Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH RADIKALISME DAN TERORISME HARUS

DIBENDUNG DENGAN KESADARAN BELA NEGARA

Disusun oleh :
( Kelas XII MIPA 3 )
1. Devin Ivana Putri (09)
2. Hasya Naila Afina (13)
3. Magdha Safitri (14)
4. Muhammad Aksay (17)
5. Suci Ramadani (28)
6. Nur Muhammad (22)

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMAN 1 PENAJAM PASER UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah yang lebih melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
serta karunia yang diberikan-Nya, sehingga tugas Makalah PPKN yang berjudul “
Pengaruh radikalisme dan terorisme harus dibendung dengan kesadaran bela
negara “ dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang di
inginkan. Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada Bu
Siti Nurrokhmah selaku Guru PPKN serta teman – teman yang telah membimbing
dan membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga ucapan terima
kasih yang sedalam – dalamnya kepada orang tua yang telah memberikan
dukungan serta do’a dan perhatian yang luar biasa sehingga tugas ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Menyadari bahwa makalah yang terlah disusun ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, maka hal itu semua tidak lepas dari ketidak sempurnaan dan kekhilafan
yang telah diperbuat. Oleh karna itu, kritik dan saran dari semua pihak sangatlah
diharapkan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat kedepannya dan menjadi acuan
serta koreksi untuk lebih baik lagi.

Penajam, 21 November 2023

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
COVER JUDUL......................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................5
C. TUJUAN MASALAH..................................................................................6
D. MANFAAT PENULISAN............................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
A. PENGERTIAN TERORISME DAN RADIKALISME................................7
B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TERORISME DAN
RADIKALISME..................................................................................................8
C. UPAYA PENCEGAHAN TERORISME DAN RADIKALISME...............9
D. PERAN PELAJAR DALAM UPAYA PENCEGAHAN TERORIS DAN
RADIKALISME................................................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
Kesimpulan............................................................................................................14
Saran.......................................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi saat ini munculnya ideologi pemikiran radikalisme menjadi
salah satu ancaman yang dihadapi banyak negara. Pemikiran ini sering dikaitkan
dengan pandangan ekstrim dan keinginan untuk perubahan sosial yang instan.
Padahal secara bahasa radikalisme meimiliki arti yang sangat luas.

Radikalisme dan Terorisme adalah musuh bersama seluruh penduduk bumi, sebab
pergerakkan juga terrornya memunculkan ketakutan kepada masyarakat.
Pengertian dari radikalisme ini adalah suatu ideologi (ide atau gagasan) serta
paham yang ingin melakukan perubahan pada tatanan sosial dan politik dengan
menggunakan cara-cara kekerasan dan terbilang ekstrim Esensi dari tindakan
radikalisme ialah sikap dan tindakan seseorang kelompok radikal umumnya
menginginkan perubahan tersebut dalam waktu yang instan serta drastic yang
bertentangan dengan sistem sosial yang ada. Paham atau pergerakkan Radikalisme
ini sering dikaitkan dengan terorisme, sebab kelompok radikal dapat melakukan
cara apapun agar tujuannya dapat segera terlaksanakan. Termasuk meneror pihak
yang tidak pro dengan mereka.

Teroris itu tindakannya, sementara Radikalisme adalah paham yang merupakan


fase menuju Terorisme. Radikalisme cenderung menjiwai aksi Terorisme. Paham
tersebut bisa berbahaya. Dampaknya bisa merusak nilai agama pun nilai Pancasila.

Untuk menangkal paham menyimpang ini dengan memperkuat rasa toleransi antar
umat beragama berdasarkan empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD
1945,NKRI,dan prinsip Bhineka Tunggal Ika. Radikalisme sendiri sebetulnya juga
dilatar belakangi oleh sejumlah faktor. Antara lain ialah, Faktor
Politik,ekonomi,sosial,Pendidikan termasuk psikologis. Faktor sosial ini biasanya
paling banyak berpengaruh, sebab manusia sendiri berada pada lingkungan
heterogen dan berkaitan dengan banyak orang. Selain itu, faktor sosial juga
berhubungan erat dengan faktor ekonomi. Kebanyakan Masyarakat kelas ekonomi
lemah pada umumnya mempunyai pemikiran yang sempit. Sehingga hal ini begitu
mudah percaya kepada oknum berpaham radikal karena dianggap dapat
memberikan solusi kehidupan. Meski demikian seluruh Masyarakat tetap diimbau
agar tetap waspada akan kemungkinan penyebaran paham yang dinilai cukup
meresahkan ini. Sebab, keluhan apapun hendaknya mampu dipikirkan secara
matang. Mengingat zaman sekarang ini oknum – oknum berhaluan kiri banyak
bertebaran dimana – mana. Bahkan, pergerakkannya dianggap cukup mengancam
kehidupan dalam bermasyarakat.

Dilihat dari sejarahnya, radikalisme pertama kali menguat pada periode pasca
kemerdekaan dan pasca reformasi. Sekitar tahun 1950-an, Ada sebuah operasi yang
mengatasnamakan agama di bawah bendera Darul Islam (DI) pimpinan
Kartosuwiryo.

Operasi ini berhasil digagalkan, namun kembali muncul pada di awal – awal masa
pemerintahan Soeharto melalui intelijen Ali Moertopo dengan operasi khususnya.
Saat itu, Ali dibantu oleh Bakin untuk merekrut mantan anggota DI/TII dan
mengajak mereka melakukan aksi – aksi Komando Jihad yang bertujuan
memojokkan Islam.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari terorisme dan radikalisme ?


2. Faktor apa saja yang menjadi penyebab terorisme dan radikalisme ?
3. Bagaimana upaya pencegahan untuk mengatasi terjadinya Gerakan
terorisme dan radikalisme ?
4. Bagaimanakah peran pelajar dalam upaya pencegahan Gerakan terorisme
dan radikalisme di Indonesia ?
C. TUJUAN MASALAH

1. Memahami dan mengetahui pengertian dari terorisme dan radikalisme


2. Memahami dan mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab
terjadinya terorisme dan radikalisme
3. Memahami dan mengetahui upaya pencegahan untuk mengatasi terjadinya
gerakan terorisme dan radikalisme
4. Memahami dan mengetahui peran pelajar dalam upaya pencegahan
gerakan terorisme dan radikalisme di Indonesia
D. MANFAAT PENULISAN

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak yang membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk
menambah wawasan dan pemahaman mengenai upaya pencegahan untuk
mengawasi terjadinya gerakan terorisme dan radikalisme di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TERORISME DAN RADIKALISME

 Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman


kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas,
yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan
kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan
hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi,
politik, atau gangguan keamanan sedangkan Terorisme menurut KBBI
didefinisikan sebagai penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan
dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik). Atau secara sederhana,
KBBI memuat pengertian terorisme sebagai tindakan teror.
Jenis – jenis terorisme :
 Irrational Terrorism
Motif yang pertama ini tujuannya tidak masuk akal sehat atau irasional.
Teror yang masuk dalam kategori ini, yaitu salvation (pengorbanan diri)
dan madness (kegilaan).
 Criminal Terrorism
Motif ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu kepentingan. Bisa
kepentingan agama atau kepercayaan tertentu.
 Political Terrorism
secara garis besar political terrorism digunakan sebagai alat untuk
menekan atau mengubah keseimbangan
 State Terrorism
Istilah state terrorism digunakan PBB saat melihat kondisi sosial politik di
Afrika Selatan, Israel, dan negara-negara Eropa Timur. Warga di negara
tersebut mengalami intimidasi, ancaman, dan berbagai penganiayaan yang
dilakukan oleh oknum negara, termasuk para penegak hukumnya
 Radikalisme ialah sikap dan tindakan seseorang, kelompok, maupun pihak
tertentu yang menghalalkan kekerasan dalam membuat perubahan yang
diinginkan. Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan tersebut
dalam waktu yang instan serta drastis yang bertentangan dengan sistem sosial
yang ada.
Paham atau pergerakkan Radikalisme ini sering dikaitkan dengan terorisme,
sebab kelompok radikal dapat melakukan cara apapun agar tujuannya dapat
segera terlaksanakan. Termasuk meneror pihak yang tidak pro dengan mereka

B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TERORISME DAN


RADIKALISME

Faktor Politik, ekonomi, sosial, pendidikan termasuk psikologis. Faktor sosial ini
biasanya paling banyak berpengaruh, sebab manusia sendiri berada pada
lingkungan heterogen dan berkaitan dengan banyak orang. Selain itu, faktor sosial
juga berhubungan erat dengan faktor ekonomi. Kebanyakan masyarakat kelas
ekonomi lemah pada umumnya mempunyai pemikiran yang sempit. Sehingga hal
ini begitu mudah percaya kepada oknum berpaham radikal karena dianggap dapat
memberikan solusi kehidupan.

Adapun beberapa faktor :


 Pemahaman keagamaan yang tidak lengkap
Ketidaksempurnaan seseorang dalam memahami ajaran agama merupakan
salah satu faktor penyebab terorisme. Ketidaksempurnaan ini mengakibatkan
pemahaman agama menjadi sarat akan kepentingan pribadi
 Kemiskinan
Teroris dan kemiskinan merupakan kondisi yang saling melengkapi.
Kemiskinan merupakan alasan untuk membungkus nafsu emosional yang
meyakini perjuangan seseorang adalah benar dan meyakini nilai-nilai
terorisme sebagai hal yang benar.
 Pergaulan yang salah
Pada umumnya, teroris berkembang selayaknya sel hidup; mengandalkan
jaringan lain. Dalam konteks ini, untuk berkembang, gerakan ini
membutuhkan keterlibatan banyak pihak atau anggota. Saat seseorang masuk
ke pergaulan yang salah, ia akan dihadapkan dengan pemahaman berbeda
sebagai pembenaran. Tidak jarang, para anggota yang ada dalam jaringan
terorisme telah disumpah dengan maksud terikat sebuah kontrak mati.
 Pengangguran
Faktor pengangguran sebetulnya bukanlah penyebab utama. Akan tetapi,
meski tidak dominan, pengangguran berperan dalam pencarian pelaku
terorisme. Jaringan terorisme akan menyasar pengangguran sebagai anggota
dengan iming-iming “hadiah berharga”, seperti uang, jaminan keluarga, serta
mati syahid.
 Masalah kenegaraan
Dari beberapa kasus, sebagian tokoh utama terorisme menyebutkan bahwa
gerakan teror yang dilakukan merupakan upaya dari ketidakadilan dalam
masalah kenegaraan (misalnya Palestina dan Israel). Perlakuan yang dinilai
tidak adil terhadap suatu negara yang memiliki kesamaan (agama) memicu
rasa benci dan melahirkan terorisme.
 Penyalahgunaan agama dan ketidaktahuan massa
Banyak aksi teroris yang dipicu oleh penyalahgunaan agama. Kelompok
teroris biasanya memanfaatkan ketidaktahuan massa sebagai langkah dalam
mencapai tujuan pribadi mereka yang menyesatkan.

C. UPAYA PENCEGAHAN TERORISME DAN RADIKALISME

Upaya-upaya dalam mencegah radikalisasi secara mandiri dilakukan dengan


menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran, waspada terhadap
provokasi dan hasutan, berjejaring dalam komunitas perdamaian, dan bergabung
dalam damai. Berbagai cara mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak
semakin menjamur, terutama di bangsa Indonesia ini, antara lain:
1. Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar
Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah paham radikalisme
dan tindak terorisme ialah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan
baik dan benar.

2. Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar


Hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman
radikalisme dan tindak terorisme ialah memahamkan ilmu
pengetahuan dengan baik dan benar
3. Meminimalisir Kesenjangan Sosial
Hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman
radikalisme dan tindak terorisme ialah memahamkan ilmu
pengetahuan dengan baik dan benar.
4. Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Menjaga persatuan dan kesatuan juga bisa dilakukan sebagai upaya
untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme di
kalangan masyarakat, terbelih di tingkat Negara.
5. Mendukung Aksi Perdamaian
Aksi perdamaian mungkin secara khusus dilakukan untuk mencegah
tindakan terorisme agar tidak terjadi.
6. Berperan Aktif Dalam Melaporkan Radikalisme Dan Terorisme
Peranan yang dilakukan di sini ialah ditekankan pada aksi melaporkan
kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan apabila muncul
pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme, entah itu kecil
maupun besar.
7. Meningkatkan Pemahaman Akan Hidup Kebersamaan
Meningkatkan pemahaman tentang hidup kebersamaan juga harus
dilakukan untuk mencegah munculnya pemahaman radikalisme dan
tindakan terorisme.
8. Menyaring Informasi Yang Didapatkan
Menyaring informasi yang didapatkan juga merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme dan
tindakan terorisme.
9. Ikut Aktif Mensosialisasikan Radikalisme Dan Terorisme
Mensosialisasikan di sini bukan berarti kita mengajak untuk
menyebarkan pemahaman radikalisme dan melakukan tindakan
terorisme, namun kita mensosialisasikan tentang apa itu sebenarnya
radikalisme dan terorisme.

D. PERAN PELAJAR DALAM UPAYA PENCEGAHAN TERORIS DAN RADIKALISME

Perlu adanya antisipasi terhadap kemungkinan adanya perekrutan menjadi


anggota ISIS yang memiliki paham radikal yang selalu melancarkan serangan dan
merusak nilai-nilai agama. Aksi kekerasan yang terjadi selama ini mayoritas
dilakukan oleh kelompok orang yang mengatasnamakan agama dengan
menyalahartikan sejumlah pengertian kebaikan untuk dijadikan dalil untuk
melakukan tindakan kekerasan atas nama jihad. Semua aksi kekerasan yang atas
nama agama sangat tidak dibenarkan, baik menurut hukum agama dan negara.
Gerakan ini bisa dicegah dengan mengoptialkan peran tokoh agama untuk
mendakwahkan nilai-nilai luhur agama Islam.

Masalah radikalisme dan terorisme saat ini memang sudah marak terjadi di mana-
mana, termasuk di Indonesia sendiri. Pengaruh radikalisme yang merupakan suatu
pemahaman baru yang dibuat-buat oleh pihak tertentu mengenai suatu hal, seperti
agama, sosial, dan politik, seakan menjadi semakin rumit karena berbaur dengan
tindak terorisme yang cenderung melibatkan tindak kekerasan. Berbagai tindakan
terror yang tak jarang memakan korban jiwa seakan menjadi cara dan senjata
utama bagi para pelaku radikal dalam menyampaikan pemahaman mereka dalam
upaya untuk mencapai sebuah perubahan.

Dalam hal ini, tentunya bukan hanya kalangan pemerintah saja yang harusnya
mengambil bagian untuk mencegah dan mengatasinya, namun seluruh rakyat
harusnya juga ikut terlibat dalam usaha tersebut, terutama para kaum pemudi-
pemuda. Hal ini dikarenakan kaum pemudalah yang nantinya merupakan generasi
penerus bangsa ini sekaligus menjadi ujung tombak untuk melakukan pencegahan
dan pemberantasan akan kedua masalah tersebut, yaitu radikalisme dan terorisme
agar tidak menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan.
Hal yang paling mencolok untuk dapat mengambil peran dalam mengatasi
masalah ini ialah para generasi muda, seperti halnya mahasiswa yang merupakan
agent of change bangsa ini. Di samping juga anak-anak yang masih dalam tahap
pembentukan pribadinya sehingga memerlukan bimbingan khusus dari orang tua
tentunya agar nantinya tidak terseret dalam paham radikalisme serta tindak
terorisme.

Cara mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak semakin menjamur, terutama
di bangsa Indonesia ini, antara lain :
 Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar
Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah paham radikalisme dan
tindak terorisme ialah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan
benar. Pengenalan tentang ilmu pengetahuan ini harusnya sangat
ditekankan kepada siapapun, terutama kepada para generasi muda. Hal ini
disebabkan pemikiran para generasi muda yang masih mengembara karena
rasa keingintahuannya, apalagi terkait suatu hal yang baru seperti sebuah
pemahaman terhadap suatu masalah dan dampak pengaruh globalisasi.
Dalam hal ini, memperkenalkan ilmu pengetahuan bukan hanya sebatas
ilmu umum saja, tetapi juga ilmu agama yang merupakan pondasi penting
terkait perilaku, sikap, dan juga keyakinannya kepada Tuhan. Kedua ilmu
ini harus diperkenalkan secara baik dan benar, dalam artian haruslah
seimbang antara ilmu umum dan ilmu agama. Sedemikian sehingga dapat
tercipta kerangka pemikiran yang seimbang dalam diri.
 Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar
Hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme
dan tindak terorisme ialah memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik
dan benar. Setelah memperkenalkan ilmu pengetahuan dilakukan dengan
baik dan benar, langkah berikutnya ialah tentang bagaimana cara untuk
memahamkan ilmu pengetahuan tersebut. Karena tentunya tidak hanya
sebatas mengenal, pemahaman terhadap yang dikenal juga diperlukan.
Sedemikian sehingga apabila pemahaman akan ilmu pengetahuan, baik
ilmu umum dan ilmu agama sudah tercapai, maka kekokohan pemikiran
yang dimiliki akan semakin kuat. Dengan demikian, maka tidak akan
mudah goyah dan terpengaruh terhadap pemahaman radikalisme sekaligus
tindakan terorisme dan tidak menjadi penyebab lunturnya bhinneka
tunggal ikasebagai semboyan Indonesia.
 Ikut Aktif Mensosialisasikan Radikalisme Dan Terorisme
Mensosialisasikan di sini bukan berarti kita mengajak untuk menyebarkan
pemahaman radikalisme dan melakukan tindakan terorisme, namun kita
mensosialisasikan tentang apa itu sebenarnya radikalisme dan terorisme.
Sehingga nantinya akan banyak orang yang mengerti tentang arti
sebenarnya dari radikalisme dan terorisme tersebut, di mana kedua hal
tersebut sangatlah berbahaya bagi kehidupan, terutama kehidupan yang
dijalani secara bersama-sama dalam dasar kemajemukan atau
keberagaman. Jangan lupa pula untuk mensosialisasikan tentang bahaya,
dampak, serta cara-cara untuk bisa menghindari pengaruh pemahaman
radikalisme dan tindakan terorisme.
 Berperan Aktif Dalam Melaporkan Radikalisme Dan Terorisme
Peranan yang dilakukan di sini ialah ditekankan pada aksi melaporkan
kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan apabila muncul
pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme, entah itu kecil maupun
besar. Contohnya apabila muncul pemahaman baru tentang keagamaan di
masyarakat yang menimbulkan keresahan, maka hal pertama yang bisa
dilakukan agar pemahaman radikalisme tindak berkembang hingga
menyebabkan tindakan terorisme yang berbau kekerasan dan konflik ialah
melaporkan atau berkonsultasi kepada tokoh agama dan tokok masyarakat
yang ada di lingkungan tersebut. Dengan demikian, pihak tokoh-tokoh
dalam mengambil tindakan pencegahan awal, seperti melakukan diskusi
tentang pemahaman baru yang muncul di masyarakat tersebut dengan
pihak yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Terorisme adalah perbuatan yang menimbulkan suasana teror secara meluas,
yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal. Semen itu, radikalisme
ialah sikap dan tindakan seseorang, kelompok, maupun pihak tertentu yang
menghalalkan kekerasan dalam membuat perubahan yang diinginkan.
Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan tersebut dalam waktu
yang instan serta drastis yang bertentangan dengan sistem sosial yang ada.
Paham atau pergerakkan Radikalisme ini sering dikaitkan dengan terorisme,
sebab kelompok radikal dapat melakukan cara apapun agar tujuannya dapat
segera terlaksanakan. Termasuk meneror pihak yang tidak pro dengan mereka.
2. Faktor penyebab terjadinya paham terorisme dan radikalisme diantaranya,
faktor pemikiran, faktor sosial, faktor psikologis, faktor ekonomi, faktor
politik, dan faktor pendidikan.
3. Upaya pencegahan radikalisme dan terorisme agar tidak semakin menjamur
antara lain, dengan memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar,
memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, ikut aktif
mensosialisasikan radikalisme dan terorisme, serta berperan aktif dalam
melaporkan radikalisme dan terorisme.
4. Dalam upaya Bela Negara, pelajar diharapkan dapat ikut ambil bagian dalam
memerangi terorisme dan radikalisme di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah, menolak keterlibatan dalam paham-paham radikalisme dan ikut serta
melakukan counter narasi terhadap paham-paham radikal, ujaran kebencian dan
narasi-narasi yang memecah belah bangsa.

Saran
Seharusnya sebagai warga Indonesia kita harus lebih memperhatikan faktor-faktor
yang menjadi penyebab terjadinya paham radikalisme dan terorisme, dan sebagi
warga negara Indonesia kita harus lebih menanamkan sikap cinta tanah air seperti
patriotisme dan nasionalisme agar tercipta negara yang utuh dan tidak terpecah
belah.

Daftar Pustaka
https://www.hukumonline.com/berita/a/terorisme-adalah-lt6183b09848f15/

https://tribratanews.sulut.polri.go.id/radikalisme-dan-terorisme-adalah-musuh-
bersama/

https://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/download/190/159

https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/10/31/9-cara-mencegah-radikalisme-dan-
terorisme-3/

https://suarapemudajogja.com/2018/12/15/peran-penting-pelajar-dalam-menangkal-
radikalisme/

Anda mungkin juga menyukai