Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GEOGRAFI BENCANA

LEMBAGA-LEMBAGA PENANGGULANGAN
BENCANA
Dosen Pengampu: Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti , M.Sc

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
DELLA AMELIA MILANDA (3203331027)
HILDA GLORY MAHARANI MANIK (3203131010)
JUAN BRORY FLORENCUS SIMAMORA (3203131022)
RIZKI AMELIA NAINDI (3201131010)
ZULHIRFAN SYAHPUTRA ( 3202431014)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Maret 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas berkat dan
Karunia – Nya kami dari kelompok 4 dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lembaga
– Lembaga Penanggulangan Bencana “ dengan tepat waktu , dan dapat menyelesaikannya
Kami dari kelompok 4 menyampaikan Terima Kasih atas bimbingan dan arahan yang
diberikan dari Dosen Pembimbing mata kuliah GEOGRAFI BENCANA . Dan juga tak lupa
kami berterima kasih kepada teman – teman yang telah mendukung dalam penyusunan
makalah ini .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki . Oleh karena itu ,
kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap
pembaca mengenai makalah kami ini . Dan kami berharap semoga makalah kami ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua.

Langkat , 07 Maret 2022


Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6
2.1 Lembaga-Lembaga Penanggulangan Bencana Alam .................................................... 6
2.2 Jenis-Jenis Lembaga Penanggulangan Bencana............................................................ 7
2.3 Tahapan Penyelenggaran Penanggulangan Bencana .................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................... 10
PENUTUP .......................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 10
3.2 Saran ......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis.Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan
oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-undang Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana tersebut juga mendefinisikan
mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial. Sejarah Lembaga Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terbentuk tidak terlepas dari
perkembangan penanggulangan bencana pada masa kemerdekaan hingga bencana alam
berupa gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia pada abad 20. Sementara itu, perkembangan
tersebut sangat dipengaruhi pada konteks situasi, cakupan dan paradigma penanggulangan
bencana.
Di sisi lain, posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis serta kondisi
hidrologis memicu terjadinya bencana alam lainnya, seperti angin puting beliung,
hujan ekstrim, banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Tidak hanya bencana alam
sebagai ancaman, tetapi juga bencana non alam sering melanda tanah air seperti
kebakaran hutan dan lahan, konflik sosial, maupun kegagalan teknologi.
Menghadapi ancaman bencana tersebut, Pemerintah Indonesia berperan penting
dalam membangun sistem penanggulangan bencana di tanah air. Pembentukan
lembaga merupakan salah satu bagian dari sistem yang telah berproses dari
waktu ke waktu. Lembaga ini telah hadir sejak kemerdekaan dideklarasikan pada
tahun 1945 dan perkembangan lembaga penyelenggara penanggulangan bencana
dapat terbagi berdasarkan periode waktu sebagai berikut. Sejalan dengan itu, pendekatan
paradigma pengurangan resiko bencana menjadi perhatian utama.Dalam merespon sistem
penanggulangan bencana saat itu, Pemerintah Indonesia sangat serius membangun legalisasi,
lembaga, maupun budgeting. Setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana, pemerintah kemudian mengeluarkan

4
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB terdiri atas kepala, unsur pengarah
penanggulangan bencana, dan unsur pelaksana penanggulangan bencana. BNPB
memiliki fungsi pengkoordinasian pelaksanaan kegiataan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, dan menyeluruh.Undang-Undang No. 24Tahun 2007 telah menetapkan
bahwa pemerintah (pusat)7 memiliki tanggung jawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana

1.2 Rumusan Masalah


Agar penelitian lebih terarah maka perlu disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana yang dimaksud dengan lembaga-lembaga penanggulangan bencana alam?
2. Apa saja yang termasuk kedalam jenis-jenis lembaga penanggulangan bencana alam?
3. Bagaimana tahapan penyelenggaraan penanggulangan bencana ?

1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dalam makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui Bagaimana yang dimaksud dengan lembaga-lembaga penanggulangan
bencana alam
2. Untuk mengetahui Apa saja yang termasuk kedalam jenis-jenis lembaga penanggulangan
bencana alam
3. Untuk mengetahui Bagaimana tahapan penyelenggaraan penanggulangan bencana

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lembaga-Lembaga Penanggulangan Bencana Alam


Secara geografis wilayah Negara Indonesia terletak pada tiga lempeng tektonik yaitu
lempeng Eurasia, lempeng indo-australia, dan lempeng samudera pasifik. Sebagai episentrum
yang disertai dengan banyaknya gunung berapi aktif dan hujan yang sangat tinggi, hampir
semua potensi bencana terdapat di Indonesia. Untuk itu dibutuhkan penanggulangan bencana
sebagai upaya untuk melindungi agar selamat dari sebuah bencana yang terjadi. Dan juga
terdapat Perundangan-undangan dan pedoman yang mengatur mengenai penanggulangan
bencana antara lain:
a) UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
b) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
c) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana.
d) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana.
e) Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana, Peraturan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana, Nomor 4 Tahun 2008, dll.

Adapun tujuan penanggulangan bencana ditanggungjawabi oleh Pemerintah, yang


didefenisikan dalam UU 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, penyelenggaraan
penanggulangan bencana adalah serangakaian upaya meliputi penetapan kebijakan
pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap
darurat, dan rehabilitasi. Tujuan penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah untuk
menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat
dari ancaman, risiko, dan dampak bencana.

6
2.2 Jenis-Jenis Lembaga Penanggulangan Bencana

Dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana, Adapun Lembaga dan


organisasinya yaitu:
a) Badan Penanggulangan Bencana (BNPB)
Memiliki Tugas yaitu:
 Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat,
rehabilitasi, dan rekontruksi secara adil dan setara.
 Menetapkan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penangulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan.
 Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada
masyarakat.
 Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden
setiap sebulan sekali dalam kondisi normal, dan setiap saat dalam kondisi
darurat bencana.
 Menggunakan dan mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang
diterima dari anggaran pendapatan.
 Menyusun pedoman pembentukan BPBD.

b) Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Yaitu Lembaga pemerintahan yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di
daerah baik provinsi maupun Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang
ditetapkan oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana. Fungsi BPBD yaitu:
 Merumuskan dan menetapkan kebijkan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsian dengan bertindak cepat dan tepat. Efektif dan
efisien.
 Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan menyeluruh.
 Penyusunan pedoman operasional terhadap penanggulangan bencana.
 Penyampaian informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada
masyarakat.
 Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

7
c) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Yaitu memiliki tugas untuk melaksankan penelitian, penyelidikan, perekayasaan,
dan pelayanan di bidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi. Yang bertfungsi
untuk:
 Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan
kriteria serta rencana dan program di bidang vulkanologi dan mitigasi
bencana geologi.
 Pemberian rekomendasi teknis mitigasi bencana geologi.
 Pembinaan jabatan fungsional pengamat gunung api.
 Pemetaan tematik dan analisis resiko bencana geologi, serta peringatan dini
aktivitas gunung api dan potensi Gerakan tanah dan pemberian rekomendasi
teknis mitigasi bencana geologi.
 Pelaksanaan administrative pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.

d) Palang Merah Indonesia (PMI)


Yaitu sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam
bidang sosial kemanusiaan. Dan beberapa tujuannya yaitu:
 Meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi PMI di berbagai tingkatan,
baik sumber daya manusia dan prasarana yang diperlukan dalam operasi
penanganan bencana di seluruh wilayah Indonesia.
 Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi risiko dan dampak
bencana serta penyakit.

e) Departemen Kehutanan, Ditjen Pengendalian Kebakaran Hutan


Yaitu mempunyai tugas sebagai berikut:
 Melaksanakan penyiapan, perumusan, pelaksanaan, koordinasi, dan
sinkronisasi kebijakan bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis dan
supervise pelaksanaan urusan di daerah bidang pengendalian kebakaran
hutan dan lahan.
 Pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

8
2.3 Tahapan Penyelenggaran Penanggulangan Bencana
a. Prabencana yaitu meliputi dalam situasi tidak terjadi bencana, dalam situasi
terdapat potensi terjadinya bencana.
b. Tanggap Darurat yaitu dilakukan dalam situasi terjadinya bencana meliputi
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perllindungan, pengurusan pengungsi penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan sarana.
c. Pascabencana: yaitu dilakukan saat setelah terjadi bencana dalam rangka
pemulihan, kegiatannya meliputi rehabilitasi dan rekontruksi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai episentrum yang disertai dengan banyaknya gunung berapi aktif dan hujan
yang sangat tinggi, hampir semua potensi bencana terdapat di Indonesia. Untuk itu
dibutuhkan penanggulangan bencana sebagai upaya untuk melindungi agar selamat dari
sebuah bencana yang terjadi. Jenis-jenis lembaga penanggulangan bencana antara lain
sebagai berikut :
a) Badan Penanggulangan Bencana (BNPB)
b) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
c) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
d) Palang Merah Indonesia (PMI)
e) Departemen Kehutanan, Ditjen Pengendalian Kebakaran Hutan
Tujuan penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah untuk menjamin
terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat
dari ancaman, risiko, dan dampak bencana. Adapun tahapan penyelanggaraan
penanggulangan bencana yaitu prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana.

3.2 Saran
Adapun saran dari penulis terhadap penulisan makalah ini yaitu mahasiswa wajib
mempelajari dan mengetahui jenis lembaga apa saja untuk penanggulangan bencana agar
suatu saat bila terjadi bencana dapat dilaporkan kepada jenis-jenis lembaga tersebut. Kami
menyadari sepenuhnya jika makalah kami ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah kami meminta kritik yang
membangun dari para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2019/02/c8fb5_MDL_Penanggulangan
_Bencana.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai