Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG MENCEGAH TIMBULNYA GERAKAN-

GERAKAN RADIKALISME DAN TERORISME DI INDONESIA


Digunakan untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Semester 2 Tahun Ajaran 2023/2024

DISUSUN OLEH:
1. ADITYA DWI W (01)
2. DANIEL PEAVEY A.W (14)
3. DANU AJI PRAMANA (15)
4. FAUZZY HIDYATULLAH (18)
5. FIGO RIVA TRIANANDA (19)
6. M. FAQIH NUR W.H (26)

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO


TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Mencegah Timbulnya Gerakan-Gerakan Radikalisme dan Terorisme di
Indonesia”. kami menyadari. bahwa Makalah ini masih jauh untuk dari kesempurnaan,
karena masih banyak kekurangan-kekurangan, baik dari materi maupun redaksi. Hal ini
semata-mata disebabkan oleh keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Mudah-
mudahan segala kebaikan serta jasa yang telah diberikan semua pihak mendapat balasan
yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhirnya, besar harapan penulis agar kehadiran makalah ini dapat memberikan
manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.

Sukoharjo, Januari 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………… 1
B. Masalah…………………………………………………………………………….. 2
C. Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 3
A. Pengertian Gerakan Radikalisme…………………………………………………... 3
B. Pengertian Gerakan Terorisme……………………………………………………… 3
C. Cara Mencegah Gerakan Radikalisme……………………………………………… 4

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………… 5


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………... 5
B. Saran…………………………………………………………………………………. 5

DAFTAR PUSTAK………………………………………………………………………….. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Munculnya gerakan-gerakan atau paham radikalisme dan terorisme di Indonesia
sangat perlu dijadikan perhatian negara. Lebih-lebih pada generasi muda calon penerus
bangsa yang dimana kondisi generasi muda sangatlah masih labil dan mudah terpengaruh oleh
paham-aham tersebut. Dunia Pendidikan dan lembaga-lembaga semangat kebangsaan sangat
berperan dalam mencegah munculnya gerakan-gerakan radikal dan terorisme. Kegiatan
penyuluhan berupa antisipasi gerakan radikalisme dan terorisme serta tergerusnya semangat
nasionalisme bagi siswa adalah tepat dan strategis karena dalam rangka mendukung program-
program pemerintah.

Perkembangan jaringan ideologi radikal dan teroris telah menarik banyak


perhatian, menurut berbagai penelitian, anak muda merupakan kelompok yang paling rentan
terhadap ideologi radikalisme, sehingga pada akhirnya tertarik untuk bergabung dengan
kelompok ini. Hal ini bisa dimaklumi, karena organisasi radikalisme meyakini bahwa anak
muda, terutama pelajar sekolah menengah adalah kelompok masyarakat yang mengalami
krisis identitas dan perlu mengambil tindakan nyata untuk menemukan jati dirinya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menangkal potensi radikalisme di
sekolah menengah adalah dengan memanfaatkan ruang pendidikan melalui mata kuliah
Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKn) sebagai wadah untuk menginternalisasikan
nilai-nilai kebangsaan, khususnya nilai toleransi di ekolah menengah. Nilai toleransi dapat
menjadi aset karakter yang berharga bagi individu untuk menghindari ancaman radikalisme
dan terorisme agama yang dapat mengancam keutuhan dan persatuan bangsa.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat sub masalah-sub masalah yang
dimaksud sebagai berikut:

1. Apa pengertian Radikalisme?


2. Apa pengertian terorisme?
3. Bagaimana cara mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah yang ingin dicapai antara lain yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian gerakan radikalisme


2. Untuk mengetahui Pengertian gerakan terorisme
3. Untuk mengetahui cara mencegah berkembangnya redikalisme dan terorisme
dalam kehidupan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gerakan Radikalisme

Kata radikalisme ditinjau dari segi terminologis berasal dari kata dasar radix yang
artinya akar (pohon). Makna kata akar (pohon), dapat diperluas kembali sehingga memiliki
arti pegangan yang kuat, keyakinan, pencipta perdamaian dan ketenteraman. Kemudian
kata tersebut dapat dikembangkan menjadi kata radikal, yang berarti lebih adjektif.
Pengertian radikalisme menurut bahasa yaitu paham atau aliran yang mengingikan
perubahan atau pembaharuan social dan politik dengan cara kekerasan atau drastic.

Radikalisme disebabkan oleh minimnya pemahaman agama. Belajar agama secara dangkal
dapat memicu mereka melakukan kekerasan, bahkan atas nama agama. Tindakan terorisme
balakangan ini dilakukan dengan cara bunuh diri, misalnya bom bunuh diri. Gerakan
radikalisme sangat mudah kita kenali. Hal tersebut karena memang pada umumnya
penganut ideologi ini ingin dikenal dan terkenal dan ingin mendapat dukungan lebih
banyak orang. Itulah sebabnya radikalisme selalu menggunakan cara-cara yang ekstrim

B. Pengertian Gerakan Terorisme

Terorisme secara etimologis berasa l dari bahasa latin yaitu terrere yang artinya
‘menggetarkan’. Pengertian terorisme digunakan untuk menggambarkan sebuah serangan
yang disengaja terhadap ketertiban dan keamanan umum. Terorisme juga dapat diartikan
menakut nakuti atau menyebabkan ketakutan, sedangkan teroris berarti orang atau pihak
yang selalu menimbulkan ketakutan pada pihak lain (Fajar Purwadidada: 2014). Menurut
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, terorisme adalah kekerasan yang direncanakan,
bermotivasi politik, ditujukan terhadap target target yang tidak bersenjata oleh kelompok-
kelompok sempalan atau agen agen bahwa tanah yang biasanya bertujuan mempengaruhi
khalayak. [7]. Istilah terorisme pada tahun 1970-an dikenakan pada beragam fenomena:
dari bom yang meletus di tempat–tempat publik sampai dengan kemiskinan dan kelaparan.

3
Beberapa pemerintah bahkan menstigma musuh-musuhnya sebagai teroris dan aksi–aksi
mereka disebut “terorisme”

C. Cara Mencegah Gerakan Radikalisme


Dalam mencegah berkembangnya tindakan radikalisme dan terorisme diperlukan
upaya-upaya yang menyentuh semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,
radikalisme dan terorisme bukan lagi persoalan lokal melainkan permasalahan nasional dan
internasional. Di era reformasi, nilai-nilai pancasila yang mulai ditinggalkan para generasi
muda perlu direvitalisasi, sedangkan segala bentuk radikalisme sendiri harus
dideradikalisasi. Deradikalisasi yang paling utama dapat dilakukan adalah melalui
implementasi nilai-nilai Pancasila secara utuh dalam pendidikan, mulai dari tahap
sosialisasi, pemahaman, implementasi sampai ke aktualisasi pancasila. Dengan adanya
pemahaman, penghayatan, implementasi sampai aktualisasi Pancasila maka radikalisme
dan teorisme akan tercerabut dari akarnya, karena radikalisme bukan nilai-nilai asli yang
berasal dari cultural process Masyarakat Indonesia.

Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui metode bottom-up


dengan menggali serta membangkitkan kembali nilai kearifan lokal yang selaras dengan
Pancasila maupun dilakukan melalui metode top-down dengan negara sebagai aktor utama
pendorong sosialisasi nilai-nilai Pancasila dengan menyediakan aturan perundang-
undangan yang mengikat, penciptaan kesejahteraan masyarakat yang merata, serta turut
memberikan dorongan motivasi kepada generasi muda untuk selalu memelihara sikap
kerukunan serta gotong royong dalam proses pencapaian tujuan nasional.

4
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gerakan radikalisme dan terorisme adalah Gerakan yang dapat mengancam
kedaulatan suatu bangsa dan menimbulkan dampak yang merugikan banyak pihak, nilai-
nilai Pancasila perlu ditanamkan pada generasi penerus bangsa secara utuh agar
radikalisme dan terorisme tercabut dari akarnya. Implementasi dan aktualisasi Pancasila
adalah Langkah yang tepat dalam terbentuknya karakter generasi muda yang
mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan rasa hormat serta tanggungjawab dan selalu
memelihara sikap rukun dna gotong royong dalam proses pencapaian tujuan nasional.

B. SARAN

Diharapkan agar semua generasi muda dapat menerapkan nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus
ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan melekat dalam karakter dan
kepribadian tiap individu generasi muda agar tidak terpengaruh radikalisme dan terorisme.

5
DAFTAR PUSTAKA

Yudita.S, Fusnika & Suryameng. (2020). “Strategi Membentengi KalanganPelajar Terhadap


Paham Radikalisme dan Intoleransi di SMPN 1 Seberuang Kabupaten Kapuas Hulu”.
STKIP Persada Khatulistiwa. Vol.1 No.1. Hlm 5.

Nasution, Aulia Rosa. (2018). “Penegakan Hukum Terhadap Tindakan Terorisme sebagai
'Extraordinary Crime' dalam Perspektif Hukum Internasional dan Nasional”. LWSA
Conference Series. Vol.1. Hlm 9.

Isnawan, Fuadi. (2018). “Progam Deradikalisasi Radikalisme dan Terorisme Melalui Nilai–Nilai
Luhur Pancasila”. Universitas Islam Indonesia. Vol.3 No.1. Hlm.19

Anda mungkin juga menyukai