Anda di halaman 1dari 28

PHBS

(PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT)


DI TEMPAT KERJA


IBNU ALFI, SKM
Liems Café
Kamis, 3 September 2020
Gambaran Penyakit
Pada Pekerja

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada masyarakat


pekerja di Indonesia masih amat jarang dilihat dari tabel di
bawah ini :

APD yang paling banyak digunakan adalah sarung tangan (19,8%)


diikuti oleh baju kerja (19,2%), helm dan masker (16,3%).
Sedangkan untuk APD lainnya proporsi penggunaannya berkisar
antara 0,7% hingga 13,9% Pekerja sektor formal terkesan
memiliki proporsi lebih tinggi dalam menggunakan APD untuk
setiap jenis APD, kecuali untuk penggunaan alat penutup kepala
dimana proporsi pekerja sektor informal lebih tinggi dibanding-
kan formal.
PENGERTIAN PHBS
Sekumpulan perilaku yang dipraktikan
atasdasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran,yang menjadikan seseorang,
keluarga,kelompok atau masyarakat mampu
menolongdirinya sendiri di bidang kesehatan
danberperan aktif dalam mewujudkan kesehata
nmasyarakat
PHBS DI BERBAGAI TATANAN
PHBS DI RUMAH TANGGA SALING BERPENGARUH
DENGAN PHBS DI TATANAN LAIN

TATANAN TATANAN
SARANA INSTITUSI
KESEHATAN PENDIDIKAN

TATANAN TATANAN
TEMPAT TEMPAT TEMPAT
KERJA UMUM

TATANAN RUMAH TANGGA

DI SETIAP TATANAN TERDAPAT MASYARAKAT


JADI SELAIN MASY UMUM JUGA ADA MASY INST. PENDIDIKAN, MASY TEMPAT KERJA, DLL
Pengertian
PHBS di Tempat Kerja

 PHBS di Tempat Kerja adalah


upaya untuk member-dayakan para
pekerja agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan Tempat Kerja Sehat.
TUJUAN
Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di Tempat Kerja
 Mengembangkan perilaku hidup bersih dan
sehat di tempat kerja
 Meningkatkan produktivitas kerja.
 Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
 Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
 Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan
lingkungan kerja.
 Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan
kerja dan masyarakat.
Manfaat PHBS di Tempat Kerja

Bagi Pekerja:
 Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan
tidak mudah sakit.
 Produktivitas pekerja meningkat yang
berdampak pada peningkatan penghasilan
pekerja dan ekonomi keluarga.
 Pengeluaran biaya rumah tangga hanya
ditujukan untuk peningkatan taraf hidup
bukan untuk biaya pengobatan.
Perlunya Pembinaan
Perilaku
 Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat merupakan
hal yang diinginkan dan menjadi hak asasi setiap pekerja,
karena itu menjadi kewajiban semua pihak untuk ikut
memelihara, menjaga dan memper-tahankan kesehatan
pekerja agar tetap sehat dan produktif dengan melaksanakan
pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat
Kerja.

 Beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kesehatan


akan dapat dikontrol bila setiap pekerja selalu berperilaku
hidup bersih dan sehat dan bekerja di lingkungan yang sehat.
Konsep Blum tentang Determinan
Kesehatan

Perilaku

Lingkungan Status Kesehatan Yankes

Keturunan
HAKEKAT PERILAKU

PENGETAHUAN SIKAP TINDAKAN

TAHU/ MAU/ MAU/


TDK TIDAK TIDAK
TAHU MAU MAU

SARANA
Indikator PHBS di
tempat kerja
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian,
tempat kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat
pekerja di tempat kerja :
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum
makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6. Menggunakan air bersih.
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
TIDAK MEROKOK DI TEMPAT KERJA

 Tempat kerja penuh dengan pegawai dan


pengunjung akan terpapar asap rokok yg
berbahaya.
 Seluruh pegawai diharapkan tidak merokok.
 Menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
 KTR adalah ruangan/area yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan produksi, penjualan,iklan, promosi
dan atau penggunaan rokok
MENGKONSUMSI MAKANAN BERGIZI
(DARI KANTIN TEMPAT KERJA)

 Makanan cukup bergizi, terjamin kebersihannya,


bebas dari zat-zat berbahaya serta terlindung dari
serangga dan tikus

 Meningkatkan kesehatan → bekerja lebih optimal

 Adanya pengawasan secara teratur oleh


pengelola tempat kerja.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
 Air yg tidak bersih mengandung kuman, bakteri→
pindah ketangan→ masuk dlm tubuh
 Sabun membersihkan kotoran dan membunuh
kuman.
 Saat mencuci tangan: Sebelum makan, setelah
BAB,BAK, setiap kali tangan kotor (setelah
memegang uang dll).
 Manfaat: mencegah penyakit: diare,
disentri,penyakit kulit, kecacingan, flu burung
dll; tanganbersih, penampilan menarik.
MENGGUNAKAN AIR BERSIH

 Air bersih →terhindar


dari penyakit→ pegawai, pengunjung terpelihara
kebersihannya

 Syarat air bersih: tidak berasa, tidak bewarna,tidak


berbau.

 Sumber air bersih:mata air, air sumur/pompa,


air ledeng, airhujan, air dalam kemasan
Memberantas Jentik Nyamuk
 Bebas jentik, terhindar dari berbagai penyakit
ygditularkan melalui nyamuk: DBD, Demam
Berdarah,Kaki Gajah, chikungunya

 Lakukan kegiatan PSN seminggu sekali sacara rutin.

 Menghindari gigitan nyamuk: menggunakan


repellen,perbaiki talang dan saluran air yg rusak,
taburkanlarvasida, di kolam pelihara ikan pemakan
jentik,tanam tumbuhan pengusir nyamuk.
Menggunakan Jamban
 Manfaat: Menjaga lingkungan bersih, sehatdan tdk
berbau; tdk mencemari sumber air disekitarnya, tdk
mengundang lalat,serangga yg menjadi penular
penyakit

 Tersedia air, sabun dan alat pembersih.

 Jamban harus memenuhi syarat jamban sehat.

 Jamban harus sering dibersihkan dan dipelihara


Membuang Sampah padaTempatnya

 Sampah ada 3 jenis:


organik, anorganik, sampahberbahaya. sediakan
tempat sampah bertutup,terpilah
Langkah-Langkah
Pembinaan PHBS di Tempat Kerja
1. Analisis Situasi

Pimpinan di Tempat Kerja melakukan pengkajian


ulang tentang ada tidaknya komitmen dan kebijakan
tentang pembinaan PHBS di Tempat Kerja serta
bagaimana sikap dan perilaku pekerja terhadap
kebijakan tersebut. Kajian ini untuk memperoleh data
sebagai dasar membuat kebijakan.
2. Pembentukan Kelompok Kerja
 Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja


Pihak Pimpinan Tempat Kerja mengajak bicara/
berdialog pekerja dan serikat pekerja tentang :

• Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di


Tempat Kerja.
• Rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di
Tempat Kerja.
• Penerapan PHBS di Tempat Kerja berserta antisipasi
kendala dan solusinya.
• Menetapkan penanggung jawab PHBS di Tempat
Kerja dan mekanisme pengawasannya.
• Cara sosialisasi yang efektif bagi masyarakat pekerja.
• Kemudian pimpinan membentuk Kelompok Kerja
Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja.
3. Pembuatan Kebijakan PHBS di tempat kerja

 Kelompok Kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan


dan cara melaksanakannya.

4. Penyiapan Infrastruktur
• Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab
dan pengawas PHBS di Tempat Kerja.
• Instrumen Pengawasan.
• Materi sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja.
• Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di
tempat-tempat yang strategis di tempat kerja.
• Mekanisme dan saluran pesan PHBS di Tempat Kerja.
• Pelatihan bagi pengelola PHBS di Tempat Kerja.
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di tempat kerja
• Sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja dan
lingkungan internal.
• Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di
Tempat Kerja.

6. Penerapan PHBS di tempat kerja


• Penyampaian pesan PHBS di Tempat Kerja kepada
pekerja seperti melalui penyuluhan kelompok, media
poster, stiker, papan pengumuman, dan selebaran.
• Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Tempat
Kerja seperti air bersih, jamban sehat, tempat sampah,
tempat cuci tangan, sarana olahraga, kantin sehat.
• Pelaksanaan pengawasan PHBS di Tempat Kerja.
7. Pengawasan dan Penerapan Sanksi
Pengawas PHBS di Tempat Kerja mencatat
pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai
peraturan yang telah ditetapkan oleh tempat kerja
atau daerah setempat.

8. Pemantauan dan Evaluasi


• Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik
tentang kebijakan yang telah dilaksanakan.
• Lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan
dan putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap
kebijakan.
Pimpinan Tempat Kerja :

• Mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan


pembinaan PHBS di Tempat Kerja.
• Menyediakan sarana untuk penerapan PHBS di
Tempat kerja seperti : sarana olahraga, kantin
sehat, penyediaan air bersih, jamban sehat, tempat

cuci tangan, tempat sampah , Alat Pelindung Diri


(APD) media promosi dan Iain-lain.
KESIMPULAN
 Apa yang dikatakan, belum tentu didengar.
 Apa yang didengar, belum tentu dimengerti.
 Apa yang dimengerti, belum tentu disetujui.
 Apa yang disetujui, belum tentu dilakukan.
 Apa yang dilakukan, belum tentu menjadi
kebiasaan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai