,
S,KM., M.Kes. selaku dosen mata kuliah Manajemen Bencana dan seluruh pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga tugas makalah ini
dapat memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bencana dan mampu memberikan
manfaat serta mampu memberikan nilai tambah kepada para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun diharapkan kepada pembaca demi
kesempurnaan makalah ini guna perbaikan di masa yang akan datang.

Palu, 16 Maret 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengertian Pencegahan Bencana..........................................................................5
2.2 Jenis – Jenis Pencegahan Bencana.......................................................................5
2.3 Tindakan - Tindakan Pencegahan Bencana........................................................6
2.4 Contoh Bencana serta Cara Pencegahannya.......................................................7
BAB III.......................................................................................................................11
PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
Mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
Faktor alam dan faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
Timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
Dampak psikologis.Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan Oleh
faktor alam, non alam, dan manusia.
Oleh karena itu, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana tersebut juga mendefinisikan mengenai
Bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial. Sejarah Lembaga Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terbentuk tidak terlepas dari
Perkembangan penanggulangan bencana pada masa kemerdekaan hingga Bencana
alam berupa gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia pada abad 20. Sementara itu,
perkembangan tersebut sangat dipengaruhi pada konteks situasi, Cakupan dan
paradigma penanggulangan bencana.
Melihat kenyataan saat ini, berbagai bencana yang dilatarbelakangi Kondisi
geografis, geologis, hidrologis, dan demografis mendorong Indonesia Untuk
membangun visi untuk membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana.
Wilayah Indonesia merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia. Wilayah yang
juga terletak di antara benua Asia dan Australia dan Lautan Hindia dan Pasifik ini
memiliki 17.508 pulau.

1.2 Rumusan Masalah.


1. Apa pengertian pencegahan bencana ?
2. Apa saja jenis-jenis pencegahan bencana ?
3. Apa saja tindakan – tindakan yang dilakukan dalam pencegahan bencana ?
4. Bagaimana contoh kasus bencana serta cara pencegahannya ?
1.3 Tujuan.
1. Untuk mengetahui pengertian pencegahan bencana.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pencegahan bencana.
3. Untuk mengetahui tindakan – tindakan yang dilakukan dalam pencegahan
bencana.
4. Untuk mengetahui contoh bencana serta cara pencegahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pencegahan Bencana.
Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna. Rangkaian upaya yang dilakukan dapat berupa perbaikan dan
modifikasi lingkungan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Pencegahan bencana ini merupakan langkah
pertama dalam upaya penanggulangan bencana, selain penanganan darurart,
rehabilitasi, dan rekonstruksi. Upaya pencegahan ini meliputi aspek pengetahuan,
pemanfaatan modal sosial dan tradisi yang menunjang pencegahan, dan langkah-
langkah nyata untuk melakukan pencegahan, baik oleh masyarakat atau penentu
kebijakan. Pencegahan Bencana ini telah menjadi konsen di dalam UU No. 7
tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, dan Konferensi Pengurangan
Bencana Dunia tahun 2005 di Hyogo yang menghasilkan Kerangka Aksi Hyogo
yang diratifikasi oleh pemerintah Indonesia.

2.2 Jenis – Jenis Pencegahan Bencana.


Pencegahan bencana selalu berkaitan dengan tipe bencana itu sendiri. Dalam
kajian kebencanaan, ada dua tipe:
a. Bencana yang tidak mungkin untuk dilakukan pencegahan.
Misalnya berkaitan dengan proses geologi atau proses meteorologi, seperti
gunung meletus, badai angin, dan gempa bumi. Maka yang dilakukan dalam
pencegahan adalah pengurangan kerentanan elemen-elemen yang mungkin
terpengaruh, misalnya dengan mengurangi dampak-dampak tertentu, dengan
cara pembuatan tanggul-tanggul air yang benar dan baik atau membuat
konstruksi bangunan yang tahan gempa. 
b. Bencana yang mungkin bisa dilakukan pencegahan.
Misalnya pada bencana kecelakaan industri, hal yang perlu dilakukan dalam
tipe bencana ini adalah penciptaan sistem keamanan tertentu sebagai bentuk
pencegahan bencana.

2.3 Tindakan - Tindakan Pencegahan Bencana.


Perka BNPN No. 4 tahun 2008 membagi pasif dan aktif dalam tindakan
pencegahan bencana:
1. Tindakan pencegahan pasif, antara lain:
 Penyusunan peraturan perundang-undangan.
 Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masala.
 Pembuatan pedoman / standar / prosedur.
 Pembuatan brosur / leaflet / poster.
 Penelitian / pengkajian karakteristik bencana.
 Pengkajian / analisis risiko bencana.
 Internalisasi PB dalam muatan lokal pendidikan.
 Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana.
 Perkuatan unit-unit sosial dalam masyarakat, seperti forum.
 Pengarus utamaan PB dalam perencanaan pembangunan.
2. Tindakan pencegahan aktif, antara lain:
 Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya, larangan
memasuki daerah rawan bencana dan sebagainya.
 Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan tentang
penataan ruang, Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan peraturan lain
yang berkaitan dengan pencegahan bencana.
 Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat.
 Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah
yang lebih aman.
 Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat.
 Perencanaan daerah penampungan sementara dan jalur-jalur evakuasi
jika terjadi bencana.
 Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah,
mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh
bencana, seperti: tanggul, dam, penahan erosi pantai, bangunan tahan
gempa dan sejenisnya.

2.4 Contoh Bencana serta Cara Pencegahannya.


Indonesia terletak pada rangkaian pegunungan muda sehingga terdapat
banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi tidak hanya
mendatangkan bencana, namun juga bisa mendatangkan banyak manfaat bagi
masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Misalnya, abu vulkanik bisa menyuburkan
tanah pertanian serta material letusan sebagai bahan bangunan, seperti pasir,
kerikil, dan batu. Agar gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka
perlu dilakukan usaha - usaha pengenalan dan penanggulangan bencana. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
A. Sebelum Terjadi Letusan.
Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak berwenang / pemerintah sebelum
terjadi letusan adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif
2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung
api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya,
seperti peta geologi gunung api.
3. Membuat langkah - langkah prosedur tetap penanggulangan bencana
letusan gunung api.
4. Melakukan bimbingan dan penyebarluasan informasi gunung api kepada
masyarakat.
5. Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung
api.
6. Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti
peningkatan sarana dan prasarana.
Tindakan yang harus dilakukan oleh individu / masyarakat sebelum terjadi
letusan adalah sebagai berikut:
1. Mengenali daerah setempat yang dapat dijadikan tempat mengungsi.
2. Memantau dan mendengarkan informasi tentang status gunung api.
3. Mengikuti bimbingan dan penyuluhan dari pihak yang bertanggung
jawab.
4. Memiliki persediaan kebutuhan - kebutuhan dasar, seperti obat - obatan
dan makanan yang memadai.
5. Mengikuti arahan evakuasi pihak berwenang.
6. Membawa barang - barang yang berharga, terutama dokumen dan surat
penting.
B. Saat terjadi letusan gunung api.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah / pihak berwenang saat
terjadi letusan adalah sebagai berikut:
1. Membentuk tim gerak cepat.
2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan yang didukung dengan
penambahan peralatan yang lebih memadai.
3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dan frekuensi
pelaporan sesuai dengan kebutuhan.
4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat saat terjadi
letusan adalah sebagai berikut:
1. Jika ada evakuasi, pastikan tidak kembali ke kediaman sampai keadaan
sudah dipastikan aman.
2. Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah, dan
daerah aliran lahar.
3. Ketika melihat lahar atau benda lain yang mendekati rumah, segera
selamatkan diri dan cari perlindungan terdekat.
4. Lindungi diri dari debu dan awan panas.
5. Pakailah kacamata pelindung.
6. Pakailah masker kain untuk menutup mulut dan hidung.

C. Setelah terjadi letusan.


Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah / pihak berwenang setelah
terjadi letusan adalah sebagai berikut:
1. Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan volume hasil
letusan.
2. Mengidentifikasi daerah yang terkena dan terancam bahaya.
3. Memberikan sarana penanggulangan bahaya.
4. Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
5. Menurunkan status tingkat kegiatan.
6. Melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah menurun.
7. Memberikan sarana penataan kawasan jangka pendek dan jangka
panjang.
8. Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya yang
terkena bencana.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat setelah terjadi
letusan adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti informasi perkembangan status gunung api.
2. Apabila sudah dianggap aman dan dapat kembali, periksalah rumah dan
barang lain yang ada.
3. Menghubungi dan mengecek saudara dan kerabat yang lain.
4. Bersama dengan warga dan pemerintah bergotong royong membersihkan
dan memperbaiki sarana - sarana yang masih dapat dimanfaatkan.
5. Jauhi daerah yang terkena hujan abu.
6. Membantu tim medis menolong para korban.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
 Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui
pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam
bencana.
 Pencegahan bencana selalu berkaitan dengan tipe bencana itu sendiri.
Dalam kajian kebencanaan, ada dua tipe yaitu bencana yang tidak
mungkin untuk dilakukan pencegahan dan bencana yang mungkin bisa
dilakukan pencegahan.
 Perka BNPN No. 4 tahun 2008 membagi pasif dan aktif dalam tindakan
pencegahan bencana.
 Agar gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka perlu
dilakukan usaha - usaha pengenalan dan penanggulangan bencana. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
 Pemantauan dan pengamatan pada gunung ber api yang aktif.
 Membuat langkah - langkah prosedur tetap penanggulangan bencana
letusan gunung api.
 Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan
gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung
lainnya, seperti peta geologi gunung api.

3.2 Saran.
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA

(BPBD-NTB), B. P. (2018, Januari 7). Penanganan Bencana. Retrieved Maret 16,


2022, from bpbd.ntbprov.go.id: https://bpbd.ntbprov.go.id/pages/penanganan-
bencana
BAB I PENDAHULUAN. (2017, Desember 16). Retrieved Maret 2022, 2022, from
www.kemhan.go.id:
https://www.kemhan.go.id/badiklat/wp-content/uploads/2017/12/HANJAR-
PENCEGAHAN-DAN-MITIGASIREVISIutk-PDF.pdf
Pencegahan bencana. (2017, Maret 31). Retrieved Maret 16, 2022, from
bencanapedia.id: http://bencanapedia.id/Pencegahan_bencana
PENGETAHUAN KEBENCANA. (2020, April 11). Retrieved Maret 2022, 16, from
bpbd.kedirikota.go.id: https://bpbd.kedirikota.go.id/view/bencana-alam-
gunung-meletus

Anda mungkin juga menyukai