Disusun oleh:
Kelompok 5
Fairuz Tsaqila (19.01.1.0029)
Firda Romadyani (19.01.1.0012)
Riki Aliyuddin (19.01.1.0009)
Udu Sunandar (19.01.1.0010)
Wiwi Caswi (19.01.1.0011)
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1 Islam dan tradisi di Indonesia sekarang........................................................
2.2 Paham Fundamentalisme dalam Islam..........................................................
2.3 Tendensi kaum modernis..............................................................................
2.4 Islam, jihad dan teroris..................................................................................
BAB III KESIMPULAN............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Islam dan sejarah terus bergulir mengikuti arus yang sedang
berkembangdisekitarnya, islam adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
perjalanan yang panjang itu sendiri. Lebih jauh perkembangan itu
menghasilkan sesuatu perubahan yang diakibatkan oleh daerah dimana islam
berada. Pengenalan secara pelan namun pasti hingga islam dapat diterima oleh
semua golongan masyarakat yang ada diseluruh penjuru dunia ini.
Keanekaragaman tempat dan budaya suatu daerah sangat kental
memberiwarna bagi islam itu sendiri, sehingga sampai saat ini akan kita
temukan berbagai bentuk perkembangan dari islam dalam artian pola
pengikutnya dalam suatu daerah yang sangat kental terpengaruh oleh tradisi
yang ada di daerah tersebut. Dalam melaksanakan ajaran islam banyak para
pengikutnya sendiri diselimuti oleh tradisi atau adaptasi adat yang
diyakininya, dan perilaku yang melekat pada diri umat islam sebagai
kebiasaan dari pemeluk islam itu sendiri.
Dapat mencermati beberapa contoh berikut tentang pemahaman keislaman
yang dimiliki oleh umat islam. Misalnya , kita melihat sejumlah orang yang
pengetahuan tentang keislamannya cukup luas dan mendalam, namun tidak
terkoordinsi dengan baik secara sistematik. Hal itu disebabkan biasanya
mereka belajar ilmu keislaman secara otodidak, atau kepada berbagai guru
yang antarasatu dengan yang lainnya tidak pernah saling bertemu dan tidak
pula berada dalam satu acuan yang sama semacam kurikulum. Contoh lain,
kita melihat ada orang yang penguasaan salah satu ilmukeislaman yang cukup
mendalam, tetapi kurang memahami disiplin ilmu keislaman lainnya. Bahkan,
pengetahauan yang bukan keahliannya dianggap sebagai ilmu yang kelasnya
di bawah ilmu yang dipelajarinya. Ilmu fikih pernah menjadi primadona dan
mendapat perhatian yang cukup besar.
Akibatnya segala sesuatu masalah yang ditanyakan selalu dilihat dari
paradigma fikih. Pada tahap berikutnya, pernah teologi dianggap sebagai
primadona dan mendapat perhatian yang cukup besar di kalangan masyarakat
sehingga setiap masalah yang dihadapiselalu dilihat berdasarkan paradigma
teologi. Setelah itu, muncul pula paham yang bercorak tasawuf yang terkesan
kurang menyeimbangkan antara kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat.
Umat selalu mementingkan akhirat, sedangkan urusan dunia menjadi
terbengkalai. Akibatnya, keadaan umat menjadi mundur dalam kehidupan
keduniaan. Dapat diperoleh kesan bahwa hingga saat ini pemahaman tentang
keislaman dimasyarakat masih bercorak parsial, belum utuh dan
komprehensif. Sekalipun, sudah ada sebagian tokoh reformis yang telah
mencoba mengadakan pemahaman keislaman secara utuh dan komprehensif.
Seperti, yang telahdilakukan oleh Muhammad Abduh (dari mesir),
Muhammad Iqbal dan Fazlur Rahman yang keduanya berasal dari Pakistan,
serta Harun Nasution dan Nurcholis Madjid (keduanya reformis yang berasal
dari Indonesia).
Dalam hubungan ini, Mukti Ali pernah mengatakan bahwa metodologi
adalah masalah yang sangat penting dalam sejarah pertumbuhan ilmu.
Olehkarena itu, metode memiliki peranan yang sangat penting dalam
kemajuan dan kemunduran untuk memahami islam. Lebih lanjut, Mukti Ali
mengatakan bahwa yang menentukan dan membawa stagnasi (tidak
mengalami kemajuan), kebodohan, atau kemajuan, bukan ada atau tidak
adanya orang yang jenius, melainkan karena metode dan cara melihat sesuatu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kaitannya Islam dan Budaya Indonesia?
2. Apa yang dimaksud Paham Fundamentalis dalam Islam?
3. Apa itu Tendensi Kaum Modernis?
4. Apakah sama, Teroris dengan Jihad?