PUSKESMAS SOKARAJA II Gambaran Penyakit Pada Pekerja Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada masyarakat pekerja di Indonesia masih amat jarang dilihat dari tabel di bawah ini :
APD yang paling banyak digunakan adalah sarung tangan
(19,8%) diikuti oleh baju kerja (19,2%), helm dan masker (16,3%). Sedangkan untuk APD lainnya proporsi penggunaannya berkisar antara 0,7% hingga 13,9% Pekerja sektor formal terkesan memiliki proporsi lebih tinggi dalam menggunakan APD untuk setiap jenis APD, kecuali untuk penggunaan alat penutup kepala dimana proporsi pekerja sektor informal lebih tinggi dibanding-kan formal. Perlunya Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat merupakan hal yang diinginkan dan menjadi hak asasi setiap pekerja, karena itu menjadi kewajiban semua pihak untuk ikut memelihara, menjaga dan memper-tahankan kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif dengan melaksanakan pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja.
Beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kesehatan
akan dapat dikontrol bila setiap pekerja selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dan bekerja di lingkungan yang sehat. Pengertian PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk member-dayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat. Tujuan Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja • Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja. • Meningkatkan produktivitas kerja. • Menciptakan lingkungan kerja yang sehat. • Menurunkan angka absensi tenaga kerja. • Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja. • Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat. Indikator PHBS di tempat kerja Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja : 1. Tidak merokok di tempat kerja 2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja. 3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik 4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil 5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja. 6. Menggunakan air bersih. 7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar. 8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan. Manfaat PHBS di Tempat Kerja Bagi Pekerja: Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit. Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga. Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan. Bagi Masyarakat: Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja. Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat.
Bagi Tempat Kerja :
Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang ber¬dampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan. Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan. Meningkatnya citra tempat kerja yang positif. Bagi Pemeinerintah Provinsi dan Kahupaten/Kota : Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang baik. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan. Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga. Instansi Terkait: Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja. Dukungan buku panduan dan media promosi.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu