Anda di halaman 1dari 2

Bacaan qunut shalat subuh

Bacaan qunut saat shalat subuh pasti sudah sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat
muslim di Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia hafal bacaannya dan senantiasa
menamalkannya setiap shalat subuh dilaksanakan, hal ini tidak dapat dipungkiri karena sebagian
besar masyarakat Indonesia mengikuti mazhab Syafi’i dalam hal fiqh. Meski demikian di
Indonesia tidak hanya menganut pada satu madzhab saja yaitu madzhab Syafi'i namun ada tiga
madzhab lainnya dalam hal fiqh yaitu madzhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali. Oleh karena itu
sebagian masyarakat Indonesia ada yang menganggap bahwa bacaan Qunut saat shalat subuh itu
tidak disyari'atkan oleh agama, ada juga yang berpendapat bahwa itu bid'ah sehingga mereka
meninggalkannya.

Kata qunut berasal dari bahasa arab dalam bentuk masdar yang terdiri dari akar kata
dari ,‫ق‬,‫ن‬,‫ت‬

َ – ‫قَنَ َت‬
– ‫ي ْقنُ ُت‬

secara lughawi (etimologi) kata qunut ‫وتاُنُق‬memiliki beberapa makna, yaitu taat, menghinakan
diri kepada Allah, lama berdiri dalam shalat dan yang sedikit makan. Asal dari kata qunut adalah
taat yang kemudian oleh sebagian muhadditsin dikembangkan kepada beberapa makna yaitu
tetap beribadah, diam, berdiri pada hari kiamat, ruku’ pada shalat, khusuk, do’a dan lain-lain.
Qunut subuh menurut jumhur ulama, baik dari kalangan sahabat, tabi’in dan imam-imam
mujtahidin hukumnya sunah. Namun dikalangan empat madzhab Hanbali, Syafi'i, Maliki, dan
Hanafi terdapat perbedaan pendapat. Menurut ulama Hanafiyah dan ulama Hanabilah qunut pada
shalat subuh tidak disyariatkan dan bid'ah atau sesuatu yang baru sehingga, kalangan mereka
meninggalkan adanya bacaan qunut di saat shalat subuh. Madzhab Maliki berpendapat bahwa
membaca Doa Qunut ketika shalat shubuh hukumnya Mustahab atau Sunnah. Sedangkan
Madzhab Syafi’i berpendapat bahwa membaca Doa Qunut saat shalat shubuh hukumnya Sunnah
Mu’akkadah. Doa Qunut dibaca setelah ruku’ pada rakaat kedua.

Seiring bertambahnya zaman dan segala informasi tersebar dengan mudah melalui internet,
adanya pendapat yang mengatakan bahwa qunut subuh itu adalah bid’ah dan dianjurkan untuk
ditinggalkan membuat sebagian orang yang masih awam merasa bingung setelah mendengar dan
mendapati pendapat ini. Membawakan fatwa ulama yang mengatakan bahwa qunut subuh itu
tidak disyariatkan memanglah tidak salah, namun alangkah bijaksananya jika hal itu tidak
diucapkan dalam konteks menyalahkan. Hal ini dikarenakan diantara sikap bijak adalah
menghormati pendapat yang sudah diamalkan mayoritas masyarakat suatu tempat. Sehingga
tindakan menyalahkan suatu golongan atau fatwa tertentu merupakan sikap yang keliru dan tidak
dianjurkan dalam agama Islam.

Daftar Rujukan

Maulana,Galih.2018.KupasTuntasBacaanQunutSubuh.JakartaSelatan.Rumah Fiqih Publishing

Ajib,Muhammad.2018.Masalah Khilafiyah 4 Madzhab Terpopuler.JakartaSelatan.Rumah Fiqih


Publishing

Khairuddin.KEHUJJAHAN HADIS-HADIS TENTANG QUNUT SHUBUH.

Anda mungkin juga menyukai