Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

AGAMA DAN TANTANGAN RADIKALISME

Disusun oleh :
Andhika Firjatullah : 223140714111251
Amalina Dwi Firzanah: 223140714111243
Khainur Reza Maulana : 223140714111122
Muhammad Afif Fauzan : 223140714111157
Muhammad Sandy Reza Mahendra : 223140714111270
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Radikalisme merupakan salah satu paham yang berkembang di masyarakat yang
menuntut adanya perubahan dengan jalan kekerasan. Jika ditinjau dari sudut pandang
keagamaan, radikalisme dapat diartikan sebagai sifat fanatisme yang sangat tinggi terhadap
agama yang berakibat terhadap sikap penganutnya yang menggunakan kekerasan dalam
mengajak orang lain yang berbeda paham untuk sejalan dengan paham yang mereka anut. Di
Indonesia, meningkatnya radikalisme ditandai dengan berbagai aksi kekerasan dan teror
(Mulyadi, 2017). Aksi-aksi teror yang sering terjadi adalah yang disebut terorisme. Kajian-
kajian mengenai terorisme dilakukan seiring dengan munculnya kelompok-kelompok yang
dianggap radikal dan terjadinya pengeboman World Trade Center (WTC) pada tahun 2001.
Sunsten (dalam Vellas dan Corr, 2017) mengatakan jika pemerintah fokus pada
pencegahannya, maka para peneliti menaruh prihatin pada efek psikologis yang terjadi
dimasyarakat. Namun penelitian mengenai istri teroris belum banyak dilakukan (Rufaidah,
Sarwono dan Putra, 2017). Di Indonesia sendiri terorisme mulai ramai dibicarakan sejak
adanya bom Bali 1 dan 2, bom JW Marriot, dan bom Ritz Calton (Nursalim, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana memahami agama dan radikalisme ?


2. Bagaimana memahami islam sebagai agama sempurna ?
3. Bagaimana cara mencegah radikalisme?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami agama dan radikalisme.
2. Untuk memahami islam sebagai agama sempurna.
3. Untuk mengetahui cara mencegah radikalisme.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna Agama dan Radikalisme


A. Pengertian Agama
Agama adalah ketentuan ketuhanan yang menghantarkan manusia kepada
kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat bagi yang berpegang tegung dan taat.

Berikut merupakan pandangan agama menurut beberapa ( non agamawan saintis barat ) :

 Sigmund Freud = agama berasal dari ketidak mampuan manusia menghadapi


kekuatan alam di luar dirinya dan kekuatan instink dalam diri manusia.

 Emile Durkheim = agama adalah suatu kesatuan sistem kepercayaan dan pengalaman
terhadap sesuatu yang sakral.

 Auguste Comte = agama merupakan persoalan magis dan mistik yang hanya ada bagi
masyarakat primitif.

B. Pengertian Radikalisme
Radikalisme adalah suatu paham yang dibuat oleh sekelompok orang yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan tatanan sosial dan politik secara drastis dengan
menggunakan cara kekerasan.
Berikut merupakan pandangan agama menurut beberapa ahli :

 Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Dr. dr. KH. Tarmidzi Taher
radikalisme bemakna positif, yang memiliki makna tajdid (pembaharuan) dan islah
(peerbaikan), suatu spirit perubahan menuju kebaikan. Hingga dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara para pemikir radikal sebagai seorang pendukung reformasi
jangka panjang.

 Horace M Kallen
Radikalisme memiliki kekayan yang kuat akan kebenaran ideologi atau program yang
mereka bawa. Dalam gerakan sosial, kaum radikalis memperjuangkan keyakinan yang
mereka anut.
2.2 Urgensi Islam Bagi Manusia Sebagai Agama Yang Sempurna

 Mustadh'afin adalah mereka yang tertindas atau orang-orang lemah yang harus kita
jaga bersama. Mereka yang harus dijaga dalam bentuk penindasan, diskriminasi,
kemiskinan, ketertindasan, dan menghapuskan hadirnya kaum tertindas.
 Kerusakan mental. Penyakit-penyakit jiwa yang dalam garis besarnya terbagi
menjadi dua, yaitu neurosa dan pikiran (psikosa) atau dalam agama Islam keduanya
dikenal dengan amradh al-qulub atau aswan al-nufus.
 Kekuatan iman. Berbuat Syirik adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu
atau menyamakan Allah dengan yang lain (menyembah selain Allah). Perbuatan
syirik adalah perbuatan sia-sia dan bertentangan dengan ajarann islam. Orang yang
menyembah selain Allah di sebut musyrik. Allah SWT sangat mengutuk perbuatan
syirik, karena sangat merendahkan Allah SWT dan tidak akan mendapat ampunan
dari Allah SWT.
 Kerusakan alam
Pertama, adalah mengubah ciptaan Allah SWT, maksudnya segala sesuatu yang telah
ditetapkan fitrahnya diubah. 
Kedua, adalah perilaku zalim manusia dengan lingkungan dengan mengeksploitasi
alam semaunya tanpa melakukan perbaikan.  
Ketiga, yaitu menyombongkan diri. Manusia modern kerap berlaku semena-mena,
sombong akan kemajuan teknologinya  dan mengeksploitasi alam hingga
menyebabkan kerusakan. 
Keempat, manusia modern kerap memperturuti hawa nafsu, menghalalkan segala
cara untuk mencapai keinginannya untuk menguasai alam dan menjarah sumber
dayanya. 
Kelima, menyimpang dari keseimbangan alam. Padahal Allah SWT telah
menciptakan alam raya berikut bumi dan isinya dengan keseimbangan. 
Keenam, karena kufur nikmat. Kerusakan yang terjadi di bumi disebabkan kufurnya
manusia terhadap nikmat yang telah Allah SWT berikan. Sehingga Allah SWT
menimpakan kegelisahan, kelaparan, bencana dan lainnya.  

2.3 Memerangi Kekerasan dan Ketidakmanusiaan Radikalisme

Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mencegah sirkulasi paham radikalisme salah


satunya adalah Pendirian tim Densus 88 dan BNPT sang pemerintah, tetapi pemerintah
lebih serius terhadap upaya pencegahan supaya gerombolan radikal
ini tidak berkembang serta sedini mungkin dapat terdeteksi. dengan seperti inilah
akan bisa mencegah terjadinya teror-teror terhadap masyarakat. Berikut ini model upaya
pencegahan tindakan radikalisme:

1. Pemerintah melalui Kementerian Agama dan Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pemantauan secara ketat
terhadap dunia pendidikan termasuk pihak-pihak sekolah yang
berpontensi berbagi paham yang bertentangan menggunakan ideologi negara.
2. Karena radikalisme beroperasi dalam tataran ideologis, maka penguatan ideologi
Pancasila dan pengetahuan sejarah Indonesia yang multikultural harus gencar
disuarakan di masyarakat, khususnya kepada generasi muda.
3. Penghapusan stigma dan perangkulan kepada mereka yang telah terpapar ideologi
radikal untuk kembali kepada masyarakat dan setia kepada ideologi negara, hal ini
penting untuk bersama-sama melawan radikalisme supaya tidak ada lagi korban.
4. Pemuka agama dari dua organisasi Islam besar Nahdatul Ulama dan
Muhammadiyah harus gencar menyuarakan ajaran Islam rahmatan lil alamin yang
membawa pesan perdamaian di masyarakat, terutama di lingkungan sekolah.
5. Pemerintah terus melakukan penerapan hukum secara tegas terhadap pelaku teror
dan organisasi yang bertentangan dengan ideologi negara.
6. Memperdalam pemahaman ilmu agama islam. Radikalisme disebabkan oleh
minimnya pemahaman agama. Dalam agama islam terdapat ajaran amal ma’ruf nahi
munkar yang konsepnya dapat mendatangkan kekeliruan sehingga identik
dengan kekerasan. Jika dipahami secara tekstual, hadist ini menunjukkan bahwa cara
nahi munkar yang utama adalah dengankekerasan, yaitu menggunakan tangan. Dalam
hal ini yang dimaksud mencegah dengan tangan bukan dengan kekerasan melainkan
dengan kekuasaan. Artinya kita harus mencegah kemungkaran dengan kekuasaan
yang kita miliki.
7. Mencerminkan sikap toleransi, Yaitu menghormati setiap perbedaan yang ada, baik
dari aspek keagamaan dan berbagai aspek yang berada di kehidupan. Toleransi
merupakan kunci utama untuk mencapai kedamaian dalam kehidupan di dunia untuk
manusia sebagai makhluk sosial.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa perkembangan agama di Indonesia sangatlah pesat dan bahkan tidak ada satupun
warga Indonesia yang tidak mempunyai agama. Namun sejalan dengan perkembangan
agama, juga diiringi dengan perkembangan radikalisme. Selain itu peran dari masyarakat
sangat penting terutama dalam mengenali ajaran agama sehingga tidak mudah dimanipulasi
dan dicekoki oleh ajaran yang berbau radikal.
3.2 Saran
Selain upaya yang telah dilakukan untuk mencegah peredaran paham radikal salah satunya
adalah Pendirian tim Densus 88 dan BNPT, pemerintah juga lebih fokus dalam upaya
pencegahan agar penyebaran radikalisme dalam agama tidak lagi menyebar.

Anda mungkin juga menyukai