DISUSUN OLEH:
1. ADITYA DWI W (01)
2. DANIEL PEAVEY A.W (14)
3. DANU AJI PRAMANA (15)
4. FAUZZY HIDYATULLAH (18)
5. FIGO RIVA TRIANANDA (19)
6. M. FAQIH NUR W.H (26)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Mencegah Timbulnya Gerakan-Gerakan Radikalisme dan Terorisme di
Indonesia”. kami menyadari. bahwa Makalah ini masih jauh untuk dari kesempurnaan,
karena masih banyak kekurangan-kekurangan, baik dari materi maupun redaksi. Hal ini
semata-mata disebabkan oleh keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Mudah-
mudahan segala kebaikan serta jasa yang telah diberikan semua pihak mendapat balasan
yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhirnya, besar harapan penulis agar kehadiran makalah ini dapat memberikan
manfaat yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………… 1
B. Masalah…………………………………………………………………………….. 2
C. Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 3
A. Pengertian Gerakan Radikalisme…………………………………………………... 3
B. Pengertian Gerakan Terorisme……………………………………………………… 3
C. Cara Mencegah Gerakan Radikalisme……………………………………………… 4
DAFTAR PUSTAK………………………………………………………………………….. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Munculnya gerakan-gerakan atau paham radikalisme dan terorisme di Indonesia
sangat perlu dijadikan perhatian negara. Lebih-lebih pada generasi muda calon penerus
bangsa yang dimana kondisi generasi muda sangatlah masih labil dan mudah terpengaruh oleh
paham-aham tersebut. Dunia Pendidikan dan lembaga-lembaga semangat kebangsaan sangat
berperan dalam mencegah munculnya gerakan-gerakan radikal dan terorisme. Kegiatan
penyuluhan berupa antisipasi gerakan radikalisme dan terorisme serta tergerusnya semangat
nasionalisme bagi siswa adalah tepat dan strategis karena dalam rangka mendukung program-
program pemerintah.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menangkal potensi radikalisme di
sekolah menengah adalah dengan memanfaatkan ruang pendidikan melalui mata kuliah
Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKn) sebagai wadah untuk menginternalisasikan
nilai-nilai kebangsaan, khususnya nilai toleransi di ekolah menengah. Nilai toleransi dapat
menjadi aset karakter yang berharga bagi individu untuk menghindari ancaman radikalisme
dan terorisme agama yang dapat mengancam keutuhan dan persatuan bangsa.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat sub masalah-sub masalah yang
dimaksud sebagai berikut:
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah yang ingin dicapai antara lain yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata radikalisme ditinjau dari segi terminologis berasal dari kata dasar radix yang
artinya akar (pohon). Makna kata akar (pohon), dapat diperluas kembali sehingga memiliki
arti pegangan yang kuat, keyakinan, pencipta perdamaian dan ketenteraman. Kemudian
kata tersebut dapat dikembangkan menjadi kata radikal, yang berarti lebih adjektif.
Pengertian radikalisme menurut bahasa yaitu paham atau aliran yang mengingikan
perubahan atau pembaharuan social dan politik dengan cara kekerasan atau drastic.
Radikalisme disebabkan oleh minimnya pemahaman agama. Belajar agama secara dangkal
dapat memicu mereka melakukan kekerasan, bahkan atas nama agama. Tindakan terorisme
balakangan ini dilakukan dengan cara bunuh diri, misalnya bom bunuh diri. Gerakan
radikalisme sangat mudah kita kenali. Hal tersebut karena memang pada umumnya
penganut ideologi ini ingin dikenal dan terkenal dan ingin mendapat dukungan lebih
banyak orang. Itulah sebabnya radikalisme selalu menggunakan cara-cara yang ekstrim
Terorisme secara etimologis berasa l dari bahasa latin yaitu terrere yang artinya
‘menggetarkan’. Pengertian terorisme digunakan untuk menggambarkan sebuah serangan
yang disengaja terhadap ketertiban dan keamanan umum. Terorisme juga dapat diartikan
menakut nakuti atau menyebabkan ketakutan, sedangkan teroris berarti orang atau pihak
yang selalu menimbulkan ketakutan pada pihak lain (Fajar Purwadidada: 2014). Menurut
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, terorisme adalah kekerasan yang direncanakan,
bermotivasi politik, ditujukan terhadap target target yang tidak bersenjata oleh kelompok-
kelompok sempalan atau agen agen bahwa tanah yang biasanya bertujuan mempengaruhi
khalayak. [7]. Istilah terorisme pada tahun 1970-an dikenakan pada beragam fenomena:
dari bom yang meletus di tempat–tempat publik sampai dengan kemiskinan dan kelaparan.
3
Beberapa pemerintah bahkan menstigma musuh-musuhnya sebagai teroris dan aksi–aksi
mereka disebut “terorisme”
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gerakan radikalisme dan terorisme adalah Gerakan yang dapat mengancam
kedaulatan suatu bangsa dan menimbulkan dampak yang merugikan banyak pihak, nilai-
nilai Pancasila perlu ditanamkan pada generasi penerus bangsa secara utuh agar
radikalisme dan terorisme tercabut dari akarnya. Implementasi dan aktualisasi Pancasila
adalah Langkah yang tepat dalam terbentuknya karakter generasi muda yang
mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan rasa hormat serta tanggungjawab dan selalu
memelihara sikap rukun dna gotong royong dalam proses pencapaian tujuan nasional.
B. SARAN
5
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Aulia Rosa. (2018). “Penegakan Hukum Terhadap Tindakan Terorisme sebagai
'Extraordinary Crime' dalam Perspektif Hukum Internasional dan Nasional”. LWSA
Conference Series. Vol.1. Hlm 9.
Isnawan, Fuadi. (2018). “Progam Deradikalisasi Radikalisme dan Terorisme Melalui Nilai–Nilai
Luhur Pancasila”. Universitas Islam Indonesia. Vol.3 No.1. Hlm.19