Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Nabi Muhammad Saw beserta
keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat
karunia-Nya, kami telah selesai Menyusun makalah yang berjudul “Kelompok
dan aliran Islam transnasional : Islam transnasional, Salafi Wahabi, Syiah, Hizbut
Tahrir,danAhmadiyah”.
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah
Aswaja dengan dosen Vina Rohmatul Ummah, M.Pd. Adapun ruang lingkup
pembahasan dalam karya tulis ini meliputi: pengertian dan kategori Islam
transnasional, karakteristik serta komponen didalamnya. Dalam penyusunannya
kami juga mengambil sumber dari beberapa literatur terutama buku buku
pegangan yang biasa dipakai di Kampus IAI Ibrahimy. Pembaca mungkin akan
menemukan bebererapa kekurangan dan kesalahan penulisan dalam makalah ini,
oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi perbaikan di masa yang akan datang.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut membantu
dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu. Akhir
kata, semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi syiar Islam.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam sebuah agama telah diyakini oleh penganutnya sebagai ajaran yang
terakhir dan dinyatakan final sampai akhir jaman. Meskipun demikian aja ran
yang dianut oleh para penganutnya selalu sama dalam hal Memahami, Mengkaji,
dan mengamalkan teks teks yang ada dalam kita suci Al Quran. Banyaknya
perbedaan tersebut berimplikasi pada munculnya banyak perubahan dalam Islam
seperti paham, aliran dan Gerakan Gerakan keagamaan. Fenomena keberagaman
Gerakan social Islam di era kontemporer telah mewarnai berbagai aktifitas dan
dakwah dalam perkembangan Islam. Salah satu yang menarik untuk di kajian
akademik akhir akhir ini yaitu dengan munculnya Gerakan Islam global atau bisa
disebut dengan “Gerakan Islam Transnasional”.
1
kebudayaan lokal sebagai kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat yang
berpenduduk Islam di daerah dan agama tertentu.
1
Jamhari dan Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Radikal di Indonesia, (Jakarta: Raja
Grafindo, 2004), 170.
2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kelompok aliran Islam transnasional dan
sejarah munculnya.
2. Untuk mengetahui macam-macam kelompok aliran Islam transnasional.
3. Untuk mengetahui pengertian Salafi wahabi dan perbedaannya.
4. Untul mengetahui pengertian Syiah dan sejarahnya.
5. Untuk mengetahui pengertian Hizbut tahrir (HTI) dan sejarahnya.
6. Untuk mengetahui pengertian Ahmadiyah dan sejarahnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2
Richard T Antoun, Memahami Fundamentalisme: Gerakan Islam,Kristen, Yahudi,
terjemahan (Surabaya: Pustaka Euraka, 1999), h. 1
4
eksis.3
3
Esposito, 1994: 17-18
4
NU Online, 29/04/2007
5
NU Online, 15/5/2007
5
gerakan pada abad ke-19 dan ke-20 yang dipimpin oleh tiga pemikir
selanjutnya: Jamaludin al-Afghani (1839- 1897) yang melahirkan gerakan
Pan Islamisme, gerakan yang dipimpin oleh Muhammad Abduh (1849-
1905), dan gerakan yang dipimpin oleh Rasyid Ridha (1865-1935).6
Gerakan yang dikembangkan Muhammad bin Abdul Wahab yaitu gerakan
untuk mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan pemahaman as-salaf
ash-shalih. As-salaf ash-shalih adalah tiga generasi pertama sahabat Nabi
Muhammad SAW, pengikut generasi selanjutnya sering disebut sebagai
gerakan Wahabiyah. Muhammad bin Abdul Wahab memusatkan
gerakannya di Arabia bagian Tengah (Saudi Arabia).
6
Fealy dan Bubalo, 2007: 30
7
Wahid, 2009: 8-9
6
Munculnya modernitas dianggap sebagai salah satu penyebab
kegagalan umat Islam. Di tengah ketidakberdayaan menghadapi arus
modernitas, golongan fundamentalis mencari dalil-dalil agama untuk
“menghibur,” dalam sebuah dunia yang dibayangkan belum tercemar. Jika
sekedar “menghibur” barang kali tidak akan menimbulkan banyak masalah
Masalah akan muncul saat mereka mulai menyusun kekuatan politik
dalam melawan arus modernitas, sehingga kepentingan mereka akan
berbenturan dengan golongan Islam yang lain yang tidak setuju dengan
cara yang mereka lakukan.
1. Salafi wahabi
2. Syiah
3. Hizbut tahrir
4. Ahmadiyah
7
kepada Muhammad ibn ‘Abd al-wahab’. Meskipun Sebagian pengikut
Muhammad ibn ‘Abd al Wahab menggunakan istilah “salafi”, “salafiyah” atau
“salafiyun”. Bahkan diantara mereka ada kalangan yang lebih suka menyebutnya
dengan istilah umum seperti Islam, muslim, umat, atau istilah lain tanpa
penyebutnya nama kelompok tertentu.
8
Muḥammad ibn Saʻd Al- Shuway'ir . Taṣḥīh Khata’ Tārīkh Hawli alWahhābīyah, Edisi
Indonesia, “Wahabi dan Imperialisme: Mengungkap Asal-Usul Istilah ‘Wahabi’”, terj. Abu
Mu’awiyah Hammad. Jakarta: Griya Ilmu, 2010
8
Oleh karenanya ketiga masa ini kemudian dikenal dengan sebutan al-qurun al-
mufadalah (masa-masa yang mendapatkan keutamaan). Sebagian ulama
menambahkan label (gelar) al-salih hingga menjadi al-salaf al-salih untuk
memberikan karakter pembeda dengan pendahulu kita yang lain, yakni sesudah
kurun (periode) ini, kemudian dikenal dengan istilah “khalaf”. Oleh karenanya
seorang salafi berarti mengaku mengikuti jalan para sahabat Nabi saw, tabiin dan
tabi al tabiin dalam seluruh sisi ajaran dan pemahaman mereka.
menurut pendapat Muḥammad Abū Zahrah, bahwa awal mula munculnya
“Salafi” sebagai istilah adalah di Mesir, setelah usainya penjajahan Inggris.
Tepatnya, saat muncul gerakan pembaruan Islam (al-iṣlāh aldīnī) yang dipimpin
oleh Jamāl al-Dīn al-Afghānī (1839-1897) dan muridnya, Muḥammad ‘Abduh
(1266-1323 H/1849-1905 M), di akhir abad ke-19 Masehi, yang dikenal dengan
gerakan “pan-Islamisme”. Gerakan tersebut ditujukan agar menumbuhkan rasa
patriotisme dan taʻaṣṣub (fanatik) yang tinggi terhadap perjuangan umat Islam
saat itu. Di samping itu, dalam rangka membendung pengaruh sekularisme,
penjajahan dan hegemoni Barat atas dunia Islam,sehingga Muḥammad ‘Abduh
mengenalkan istilah “Salafi” di kalangan tubuh umat Muslim.
9
Wahhāb adalah orang yang menyeru untuk mengikuti pemikiran Ibn
Taymīyah dan para imam mazhab Ḥanbalī yang berpaham tajsīm.9
Di samping itu, ada pula yang mengatakan bahwa golongan ini
sebenarnya menolak untuk dijuluki sebagai penganut mazhab Wahabi, dan
mereka lebih suka menyebut dirinya sebagai golongan al-muwaḥḥidūn
148(unitarians) atau mazhab al-Salaf al-Ṣāliḥ atau Salafi (pengikut kaum
Salaf), karena mereka ingin mengembalikan ajaran-ajaran tauhid ke dalam
Islam menurut sunnah Rasulullah saw. Oleh karenanya mereka menolak
amalanamalan yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw, karena
bagi mereka sebagai amalan yang baru dan bersifat bidʻah. Dalam hal ini,
perlu dipahami bahwa pengikut Salafi tersebut sering menafsirkan ayat Al-
Qur’an dan hadis Nabi saw secara tekstual atau harfiyah dan meniadakan arti
majāzī atau kiasan yang berimbas pada multi interpretasi, sehingga mereka
dengan mudah membidʻahkan dan mensyirikkan sesama Muslim yang
memang berbeda dengan pemahaman kelompok mereka itu.
Namun demikian, bagi Ibn Taymīyah, berpandangan bahwa mazhab Salaf
ialah mazhab yang menetapkan segala sesuatu yang terdapat di dalam
AlQur’an dan Sunnah, baik berupa sifat, berita, maupun keadaan.
Sebagaimana disinyalir dalam beberapa ayat suci Al-Qur’an, di antaranya:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha
Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya)…” (QS. al-Baqarah
[2]: 255); “Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah
tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”10.
C. PENGERTIAN SYIAH
9
Sayyid Ḥasan Al-Saqqaf . al-Salafīyah al-Wahhābīyah: Afkāruhā al-Asāsīyah wa
Judhūruhā al-Tārīkhīyah. Beirut: Dār al-Imām al-Rawwās, 1423 H/2002 M.
10
Ibn Taymīyah, Shaykh al-Islām Taqī al-Dīn Aḥmad. al-‘Aqīdah al-Wāsiṭīyah,
Cet. ke-7. t.tp.: t.pt., 1393 H.
11
M. Quraish Shihab. Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah: Kajian Atas
Konsep Ajaran dan Pemikiran. (Tangerang: Lentera Hati, 2007)
10
istimewa yang dimiliki oleh keluarga nabi dan mereka yang dalam bidang
pengetahuan dan kebudayaan islam mengikuti ahlul bait12
Qurais shihab dengan mengutip pendapat Ali Muhammad Al-Jurjani
mendefinisikan bahwa Syiah yaitu mereka yang mengikuti Sayyidina Ali ra, dan
percaya bahwa beliau adalah imam sesudah rasul saw. Dan mereka percaya
bahwa imamah tidak keluar dari beliau dan keturunannya. Dan syiah terbesar
yaituSyiahItsnan Asyariyah.13Kesimpulan dari pendapat di atas syiah secara
istilah yaitu kelompok/paham yang mengikuti sayyidina ali bin abi thalib ra
(khalifah ke empat). Dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan
Rasulullah.
Dilihat dari data sejarah , jika yang dimaksud dengan syi’ah adalah
kelompok yang mendasarkan paham keagamaan pada Ali bin Abi Tholib dan
keturunannya ( ahlul bait ) maka cikal bakal kemunculan kelompok syi’ah
sudah ada sejak awal kepemimpinan islam paska kerasulan nabi muhammad.
Kemunculan kelompok syi’ah dipicu oleh perbedaan pandangan di kalangan
para sahabat nabi dengan ahlul bait (keluarga nabi) tentang siapa yang
menggantikan kedudukan nabi setelah meninggalnya. Setelah terpilihnya abu
bakar sebagai kholifah, muncul fakta ada sebagian dariumat islam yang
berpendapat bahwa sebenarnya ali bin abi thalib lah yang berhak memegang
tampuk pada waktu pimpinan silam pada waktu itu.
12
Thabathaba’I, Allamah Sayyid Muhammad Husayn. Islam Syiah: Asal-Usul dan
Perkembangannya. Diterjemahkan dari Syi’ite Islam. Penerjemah: Djohan Effendi. (Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti, 1989).Hal : 32
13
Ibid.
14
Thabathaba’I, Allamah Sayyid Muhammad Husayn. Islam Syiah: Asal-Usul dan
Perkembangannya.(Jakarta:Pustaka Utama Grafiti, 1989)
11
sehingga Ali dan sahabat-sahabatnya dihadapkan dengan suatu keadaan yang
tidak mungkin diubah lagi, ketika abu bakar didaulat menjadi khalifah
pertama15. Ali Bin Abi Thalib pada waktu itu cukup bersabar untuk
menunggu saat yang tepat sampai pergantian kholifah yang ketiga, Usman.
Pada kepemimpinan tiga khalifah tersebut, kelompok Ali ( ahlul bait )
15
Ibid, hal : 39
16
https://journal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/3938 Jurnal Kawistara, 2012
12
Pembentukan HT nampaknya merupakan respon An- Nabhani terhadap
kolonialisme Barat yang mengakibatkan jatuhnya kekhilafahan Islam, serta
terpecahnya negara-negara muslim Arab ke dalam sejumlah negara bangsa. Oleh
karena itu, perhatian utamanya adalah menyatukan negaranegara muslim Arab di
bawah satu sistem pemerintahan. An-Nabhani selalu menunjukan keinginan yang
kuat untuk membebaskan umat Islam dari cengkeraman imperialisme Barat.
Dalam bukunya, Mafahim Hizbut Tahrir, ia menjelaskan bahwa HT menentang
penjajahan dalam segalah bentuk dalam istilahnya. HT juga membebaskan umat
dari qiyadah fikriyah, penjajah, dan mencabut dari akar-akarnya; baik aspek
budaya, politik, militer, ekonomi dan sebagainya dari tanah negeri kaum muslim.
HT juga berjuang mengubah ideide (Mafahim) yang telah tercemari oleh penjajah,
yang membatasi Islam hanya pada aspek ibadah dan akhlak semata.”17
17
(An-Nabhani, 2007: 128).
13
Tahun 1952 Hizbut Tahrir didirikan secara resmi di Quds Palestina.namun
para penguasa saat itu menolak tegas kehadirannya, tetapi pihak masyarakat
justru memberi dukungan penuh atas kehadiran Hizbut Tahrir.Hizbut Tahrir
pada saat itu dipimpin oleh Syekh Taqiyuddin al Nabhani hingga wafat pada
tahun 1977.18
E. PENGERTIAN AHMADIYAH
Kelahiran seorang Ghulam Ahmad tidak terlepas dari konteks sosial yang
terjadi ketika dia hidup. Sebelum kelahiran Ghulam Ahmad, kerajaanMughal
yang saat itu sedang menguasai India tengah berada di ambang keancuran. Hal
tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa sebab yaitu,melemahnya pemerintahan
dikarenakan oleh adanya moral yang tidak baik dan pola hidup mewah yang
melanda para pejabat kerajaan, selain itu banyak terjadi pemberontakan yang
dilancarkan oleh golongan Hindu dan Sikh, belum lagi campur tangan Inggris
18
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact
=8&ved=2ahUKEwjA0uSLncT6AhVUQnwKHf0bBDUQFnoECBsQAQ&url=http%3A%2F%2F
digilib.uinsby.ac.id%2F19150%2F7%2FBab%25203.pdf&usg=AOvVaw0ZCb3rqyX_il3vkxDWe
Jqo
19
https://journal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/3938 Jurnal Kawistara, 2012
20
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact
=8&ved=2ahUKEwjyr7Sco8T6AhVYDbcAHZZLAYkQFnoECBcQAQ&url=https%3A%2F%2F
kumparan.com%2Fkumparannews%2Fsejarah-hizbut-tahrir-di-
indonesia&usg=AOvVaw1MHzUettNZC68PKXn_UgOx
21
https://p2k.unkris.ac.id/id1/1-3073-2962/Ahmadiyah_40234_Portal:Geografi_p2k-
unkris.html
14
yang datang ke India sejak abad 15M telah membuat pemerintahan Mughal
ketika itu menjadi mundur.
Arya Samaj di beberapa media masa. Pada tahun 1880, Ghulam Ahmad
menerbitkan sebuah buku yang sangat monumental yaitu Barahin Ahmadiyah
yang berisi tentang keunggulan-keunggulan ajaran Islam dan ketinggian Al-
Quran dibandingkan agama Nasrani, Hindu, Arya Samj, dan agama-agama
lainnya.Selain berisi tentang keunggulan-keunggulan Islam dari agama agama
lain, dalam buku Barahin Ahmadiyah terdapat pendakwaan bahwa Ghulam
Ahmad adalah seorang mujadid abad ke 14 M. Tidak lama setelah pengakuan
dirinya sebagai seorang mujadid abad ke 14 M, Ghulam ahmad mengaku telah
menerima wahyu bahwa Nabi Isa telah wafat, sedangkan al-Masih yang
dijanjikan kedatangannya oleh Nabi Muhammad adalah Gulam Ahmad
sendiri. Banyak orang yang mengkritik dan mengklaim Ghulam sebagai kafir
dan sesat, namun di lain pihak banyak pula yang mendukung dan menjadi
pengikutnya dengan melakukan bai’at kepadanya. Ghulam pun semakin
menjadi-jadi semenjak tahun 1901 yaitu ketika dia mendakwakan dirinya
sendiri sebagai seorang “nabi d}zil>li” dan umati (nabi bayangan dan nabi
umat Muhammad). Ghulam Ahmad sebagai pendiri aliran Ahmadiyah tidak
bisa dianggap kecil. Selama hidupnya, Ghulam telah banyak melakukan
perjuangan dan pembelaan terhadap umat Islam. Citacitanya untuk
menegakkan kembali puing-puing kejayaan Islam dengan jalan damai telah
banyak menginspirasi umat Islam baik pada masa dia hidup bahkan sampai
beberapa tahun kemudian dan hingga kini. Namun kesempatannya untuk terus
memberikan sumbangsih kepada umat harus berahir karena pada tanggal 26
Mei 1908 Ghulam ahmad wafat di Lahore dan dikebumikan di Qadian.22
22
https://core.ac.uk/download/pdf/146820321.pdf#page=128
15
1. Sejarah masuknya Ahmadiyah di Indonesia
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
23
M. Quraish Shihab. Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah: Kajian Atas
Konsep Ajaran dan Pemikiran. (Tangerang: Lentera Hati, 2007)
24
https://journal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/3938 Jurnal Kawistara, 2012
17
pendidikan dan bukan pula lembaga yang hanya melakukan aktivitas
sosial, namun mereka merupakan partai politik yang berideologi Islam.
Hizbut Tahrir sebagai manifestasi dari Islam trasnasional, memandang
modernitas sebagai sumber kegagalan umat Islam. Isme-isme yang muncul
sebagai produk modernitas termasuk sistem demokrasi yang berlaku
dianggap sebagai sistem yang kufur, sehingga haram bagi mereka untuk
mempelajari, menerima dan menerapkannya.
B. SARAN
Kami berharap adanya penelitian lebih lanjut akan upaya peningkatan diskusi
terhadap beberapa kelompok yang telah kami paparkan dan juga pada kelompok
kelompok yang belum dapat kami paparkan pada makalah ini sebagai salah satu
cara untuk meningkatkan pengetahuan kita dalam mengetahui kelompok-
kelompok yang legal di Indonesia
18
DAFTAR PUSTAKA
NU Online, 29/04/2007
NU Online, 15/5/2007
19
Perkembangannya. Diterjemahkan dari Syi’ite Islam. Penerjemah:
Djohan Effendi. (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1989).Hal : 32
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&
cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwjA0uSLncT6AhVUQnwKHf0bBDUQF
noEC
BsQAQ&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsby.ac.id%2F19150%2F
7%2F Bab%25203.pdf&usg=AOvVaw0ZCb3rqyX_il3vkxDWeJqo
https://journal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/3938 Jurnal Kawistara,
2012
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&
cad=rj
a&uact=8&ved=2ahUKEwjyr7Sco8T6AhVYDbcAHZZLAYkQFn
oECB
cQAQ&url=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fkumparannews
%2Fse jarah-hizbut-tahrir-di-
indonesia&usg=AOvVaw1MHzUettNZC68PKXn_UgOx
https://p2k.unkris.ac.id/id1/130732962/Ahmadiyah_40234_Portal:Geograf
i_p2k- unkris.html
https://core.ac.uk/download/pdf/146820321.pdf#page=128
20