Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGARUH PERUBAHAN ISLAM DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
NAUFAL
M. ATMA
SISKA
CITRA
ARIF
DIKA
RIRIN
REHAN
NAZWA
JAUTA

GURU MATA PELAJARAN : JUMADI LUBIS, S. Hum

MADRASAH ALIYAH
YAYASAN PENDIDIKAN QURÁN KISARAN
KELAS XI – IPS
TAHUN PEMBELAJARAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

Karunia-Nya, sehingga malakah yang berjudul ”Pengaruh Perubahan Islam di

Indonesia”. Ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam

semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,

sahabatnya dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapai tugas kelompok mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari

pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu

dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah

ini dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak

kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat mebangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika didalam makalah ini terdapat banyak kesalahan

dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah

SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kisaran, Februari 2023


Hormat Kami,
Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................1

B. PERUMUSAN MASALAH...................................................................................2

C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Pembaharuan dalam Islam....................................................................3

B. Sejarah Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia.................................................4

C. Organisasi apa saja yang ada dalam gerakan pembaharuan Islam di Indonesia......6

D. Pengaruh Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia............................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

A. Kesimpulan..........................................................................................................14

B. Saran....................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Konsep pembaharuan dalam pengembangan pendidikan Islam merupakan

satu unsur dengan pembaharuan Islam sendiri. Mengingat tegaknya bangunan

Islam dimulai dengan sistem/manhaj pendidikan yang benar. Karena itulah, secara

historis tidak bisa dilepaskan dari akar teologis yang memberi spirit sekaligus

legitimasi, bahwa pembaharuan adalah salah satu bentuk implementasi ajaran

Islam dalam realitas kehidupan.

Kemajuan umat Islam di Indonesia tidak lepas dari peran tokoh dan

berbagai organisasi keislaman yang secara aktif melakukan kegiatan amal usaha

yang meliputi bidang agama, pendidikan, kemasyarakatan, dan lain sebagainya.

Munculnya tokoh dan berbagai organisasi Islam merupakan pendorong bagi

proses transformasi sosial dan budaya yang signifikan dalam sejarah bangsa

Indonesia.

Munculnya tokoh dan berbagai organisasi Islam merupakan pendorong

bagi proses transformasi sosial dan budaya yang signifikan dalam sejarah Bangsa

Indonesia.

Pembaharuan dalam islam dikenal juga dengan modernisasi islam,

yangmempunyai tujuan untuk menyesuaikan ajaran yang terdapat dalam agama

denganilmu pengetahuan dan filsafat modern, tetapi perlu diingat bahwa dalam

islam ada ajaran yang tidak bersifat mutlak, yaitu penafsiran dari ajaran-ajaran

yang bersifatabadi dari masa ke masa. Dengan kata lain pembaharuan mengenai

1
ajaran-ajaran yang bersifat mutlak tak dapat diadakan karena sudah tak bisa lagi

diganggu gugatseperti pada hukum-hukum yang tercantum dalam al-Qur’an.

Pembaharuan dapat dilakukan dengan meninjau kembali beberapa

aspekyang memang memerlukan untuk diperbaharui seiring dengan

perkembanganzaman yang semakin modern yang mampu diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari seperti sekarang ini.

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian gerakan pembaharuan Islam di Indonesia?

2. Bagaimana sejarah gerakan pembaharuan Islam di Indonesia?

3. Organisasi apa saja yang ada dalam gerakan pembaharuan Islam

diIndonesia

4. Bagaimana pengaruh gerakan pembaharuan Islam di Indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN.

1. Untuk mengetahui pengertian gerakan pembaharuan Islam di


Indonesia.
2. Untuk mengetahui sejarah gerakan pembaharuan Islam di Indonesia.
3. Untuk mengetahui organisasi apa saja yang ada dalam gerakan
pembaharuan Islam diIndonesia
4. Untuk mengetahui pengaruh gerakan pembaharuan Islam di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembaharuan dalam Islam

Hakikat pembaharuan merujuk kepada makna kata tajdid, kemudian

muncul berbagai istilah yang dipandang memiliki relevansi makna dengan

pembaruan, yaitu modernisme, reformisme, puritanisme, revivalisme dan

fundamentalisme. Disamping kata tajdid, ada istilah lain dalam kosa kata Islam

tentang kebangkitan atau pembaruan, yaitu ishlah. Kata tajdid biasa diterjemahkan

sebagai pembaharuan dan kata ishlah sebagai perubahan. Kedua katatersebut

secara bersama-sama mencerminkan suatu tradisi yang berlanjut, yaitu suatu

upaya menghidupkan kembali keimanan Islam beserta praktik-praktiknya dalam

komunitas kaum muslimin.

Berkaitan hal tersebut, maka pembaruan dalam Islam bukan dalam hal

yang menyangkut dengan dasar atau fundamental ajaran Islam; artinya bahwa

pembaruan Islam bukanlah dimaksudkan untuk mengubah, memodifikasi, ataupun

merevisi nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam supaya sesuai dengan selera

jaman,melainkan lebih berkaitan dengan penafsiran atau interpretasi terhadap

ajaran-ajaran dasar agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan, serta semangat

jaman.

Gerakan pembaharuan islam secara sederhana adalah upaya baik

secaraindividu maupun kelompok pada kurun waktu atau situasi tertentu, untuk

mengadakan perubahan dalam praktek-praktek keagamaan islam dengan

pemahaman dan pengalaman yang baru.

3
ide- ide pembaharuan islam di Indonesia masuk melalui beberapa

jaluryaitu yang pertama jalur haji dan mukim. Para tokoh- tokoh pada saat itu

ketika menunaikan haji mereka juga bermukim sementara untuk memperdalam

pengetahuan dan ilmu agama. Dan ketika kembali ke tanah air pengetahuan

tentang ilmu keagamaan atau ilmu lainnya meningkat. Ide- ide yang mereka

dapatkan tak jarang mempengaruhi orientasi dakwah di Indonesia. Yang kedua

adalah melalui jalur publikasi.

B. Sejarah Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia

Upaya memperbaharui kehidupan keagamaan umat Islam di Indonesia

telahberlangsung sejak abad ke-16 dengan tokoh-tokohnya seperti Nuruddin Ar-

Raniridan Yusuf al-Maqassari. Tema-tema penting dalam pembaruan era ini

berada diseputar fiqih melawan tasawuf wujudiyah yang marak ketika itu.

Sementarapembaruan di era modern memiliki tema yang lebih beragam

mengingat tantangan ang dihadapi bukan hanya dari internal umat Islam, namun

lebih dari itu tantanganterberat berasal dari modernitas yang dibawa Barat.

Pada abad ke-17, perkembangan Islam di Nusantara sangat terpengaruh

oleh tiga orang ulama Melayu-Indonesia yaitu; Al-Raniri, Al-Sinkili danAl-

Maqassari yang berpatok kepada keselarasan antara syariat dan tasawuf.Usaha-

usaha pembaruan mereka disebut sebagai pembaruan (tajdid), kembali kepada

ortodoksi sunni dan semakin intensifnya Islamisasi di Nusantara. Tapi dipihak

lain, Hamka dan Federspiel menyatakan bahwa pembaruan di Nusantara dengan

kebangkitan Gerakan Paderi di Sumatera Barat pada permulaan abad ke-19.

Kemudian Deliar Noer menyebutkan abad ke-20 sebagai awal

pembaharuanIslam di Indonesia dengan berargumen bahwa sebelum abad ke-20

4
Islam diIndonesia didominasi oleh tasawuf, cangkokan mistisisme Islam

dengankepercayaan Hindu Budha yang sudah terlebih dahulu ada. Deliar Noer

jugamenyebut abad ke-18 sudah ada pengaruh-pengaruh dari Arab tapi lebih

kepadapengaruh dalam pengertian politik, pan-Islamisme.

Pembaruan di awal abad 20 dapat dilihat dalam dua bentuk yang

disebutnyasebagai; Pertama, Asal-usul dan pertumbuhan gerakan Modern Islam

dalam bentukgerakan pendidikan Islam. Kedua, Asal-usul dan pertumbuhan

gerakan modernIslam dalam bentuk gerakan politik.

Dalam membicarakan daerah Minangkabau pada abad ke-20 ada

SyekhTharir Jalaluddin yang merupakan ahli agama Islam terkemuka di

Indonesia,khususnya di wilayah Sumatera. Pengalamannya dalam menekuni

agama Islamtidak diragukan lagi. Selain mempelopori kemajuan Islam di

Indonesia, ternyata iajuga sudah menetap 12 tahun di Mekkah. Ia menyebarkan

gerakan-gerakan IslamModernis kemudian mempengaruhi beberapa ulama

lainnya di Sumatera.Sehingga, sekitar tahun 1913 beliau mendirikan surat kabar

bernama Al-Akhbar(Majalah Berita) dan pada tahun 1916 diangkat menjadi

redaktur surat kabarSyarikat Islam bernama Al-Islam.

Sejarah pembaharuan Islam di Indonesia juga mencatat bahwa kelompok

H.Abdullah mendirikan sekolah formal yang terlepas dari istilah “nyantri”.

Sekolahyang ia bangun pada tahun 1905 kemudian bernama “Sekolah Adabiyah”.

Kemudian setelah sepuluh tahun berlalu, beliau juga mendirikan sekolah putri

padatahun 1915. Adapun kebanyakan dari lembaga formal H. Abdullah Ahmad

yaitu diwilayah Padang Panjang dan sekitarnya.

5
Berbeda dengan H. Abdullah yang tertarik melakukan pergerakan

Islammodernis menggunakan lembaga pendidikan, sejawatnya bernama Haji

Rasulberjuang dalam organisasi sosial keagamaan. Haji Rasul atau Haji Abdul

KarimAmrullah ini lebih memilih berjuang menggunakan jalur organisasi

denganmenjadi anggota Muhammadiyah (1925).

Setelah Haji Rasul bergabung dengan Muhammadiyah, maka konsep

ajaran Thawalib berkembang dalam struktur keorganisasian di sana. Bahkan, sejak

terjadinya peristiwa pemberontakan komunispertama tahun 1927, gerakan orang-

orang Thawalib yang ada dalam Muhammadiyah berupaya menggabungkan diri

dengan komunis. Namun, karenagerakan mereka sangat transparan, akhirnya

pemerintah kolonial menghentikangerakan tersebut dengan cara membubarkan

perkumpulan Thawalib pada tahun1930. Sementara itu, sisa-sisa pejuang

Thawalib tak kehabisan akal. Mereka berjuang kembali dengan ideologi aslinya,

namun menggunakan panji Permi(Persatuan Muslimin Indonesia).

Konsep organisasi Islam diJawa mulai menyebar sejak tahun 1905. Hal ini

terbukti dengan adanya sumbercatatan kolonial yang menyebut konsep gerakan

Islam Modernis tersebar di Jawakarena peran komunitas Arab di Batavia. Mereka

membentuk satu jaringan yangkuat bernama “Jami’at al- khair” (Perserikatan bagi

kebaikan). Badan ini jugaterkenal karena pernah mendirikan bentuk lembaga

pendidikan formal, denganpengantar belajar menggunakan bahasa Melayu.

C. Organisasi apa saja yang ada dalam gerakan pembaharuan Islam di

Indonesia.

Kaum pembaharu dalam gerakan pembaruan Islam di Indonesia

inimemperkenalkan sistem pendidikan sekolah dengan kurikulum modern.

6
Mereka percaya, melalui pendidikan pola pikir, masyarakat bisa diubah secara

bertahap.

Oleh sebab itu, kaum pembaharu pun mulai mendirikan

lembagapendidikan dan mengembangkan organisasi sosial kemasyarakatan. Tujuh

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sekolah Thawalib

Sekolah Thawalib berasal dari surau jembatan besi. Surau

adalahlanggar atau masjid. Lembaga pendidikan Surau berarti pengajian

diMasjid, mirip dengan bentuk pesantren di Jawa. Haji Abdullah Ahmad

danHaji Rasul pada 1906 kemudian merintis perubahan sistem surau

menjadisistem sekolah.

Para pelajar pun diperkenalkan untuk mengikuti koperasi

pelajaragar mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Koperasi

tersebutberkembang menjadi organisasi sosial yang menyantuni sekolah

Thawalibdengan nama Sumatera Thawalib.

2. Jamiat Khair.

Jamiat Khair didirikan di Jakarta oleh masyarakat Arab

Indonesia.Organisasi ini berdiri pada 17 Juli 1905. Salah satu pendirinya

adalah SayidMuhammad Al- Fachir bin Syihab, Sayid Idrus bin Ahmad

bin Syihab, danSayid Sjehan bin Syihab. Ketiganya adalah golongan

sayyid, kaum ningratatau bangsawan Arab yang berada di Indonesia.

Dua program yang diperhatikan Jamiat Khair adalah mendirikan

dan membina sekolah dasar. Selain itu, Jamiat Khair juga menyeleksi dan

mengirim para pelajar untuk mengikuti pendidikan di Turki. Jamiat

7
Khairtidak hanya menerima murid keturunan Arab, tetapi juga terbuka

untuk umum. Di sini, Bahasa Belanda tidak diajarkan sebab dianggap

sebagaibahasa penjajah, tapi diganti dengan bahasa Inggris yang

diharapkan bisamembuat para murid mengikuti kemajuan zaman.

3. Al-Irsyad.

Organisasi sosial Al-Irsyad didirikan oleh kaum pedagang Arab

diJakarta. Organisasi ini memusatkan perhatiannya di bidang

pendidikandengan mendirikan sekolah dan perpustakaan. Sekolah Al-

Irsyad memilikibanyak jenis. Ada sekolah tingkat dasar, sekolah guru dan

programtakhassus yang memperdalam agama dan bahasa asing.

Cabang-cabang Al-Irsyad kemudian dibuka di Cirebon,

Pekalongan,Bumiayu, Tegal, Surabaya, dan Lawang. Keberadaan Al-

Irsyad tidak bisadipisahkan dengan Syaikh Ahmad Syoorkatti. Ia adalah

seorang Arabketurunan Sudan yang mengembuskan semangat pembaruan

dan persamaandalam tubuh Al-Irsyad.

4. Persyarikatan Ulama.

Semula, organisasi ini bernama Hayatul Qulub dan didirikan

diMajalengka, Jawa Barat, pada 1911. Pendirinya adalah K.H. Abdul

Halim.Kiai Halim merupakan alumni Timur Tengah. Ia menyerap ide-

idepembaruan yang diembuskan oleh Muhammad Abduh dan

Jamaluddinal-Afghani, dua tokoh penting pembaruan Islam di Mesir.

Persyarikatan Ulama memusatkan perhatian di bidang

pendidikan,sosial dan ekonomi. Sejak 1917 nama Hayatul Qulub

kemudian diubahmenjadi Persyarikatan Ulama. Perubahan nama tersebut

8
memiliki duatujuan. Pertama, menyatukan para ulama dan kedua,

mengajak merekauntuk menerapkan cara-cara modern dalam mengelola

pendidikan.

Kiai Halim mengenalkan dua sistem pendidikan yakni

sistemmadrasah dan sistem asrama. Lembaga pendidikan dengan sistem

madrasah dan sistem asrama kemudian diberi nama Santri Asromo.

Lembagapendidikan ini kemudian dibagi menjadi tiga bagian yakni

tingkatpermulaan, dasar, dan lanjutan.

5. Nahdatul Ulama atau NU.

Nahdatul Ulama berdiri pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari

1926).NU dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar.

Untukmenegaskan prisip dasar organisasi, K.H. Hasyim Asy’ari

merumuskankitab Qānμn Asāsi (prinsip dasar). Selain itu, ia juga

merumuskan kitabI’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah. Dua kitab tersebut

diimplementasikandalam khittah NU, dijadikan sebagai dasar dan rujukan

warga NU dalamberpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan

dan politik.

Berdirinya NU memiliki tujuan untuk menegakkan ajaran

Islammenurut paham kitab I’tiqād Ahlussunnah Wal Jamā’ah dalam

kehidupanmasyarakat dan dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

6. Serekat Islam.

Sarekat Islam, dengan masuknya Cokroaminoto pada tahun

1912,mengalami kemajuan yang pesat berupa meluasnya dukungan bukan

9
saja diseluruh Jawa, tetapi juga sampai ke Sumatra, Kalimantan, dan

Sulawesiserta anggotanya mencakup berbagai lapisan masyarakat. Benda

(1980)menyatakan bahwa SI mempunyai daya tarik yang jauh

jangkauannya diluar penduduk kota yang berpendidikan Barat. Tujuh

tahun setelahCokroaminoto memimpin SI, partai ini memusatkan

perhatiannya secaraeksklusif pada orang Indonesia denga merekrut semua

kelas, baik di kotamaupun di desa. Mereka adalah pedagang muslim,

pekerja di kota, kyai danulama, beberapa priyayi, dan tak kurang pula

petani ditarik dalam partaipolitik yang pertama di Indonesia di masa

kolonial ini.

Masuknya paham sosialis membuat SI pecah menjadi SI merah

danSI Putih. Maka dari itu, pertentangan intern semakin tidak terkendali

sehingga pada Kongres SI 1921 disiplin partai pun diterapkan dengan

hasilkeluarnja tokoh SI Merah, yaitu Semaun, Darsono dan Tan Malaka,

yangkemudian mendirikan Partai Komunis Hindia. Kongres juga

memutuskanuntuk lebih menekankan identitas gerakan politik Islam

dengan kalimatkemerdekaan yang berazaskan Islam yang sesungguhnya

melepaskan segalarakyat dari penghambaan macam apapun jua.

Pada Kongres tahun 1923, SI mengubah nama menjadi

PartaiSerikat Islam dan pada 1929 berubah nama lagi penjadi Partai

Serikat IslamIndonesia atau PSII. Pada 1940 terjadi perpecahan di tubuh

PSII dengankeluarnya beberapa anggotanya dipimpin oleh Kartosuwiryo

yangmendirikan perkumpulan sendiri sehingga ada dua PSII biasa dan

PSIIKartosuwiryo.

10
7. Muhammadiyah.

Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 November

1912oleh K.H. Ahmad Dahlan. Kegiatan Muhammadiyah dipusatkan

dalambidang pendidikan, dakwah dan amal sosial.

Muhammadiyah bukan organisasi politik dan tidak akan

menjadipartai politik. Namun dengan adanya keyakinan bahwa agama

Islam adalahagama yang mengatur segenap kehidupan manusia di dunia,

dengansendirinya segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia juga

menjadibidang garapannya, tak terkecuali soal politik kenegaraan.

Meskipundemikian, keterlibatan Muhammadiyah dalam politik

kenegaraan masihdalam batas sebagai gerakan dakwah Islam amar makruf

nahi mungkar dansama sekali bukan bermaksud menjadi partai politik

(Pasha dan Darban,2002:135; Alfian, 1989; Korver, 1982).

Atas dasar pendirian semacam itulah, KHA Dahlan duduk

dalamkepengurusan Budi Utomo, menjadi penasihat pimpinan SI. Begitu

pulapimpinan Muhammadiyah yang lain seperti KH Fakhrudin, KH

MasMansyur, Ki Bagus Hadiskusumo dan Prof. Hamka pada dasarnya

mempunyai pandangan yang sama. Beberapa keterlibatan

Muhammadiyahdalam bidang politik antara lain adalah :

 Pajak atas hewan qurban ditentang Muhammadiyah dan iniberhasil

pada masa kolonial;

 Pengadilan agama semua berada di bawah kantor agamakolonial.

Muhammadiyah berjuang ke arah indipendensiumat Islam di

Indonesia

11
 Muhammadiyah ikut mempelopori lahirnya Partai IslamIndonesia.

Pada tahun 1945 menjadi pendukung utamalahirnya Masyumi

 Ikut menanamkan nasionalisme di kalangan bangsaIndonesia

dengan semboyan hizbul wathan minal iman

D. Pengaruh Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia.

Gema pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an syekh

Muhammad Abdul Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-

tokoh seperti Haji Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji

Abdur Rahman (Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman

Faris (Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama

Haji Miskin, Haji Pioabang dan Haji sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka

terilhami oleh paham syekh Muhammad Abdul Wahhab. Mereka pulang dari

tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaru

timur tengah tersebut adalah timbulnya gerakan Paderi. Gerakan tersebut ingin

membersihkan ajaran Islam yang telah bercampur-baur dengan perbuatan-

perbuatan yang bukan Islam. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan

adat dan golongan Paderi.

Pada tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al

Minangkabawy, seorang ulama besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat

kedudukan mulia di kalangan masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari

tanah suci. Murid-murid dari Syekh Ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan

pembaruan di Minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia.

Mereka antara lain sebagai berikut: Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah

12
(Buya Hamka), Syekh Daud Rasyidi, Syekh Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad

Dahlan (pendiri Muhammadiyah).

Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di

Indonesia pada awal abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun

ekonomi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaruan yang

menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagamaan,

tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma

menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut

dirasakan mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru

Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaharuan islam

secara sederhana adalah upaya baik secaraindividu maupun kelompok pada kurun

waktu atau situasi tertentu, untukmengadakan perubahan dalam praktek-praktek

keagamaan islam denganpemahaman dan pengalaman yang baru.

Deliar Noer menyebutkan abad ke-20 sebagai awal pembaharuan Islam

diIndonesia dengan berargumen bahwa sebelum abad ke-20 Islam di

Indonesiadidominasi oleh tasawuf, cangkokan mistisisme Islam dengan

kepercayaan HinduBudha yang sudah terlebih dahulu ada. Deliar Noer juga

menyebut abad ke-18sudah ada pengaruh-pengaruh dari Arab tapi lebih kepada

pengaruh dalampengertian politik, pan-Islamisme.

Pembaruan di awal abad 20 dapat dilihat dalam dua bentuk yang

disebutnyasebagai; Pertama, Asal-usul dan pertumbuhan gerakan Modern Islam

dalam bentukgerakan pendidikan Islam. Kedua, Asal-usul dan pertumbuhan

gerakan modernIslam dalam bentuk gerakan politik

Kaum pembaharu dalam gerakan pembaruan Islam di Indonesia ini

memperkenalkan sistem pendidikan sekolah dengan kurikulum modern.

Merekapercaya, melalui pendidikan pola pikir, masyarakat bisa diubah secara

bertahap.

14
B. Saran

Bilamana dalam makalah ini terdapat kekeliruan maka saran dari

pembacasangat diharapkan agar karya ini dapat dijadikan suatu bahan informasi

sesuai dengan tujuannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aryono, 2013, Empat Tokoh Islam Di Indonesia, diakses


darihttps://historia.id/agama/articles/empat-tokoh-islam-di-indonesia-
6jnw6/page/1.

Bincang Syariah, “Enam Organisasi Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia”,


diakses dari Bincangsyariah.com, pada tanggal 16 November 2022.

Hamka. Ayahku, Riwayat Hidup dan Perjuangan Kaum Agama di Sumatera,


Jakarta:Djayamurni, 1963.

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2004).

Noer, Deliar, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900 – 1942, Jakarta: LP3ES,
1996.

Soergijanto Padmi. 2007. Gerakan Pembaharuan Islam Indonesia dari Masa ke


Masa: Sebuah Pengantar. Juga dapat diunduh pada :
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1676021&val=297&title=GERAKAN%20PEMBAHARUAN
%20ISLAM%20INDONESIA%20DARI%20MASA%20KE%20MASA
%20SEBUAH%20PENGANTAR

16

Anda mungkin juga menyukai