0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan3 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang penanganan abortus di Puskesmas Sokaraja, Banyumas. Abortus didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia 22 minggu atau buah tidak mampu hidup di luar rahim. Terdapat tiga jenis abortus yaitu imminens, insipiens, dan inkomplit. Petugas kebidanan akan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, menentukan klasifikasi, dan merujuk ibu ke f
Dokumen ini memberikan pedoman tentang penanganan abortus di Puskesmas Sokaraja, Banyumas. Abortus didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia 22 minggu atau buah tidak mampu hidup di luar rahim. Terdapat tiga jenis abortus yaitu imminens, insipiens, dan inkomplit. Petugas kebidanan akan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, menentukan klasifikasi, dan merujuk ibu ke f
Dokumen ini memberikan pedoman tentang penanganan abortus di Puskesmas Sokaraja, Banyumas. Abortus didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia 22 minggu atau buah tidak mampu hidup di luar rahim. Terdapat tiga jenis abortus yaitu imminens, insipiens, dan inkomplit. Petugas kebidanan akan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, menentukan klasifikasi, dan merujuk ibu ke f
Sokaraja NIP.196505161988031014 1. Pengertian Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan. Abortus Imminens Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi sepert ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. Abortus Insipiens Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Abortus Inkomplit Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis servikalis. 2. Tujuan 1. Untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petugas dalam melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan abortus. 2. Dapat mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera atau kolaborasi. 3. Mengetahui keadaan ibu hamil dengan abortus yang disertai dengan komplikasi dan segera membawa ibu atau pasien ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. 3. Kebijakan Surat Kepala Puskesmas no. 440/069/ BAB 7/2019tentang Kebijakan Pelayanan Klinis. 4. Referensi Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal PENANGANAN ABORTUS
No. Dokumen :
Kabupaten No. Revisi : 00
SOP Banyumas Tanggal Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 2/3
6. Prosedur 1. Bidan memanggil nama ibu.
2. Bidan mempersilahkan ibu untuk duduk / berbaring dengan nyaman. 3. Bidan mencocokkan nama ibu dengan nama yang ada dalam rekam medis pasien. 4. Bidan melakukan anamnesa kepada pasien : a. Apakah ibu merasakan nyeri perut bagian bawah ? b. Apakah keluar darah / cairan dari jalan lahir ? c. Kapan ibu mulai merasakan tanda-tanda diatas ? d. Apakah ibu sebelumnya jatuh, minum obat, atau melakukan aktvitas yang dapat memicu terjadinya abortus ? 5. Bidan melakukan pemeriksaan 10 T. 6. Bidan memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan. 7. Bidan mencatat hasil pemeriksaan dalam buku register ibu hamil, Buku KIA ibu dan rekam medis ibu. 8. Bidan menentukan klasifikasi abortus : imminens, Insipiens, Inkomplit. 9. Bidan mengkomunikasikan kepada ibu dan keluarga. 10. Bidan memberitahu ibu dan keluarga bahwa akan dilakukan tindakan rujukan ke fasilitas yang lebih memadai 11. Bidan melakukan kolaborasi rujukan dengan dokter. 6. Diagram Alir - 7. Unit Terkait - KIA-KB - Ruang Bersalin 8. Rekaman Tanggal mulai No Yang diubah Isi Perubahan Historis diberlakukan Perubahan PENANGANAN ABORTUS