Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ORGANISASI SOSIAL

KEAGAMAAN DAN GERAKAN

PEMBAHARUAN DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :
Zahidi : 22.01.01.0149
Yessi karismawati ;2201.01.0013
Rossy rosary :22.01.01.0151
Pipih sudewi :2201.01.0012
Delly dwi puji L ;22.01.01.0099

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISAM

STAI NIDA EL-ADABI

2023 M/1444H

0
‫ٱلر ۡح َٰم ِن ه‬
‫ٱلر ِح ِيم‬ ِ ‫بِ ۡس ِم ه‬
‫ٱَّلل ه‬
‫ اما بعد‬.‫ وعلى اله واصحابه اجمعين‬.‫ الصالة و السالم على رسول هللا‬.‫الحمد هلل رب العالمين‬
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT. Tuhan Semesta Alam, atas segala karunia dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah ini. Kesejahteraan dan keselamatan
semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,
tabi’in, dan juga sampai pada kita semua selaku umat yang mengikuti ajarannya.
Terwujudnya risalah ini tiada lain karena berkat pertolongan Allah SWT serta bantuan
dan bimbingan dari dosen dan kerjasama kelompok yang telah ikut andil bersama dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap para mahasiswa dan pembaca sekalian tidak merasa puas dengan
penjelasan yang ada pada makalah ini, tetapi terus mencari dan menggali literature yang
berkaitan dengan materi pada sumber-sumber lainnya.
Dengan segala kerendahan hati, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya, dan bermanfaat juga
bagi para pembaca pada umumnya.

pontianak, 2 oktober 2023

Tim Penyusun

1
1 KATA PENGANTAR.......................................................................................................................1

2 DAFTAR ISI......................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….3

1.1 Latar Belakang................................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................................3

1,3 Tujuan Masalah................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN. …………………………………………………………………………....4

2,1 Sejarah dan perkembangan Gerakan pembaharuan di Indonesia…………………………………4

2,2 Organisasi-organisasi yang berperan dalam perkembangan Gerakan pembaharuan……………...6

2,3 Efek dari Gerakan pembaharuan pada dunia Pendidikan di Indonesia……………………………8

BAB III PENUTUP. …………………………………………………………………………………9

3.1Kesimpulan........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Pada abad ke 13 M agama Islam mulai masuk ke Indonesia, dan ada beberapa pendapat
yang menyatkan bahwa penyebaran Islam pertama kali dilakukan oleh para pedagang
dan mubaligh dari Gujarat-India. .dan datangnya Islam ke Indonesia yang disiarkan oleh
para mubaligh khususnya di Jawa oleh Wali Sanga atau Sembilan Wali Allah hingga
berabad-abad kemudian, masyarakat sangat dijiwai oleh keyakinan agama, khususnya
Islam. Sejarah telah mencatat pula, bahwa Islam yang datang di Indonesia ini
sebagiannya dibawa dari India, dimana Islam tidak lepas dari pengaruh Hindu.
Campurnya Islam dengan elemen-elemen Hindu menambah mudah tersiarnya agama
islam di kalangan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa, karena sudah lama
kenal akan ajaran-ajaran Hindu. Sebagian besar tersiarnya Islam di Indonesia adalah
hasil pekerjaan dari Kaum Sufisme dan Mistisisme Islam, bukannya ortodoksi Islam
yang meluaskan pengaruhnya di Jawa dan sebagian Sumatera. Golongan Sufi dan Mistik
ini sangat mentolerir dalam berbagai segi toleransi, terhadap adat kebiasaan yang hidup
dan berjalan di tempat itu, yang sebenarnya belum tentu sesuai dengan ajaran-ajaran
tauhid.
Terlepas dari hal itu seperti yang kita tau hingga saat ini islam menjadi agama mayoritas
di indonesia dan menjadikan indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia. Pengaruh islam sangat lah besar bagi kemerdekaan dan pembangunan idonesia
ini terbukti dangan banyak nya Gerakan-gerakan organisasi pemuda islam pada masa
penjajahan dan setelah penjajahan dan ini tidak terlepas dari jasa-jasa tokoh-tokoh dan
organisasi yang melakukan Gerakan pembaharuan dalam pola pikir ummat islam
indeonesia di masa itu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1 seejarah dan perkembangan Gerakan pembaharuan di Indonesia
2 organisasai-organisasi yang berperan dalam perkembangan Gerakan
pembaharuan
3 efek dari Gerakan pembaharuan pada dunia Pendidikan di Indonesia
1.3 TUJUAN MASALAH
1) untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Gerakan pemharuan di Indonesia

2) untuk mengetahui organisasi yang berperan dalam perkembangan Gerakan


pembaharuan

3) untuk mengetahui efek dari Gerakan pembaharuan pada dunia Pendidikan di


indonesia

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN GERAKAN PEMBAHARUAN DI INDONESIA

Dari beberapa sumber yang penysun dapat penysun menyimpulkan bahwa Gerakan pembaharuan
terbagi menjadi dua fase, fase pertama adalah fase pengembalian akidah dan tauhid kepada Qur an
dan hadist dan fase kedua adalah fase pencerahan pandangan terhadap dunia Pendidikan moderen

A. fase pengembalian tauhid dan akidah kepada Qur an dan hadist


gerakan pembaharuan ini muncul di karnakan rusaknya pemahaman agama di masyarakat
indonesia, ya walaupun islam memasuki Indonesia dari abad ke 13, seperti yang di
cantumkan di latar belakang makalah ini, islam yang masuk di abad tersebut tidak terlepas
dari pengaruh hindu yaitu islam yang masih menjalankan adat istiyadat hindu fase ini
sebenarnya telah di mulai dari masa wali songo akan tetapi ini hanya di lakukan secara
pasif di karnakan masih berfokus pada penyebaran dan memperkenalkan islam pada
masyarakat jawa. Gerakan pembaharuan ini di aplikasikan secara masif pada pertengahan
masa kolonialisme belanda, Gerakan ini di komandoi oleh malim basa, pendiri perguruan
di bonjol atau yang lebih kita kenal sebagai imam bonjol. Setelah kembalinya imam bonjol
dari Pendidikan nya di mekkah, karna perihatin dengan akidah dan adat istiadat kaum
muslimin di Indonesia, imam bonjol aktif berdakwah untuk menyuarakan pemurnian
akidah islam, seperti yang di lakukan klompok wahabi di mekkah akan tetapi hal ini sangat
di tentang oleh penetua masyarakat di zaman itu hingga ujung konflik yeng menyebabkan
perang padri tahun 1821-1837 akan tetapi klompok padri yang di pimpin imambojol
menerima kekalahan di karnakan kolonialisme belanda yang ikut andil dalam peperangan
ini. tidak hanya kemengan yang mereka incar mereka juga menumpas klompok Gerakan
pembaharuan yang di pimpin imam bonjol. walau perjuangan imam bonjol terhenti karna
kekalahan ini namun hal ini menjadi pemantik lahirnya tokoh-tokoh pembaharuan ,
Diantaranya, Syekh Tohir Jalaludin, setelah kembali dari Mekah dan Mesir bersama-sama
dengan Al Khalili mengembangkan semangat pemurnian Agama Islam dengan
menerbitkan majalah Al Imam di Singapura.
Pada saat itu juga, di Jakarta berdiri Jami’atul Khair pada tahun 1905, yang pada umumnya
beraggotakan keturunan arab dan habaib. Organisasi Jami’atul Khair ini dinilai sangat
penting karena dalam kenyataanya dialah yang memulai dalam bentuk organisasi dengan
bentuk modern dalam masyarakat Islam (dengan anggaran dasar, daftar anggota yang
tercatat, rapat-rapat berkala) dan mendirikan suatu sekolah islam. Di bawah pimpinan
Syekh Ahmad Soorkati, Jami’atul Khair banyak mengadakan pembaharuan dalam bidang
pengajaran bahasa Arab, pendidikan Agama Islam, penyiaran agama, dan banyak berusaha
mewujudkan Ukhuwah Islam. Dan tidak hanya ulama dan organisasi yang muncul karna
terpantik oleh perjuangan imam bonjol muncul pula banyak pesantren di Nusantara dengan
visi dan misi yang sama seperti beliau yaitu pemurnian akidah.
4
B. Fase Pencerahan Pandangan Terhadap Duniapendidikan Moderen

Fase ini muncul pada akhir kolonialisme belanda sampai beberapa tahun pasca
kemerdekaan, ini mungki di karnakan efek samping dari fase pertama yang terfokus kepada
satu titik yang di sertai cara pemahan Masyarakat yang kurang dan rasa kebencian terhadap
bangsa eropa akibat dari konolialisme dan penjajahan yang mengakibatkan tidak
menerimanya Masyarakat Indonesia terhadap Pendidikan non agamis yang kebanyakan
berasal dari eropa. Masyarakat menganggap Pendidikan non agamis atau formal itu hanya
membuang buang waktu dan uang di karnakan biaya yang lebih besar dan tidak
berhubungan dengan peribadatan keagamaan.

Pada fase ini muncul beberapa tokoh agamis dan nonagamis yang berperan dalam gerakan
pembaharuan ini diantaranya R.A Kartini, ki hajar dewantara dan buya hamka dan
organisasi-organisasi islam yang merubah visi dan misi yang awal nya hanya pemurnian
akidah akhirnya di tambah pencerahan pandangan terhadap pentingnya dunia Pendidikan
moderen seperti nahadatul ulama atau yang kita kenal NU dan Muhammadiyah dan masih
banyak lagi organisa-organisasi islam lainnya

Kaum pembaharuan dalam gerakan pembaruan di Indonesia ini memperkenalkan sistem


pendidikan sekolah dengan kurikulum modern. Mereka percaya, melalui pendidikan pola
pikir, masyarakat bisa diubah secara bertahap.

Oleh sebab itu, kaum pembaharu pun mulai mendirikan lembaga pendidikan dan
mengembangkan organisasi sosial kemasyarakatan. di antaranya sekolah Thawalib.

Sekolah Thawalib berasal dari surau jembatan besi. Surau adalah langgar atau masjid.
Lembaga pendidikan Surau berarti pengajian di Masjid, mirip dengan bentuk pesantren di
Jawa. Haji Abdullah Ahmad dan Haji Rasul pada 1906 kemudian merintis perubahan sistem
surau menjadi sistem sekolah. Pada 1919, Haji Jalaludin Hayib kemudian menerapkan sistem
kelas dengan lebih sempurna. Ia mengharuskan pemakaian bangku dan meja. Kurikulum
kemudian menjadi lebih baik dan kewajiban pelajar untuk membayar uang sekolah pun turut
ada.

Para pelajar pun diperkenalkan untuk mengikuti koperasi pelajar agar mampu memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Koperasi tersebut berkembang menjadi organisasi sosial yang
menyantuni sekolah Thawalib dengan nama Sumatera Thawalib, tak hanya sekolah thawalib
masih ada lagi organisasi lain yang bergeraka dalam pembaharuan islam Nusantara yang
akan di bahas di rumusan masalah berikutnya.

5
2.2 ORGANISA-ORGANISASI YANG BERPERAN DALAM PERKEMBANGAN
GERAKAN PEMBAHARUAN

Gerakan pembaharuan bukanlah Gerakan yang bisa berjalan hanya dengan mengandalkan
satu atau beberapa tokoh saja. Gerakan pembaharuan memerlukan tatanan yang terorganisir
untk mempertahankan eksistensi di Tengah-Tengah Masyarakat dan di karnakan ini lah
muncul beberapa organisasi sosial keagamaan di antaranya :

1, Jamiatul khair

jamiatul khair atau sekarang lebih di kenal dengan nama rabitha alawiyah, didirikan oleh
habib abu bakar bin ali bin abu bakar bin Shahabuddin beserta beberapa tokoh lain pada
tahun 1905 dengan menghimpun orang-orang keturunan arab dan habaib.

Organisasi Jami’atul Khair ini dinilai sangat berpengaruh karena dalam kenyataanya
organisasi inilah yang memulai dalam bentuk organisasi modern dalam masyarakat Islam
(dengan anggaran dasar, daftar anggota yang tercatat, rapat-rapat berkala), dan organisasi
ini juga membangun madrasah yang di beri nama madrasah jamiatul kheir.

2, peserikatan ulama

Semula, organisasi ini bernama Hayatul Qulub dan didirikan di Majalengka, Jawa Barat,
pada 1911. Pendirinya adalah K.H. Abdul Halim. Kiai Halim merupakan alumni Timur
Tengah. Ia menyerap ide-ide pembaruan yang diembuskan oleh Muhammad Abduh dan
Jamaluddin al-Afghani, dua tokoh penting pembaruan Islam di Mesir. Persyarikatan
Ulama memusatkan perhatian di bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Sejak 1917
nama Hayatul Qulub kemudian diubah menjadi Persyarikatan Ulama.

Perubahan nama tersebut memiliki dua tujuan. Pertama, menyatukan para ulama dan
kedua, mengajak mereka untuk menerapkan cara-cara modern dalam mengelola
pendidikan. Kiai Halim mengenalkan dua sistem pendidikan yakni sistem madrasah dan
sistem asrama. Lembaga pendidikan dengan sistem madrasah dan sistem asrama
kemudian diberi nama Santri Asromo.

3, Muhammadiyah

6
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad
Dahlan. Kegiatan Muhammadiyah dipusatkan dalam bidang pendidikan, dakwah dan
amal sosial. Muhammadiyah sangat menekankan keseimbangan antara pendidikan
agama, pendidikan umum, dan pendidikan keterampilan. Di bidang amal sosial,
Muhammadiyah memiliki banyak rumah sakit, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan
Panti Asuhan.

Di lihat dari latar belakangnya organisasi ini tidak hanya berpengaruh dalam Gerakan
pembaharuan tapi juka dalam kesejatraan Masyarakat hingga saat ini kita masih sering
melihat Rs muhammdiayah di berbagai daerah dengan harga yang cukup murah tapi
pelayanan tetap sama seperti Rs besar lainnya.

4, Nahdatul ulama (NU)

Nahdatul Ulama berdiri pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). NU dipimpin oleh K.H.
Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prisip dasar organisasi, K.H.
Hasyim Asy’ari merumuskan kitab Qānμn Asāsi (prinsip dasar). Selain itu, ia juga
merumuskan kitab I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah. Dua kitab tersebut
diimplementasikan dalam khittah NU, dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU
dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.

Berdirinya NU memiliki tujuan untuk menegakkan ajaran Islam menurut paham


kitab I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah dalam kehidupan masyarakat dan dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5, Al-Irsyad

Organisasi sosial Al-Irsyad didirikan oleh kaum pedagang Arab di Jakarta. Organisasi ini
memusatkan perhatiannya di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah dan
perpustakaan. Sekolah Al-Irsyad memiliki banyak jenis. Ada sekolah tingkat dasar,
sekolah guru dan program takhassus yang memperdalam agama dan bahasa asing.

Cabang-cabang Al-Irsyad kemudian dibuka di Cirebon, Pekalongan, Bumiayu, Tegal,


Surabaya, dan Lawang.

Keberadaan Al-Irsyad tidak bisa dipisahkan dengan Syaikh Ahmad Syoorkatti. Ia adalah
seorang Arab keturunan Sudan yang mengembuskan semangat pembaruan dan
persamaan dalam tubuh Al-Irsyad.
7
2.3 EFEK DARI GERAKAN PEMBAHARUAN PADA DUNIA
PENDIDIKAN DI INDONESIA
Efek dari Gerakan pembaharuan sangatlah besar dalam dunia Pendidikan hingga saaat ini
masayarakat menjadikan Pendidikan sebagai kebutuhan pokok layaknya makanan, dan
pemerataan Pendidikan terhadap Masyarakat secara menyeluruh tidak seperti di masa
sebelum dan saat awal Gerakan pembaharuan. kalangan yang menerima Pendidikan hanya
dari kaum borjuis dan ningrat Masyarakat biasa sangatlah sulit mendapat kan Pendidikan
yang layak dan begitupulah kaum perempuan dampak yang di terima kaum Perempuan
Indonesia sangatlah besar di karnakan pemikiran Masyarakat di kalah itu yang berpikir
bahwa Perempuan hanya akan menjadi ibu rumah tangga jadi tidak memerlukan
Pendidikan yang tinggi yang di anggap hanya akan membuang-buang waktu dan biaya.

Pada kala itu jika anak permpuan meminta masuk sekolah, orang tuanya akan berkata,
sudah gak usah bantu aja ibu di dapur supaya kamu bisa ngaurus suamimu nanti. Hal ini
berlaku tidak hanya kepada Masyarakat biasa tapi juga kaum ningrat. Dikala itu perempuan
tidak hanya tidak mendapatkan hak dalam Pendidikan tapi juga hak dalam berpendapat .
hingga munculnya beberapa tokoh dan organisasi Gerakan pembaharuan di fase ke dua di
antaranya seperti yang di cantumkan di halaman sebelumnya yaitu R.A kartini yang sangat
berjasa dalam pemerataan Pendidikan dan hak berpendapat, tidak hanya dari kaum ningrat
saja beberapa ulama dan Masyarakat biasa yang membentuk satu organisasi yang pada
akhirnya melakukan Gerakan pembaharuan dalam Pendidikan, dan membangut madrasah
dan pesantren yang menirama dari kalangan Masyarakat biasa maupun ningrat, laki-laki
tau permpuan. Yang pada akhirnya berdampak pada pemerataan Pendidikan dan hak
berpendapat secara bertahap selama bertahun-tahun hingga bisa seperti sekarang. Bahkan
sekarang banyak Wanita kari yang memiliki penghasilan lebih besar dari pada laki-laki, ini
sangat berbanding terbalik dengan masa-masa sebelum Gerakan pembaharuan terjadi.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan

Dari Sejarah Gerakan pembaharuan ini kita bisa tau dampak dari Gerakan pembaharuan
tidak hanya pada pemulihan akidah dalam beragama akan tetapi juga berdampak dalam
beberapa hal di antaranya; Pendidikan, hak asasi manusia , ekonomi bahakan politik dari
zaman awal kemerdekaan hingga sampailah pada zaman sekarang ini dan juga kita
menetahui Sebagian organisasi-organisasi dan tokoh-tokoh yang ikut andil dan berjasa
dalam perkembangan Gerakan pembharuan secara agamis dan non agamis.

9
DAFTAR PUSTAKA

(https://www.academia.edu/35339736/Makalah_Pembaharuan_Dalam_Islam, n.d.)

(https://bincangsyariah.com/khazanah/enam-organisasi-gerakan-pembaruan-islam-di-

indonesia/ )

(https://id.wikipedia.org/wiki/Rabithah_Alawiyah)

(https://www.anekamakalah.com/2012/03/gerakan-pembaharuan-islam.html, n.d.)

(https://www.globalopini.com/organisasi-organisasi-islam-di-indonesia/, n.d.)

10

Anda mungkin juga menyukai