Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
DESEMBER 2021
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr Wb
Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan maklah
yang berjudul “MODERASI ISLAM UNTUK MENCEGAH RDIKALISME AGAMA”,
untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Agama Islam.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu-persatu yang telah membantudemi
terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga Allah SWT membalas
semua kebaikan kalian, amin.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1.1. Latar belakang..........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3. Tujuan Pembahasan..................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3
2.1. Makna Radikalisme..................................................................3
2.2. Makna Terorisme......................................................................4
2.3. Islam Radikal............................................................................6
2.4. Islam Moderat...........................................................................9
2.5. Radikalisme Melawan Moderatisme …………………………………. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pius A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Penerbit Arkola,
1994), h. 648.
2
Ketika NU menyerukan jihad melawan penjajah Belanda, NU dapat disebut sebagai organisasi
Islam radikal dan cap seperti itulah yang diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap
NU yang selalu menyusahkan pemerintah Belanda. Begitu pula ketika politisi NU pada SU MPR
tahun 1978 ketika membicarakan GBHN melakukan tindakan dan aksi walk out (WO) karena
menolak indoktrinasi ideologi negara Pancasila secara massal, NU juga dicap sebagai gerakan
Islam radikal. Lihat Martin van Bruinessen, NU: Tradisi, Relasi-Relasi Kuasa, Pencarian Wacana
Baru, terj. Farid Wajidi (Yogyakarta: LKiS, 1994), h. 105-106.
3
Collin Cobuild, English Dictionary for Advanced Learners (UK: Saifuddin)
3
ini adalah fundamentalisme. Kata ”fundamental” adalah kata sifat yang
memberikan pengertian ”bersifat dasar (pokok), mendasar”, diambil dari
kata ”fundament” yang berarti ”dasar.
4
salah satu pilihan manusia, akhirnya teror bergeser dengan sendirinya
sebagai “terorisme”. Artinya terorisme ikut ambil bagian dalam kehidupan
berbangsa ini untuk menunjukan potret lain dari dan di antara berbagai
jenis dan ragam kejahatan, khususnya kejahatan kekerasan, kejahatan
terorganisir, dan kejahatan yang tergolong luar biasa (extraordinary
crime)4.
4
Abdul Wahid. Sunardi dan Muhammad Imam Sidik, Kejahatan Terorisme Perspektif Agama,Ham
dan Hukum,Bandung, PT Refika Aditama,2004 , Hlm,1-2
5
Ibid., Hlm, 4
5
bukan merupakan tindakan peperangan biasa karna mereka
menyembunyikan identitas; dan (5) yang sejalan dengan konseptor teror,
dan pemberian kontribusi untuk memperjuangkan norma yang dianggap
benar oleh kelompok tersebut tanpa memperhitungkan kerusakan atau
akibat yang ditimbulkan6.
6
kegagalan proyek modernisasi di dunia Islam. Tidak sedikit umat Islam
mengalami kendala teologis, sosiologis dan intelektual dalam menyikapi
modernisasi. Akibatnya mereka menjadi marjinal, baik secara ekonomi,
sosial, pendidikan, maupun politik. Mereka menuduh ada “konspirasi
Barat” sehingga umat Islam tertinggal9.
7
solusi utama untuk memperbaiki berbagai permasalahan yang oleh
golongan radikal dipandang sebagai akibat semakin menjauhnya manusia
dariagama.
8
mereka dalam memposisikan diri sebagai pesaing dalam budaya dan
peradaban10.
Istilah Islam moderat, dalam Bahasa Arab itu ada tsulatsi ada
ruba’i ada khumasi, jadi kalau salima yaslamu itu tsulasi membentuk nanti
masdarnya salaamun, kalau aslama itu ruba’i, aslama-yuslimu-islamun.
Ada lagi khumasi istaslama-yastaslimu-istislaamun. Nah, yang dikatakan
dalam Al-Qur’an itu Innaddiina Indallah al-Islam, agama yang diakui
dalam Qur’an itu Al-Islam bukan Assalam bukan juga Al-Istislam, jadi
ruba'i sudah istilah tawasuthiyah, moderat, kalau katakan Islam
tawasuthiyah itu sebenarnya redondeds, mubazir kata-kata tapi bisa juga
disebut Islam wasathiyah kalau itu berfungsi sebagai muqoyad dari pada
aslama menjadi Islam tadi, jadi poin yang ingin sampaikan tadi bahwa
Islam itu agama yang sangat moderat sesuai dengan namanya sendiri
Menurutnya, tema tersebut hanyalah konsumsi pemerintah Amerika
Serikat yang berkepentingan den gangerakan anti terorisme.
Hal ini bisa jadi disebabkan belum adanya sebuah kajian serius
yang dituangkan dalam buku untuk memperkenalkan Islam moderat.
10
Emna Laisa, Islam dan Radikalisme (Islamuna Volume 1 Nomor 1 Juni 2014), hlm.6-7
9
Sejauh ini Islam moderat baru sebatas wacana verbal yang menghiasi
per-temuan diplomatik dan konferensi. Namun bisa jadi pula
dikarenakan pemetaan yang telah dilakukan oleh para Islamisis sudah
sangat mencukupi. Beberapa di antaranya yaitu karya Fazlur Rahman,
Islam: Past Influence and Present Challenge, dalam Alford T Welch
danCachia Pierre (ed.), Islam: Challenges and Opportuinities, Edinburgh
University Press (Edinburgh, 1979), Bahtiar Effendi, Islam dan Negara.
11
Mencari Jati diri Islam Moderat, 10 Desember 2021 ,dalam web.
http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A4133_0_3_0_M
10
keimanan, komunitas, politik atau hukum, maka trend ini akan
menyeleweng menjadi radikalisme, alih-alih menolak memeluk aspek-
aspek baru dunia dan mempertahankan posisi yang tidakseimbang. Al-
Qaradawi yakin bahwa trend-trend dan gerakan-gerakan yang menga-nut
syarat-syarat di atas secara efektifakan memberikan kontribusi bagi
ke-bangkitan Islam.
Menurut Al-Qaradawi, kebangkitan itu termasuk recovery
hakuntuk menerapkan Islam dalam masya-rakat. Trend-trend Islam
moderat dapateksis berdampingan dengan trend-trendlainnya, seperti
sekularisme (yang di-pengaruhi oleh Westernisasi) atau tra-
disionalisme dan bahkan radikalisme.Namun, kebanyakan trend-trend
mo-derat adalah self-designated, yang berartibahwa orang-orang radikal
dan sekulertelah menjuluki diri mereka “moderat”bahkan meskipun
orang lain tidak setujudengan julukan itu.
12
Zuly Qodir, Pemikiran Dan Gerakan IslamIndonesia Kontemporer :Kategori Dan
Karakteristik,Makalah disampaikan pada Annual Conference.
11
perjalanan panjang sejarah bangsa ini dalam menegakkan cita-cita umat
berkeadilan. Berbagai perbedaan muncul dalam masyarakat dalam
memandang diskursus besar ini, dan tentu saja melahirkan banyak faksi di
mana antara satu dan lainnya tampak kontradiktif. Sebagian besar
memandang bahwa wujud Indonesia yang saat ini ada sudah cukup
memenuhi rasa keadilan dan di sisi lain sebagian kecil justru melihat
keadilan yang sesungguhnya belum pernah terwujud dalam seluruh proses
pembentukan masyarakat.
12
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
1.2. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Cobuild, Collin, English Dictionary for Advanced Learners, UK: Harper Collins
Publisher, 2001.
Yunanto, S., et. al., Gerakan Militan Islam di Indonesia dan di Asia Tenggara,
Jakarta: The Ridep Institute, 2003.
Nadia Zunly, Akar-akar Radikalisme Islam dalam Tafsir Fi Zilal al-Qur’an Karya
Sayyid
Wiyani, Novan Ardy, Pendidikan Agama Islam Berbasis Anti Terorisme Di SMA,
(Jurnal
14