Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

Kesiapsiagaan Individu dan Strategi Dalam Menangani Bencana di


Indonesia oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur
KATA PENGANTAR

Puji hanya atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Kesiapsiagaan Individu dan Strategi Dalam Menangani Bencana di
Indonesia oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur”. Dengan
selesainya Karya Tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada:
1. Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya, yang memfasilitasi kegiatan
PRODAMMABA 2020 ini.

2. Saudara Azman Riyadin, selaku Ketua Pelaksana PRODAMMABA 2020


Universitas Hang Tuah Surabaya.
3. Tim Panitia PRODAMMABA 2020 Universitas Hang Tuah Surabaya yang
bersedia membimbing dengan sabar dan senantiasa memberi semangat, sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
4. Bapak Irvan Setyanudin, selaku perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD), sekaligus narasumber dari Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini disusun dengan sebaik-baiknya,
namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan KTI ini, oleh
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat
diharapkan. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi bagi bangsa Indonesia.

Surabaya, 28 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Abstrak dan Abstract …………………………………………….. 1
1.2 Latar Belakang …………………………………………………… 2
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………... 2
1.4 Tujuan ……………………………………………………………. 2
1.5 Manfaat …………………………………………………………... 2
1.6 Metode Penulisan ………………………………………………… 2
BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Lahirnya Undang-Undang No.24 Tahun 2007…………... 3
2.2 Pengertian Bencana Menurut Peraturan Perundang-Undangan ..... 3
2.3 Gambaran Umum Indonesia …………………………………....... 3
2.4 Kondisi Geologis Indonesia ............................................................ 4
2.5 Paradigma Penanganan Bencana …………………………………. 4
2.6 Kajian Resiko Bencana Tahun 2016-2019 ……………………….. 4
BAB III. KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI GEMPA BUMI
3.1 Sebelum Terjadi Gempa Bumi …………………………………… 5
3.2 Saat Terjadi Gempa Bumi ………………………………………... 6
3.3 Setelah Terjadi Bencana ………………………………………….. 7
BAB IV. SIMPULAN ……………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Abstrak & Abstract
ABSTRAK
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga
pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di
daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dengan berpedoman pada kebijakan
yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. BPBD dibentuk
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008, menggantikan Satuan
Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (Satkorlak) di tingkat Provinsi
dan Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) di tingkat Kabupaten /
Kota, yang keduanya dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun
2005.

Peran BPDB sendiri adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang


kesiapsiagaan mengenai bencana, juga membantu korban-korban bencana. Dengan
adanya BPBD maka diharapkan kedepannya jumlah korban kematian bencana alam
akan berkurang karena adanya edukasi yang telah diberikan BPBD kepada
masyarakat. Maka dari itu adanya kesiapsiagaan individu dan berdirinya lembaga
BPBD dalam menyusun strategi sangat penting bagi negara untuk menekan angka
kematian karena bencana alam.

ABSTRACT
Regional Disaster Management Agency (BPBD) is a non-departmental
government institution that carries out disaster management tasks in the regions,
both Provinces and Regencies / Cities, guided by policies established by the
National Disaster Management Agency. BPBD was formed based on Presidential
Regulation No.8 of 2008, replacing the Coordinating Unit for Implementing
Disaster Management at the Provincial level and the Implementing Unit for
Disaster Management at the Regency / City level, both of which were formed based
on Presidential Regulation Number 83 of 2005.

The role of BPDB itself is to provide education to the public about disaster
preparedness, as well as helping disaster victims. With the existence of BPBD, it is
hoped that in the future the number of victims of natural disaster deaths will
decrease because of the education that BPBD has provided to the community.
Therefore, individual preparedness and the establishment of a BPBD institution in
formulating strategies are very important for the country to reduce the death rate
due to natural disasters.

Keywords : BPBD, Kesiapsiagaan, Bencana, Masyarakat

1
1.2 Latar Belakang
Indonesia merupakan laboratorium bencana mulai dari banjir, longsor, dan ada
12 macam ancaman bencana lainnya. Faktor alam yang mempengaruhi yaitu
Indonesia terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang diantara dua benua dan
dua samudra dengan kondisi alam yang merupakan salah satu negara kepulauan
terbesar. Indonesia terletak pada kondisi geografis, geologi, hidrologis, dan
demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Hampir 80% wilayah
kabupaten / kota di seluruh Indonesia memiliki potensi bencana.

1.3 Rumusan Masalah


Saat ini ilmu kebencanaan masih dianggap remeh oleh masyarakat umum di
Indonesia. Meskipun masyarakat sudah tahu bahwa Indonesia merupakan
laboratorium bencana, tetapi pengetahuan kesiapsiagaan bencana masih minim.
Kebanyakan korban pada bencana alam terjadi akibat kurangnya pengetahuan dan
kurang tanggap dalam penyelamatan diri terhadap bencana.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya ini yang pertama adalah memberikan
informasi tentang kesiapsiagaan bencana. Kedua, mengedukasi masyarakat dalam
kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana dan bagaimana cara atau langkah-
langkah dalam mengatasi bencana alam. Sehingga kedepannya masyarakat bisa
lebih siaga dan mengurangi jumlah angka kematian korban bencana.

1.5 Manfaat
Manfaat dari karya tulis ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang sejarah terbentuknya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kepedulian akan terjadinya
bencana alam dan bagaimana cara menghadapinya.

1.6 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan ini dengan cara observasi dan literatur.
Jenis observasi yang dilakukan adalah mengikuti kegiatan PRODAMMABA 2020
Pada 23 September 2020 melalui seminar yang diberikan oleh narasumber dari
BPBD, tentang kesiapsiagaan individu dan strategi dalam menangani bencana.
Sedangkan metode literatur, referensi utama yang digunakan adalah artikel. Data
tersebut dijadikan sebagai dasar untuk menganalisis dan menjelaskan masalah
dalam sebuah pembahasan.

2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Lahirnya Undang-Undang No.24 Tahun 2007


- Bencana Tsunami Aceh Desember 2004
- Bencana Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006

- Bencana Tsunami Pangandaran Juli 2006

2.2 Pengertian Bencana Menurut Peraturan Perundang-Undangan

UU No 24 Tahun 2007
Tentang
Penanggulangan
Bencana Pasal 1

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam serta


PP No 21 Tahun 2008
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
Tentang
yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor
Penyelenggaraan
non alam maupun faktor manusia sehingga
Penanggulangan
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
Bencana Pasal 1
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.
PERKA BNPB No 4
Tahun 2008 Tentang
Pedoman Penyusunan
Rencana
Penanggulangan
Bencana Bab I

2.3 Gambaran Umum Indonesia


1. Wilayah Indonesia terletak digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua
benua dan dua samudera dengan kondisi alam yang merupakan salah satu
negara kepulauan terbesar di dunia
2. Wilayah Indonesia terletak pada kondisi Geografis, Geologis, Hidrologis
dan Demografis yang memungkinkan terjadinya bencana (Triple Plate, The
Pacific Ring Of Fire)

3
3. Hampir 80 % Wilayah Kabupaten/Kota Di Seluruh Indonesia memiliki
potensi bencana (Bencana Alam, Non Alam & Sosial)

2.4 Kondisi Geologis Indonesia


1. Secara geografis Indonesia terletak pada rangkaian cincin api yang
membentang sepanjang lempeng pasifik yang merupakan lempeng
tektonik paling aktif di dunia.
2. Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai busur
gunungapi terpanjang di dunia.
3. Indonesia memiliki 127 gunungapi aktif, atau sekitar 13% gunungapi
aktif di dunia terletak di Indonesia.
4. Wilayah Indonesia sangat berisiko terjadi bencana hidrometeorologi
(80%)

2.5 Paradigma Penanganan Bencana


1. Penanaman 1 juta pohon
2. Simulasi bencana
3. Kesigapan aparat
 Merubah paradigma penanganan bencana dari penanganan yang reaktif/
responsif menjadi penanganan yang preventif yaitu dengan membuka ruang
yang lebih luas terhadap kegiatan preventif melalui Pengurangan Resiko
Bencana (PRB).

2.6 Kajian Resiko Bencana Tahun 2016-2019


Kajiann Resiko merupakan mekanisme terpadu untuk memberikan gambaran
menyeluruh terhadap resiko bencana suatu daerah dengan menganalisis tingkat
bahaya, tingkat kerentanan, dan kapasitas daerah.

4
1. Banjir
2. Banjir Bandang
3. Gelombang ekstrim dan Abrasi
4. Gempa Bumi
5. Kegagalan Teknologi
6. Kekeringan
7. Epidemi dan Wabah Penyakit
8. Letusan gunung Api
9. Cuaca Ekstrim
10. Tanah Longsor
11. Tsunami
12. Kebakaran Hutan
13. Likuifasi
14. Pandemi Covid-19

BAB III

KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI GEMPA BUMI

3.1 Sebelum Terjadi Gempa Bumi


1. Memperhatikan kondisi bangunan (Tempat yang aman, penataan furniture,
dll).
2. Memperhatikan letak pintu darurat, tangga darurat, jalur evakuasi.
3. Menentukan peran dan tugas setiap orang
4. Memastikan bahwa setiap orang memahami cara berlindung saat terjadi
gempa
5. Memperhatikan orang-orang yang berkebutuhan khusus
6. Menyepakati arah jalur evakuasi
7. Menyepakati lokasi titik kumpul evakuasi
8. Membentuk tim siaga bencana
9. Latihan/Gladi evakuasi
10. Dapatkan informasi gempa bumi dari BMKG

5
3.2 Saat Terjadi Gempa Bumi

1. Tetap tenang, jangan panik dan berdoa


2. Merunduk, lindungi kepala dan berpegangan
3. Jauhi kaca jendela, barang pecah belah dan jika berada ditempat tidur
segera menuju kekolong serta lindungi kepala dengan bantal
4. Bila dikursi roda, kunci dan lindungi kepala
5. Jika di lift , merunduk, berlindung dan bertahan
6. Jika dipantai, evakuasi ketempat yang tinggi
7. Hindari pohon tinggi
8. Hindari tiang listrik dan papan reklame
9. Jika sedang berkendara, pinggirkan mobil ketempat aman dan tetap berada
didalam mobil
10. Jika sedang berada digunung, waspada tanah longsor

6
3.3 Setelah Terjadi Bencana

1. Tetap lindungi kepala saat proses evakuasi


2. Mengikuti arahan petugas saat proses evakuasi
3. Jika berada didalam lift, tekan tombol darurat dan jangan panic
4. Berkumpul keluar gedung di titik kumpul evakuasi
5. Bantu orang-orang disekitar, terutama yang berkebutuhan khusus
6. Waspada bahaya kebakaran akibat konsleting
7. Jika terperangkap, gunakan pluit, atau memukul-mukul sesuatu
8. Tetap update informasi
9. Saat evakuasi didalam gedung bertingkat, gunakan tangga darurat (jangan
menggunakan lift)
10. Memberikan pertolongan pertama untuk bagi korban
11. Tetap siaga dan hati-hati saat kembali memasuki gedung

BAB IV
KESIMPULAN

Pengetahuan masyarakat akan kesiapsiagaan dan kepedulian akan tanggap


bencana sangat penting dilakukan dan dilatih sejak dini untuk menekan tingkat
kematian akibat bencana. BPBD selalu memberikan edukasi/pengarahan kepada
masyarakat tentang kesiapsiagaan individu dan strategi dalam menangani bencana
terhadap bencana melalui SOP yang telah ditetapkan.

BPBD kerap melakukan penegasan terhadap kurangnya kesadaran dan


kepedulian masyarakat akan terjadinya bencana alam dengan adanya seminar yang

7
akan mengedukasi masyarakat untuk agar masyarakat sadar akan pentingya
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

DAFTAR PUSTAKA

1. Narasumber: BPBD, presentasi seminar Kesiapsiagaan Bencana


Peran Individu yang Tanggap Bencana , 23 September 2020
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penanggulangan_Bencana_Daera

Anda mungkin juga menyukai