Anda di halaman 1dari 34

Manajemen Data Puskesmas

dan Keluarga Sehat

PELATIHAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
BAPELKES BATAM

23/02/24
ANALISIS DATA KELUARGA SEHAT

02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Tujuan pembelajaran umum materi ini adalah:

Setelah mempelajari materi ini peserta mampu menganalisa data


dan melakukan rencana intervensi di puskesmas

02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 3


TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini peserta mampu menerapkan:
1. Melakukan analisa data di Puskesmas
2. Merumuskan target peningkatan IKS dan peningkatan cakupan
program di Puskesmas
3. Merencanakan intervensi

02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4


Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Pengolahan dan Analisis Data
a. Kesehatan Keluarga di Tingkat Keluarga
b. Kesehatan Keluarga pada Wilayah Binaan
2. Rumusan dan Rencana Intervensi
a. Sasaran Intervensi
b. Rumusan Intervensi

02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 5


Sub Pokok Bahasan 1

Pengolahan dan Analisis Data

02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6


Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Perhitungan Indeks Keluarga Sehat bertujuan untuk menentukan tingkatan keluarga menurut status
kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut
Pada perhitungan ini akan didapatkan 2 IKS, yaitu IKS keluarga inti dan IKS keluarga besar
IKS keluarga inti dapat dilakukan secara manual maupun melalui program entry
IKS keluarga besar hanya dapat diperoleh melalui program entry

02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 7


Cara penghitungan IKS Keluarga
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator:
•Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
•Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak
dihitung)
•Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya
terdapat status Y atau N
Rumus penghitungan IKS Keluarga

IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1


12-∑ N
Contoh Kasus Keluarga
1. Ibu menggunakan alat kontrasepsi
2. Ada balita usia 12 bulan, dilahirkan di fasyankes
3. Ada balita usia 12 bulan, imunisasi dasar tidak lengkap
4. Ada balita usia 12 bulan, mendapat ASI eksklusif
5. Ada balita usia 12 bulan, bulan lalu tidak dibawa ke Posyandu; Ada balita usia 48 bulan, bulan lalu dibawa
ke Posyandu
6.Tidak ada anggota keluarga menderita TB
7.Ayah tidak pernah didiagnosis hipertensi namun saat pengukuran sistole diatas 140 mmHg dan diastole =90
mm Hg; ibu dan anak usia 16 thn pernah didiagnosis hipertensi dan minum obat secara teratur
8. Anak usia 16 thn menderita schizophrenia, tapi minum obat secara teratur
9. Ayah merokok, anggota keluarga lain tidak merokok
10. Semua anggota keluarga memiliki JKN
11.Terdapat air bersih dan semua anggota keluarga menggunakan air bersih
12. Terdapat jamban saniter dan semua anggota keluarga BAB di jamban
Hasil Perhitungan IKS Keluarga
Pertanyaan Ayah Ibu Anak Anak Anak Nilai
No Indikator Keluarga (16 thn) (48 bln) (12 bln) Keluarga
A B C D E F G H I
1 Keluarga mengikuti program KB*) N*) Y 1
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Y 1
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap T 0
4 Bayi mendapatkan ASI eksklusif Y 1
5 Pertumbuhan balita dipantau Y T 0
6 Penderita TB paru yang berobat sesuai standar N N N N
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur T Y Y 0
Penderita gangguan jiwa berat berobat, diobati
8 Y 1
dan tidak ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok**) T Y Y Y Y 0
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN Y Y Y Y Y 1
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana
11 Y Y Y Y 1
air bersih
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban
12 Y Y Y Y 1
keluarga
∑ indikator bernilai 1 / (12-∑N) 7/(12-1)
I n d eks Kelu arg a Seh at (I KS) 0,636
Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan Keluarga di
Tingkat Keluarga
Data cakupan 12 indikator kesehatan keluarga merupakan gabungan dari cakupan indikator dari masing-masing anggota keluarga
Selanjutnya permasalahan kesehatan keluarga dapat diidentifikasi berdasarkan capaian dari masing-masing indikator yang memang ada
di keluarga.
Setelah dilakukan perumusan masalah selanjutnya adalah bagaimana menentukan prioritas intervensi berdasarkan 12 indikator
permasalah kesehatan serta rencana intervensi yang akan dilakukan. Diharapkan pembina keluarga pada masing-masing wilayah
(RT/RW/Desa) dapat mengetahui keluarga mana yang berkontribusi membuat wilayah binaannya termasuk sebagai Sehat, pra sehat dan
tidak sehat.

02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 11


Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan Keluarga
pada Wilayah Binaan
Dari setiap keluarga dapat ditentukan prioritas intervensi berdasarkan 12 indikator
permasalah kesehatan sehingga pembina keluarga pada masing-masing wilayah
binaan (RT/RW/Desa) dapat mengetahui keluarga mana yang berkontribusi
membuat wilayah binaannya (RT/RW/Desa) mereka termasuk yang sehat, pra sehat
dan tidak sehat.
Pembina keluarga juga harus dapat menganalisis dasar permasalahan kesehatan dan
prioritas masalah dari 12 indikator di masing-masing wilayah binaan (RT/RW/Desa)
tersebut dengan melakukan interview mendalam melalui kunjungan keluarga
ulangan kepada beberapa keluarga dengan nilai IKS-nya paling kecil sehingga dapat
meningkatkan kualitas dari rumusan permasalahan di wilayah binaannya
(RT/RW/Desa).
02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 12
Analisis Data Lanjut
1. Berdasarkan tingkat/wilayah
2. Berdasarkan indeks
3. Tabulasi Silang antar indikator
4. Tabulasi Silang antar variabel
5. Tabulasi Silang antara variabel dengan karakteristik

STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
IKS Wilayah
Analisis untuk status IKS Desa

Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Desa
Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Perhitungan IKS dapat dilakukan mulai dari level Keluarga, wilayah RT, RW, Desa
dan Kecamatan/Puskesmas
Sub Pokok Bahasan 2

Idetifikasi masalah
rencana intervensi

02/23/24 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 17


Contooh : Identifikasi Masalah Kesehatan
Contoh Identifikasi Masalah Kesehatan di Level RW
Analisis untuk status IKS RW pada Desa “1” didapatkan
1.Pada RW 4 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak
sehat (25,0%)
2.Pada RW 3 didapatkan : Sehat (75,0%), pra-sehat (25,0%) dan tidak
sehat (0%)

•Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi


pada level RW di Desa “1”
Contoh : Perhitungan untuk menentukan prioritas indikator yang akan
diintervensi pada level RW di Desa “1”
Contoh Identifikasi Masalah Kesehatan di Level RW
Analisis untuk status IKS RW pada Desa “1” didapatkan
1.Pada RW 4 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak
sehat (25,0%)
2.Pada RW 3 didapatkan : Sehat (75,0%), pra-sehat (25,0%) dan tidak
sehat (0%)

•Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi


pada level RW di Desa “1”
Contoh : Identifikasi Masalah Kesehatan di Level RT
Untuk melakukan intervensi pada wilayah yang lebih kecil dari RW, pembina wilayah
melakukan analisis pada level RT

Dari hasil analisis IKS di Desa “1” terlihat status IKS (sehat) yang rendah ada di RW 4

Misalnya Pembina wilayah menentukan RW 4 dan akan melakukan intervensi pada


wilayah yang lebih kecil pada level “RT”
Hasil analisis untuk status IKS RT di wilayah RW 4 Desa “1” didapatkan
1. Pada RT 5 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak sehat (25,0%)
2. Pada RT 6 didapatkan : Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak sehat (25,0%)
Contoh : Perhitungan untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi
pada level RT di RW 4 Desa “1”
Penjelasan
Untuk melakukan intervensi pada wilayah Puskesmas, dapat
dilakukan analisis status IKS dan perhitungan indikator

Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi di Puskesmas “X”
Analisis untuk status IKS Puskesmas

Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas
Database IKS Tingkat Puskesmas
Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa
Indikator Puskesmas
A B C D E F G H
KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%
Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eksklusif 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
TB 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42.9%
42,9%
Hipertensi 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% 29.3%

Gangguan Jiwa 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%

Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
Analisis Prioritas Indikator di Level Puskesmas
Untuk tingkat Puskesmas:
IKS = 0,583  Puskesmas termasuk dalam kategori Pra-sehat
Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang
termasuk : sehat, pra-sehat dan tidak sehat.
Ada 4 indikator yang capaiannya paling rendah, yaitu:
Hipertensi (29.3%)  ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum
melakukan pengobatan secara teratur.
Imunisasi (33,6%)  ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan imunisasi
lengkap
ASI eksklusif (41,5%)  ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif
TB (42,9%)  ada sekitar 57,1% penderita TB tidak mendapatkan pengobatan
sesuai standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa:
Intervensi
• Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:
– Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
– Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
– Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
– Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
– Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa
• Bila sasaran tidak datang  Kunjungan rumah: promosi kesehatan  paket informasi
yang sesuai
• Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena data-base keluarga sudah ada
Rumusan intervensi
• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya seluruh desa dilakukan
intervensi sesuai masalah utama setempat. Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas
dengan topik: hipertensi, imunisasi dan ASI eksklusif, intervensi di setiap desa sesuai
dengan masing2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling tertinggal, yaitu desa
dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa H dan Desa E. Sumber daya difokuskan
untuk melakukan intervensi pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya dari sisi pendekatannya:
mungkin di desa H menggunakan tokoh agama sementara di desa E menggunakan
jalur PKK
Analisis Lanjut
 Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini juga bisa untuk
menghitung proporsi atau prevalensi variable
 Tb Paru
1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb Paru oleh petugas kesehatan
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb Paru oleh petugas kesehatan
dan mendapatkan pengobatan standar
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang mengalami gejala Tb Paru
4. Hasil analisis didapatkan:

Tb Paru Ya Tidak Jumlah


Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan 6 (9,7%) 56 (90,3%) 62
Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan dan mendapat
6 (100%) 0 6
pengobatan standar
Ada gejala TB Paru 6 (10,7%) 50 (89,3%) 56
Analisis Lanjut
 Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini juga bisa untuk
menghitung proporsi atau prevalensi variable
 Tb Paru
1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Hipertensi
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita hipertensi minum obat
terartur
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang mengalami hipertensi berdasarkan pengukuran
4. Hasil analisis didapatkan:

Hipertensi
Ya Tidak Jumlah

Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan 6 (9,7%) 56 (90,3%) 62

Penderita hipertensi minum obat teratur 2 (33,3%) 4 (66,7%) 6

Hipertensi hasil pengukuran 10 (17,8%) 46 (82,2%) 56


Analisis Lanjut
 Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini juga bisa untuk
menghitung proporsi atau prevalensi variable
 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat :
1. Proporsi keluarga yang memiliki jamban
2. Proporsi keluarga yang memiliki jamban saniter
3. Proporsi perilaku BAB dari anggota rumah keluarga
4. Hasil analisis didapatkan:

Kepemilikan Jamban di Keluarga Ya Tidak Jumlah

Ketersediaan Jamban di Keluarga 70 (70,0%) 30 (30,0%) 100

Jenis Jamban di Keluarga (Saniter atau Tidak) 40 (57,0%) 30 (43,0%) 70


Analisis Lanjut
Kepemilikan Jamban di Keluarga Ya Tidak Jumlah

Ketersediaan Jamban di Keluarga 70 (70,0%) 30 (30,0%) 100

Perilaku Anggota Keluarga menggunakan Jamban 200 (50,0%) 200 (50,0%) 400
TERIMA KASIH
23/02/24

Anda mungkin juga menyukai