PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terorisme adalah paham yang berpendapat bahwa penggunaan caracara kekerasan dan
menimbulkan ketakutan adalah cara yang sah untuk mencapai tujuan1 , dan termasuk
katagori extra ordinary crimes, yang membutuhkan penanganan extra odinary measures.
Teror biasanya dilakukan secara acak (random) dan tidak terseleksi (indiscriminate) sehingga
sering mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah termasuk wanita dan anak-anak dan
sering dilakukan secara terorganisisr dan bersifat transnasional (transnational organized
crime). Negara Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat) pengakuan dan
perlindungan terhadap HAM merupakan hal yang penting yang harus diwujudkan dalam
kepastian hukum yang menjunjung tinggi nilainilai keadilan dan kemanfaatan, ketiga hal
tersebut oleh Readbruch, disebut sebagai nilai-nilai dasar dari hukum.2 Secara yuridis
normatif, perlakuan yang adil dan tidak semena-mena merupakan HAM yang diakui dan
dilindungi berdasarkan konstitusi maupun berdasarkan Undang Undang organik.
Penanggulangan terorisme melalui Undang Undang dengan sanksi pidananya yang berat
tidak akan dapat membumihanguskan kejahatan terorisme. Sebaliknya akan menimbulkan
radikalisme baru, berkelanjutan yang siap untuk melakukan aksinya dengan modus yang
berbeda. Hal ini terjadi dikarenakan keyakinan (si pelaku) bahwa aksi tersebut merupakan
“panggilan suci” dan implementasi dari konsepsi “jihad” dalam agama Islam. Sebab dalam
pandangan Islam, menyebarkan risalah adalah sebuah keharusan, demikian pula memelihara
simbol-simbol ke agamaan. Itu tidak dapat terlaksana tanpa kekuatan dan kemajuan yang
menggentarkan lawan/musuh sehungga tidak menyerang. Dengan pengertian ini, memiliki
kekuatan untuk “menggentarkan” lawan demi tersebarnya risalah kedamaian adalah sebuah
kewajiban. Sebaliknya, aksi teror yang menimbulkan kengerian dengan menggunakan cara-
cara yang salah, merusak fasilitas umum, mengancam jiwa manusia tidak berdosa,
mengganggu stabilitas negara dan lainya tertolak dalam pandangan Islam.3 Untuk
menciptakan keamanan dan ketertiban serta rasa nyaman didalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, harus ada
upaya-upaya yang dilakukan dalam ini: Badan nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT),
POLRI, dan TNI serta seluruh stake holder dalam memerangi terorisme yang tentunya harus
mendapatklan dukungan seluruh
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah
yang akan diteliti adalah:
Bagaimana cara mengatasi radikalisme
Apa yang dimaksud dengan radikalisme dan terorisme
Apa faktor yang mempengaruhi radikalisme dan terorisme
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Keilmuan Psikologi Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam
memperluas ilmu pengetahuan mengenai kepribadian hardiness, serta juga mampu
menambah kajian dalam ilmu psikologi khususnya bidang Psikologi kepribadian dan sosial
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat memberikan gambaran bagi peneliti lain mengenai
ketangguhan seorang istri dalam menghadapi suatu permasalahan.
3. Bagi masyarakat Memberikan gambaran bagaimana ketangguhan istri dari pelaku radikal
dalam menjalani hidupnya sehingga mampu menjalin hubungan dengan baik dengan para
istri pelaku radikal.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi teori
1.Radikalisme
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “radikalisme merupakan paham
atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara
kekerasan (sikap ekstrem) atau drastis”.
2. Terorisme
Faktor radikalisme Faktor apa saja yang melatar belakangi munculnya paham radikalisme?
Berikut penjelasannya:
Faktor pemikiran Radikalisme dapat muncul dan berkembang karena yakin jika segala
sesuatunya harus diubah ke arah yang kelompoknya inginkan, sekalipun harus
menggunakan cara kekerasan untuk meraih tujuannya tersebut.
Faktor ekonomi Radikalisme bisa dipengaruhi oleh faktor permasalahan ekonomi. Karena
manusia akan berusaha sekeras mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk
menyebarkan suatu paham atau ideologi dengan cara kekerasan.
Faktor politik Radikalisme bisa muncul dan berkembang ketika sekelompok orang
merasa pemerintah negara tidak adil kepada rakyatnya atau hanya mempehatikan
segelintir kelompok saja.
Faktor sosial Radikalisme dapat disebarkan dengan memengaruhi pemikiran orang lain.
Terlebih lagi jika orang tersebut berpikiran sempit dan mudah percaya kepada pihak yang
dianggap membawa perubahan ke dalam hidupnya. Padahal pihak tersebut menyebarkan
suatu paham yang bertentangan dengan ideologi negaranya. Baca juga: Manfaat Persatuan
dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Faktor psikologis Radikalisme dapat tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang yang
memiliki berbagai permasalahan, rasa benci, serta dendam. Sehingga berpotensi menjadi
radikalis dan mudah dipengaruhi orang lain.
Faktor pendidikan Radikalisme dapat muncul di berbagai tempat, termasuk sarana
pendidikan. Ideologi radikalisme bisa dengan mudah disisipkan dalam pengajaran.
Berbagai cara mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak semakin menjamur, terutama di
bangsa Indonesia ini, antara lain:
Radikalisme saat ini sudah menjadi isu nasional perlunya ditingkatkan kewaspadaan, yang
tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tetapi juga warga masyarakat dan seluruh
komponen bahasa Indonesia
Kewaspadaan dapat dilakukan dengan deteksi dan antisipasi dini mulai dari lingkaran
terkecil yaitu keluarga
Peran keluarga sangat besar dalam menentukan berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
Negara
Jika keluarga, RT,RW sudah aman dan stabil maka NKRI akan sudah aman, damai dan
sejahtera
Budaya gotong royong yang rohnya berdasarkan pancasila sebagai ciri khas bangsa
Indonesia harus dipertahankan kembali
Karena gotong royong dapat menciptakan kerukunan, kebersamaan, kepedulian serta
memperkuat persatuan dan kesatuan
Daftar pustaka
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e664b8b2ff9/radikalisme-adalah-paham-yang-menghendaki-
perubahan-ini-penjelasannya
https://media.neliti.com/media/publications/152157-ID-bahaya-radikalisme-terhadap-nkri.pdf
https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/10/31/9-cara-mencegah-radikalisme-dan-terorisme-3/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/14/120000869/faktor-penyebab-munculnya-radikalisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme
RADIKALISME DAN TERORISME
KELOMPOK 5
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1. Cahaya Lestari Tumanggor
2. Putri Saila Tumanggor
3. Rina Limbong
4. Royani Tumanggor
5. Rapmanarihon Sihotang
6. Era Natalia Sitanggang
7. Doli Simbolon
8. Owen Fadli tumanggor
9. Jolly Suryadi Hasugian
XII IPA
SMA Sw. BUDI MULIA TUMBAJAE