Puji hanya atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Kesiapsiagaan Individu dan Strategi Dalam Menangani Bencana di
Indonesia oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur”. Dengan
selesainya Karya Tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada:
1. Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya, yang memfasilitasi kegiatan
PRODAMMABA 2020 ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini disusun dengan sebaik-baiknya,
namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan KTI ini, oleh
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat
diharapkan. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi bagi bangsa Indonesia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Abstrak & Abstract
ABSTRAK
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga
pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas penanggulangan bencana di
daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota dengan berpedoman pada kebijakan
yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. BPBD dibentuk
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008, menggantikan Satuan
Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (Satkorlak) di tingkat Provinsi
dan Satuan Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) di tingkat Kabupaten /
Kota, yang keduanya dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun
2005.
ABSTRACT
Regional Disaster Management Agency (BPBD) is a non-departmental
government institution that carries out disaster management tasks in the regions,
both Provinces and Regencies / Cities, guided by policies established by the
National Disaster Management Agency. BPBD was formed based on Presidential
Regulation No.8 of 2008, replacing the Coordinating Unit for Implementing
Disaster Management at the Provincial level and the Implementing Unit for
Disaster Management at the Regency / City level, both of which were formed based
on Presidential Regulation Number 83 of 2005.
The role of BPDB itself is to provide education to the public about disaster
preparedness, as well as helping disaster victims. With the existence of BPBD, it is
hoped that in the future the number of victims of natural disaster deaths will
decrease because of the education that BPBD has provided to the community.
Therefore, individual preparedness and the establishment of a BPBD institution in
formulating strategies are very important for the country to reduce the death rate
due to natural disasters.
1
1.2 Latar Belakang
Indonesia merupakan laboratorium bencana mulai dari banjir, longsor, dan ada
12 macam ancaman bencana lainnya. Faktor alam yang mempengaruhi yaitu
Indonesia terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang diantara dua benua dan
dua samudra dengan kondisi alam yang merupakan salah satu negara kepulauan
terbesar. Indonesia terletak pada kondisi geografis, geologi, hidrologis, dan
demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Hampir 80% wilayah
kabupaten / kota di seluruh Indonesia memiliki potensi bencana.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya ini yang pertama adalah memberikan
informasi tentang kesiapsiagaan bencana. Kedua, mengedukasi masyarakat dalam
kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana dan bagaimana cara atau langkah-
langkah dalam mengatasi bencana alam. Sehingga kedepannya masyarakat bisa
lebih siaga dan mengurangi jumlah angka kematian korban bencana.
1.5 Manfaat
Manfaat dari karya tulis ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang sejarah terbentuknya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kepedulian akan terjadinya
bencana alam dan bagaimana cara menghadapinya.
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
UU No 24 Tahun 2007
Tentang
Penanggulangan
Bencana Pasal 1
3
3. Hampir 80 % Wilayah Kabupaten/Kota Di Seluruh Indonesia memiliki
potensi bencana (Bencana Alam, Non Alam & Sosial)
4
1. Banjir
2. Banjir Bandang
3. Gelombang ekstrim dan Abrasi
4. Gempa Bumi
5. Kegagalan Teknologi
6. Kekeringan
7. Epidemi dan Wabah Penyakit
8. Letusan gunung Api
9. Cuaca Ekstrim
10. Tanah Longsor
11. Tsunami
12. Kebakaran Hutan
13. Likuifasi
14. Pandemi Covid-19
BAB III
5
3.2 Saat Terjadi Gempa Bumi
6
3.3 Setelah Terjadi Bencana
BAB IV
KESIMPULAN
7
akan mengedukasi masyarakat untuk agar masyarakat sadar akan pentingya
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
DAFTAR PUSTAKA