MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Makala PKKMB Universitas Bhamada Slawi
Tahun 2021
Disusun Oleh:
Fakultas: KESEHATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "ANTI RADIKALISME DAN TERORISME"
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas pkkmb. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang manusia dan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih ke pada seluruhnya. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI............
BAB 1...........
Pendahuluan..................
Latar belakang......................
Rumusan masalah.....................
BAB II
Pembahasan............................
Tujuan penuliasan......................
Manfaat penulisan...................
BAB III
Kesimpulan ....................
Saran......................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang
tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan
angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-
serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi,
dan oleh karena itu para pelakunya ("teroris") layak mendapatkan pembalasan yang
kejar
2. Perumusan masalah
Radikalisme sudah ada sejak manusia ada. Sekarang yang utama adalah
bagaimana bangsa Indonesia adalah menangkal gerakan radikalisme dan
terorisme tersebut. Radikalisme dan terorisme terjadi akibat banyak
faktor, yang paling banyak adalah persoalan ideologi agama.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Murodi mengatakan, upaya mengafirkan sudah muncul sejak
abad 7-8 masehi. Dia menceritakan, ketika itu terjadi konflik internal dan
perebutan kekuasan di banyak negara yang menjadi akar munculnya
radikalisme.
“Mau diganti yang mana? Khilafah sudah selesai, tidak ada lagi. Bahwa
model-modelnya boleh ditiru karena modelnya yang baik
seperti equality (kesamaan), justice (keadilan), dan kebebasan,” jelasnya.
ksis teror di dunia terus terjadi. Kesadaran baru muncul, bahwa melawan
terorisme seharusnya tidak semata menggunakan kekuatan militer, tetapi
sebaiknya juga menggunakan soft power atau the war of idea. Selama ini
perang melawan terorisme, di satu sisi memunculkan harapan akan
terwujudnya kehidupan yang damai tanpa kekerasan yang menciptakan
ketakutan, kesengsaraan, dan kehancuran. Tetapi, di sisi lain juga bisa
memunculkan potensi kecurigaan antara komunitas yang berbeda.
Bahkan, tidak mustahil bisa menjadi embrio bagi terjadinya benturan antar
peradaban (the clash of civilization).
Terorisme berawal dari sebuah pemahaman yang “salah” tentang “Jihad”.
Jihad yang seharusnya diartikan sebagai “pentingnya kesungguhan dan
kesabaran” lalu berubah menjadi paham ideologis yang melahirkan sikap
puritan. Sikap puritan yang dimaksud, setidaknya mempunyai empat
ciri. Pertama, tidak toleran terhadap perbedaan. Kedua, cenderung
berpikir literalis dan mengabaikan aspek lokal dan sejarah. Ketiga, memilih
jalan kekerasan dan kebencian, daripada dialog dan persaudaraan. Empat,
bersikap picik dan eksklusif dan melakukan sesuatu tanpa tujuan dan misi
yang jelas. Puritanisme secara perlahan tapi pasti akan menumbuhkan
radikalisme yang pada akhirnya memunculkan terorisme.
Kezaliman global, kesenjangan sosial berupa kemiskinan, kebodohan, dan
perpecahan, serta penafsiran teks agama yang kurang tepat menjadi cikal
bakal munculnya terorisme. Perbedaan cara pandang terhadap teks suci
memunculkan sikap eksklusif dan perilaku destruktif serta melahirkan
klaim kebenaran (truth claim) yang keras, tertutup, dan dogmatis.
Sebuah komunitas pun lalu cenderung membenarkan secara mutlak apa
yang diyakininya, baik secara pragmatis maupun ideologis (agamis), serta
mudah menyalahkan dan menghujat komunitas lain yang berbeda
pemahaman. Setidaknya, ada tiga rencana kerja dan target yang ingin
dicapai oleh para teroris. Pertama, memunculkan pertentangan dan
radikalisme di tengah masyarakat. Kedua, menunjukkan kelemahan
pemerintahan, mempermalukan alat-alat negara, serta memancing aparat
untuk bertindak represif. Ketiga, merebut perhatian publik lewat media
massa.
B. Tujuan dari penuslisan
Tujuan dari penulisan adalah untuk memahami mengenai radikalisme dan terorisme dalam
mengenai hidup, ditinjau dari regiulitas
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Keilmuan Psikologi Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam memperluas
ilmu pengetahuan mengenai kepribadian hardiness, serta juga mampu menambah kajian dalam ilmu
psikologi khususnya bidang Psikologi kepribadian dan sosial
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat memberikan gambaran bagi peneliti lain mengenai ketangguhan
seorang istri dalam menghadapi suatu permasalahan.
3.. Bagi masyarakat Memberikan gambaran bagaimana ketangguhan istri dari pelaku radikal dalam
menjalani hidupnya sehingga mampu menjalin hubungan dengan baik dengan para istri pelaku
radikal
BAB III
Penutupan
A. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang besar dengan berbagai macam perbedaan
ras,budaya,dan agama. Sangat mudah untuk pihak-pihak tertentu memanfaatkannya
untuk kepentingan pribadi, apabila rakyat Indonesia tetap bertahan dengan ego
masing-masing maka cepat atau lambat Indonesia akan berdampak makin buruk
atau mungkin hancur secara ideologi. Maka dari itu perbedaan bukan dijadikan
sebagai pemecah tetapi menjadi keberagaman suatu negara dan menjadi pemersatu
antar bangsa. Negara yang baik yaitu negara yang bisa menjadikan suatu perbedaan
menjadi satu sama dengan yang lain.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan pada pembahasan
sebelumnya maka peneliti mencoba memberikan saran atau rekomendasi
sebagai berikut:
* Bagi mahasiswa
*Bagi Dosen
Ditulis......14 september2018
Gagasan—mercubuana
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Makala PKKMB Universitas Bhamada Slawi
Tahun 2021
Disusun Oleh:
Fakultas: KESEHATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "REAL HIDUP SAYA " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas pkkmb. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang manusia dan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih ke pada seluruhnya. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Perkenalkan nama saya Sekti aldin indriwati dari tegal sedikit cerita saya dulu
selalu di tannya cita-citannya apa? Mau jadi apa?saya bingung mau jawab apa eeeh saya
kepikiran mau jadi peawat lah tapi saya bingung perawat sih gimana pelajarannya apa aja dan
nanti ngapain aja? Disitu saya mulai mencari/search di google dan nanya-nanya ke
temen.akhirnya saya tahu ooh jadi perawat kaya gini toh banyak resiko,mental is healty dan
dari situ saya mulai penasaran dan langsung ngomong ke orang tua dan alhamdulillah saya di
dukung dan orang tua saya ikut cari tau tentang univ mana yang bagus ditegal. Dan akhirnnya
menemukan kemenkes dan di bhamada di tegal saya mah ngikut aja mau di daftarin yang
mana asal kuliah keseharan (gitu aja lah yang saya jelaskan intinya banyakk bngt pelajarnnya
ga bisa saya ceritakan dngn gamblang)
2. Rumusan masalah
a. Banyak sekali yang pengin jadi perawat dan banyak sekali yang takut juga ke
jarum tapi dari situ masih saja minat jadi perawat?!
b. Lowongan kerja yang banyak,tapi gajinnya sedikit.gimana nih masih mau jadi
perawat?
c. Kalo jadi perawat tuh salah nyuntik/ada yang salah dalam pengobatan di hujat/di
marahin giliran nyelamatin orang ga dapet pujian nyesek gatuh?
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi perawat takut suntik?banyak kali tapi dari kita ngambil keperawatn
tersebut kita bisa ngilangin rasa ketakutan tersendiri karna suatu kebiasaan
akan jadi terbiasa,jadi janganlah menyerah dan hilangkan rasa takut sendiri
dengan diri kita sendiri
Bicara ya soal gaji?bagi saya mah gaji ga ngaruh ya karna tujuan saya
menolong orang suatu kebanggan tersendirijadi mau besar mau kecil gaji
saya gapapa yang penting kita ikhlas melakukan pekerjaan tersebut
Jangan haus pujian deh ga bagus buat kesehatan kita wkwkk nihya
kembali lagi kita harus ikhlas gapapa di marahin karna kita salah ya harus
menerima resiko dan bila kita berhasil ga dapet pujian gapapa juga karna
tubuh kita jiwa kita yang otomatis memuji jadi jangan lah meminta pujian
orang lain
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Kita harus menentukan hidup kita yang benar dan jelas raihlah cita-cita
kalian dengan semangat dan gigih dalam menggapai sesuatu yang kita mau
jdilah bintang untuk semua orang jadilah bahu bagi yang memerlukan
karna kita hidup kga sendiri
Saran
Kita harus semangat dalam menjalankan sesuatu pekerjaan dan inget suatu
semangat 99% ada di diri kita orang lain hannya 1%
Udah sih gtu aja maaf ya kalo ga jelas makasiiiiii semuannya all the best
deh
DAFTAR PUSTAKA
https://sektialdin.co.id
https://hidusaya.co.id
JUDUL PENDIDIKAN BELA NEGARA
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Makala PKKMB Universitas Bhamada Slawi
Tahun 2021
Disusun Oleh:
Fakultas: KESEHATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "BELA NEGARA" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas pkkmb. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang manusia dan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih ke pada seluruhnya. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI...........
1. Latar belakang.....................
2. Perumusan masalah..........
3. Tujuan penulisan....................
4. Manfaat penulisan...............
5. Daftar istilah...........................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Bela Negara adalah sikap, tekad, perilaku warga negara yang menunjukkan
kecintaannya kepada sebuah negara mulai anak-anak sampai orang tua.
Upaya bela negara diperlukan karena adanya tanggung jawab untuk
mempertahankan keutuhan negara.
Dikutip dari situs resmi Kemdikbud, upaya bela negara di Indonesia telah
dijadikan hari peringatan yakni setiap tanggal 19 Desember melalui Keppres
Nomor 28 Tahun 2006.Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara
dipilih untuk mengenang peristiwa sejarah ketika tanggal 19 Desember 1948,
Belanda melancarkan Agresi Militer ke II dengan mengumumkan tidak adanya
lagi Negara Indonesia.Ketika itu, Presiden RI Ir. Soekarno memberikan
mandat penuh kepada Mr. Syafrudin Prawiranegara untuk menjalankan
pemerintahan dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
(PDRI) di Padang, Sumatera Barat, guna menjaga keutuhan Negara Republik
Indonesia.
Hal itu berarti secara konstitusional bela negara mengikat seluruh bangsa Indonesia
sebagai hak dan kewajiban setiap warga negara.Bela negara terkait erat dengan
terjaminnya eksistensi NKRI dan terwujudnya cita-cita bangsa sebagaimana termuat
dalam Pembukaan UUD RI tahun 1945 yakni: melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.Berdasarkan UU, bela negara pasal 9 ayat (1), UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara,
bela negara didefinisikan sebagai sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.Upaya bela negara selain
sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang melaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa
B. Perumsan Masalah
1. apa rumusan mengenai apa arti bela negara sendiri terhadap mahasiswa?
C. Tujuan penulisan
1. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara
2. Dalam pelaksanaannya Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi sebagai
mahasiswa kita bisa melakukan bela negara dengan cara lain seperti belajar
dengan rajin,tidak menyebarkan berita Hoax dan ujaran kebencian,hidup
bertoleransi,melestarikan budaya,memakai produk Indonesia,berprestasi
mengharumkan nama bangsa
D. Manfaat penelitian
- Jurnalika room
- www.rumusan masalah
- ala dokter
JUDUL NAPZA
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembuatan Makala PKKMB Universitas Bhamada Slawi
Tahun 2021
Dengan tema: PERAN MAHASISWA DALAM MENANGGULANGI NAPZA
Disusun Oleh:
Nama: SEKTI ALDIN INDRIWATI
Fakultas: KESEHATAN
Program Studi: D3 KEPERAWATAN
BAB 1...........
Pendahuluan..................
Latar belakang......................
BAB II...........................
Pembahasan...........................
Daftar pustaka..................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
NAPZA merupakan akronim dari Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya yang
merupakan jenis obat-obatan yang dapat mempengaruhi gangguan kesehatan dan kejiwaan.
NAPZA secara umum merupakan zat-zat kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh
baik secara oral (diminum, dihisap dan dihirup) maupun disuntik dapat mempengaruhi
pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang. Hal ini dapat menimbulkan
gangguan keadaan sosial yang ditandai dengan indikasi negatif, waktu pemakaian yang
panjang dan pemakaian yang berlebihan.
Jenis-jenis NAPZA
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika, narkotika dikelompokkan kedalam tiga
golongan yaitu:
Narkotika, merupakan suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan penurunan dan perubahan
kesadaran, menurangi dan menghilangkan rasa nyeri serta dapat menimbulkan
ketergantungan secara fisik maupun psikologik.
Narkotika terbagi menjadi tiga golongan:
• Narkotika golongan I adalah narkotika yang dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja.
• Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan,
digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfin, petidin, turunan garam
dalam golongan tertentu.
• Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan yang
banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan menyebabkan ketergantungan. Misalkan: kodein, garam-garam
narkotika dalam golongan tertentu.
Psikotropika, setiap bahan baik alami ataupun buatan bukan Narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif mempunyai pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terbagi menjadi empat golongan:
• Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi yang amat
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Yang termasuk golongan ini yaitu: MDMA,
ekstasi, LSD, ST.
• Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat menimbulkan ketergantungan. Contoh: amfetamin, fensiklidin, sekobarbital,
metakualon, metilfenidat (Ritalin).
• Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang menyebabkan ketergantungan. Contoh : fenobarbital dan flunitrasepam.
• Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang mempunyai khasiat pengobatan
dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: diazepam, klobazam,
bromazepam, klonazepam, khlordiazepoxiase, nitrazepam.
Zat Adiktif, bahan lain yang bukan Narkotika atau Psikotropika yang merupakan inhalasi
yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan, misalnya lem, aceton, eter,
premix, thiner dan lain-lain. Dalam KEPRES tahun 1997, minuman yang mengandung
etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan
mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman mengandung
etanol. Minuman alcohol dibagi menjadi tiga golongan sesuai dengan kadar alkoholnya
yaitu:
• Golongan A adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 1%-5%
Contoh : bir, green sand.
• Golongan B adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 5%-20%
Contoh : anggur kolesom.
• Golongan C adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 20%-55%
Contoh : arak, wisky, vodka.
2. Perumusan masalah
• Bagaimanakah pelaksanaan program-program rehabilitas bagi pecandu NAPZA?
• Sejauh manakah program rehabilitas bagi pecandu NAPZA?
BAB II
PEMBAHASAN
Bantuan rehabilitasi bagi para pecandu narkoba diatur oleh pemerintah dalam Undang-
Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun
2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika.
Pecandu narkoba wajib melaporkan diri ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), baik
rumah sakit, puskesmas, atau lembaga rehabilitasi medis, yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Selain melapor ke IPWL, pecandu narkoba juga bisa melapor dengan cara mendaftarkan diri
dan mengisi formulir pada situs resmi Sistem Informasi Rehabilitasi Indonesia (SIRENA)
milik Badan Narkotika Nasional (BNN).
Meski telah diatur sedemikian rupa, tak jarang pecandu narkoba terlambat atau sulit
mendapatkan rehabilitasi akibat stigma yang melekat, baik dari lingkungan maupun dari
dalam diri mereka sendiri.
Para pecandu narkoba terkadang dikaitkan dengan pelaku kriminal. Hal ini membuat
mereka sering menyangkal kondisinya dan tak ingin melapor. Padahal, pengguna narkoba
adalah korban yang perlu direhabilitasi agar bisa terbebas dari cengkeraman narkoba dan
bahaya yang menyertainya
Rehabilitasi pecandu narkoba dijamin oleh pemerintah. Dengan melaporkan diri, pecandu
narkoba hanya akan diproses untuk menjalani rehabilitasi dan tidak akan dijatuhi hukuman
pidana.