Puji hanya atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Strategi Dalam Mencegah Pemahaman Radikalisme di Perguruan Tinggi”.
Dengan selesainya Karya Tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tak
terhingga kepada:
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Abstrak & Abstract
ABSTRAK
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (disingkat BNPT) adalah
sebuah lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang penanggulangan terorisme. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, BNPT dikoordinasikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan. BNPT dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada presiden. Pada awalnya jabatan Kepala BNPT setingkat
eselon I.a. Namun sejak diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 Tentang Badan
Penanggulangan Terorisme, jabatan Kepala BNPT naik menjadi setingkat menteri.
BNPT mempunyai Tugas Pokok untuk merumuskan, mengoordinasikan,
dan melaksanakan kebijakan, strategi, dan program nasional penanggulangan
terorisme di bidang kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi.
Narasi radikalisme sendiri masih banyak mengitari masyarakat. Maka dari itu
sangat penting bagi para pemuda, khusunya mahasiswa untuk diberi edukasi
tentang radikalisme, untuk menekan angka korban yang terpapar radikalisme.
ABSTRACT
The National Counterterrorism Agency (abbreviated as BNPT) is a non-
ministerial government agency (LPNK) that carries out government tasks in the
field of counterterrorism. In carrying out its duties and functions, BNPT is
coordinated by the Coordinating Minister for Political, Legal and Security Affairs.
BNPT is led by a head who is subordinate and responsible to the president. Initially
the position of Head of BNPT was at echelon I.a. However, since the issuance of
Presidential Regulation Number 12 of 2012 concerning Amendments to
Presidential Regulation Number 46 of 2010 concerning the Counter-Terrorism
Agency, the position of Head of the BNPT has risen to ministerial level.
BNPT has the main duty to formulate, coordinate and implement national
counter-terrorism policies, strategies and programs in the fields of national
preparedness, counter-radicalization and deradicalization. The narrative of
radicalism itself still surrounds society a lot. Therefore it is very important for
youth, especially students to be educated about radicalism, to reduce the number
of victims that exposed to radicalism.
1
1.2 Latar Belakang
Di era pandemic seperti ini kita dituntut untuk memahami digital.
Digitalisasi sendiri tidak selalu positif. Secara fisik saja kita bisa terpapar
radikalisme, apalagi oknum-oknum tersebut sering kali menggunakan media
elektronik dan memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan gagasannya
dan mempengaruhi masyarakat agar mengikuti aliran yang mereka anut.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya ini yang pertama adalah memberikan
informasi tentang paham radikalisme/deredikalisasi. Kedua, mengedukasi
masyarakat tentang upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah radikalisme.
Sehingga kedepannya masyarakat bisa lebih memperhatikan atau lebih berhati-hati
dalam menggunakan internet agar tidak terpapar paham radikalisme yang tersebar.
1.5 Manfaat
Manfaat dari karya tulis ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang sejarah terbentuknya
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
radikalisme/deredikalisasi.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kepedulian akan adanya
paham radikalisme dan bagaimana cara mencegahnya.
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
3
6. Menampakkan sikap, pandangan, dan tindakan keagamaan yang berbeda
dengan masyarakat umum
7. Cenderung tidak senang dengan pemikiran ulama.
BAB III
UPAYA PENCEGAHAN RADIKALISME
1. Menanamkan nilai toleransidan perdamaian sejak dini di keluarga,
sekolah, kampus.
2. Menumbuhkan kepedulian, kepekaan dan pencegahan di lingkungan
sekitar dari pengaruh radikalisme dan ancaman terorisme.
3. Memberikan penguatan wawasan kebangsaan dan pemikiran keagamaan
yang inklusif.
4. Melakukan media literasi& digital literasi agar memiliki pemahaman yang
moderat dan inklusif.
5. Melakukan pengawasan dan pendampingan dalam penggunaan internet.
6. Mencermati materi ajar/perkuliahan dan melaporkan apabila ada materi
yang tidak sesuai dengan semangat ke-Indonesia-an.
7. Monitoring /waspada penyebaran aplikasi radikalisme di dunia maya.
4
8. Melakukan deteksi dini dengan memberdayakan seluruh komponen
masyarakat, untuk mencegah penyebaran paham radikal melalui
kegiatan/pengajian yang eksklusif.
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Nasional_Penanggulangan_Terorisme
_Indonesia
2. https://damailahindonesiaku.com/peran-bnpt-semakin-diperkuat-dengan-
disahkannya-uu-no-5-tahun-2018.htm
3. Narasumber: BNPT, presentasi seminar Deredikalisasi, 23 September
2020