Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

Disusun Oleh:

ZULMIHRAM
NIM : 10156122003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Swt., sholawat serta salam tetap
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan
para pengukutnya yang setia hingga akhir zaman. Atasnkarunia-Nya, sehinggaisaya
dapatlmenyelesaikan makalah inistepat waktu. Makalahsini berjudul “Pembaharuan
Pendidikan Islam di Indonesia”.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Laporan


Pertanggungjawaban (LPJ) bagi penerima KIP-K di STAIN Majene. Selanjutnya saya
berterima kasih kepada pihak-pihak yang telahlmemberikan bantuanldan arahan serta
petunjuk yangljelas kepada saya sehinggalmempermudah saya dalam menyelesaikan
makalahiini.

Saya menyadarilbahwa makalah iniljauh dari kata sempurna. Olehlkarena itu,


saya sangatlterbuka dengan kritik danlsaran yang membangunlsehingga makalahlini
bisa lebihsbaik lagi, semogalmakalah ini dapatlbermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnyaldalam bidang “Pendidikan Agama Islam”. Terima kasih.

Majene, 7 Februari 2024

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam............................................... 3
2.2 Pola-pola Pembaharuan Pendidikan Islam ................................................ 7
2.3 Aspek-aspek Pembaharuan Pendidikan Islam ........................................... 9
2.4 Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia ............................................ 11
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 14
3.2 Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembaharuan pendidikan Islam merupakan konsep yang muncul sebagai upaya


untuk mengembangkan sistem pendidikan yang lebih adaptif dan relevan dengan
tuntutan zaman. Teori ini mendasarkan pada prinsip kesinambungan pembaharuan
dalam pemahaman agama, integrasi teknologi, dan pengembangan keterampilan.
Idealitasnya mencakup penguatan nilai-nilai keislaman, peningkatan literasi teknologi,
dan penanaman karakter yang seimbang antara spiritualitas dan kemajuan dunia..

Namun, dalam realitas masyarakat, pembaharuan pendidikan Islam sering


menghadapi tantangan. Beberapa lembaga pendidikan cenderung terpaku pada metode
konvensional, kurangnya penekanan pada penerapan teknologi, dan
ketidakseimbangan antara aspek keagamaan dan kesiapan menghadapi perubahan
global. Kurangnya keterlibatan komunitas dalam mendukung pendidikan Islam yang
berkualitas juga menjadi hambatan yang signifikan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi


masalah tersebut. Masyarakat perlu mendorong integrasi teknologi dalam proses
pembelajaran, serta mengembangkan program pelatihan untuk para pendidik agar lebih
adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penguatan kerjasama
antara lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat juga perlu untuk diperhatikan
agar dapat memastikan nilai-nilai keislaman tetap terjaga. Dengan demikian,
pembaharuan pendidikan Islam perlu dilakukan agar tercipta lingkungan pendidikan
Islam yang dinamis dan berdaya saing.

1
1.2 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian pembaharuan pendidikan Islam?


2) Bagaimana pola-pola pembaharuan pendidikan Islam?
3) Apa aspek-aspek pembaharuan pendidikan Islam?
4) Bagaimana pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1) Memahami pengertian pembaharuan pendidikan Islam.


2) Mengetahui pola-pola pembaharuan pendidikan Islam.
3) Mengetahui aspek-aspek pembaharuan pendidikan Islam.
4) Mengetahui pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam

Secara etimologi, pembaharuan merujuk pada proses atau cara memperbarui,


mengembangkan adat istiadat atau gaya hidup baru, membangun kembali, menyusun
ulang, dan memulihkan keadaan seperti semula.1 Namun, dalam pengertian
terminologi, pembaharuan memilikiibanyak konotasi. Menurut Azyumardi Azra bahwa
pembaharuan mencakup berbagai upaya untuk mengubah beragam aspek dengan
maksud meningkatkanikinerja sistemisecara holistik demi mencapai hasil yang lebih
baik berdasarkan kebutuhan dan dinamikaiimasyarakat.2 Di samping itu, Harun
Nasution menganggap bahwa modernisasi adalah istilah yang lebih umum digunakan
yang merujuk pada pemikiran, arus, gerakan, dan usaha untuk mengubah pandangan,
tradisi, institusi lama, dan sebagainya agar sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.3

Pembaharuan dapat dibagi menjadi dua konsep berdasarkan fungsinya, yaitu


sebagai reformasi dan modernisasi. Pendekatan reformasi berarti mengembalikan
pendidikan Islam ke asalnya seperti pada masa lampau. Sementara itu, pendekatan
modernisasi mengacu pada modifikasi pendidikan Islam sesuai dengan tuntutan zaman,
tetapi tetap menghormati pandangan para ahli pendidikan Islam sebelumnya.4
Pembaharuan dalam pendidikan Islam tidak selalu berarti menambahkan inovasi baru,

1
Zaenudin, “Pembaharuan Sistem Pendidikan Islam,” Risalah: Jurnal Pendidikan dan Studi
Islam 1, no. 1 (2015): 2.
2
Azyumardi Azra, Pesantren: Kontiunitas dan Perubahan, dalam Nurcholih Madjid, Bilik-
bilik Pesantren; Sebuah Potret Perjalanan (Jakarta: Paramadina, 1997), h. 32.
3
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan
Bintang, 1992), h. 9.
4
Yaya Abdul Wahab, Pemikiran Modern Dalam Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), h.
59.

3
tetapi juga bisa berarti mengembalikan isi kurikulum pendidikan Islam ke masa lalu.
Ini disebabkan oleh nilai fungsional pembaharuan yang mencakup pengembangan dan
restorasi.5

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembaharuan dalam pendidikan


Islam dapat dilihat melalui dua konsep berbeda yaitu reformasi dan modernisasi.
Pendekatan reformasi bertujuan untuk mengembalikan pendidikan Islam ke akar
asalnya dari masa lampau, sementara pendekatan modernisasi bertujuan untuk
memodifikasi pendidikan Islam agar sesuai dengan tuntutan zaman, tetapi masih
menghormati pandangan para ahli sebelumnya. Dengan kata lain, pembaharuan tidak
selalu berarti menambahkan inovasi baru, melainkan juga bisa berarti restorasi nilai-
nilai dari masa lalu, karena pembaharuan mencakup pengembangan dan restorasi.

Pengertian pendidikan Islam juga memiliki beberapa pendapat, di antaranya


menurut Abuddin Nata bahwa pendidikan Islam adalah prosesipembentukan individu
berdasarkan ajaran Islamnuntuk mencapai derajat yangntinggi, sehingga individu
tersebutlmampu menjalankan peran sebagai khalifah dan mencapai kebahagiaan baik
di dunia maupun di akhirat.6 Sementara itu, menurut Hasan Langgulung, pendidikan
Islam adalah proses persiapan generasiiimuda untuk mengemban tugas-tugasnya,
mentransfer pengetahuaniidaniinilai-nilai Islam yang sejalan dengan peran manusia
dalam beramalidi duniaidan memetikihasilnya di akhirat.7 PendidikaniIslam juga dapat
diartikan sebagai upaya pengembangan pemikiran dan pengaturan perilaku serta emosi
individu berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam, dengan tujuan mewujudkan cita-cita
Islam dalam kehidupan individu dan masyarakat pada semua aspek kehidupan.8

5
Moh. Afifur Rahman, “Pembaharuan Pendidikan Menurut Pemikiran Harun Nasution,”
Ahsana Media: Jurnal Pemikiran, Pendidikan, dan Penelitian Keislaman 6, no.1 (2020): 5.
6
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2004), h. 10.
7
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma'arif,
1980), h. 94.
8
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, terj. Herry Noer
Ali (Bandung: CV. Diponegoro, 1989), h. 49.

4
Pembaharuan dalam pendidikan Islam merupakan suatu upaya reinterpretasi
yang berkesinambungan terhadap keberagaman masyarakat, dengan tujuan agar
masyarakat lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama
Islam sesuai dengan semangat perkembangan zaman.9 Pembaharuan dalam pendidikan
Islam mencermati ketertinggalaniumat Islamidalam merespons dinamika zaman. Oleh
karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk menyusun kembaliiistruktur-struktur
sosial, politik, pendidikan, dan keilmuan yang sudahymapan agar tidak tertinggal,
termasukistruktur pendidikaniIslam yang merupakan bagian dari pembaharuan dalam
ranah pemikiran kelembagaan Islam.10 Generasi dan sarjana Muslim seharusnya
menginisiasi pembaharuan dalam pendidikan Islam agar dapat mengikuti persaingan
global yang semakin menekankan kecerdasan manusia dalam berpikir dan berinovasi.
Maka dari itu, pembaharuan pendidikan Islam harus dimulai dengan memperbaiki
sistem dan struktur kelembagaannya. Penting juga untuk memastikan bahwa
pembaharuan pendidikan Islam tetap relevan dengan konteks dan kebutuhan zaman
modern, sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip Al-Qur'anldan hadis..11

Pembaharuan ini tidak dimaksudkan untuk mengubah prinsip-prinsip Islam


yang telahlditetapkan dalam Al-Qur'an dan hadis karena ajaran Islam tersebut bersifat
mutlak dan tidak dapat ditambah atau dikurangi. Sebaliknya, pembaharuan bertujuan
untuk menyesuaikan pemahaman antara ajaran Islam dan tuntutan perkembangan
zaman, tanpa merusak prinsip-prinsip tersebut.12 Pembaharuan pendidikan Islam
dipicu oleh interaksi dengan Barat dan pengamatan terhadap kemajuan peradaban
Barat. Hal ini memicu pemikiran untuk mencari cara agar peradaban Islam dapat

9
Muchammad Iqbal Chailani, “Pemikiran Harun Nasution tentang Pendidikan dan
Relevansinya dengan Pendidikan di Era Modern,” Manazhim: Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan
1, no. 2 (2019): 52.
10
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), xv.
11
Syarifuddin Idris, “Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia (Studi Analisis Tokoh,
Organisasi, dan Lembaga Pendidikan),” Kreatif: Jurnal Studi Pemikiran Pendidikan Agama Islam 12,
no. 2 (2015): 5.
12
Muhammad Husnol Hidayat, “Harun Nasution Dan Pembaharuan Pemikiran Pendidikan
Islam,” Tadris: Jurnal Pendidikan Islam Tadris 10, no. 1 (2015): 28.

5
kembali berjaya dan berkembang seperti pada masa lalu. Oleh karena itu, pembaharuan
pendidikan Islam bertujuan untuk memperbarui metode dan pendekatan agar sesuai
dengan kebutuhan zaman tanpa mengabaikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam yang
telah ada.13

2.2 Pola-pola Pembaharuan Pendidikan Islam

Dengan memperhatikan penyebab kelemahanpdan kemunduran umatpIslam


pada masalsebelumnya, serta mengamati faktor-faktor kemajuanldan kekuatanlyang
dialami oleh bangsa-bangsa Eropa, terdapat tiga pola pemikiran utama dalam
pembaharuanlpendidikan Islam, yakni berorientasi kepada polalpendidikan modern di
Eropa, berorientasi kepada sumber ajaran Islam murni, dan berorientasi kepada
kekayaanidan sumberibudaya bangsa masing-masing atau bersifatlnasionalisme.14

1) Berorientasi kepada pola pendidikan modern di Eropa

Pada dasarnya, para pemikir tersebut percaya bahwa kekuatan dan kemakmuran
yang dinikmati oleh Baratladalah hasilldari kemajuan ilmulpengetahuan danlteknologi
modernlyang merekalcapai. Mereka juga meyakini bahwalapa yang telah dicapailoleh
bangsa Barat saat ini merupakan pengembangan darimilmu pengetahuan dan
kebudayaan yangnpernah berkembang di dunia Islam. Oleh karenanitu, mereka
berkomitmen untuknmengembalikan kekuatan dannkejayaan umatnIslam dengan
merebut kembali sumbernkekuatan dan kemakmuran tersebut. Penguasaan ilmu
pengetahuan dipandang sebagai kunci utama dalam mencapai hal tersebut, dan
pendidikan dianggap sebagai sarana utama untuk mencapai penguasaan tersebut. Oleh
karena itu, mereka menganjurkan adopsi polaipendidikan yangidikembangkan di dunia
Barat, mirip dengan bagaimana bangsa Barat pernah meniru dan mengembangkan
sistem pendidikan yang berasal dari dunia Islam pada masa lalu. Upaya pembaharuan

13
Bobbi Aidi Rahman, “Modernisme Islam dalam Pandangan Muhammad Abduh,” Tsaqofah
& Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam 2, no. 1 (2017): 41
14
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 117.

6
pendidikan Islam mencakup pendirian sekolah-sekolah yang mengadopsi sistem
pendidikan Barat. Selain itu, banyak pemerintah di negara-negara Islam yang
mengirimkan pelajar-pelajar mereka ke dunia Barat untuk mempelajari ilmu
pengetahuanidan teknologiimodern.15

2) Berorientasi kepada sumber ajaran Islam murni

Polalpembaharuan ini pertama kali dirintisloleh Muhammadlbin Abdul Wahab,


dan kemudian diadopsi kembaliloleh tokoh-tokoh seperti Jamaluddin Al-Afghanildan
Muhammad Abduh pada akhir abad ke-19 M. Menurut Jamaluddin Al-Afghani,
pemurnianjajaran Islam dengankkembali kepada Al-Qur'an dan Al-Hadis tidak harus
bersifat kaku. Ia meyakini bahwa Islam sesuai untuklsemua bangsa, semualzaman, dan
semua keadaan.16 Pola pembaharuan ini memandang bahwalIslam merupakanlsumber
kemajuan dan perkembangan peradaban serta ilmu pengetahuan modern. Islam
dianggap memilikilajaran-ajaran yang memuat potensiluntuk kemajuan, kesejahteraan,
danlkekuatan bagi umatlmanusia. Dalam pandangan ini, Islam telah terbukti pada masa
kejayaannya sebagai agama yang memberi kontribusi besar terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan peradaban.17

3) Berorientasi kepada kekayaan dan sumber budaya bangsa masing-masing atau


bersifat nasionalisme

Golongan nasionalis ini berupayasmemperbaiki kondisi umat Islamsdengan


mempertimbangkan situasi dan kondisi objektif bangsa tersebut. Dalam upaya
pembaharuan, mereka tidak hanya mengadopsi unsur-unsurlbudaya maju dari Barat,
tetapi juga memperhatikan unsur-unsurlyang berasal dari warisanlbudaya lokal bangsa
mereka. Rasa nasionalisme mulai muncul seiring dengan berkembangnya pola hidup

15
Bahaking Rama, Sejarah Pendidikan dan Peradaban Islam dari Masa Umayyah hingga
Kemerdekaan Indonesia (Yogyakarta: Cakrawala Publishing, 2011), h. 95.
16
Iskandar Engku dan Siti Zubaidah, Sejarah Pendidikan Islami (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), h. 92-94.
17
Bahaking Rama, Op.cit., hal. 97.

7
modern, yang pertama kali muncul di Barat. Bangsa-bangsa Barat mengalami
pertumbuhan yang kuat dalam rasa nasionalisme, yang kemudian memberikan
dorongan politik dan kemandirian. Situasi ini mendorong masyarakat Timur, termasuk
dunia Islam, untuk mengembangkan rasa nasionalisme mereka sendiri. Faktor ini
dianggap penting karenalumat Islamlterdiri dari berbagailbangsa dengan latar belakang
dan sejarah kebudayaan yang beragam. Merekashidup bersama dengan menganut
agama-agama lain di dalam satu bangsa. Hal ini juga menjadi faktor pendorong
perkembangan nasionalisme di dunia Islam.18

2.3 Aspek-aspek Pembaharuan Pendidikan Islam

Dalamlproses pendidikanlterjadi pembaharuanlpendidikan darilberbagai aspek,


di antaranya:

1) Pembaharuan dalam aspek tujuan

Tujuan pendidikan memiliki hubungan yang erat denganitujuan hidupimanusia


karena pendidikan merupakan sarana yang digunakan manusia dalam mempertahankan
eksistensinya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab
itu, tujuanipendidikan harusisesuai dengan kebutuhanidan tuntutan yang ada. Dengan
kata lain, upaya pembaharuan dalam tujuan pendidikan selalu bertujuan untuk
menyesuaikan beragam rencana dan kegiatan pendidikan agar tetap relevan dengan
kebutuhanbmasyarakat, baik secara lokal, nasional, regional, maupun internasional.
Secara konkret, tujuan pendidikan suatu masyarakat dibangun berdasarkan pada
filosofi yang dianut oleh masyarakat tersebut. Masyarakat selalu mengalami
perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu sehingga pembaharuan dalam
tujuan pendidikan menjadi hal yang tak terhindarkan. Dengan demikian, pembaharuan
dalam aspek tujuan pendidikan merujuk pada adanya perubahanlbaru dalam tujuan

18
Ibid., hal. 99.

8
pendidikan yang diadopsi oleh lembagalpendidikan, sejalan dengan evolusi tuntutan
masyarakatiyang senantiasa berubahidan sesuai denganikondisi zaman.19

2) Pembaharuan dalam aspek kurikulum

Dalam pendidikan Islam, kurikulum dikenal dengan istilah "manhaj", yang


bermakna sebagai jalanfterang yang ditempuh oleh manusia dalamfberbagai aspek
kehidupan.20 Kurikulum memiliki peran yang sangat penting sebagai panduan dan
dasar operasional dalam pelaksanaan prosesfbelajar mengajar di berbagai institusi
pendidikan dan pelatihan. Diharapkan bahwa melalui kurikulum ini, perubahan
perilaku dapat terjadi, sambil menjadi sarana demi tercapainya tujuan pendidikan.
Pembaharuan kurikulum memiliki hubungan erat terhadap kebutuhan manusia karena
kebutuhan tersebut terus berkembang mengikuti tuntutan zaman. Untuk menjaga agar
kurikulum tetap relevan terhadap kebutuhan dan perkembangan zaman, maka perlu
adanya pembaharuan yang berkelanjutan.21

Pembaharuan kurikulum diperlukan karena kurikulum memiliki sifat dinamis


dan harus mengikuti perkembangan nilai-nilai sosial budaya masyarakat sejalan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini berarti bahwa kurikulum
sebagai instrumen demi tercapainya tujuan pendidikan, perlu terus beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Tujuan pembuatan kurikulum adalah agar
dapat memberikan manfaat bagi siswa dan membantu mereka menghadapi tantangan
dan masalah yang dihadapi, baik secara individu maupun dalam konteks sosial. Dalam
prinsip ini, pembaharuan kurikulum dapat tercermin dalam pengenalan mata pelajaran
baru atau dalam perubahan jumlah jamidan matalpelajaran, baik dengan menambahkan
maupunlmengurangi sesuaiidengan kebutuhan dan tuntutan zaman.22

19
Zaenudin, Op.cit., hal. 7—8.
20
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 1998), h. 61.
21
Zaenudin, Op.cit., hal. 9—10.
22
Ibid.

9
3) Pembaharuan dalam Aspek Pendidik

Pendidik merupakan salah satu elemen utama dalam pendidikan yang memiliki
peran krusial dalam membentuk karakter siswanya. Seorangrpendidik bukan hanya
berperan sebagaiipengajar di dalam kelas, tetapi juga harus memiliki kemampuan
untuk menciptakan lingkungan sosial yang mendukung proses pembelajaran di luar
ruang kelas.23 Pembaharuanldalam aspeklpendidik berfokus pada peningkatanlmutu
pendidik, yangldapat dikenali melalui upaya untuk meningkatkan kompetensilyang
dimiliki oleh pendidik itu sendiri. Dengan kata lain, pembaharuan dalam aspek
pendidik melibatkan upaya untuk mencapai standar kompetensi yang lebih tinggi bagi
para guru di sebuah lembaga pendidikan.24

4) Pembaharuan dalam aspek peserta didik

Peserta didiklmemiliki peran ganda sebagai objek dan subjek dalam konteks
pendidikan. Sebagai objek, mereka menerima berbagai perlakuanntertentu, namun
dalam paradigma pendidikanimodern, peserta didik lebih sering dianggap subjek utama
dalam proses pendidikan. Pembaharuan dalam pendidikan bertujuan untuk
mengutamakan kepentingan peserta didik, yang dikenal dengan pendekatan "Student
Centered Approach". Pendekatan ini mengarah pada penciptaan sosok peserta didik
yang ideal, yang memiliki kualitas, profesionalisme, kompetensi di bidangnya,
semangat, motivasi, ketabahan, kesabaran, dan ketahanan dalam menghadapi
tantangan. Pembaharuan peserta didik dimulai dengan pembaharuan input, yaitu
melalui seleksi calon peserta didik yang ketat. Selanjutnya, pembaharuan dilakukan
dengan mengembangkan dan memperkuat bidang keilmuan dalam proses belajar
mengajar diisekolah dan lingkungan asrama demi mencapai hasil yang diinginkan.25

23
Ibid.
24
Ibid., hal. 12.
25
Ibid.

10
2.4 Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia

Timbulnyaspembaharuan pemikiransIslam di Indonesia, baik dalam bidang


agama, sosial, maupun pendidikan, dipengaruhi oleh gerakan pembaharuan yang
muncul di berbagai belahan dunia Islam, terutama di negara-negara seperti Mesir,
Turki, dan India.26 Upaya pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia dimulai sejak
awal abad ke-20. Sebelumnya, sistemnpendidikan cenderung nonklasikal, namun
kemudian berubahimenjadi sistemiklasikal. Sebelum masuknya ide-ide pembaharuan,
kurikulum pendidikan lebih terpusat pada matalpelajaran agamaldengan mengacu pada
kitab-kitablklasik. Namun, setelah terinspirasi oleh gerakan pembaharuan, kurikulum
pendidikan diubah untuk mencakup keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu
umum.27

Steenbrink menyatakan beberapa faktor yang mendorong pembaharuan


pendidikan Islam di Indonesia pada awal abad ke-20. Pertama, sejak tahun 1900 M,
telah muncul pemikiransuntuk menolakstaklid dengan mengedepankan kembali Al-
Qur'an dan sunnah sebagai acuan utama dalam menilai praktik keagamaan dan
kebudayaan. Hal ini menghasilkan gerakan pembaharuan dalam berbagai aspek
kehidupan agama. Kedua, semangat perlawanan nasional terhadap kekuasaan kolonial
Belanda turut mendorong pembaharuan dalam pendidikan Islam. Ketiga, ada upaya-
upaya dari umat Islam untuk memperkuat organisasi mereka dalam bidang sosial dan
ekonomi. Keempat, cukuplbanyak individu dan organisasi Islam yang merasa tidak
puas dengan metodeltradisional dalamlmempelajari Al-Qur'an dan ilmu agama.28

Pada periode sebelum Indonesia merdeka, terdapat berbagai corak


pengembanganspendidikan Islam, antara lain isolative-traditional dan sintesis. Corak
isolative-traditional menggambarkan sikap yang menolak pengaruh Barat (kolonial)

26
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah: Kajian
dari Zaman Pertumbuhan sampai Kebangkitan (Jakarta: Kencana, 2013), h. 39.
27
Syarifuddin Idris, Op.cit., hal. 11—12.
28
Ibid.

11
dan cenderung terisolasi dari pemikiransmodern yang masuk kesdalamnya. Hal ini
terlihat padaipendidikan di pondok pesantrenitradisional yang menekankan pada ilmu-
ilmulagama Islam tanpa memberikanlpengetahuan umum. Sementara itu, corak sintesis
mencoba untuk memadukan unsur-unsur dari pendidikan lama (pondok pesantren)
dengan pendidikan baru yang terinspirasi oleh model kolonial atau Barat, yang
umumnya berbentuk sekolah atau madrasah. Pendekatan ini berusaha menciptakan
kesinambungan antara tradisi Islam dengan pengetahuan modern yang diadopsi dari
Barat.29

Dengan masuknya ide-ide pembaharuan, beberapa hal menjadinindikasi dari


perkembangan pendidikan Islam pada masa tersebut. Pertama, dimasukkannya mata
pelajaran umum ke dalam kurikulum madrasah, mengindikasikan adanya upaya untuk
menyelaraskan pendidikan agama dengan pengetahuan umum. Kedua, penerapan
sistem klasikal dalam pendidikan, beserta segala aspek yang terkait, menunjukkan
adopsi terhadap struktur dan metode pendidikan tradisional. Ketiga, tata kelola
administrasi sekolah yang tetap mengacu pada prinsip-prinsip manajemen pendidikan,
menunjukkan upaya untuk menjaga profesionalitas dan efektivitas pengelolaan
sekolah. Keempat, lahirnya lembaga pendidikan Islam baru yang diberi nama
madrasah, mencerminkan perkembangan institusi pendidikan Islam yang lebih
terstruktur dan terorganisir. Kelima, diterapkannya beberapa metode pengajaran baru,
seperti sorogan dan wetonan, menunjukkan upaya untuk memperkaya metode
pengajaran yang lazim dilakukan. Kelima indikasi tersebut mencerminkan konsep
pendidikan Islam pada masa pembaharuan, dan setelah Indonesia merdeka, upaya
pembaharuan pendidikaniIslam terus berlanjut.30

29
A. Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2009), h. 16.
30
Syarifuddin Idris, Op.cit., hal. 13.

12
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembaharuan dalam pendidikan Islam merupakan upaya untuk mengadaptasi


ajaran Islam dengan kebutuhan dan tuntutan zaman, tanpa mengubah prinsip-prinsip
yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan hadis. Pembaharuan ini bertujuan untuk
memperbaharui metode dan pendekatan pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan
zaman, sambil tetap menghormati nilai-nilai Islam yang telah ada.

Terdapat tiga pola pemikiran utama dalam pembaharuan pendidikan Islam,


yaitu berorientasi kepada pola pendidikan modern di Eropa, berorientasi kepada
sumber ajaran Islam murni, dan berorientasi kepada kekayaan dan sumber budaya
bangsa masing-masing atau bersifat nasionalisme. Aspek-aspek pembaharuan
pendidikan Islam meliputi pembaharuan dalam tujuan, kurikulum, pendidik, dan
peserta didik. Pembaharuan ini dilakukan untuk menjaga relevansi pendidikan dengan
perkembangan masyarakat dan tuntutan zaman.

Di Indonesia, pembaharuan pendidikan Islam dimulai sejak awal abad ke-20,


dipengaruhi oleh gerakan pembaharuan di negara-negara Islam lainnya serta semangat
perlawanan terhadap kekuasaan kolonial Belanda. Pembaharuan tersebut terlihat dalam
dimasukkannyasmata pelajaran umum ke dalam kurikulum madrasah, penerapan
sistemsklasikal, tata kelola administrasi sekolah, lahirnya lembaga pendidikan Islam
baru, dan diterapkannya beberapa metode pengajaran baru. Dengan demikian,
pembaharuanlpendidikan Islam dilIndonesia dan dunia Islam secara umum merupakan
respons terhadap perkembangan zaman dan upaya untuk mempertahankan nilai-nilai
Islam dalam konteks kemajuan sosial dan teknologi.

13
3.2 Saran

Semoga hasil makalah ini bisa menambah wawasan kita semua dan bisa
menjadi titik terang khususnya tentang pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia.
Mohon ma’af apabilasada kesalahan ejaansdalam penulisan katasdan kalimat yang
kurangljelas. Saya hanyalah mausia biasalyang tidak pernah luputldari kesalahan. Saya
juga sangatsmengharapkan saransdan kritik dari para pembacasdemi kesempurnaan
makalah ini. Semogandapat diterima di hatindan saya ucapkan terimankasih yang
sebesar-besarnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

An-Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam. terj. Herry


Noer Ali. Bandung: CV. Diponegoro, 1989.
Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru.
Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.
Azra, Azyumardi. Pesantren: Kontiunitas dan Perubahan, dalam Nurcholih Madjid,
Bilik-bilik Pesantren; Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina, 1997.
Chailani, Muchammad Iqbal. “Pemikiran Harun Nasution tentang Pendidikan dan
Relevansinya dengan Pendidikan di Era Modern.” Manazhim: Jurnal
Manajemen dan Ilmu Pendidikan 1, no. 2 (2019).
Daulay, Haidar Putra, dan Nurgaya Pasa. Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah:
Kajian dari Zaman Pertumbuhan sampai Kebangkitan. Jakarta: Kencana, 2013.
Engku, Iskandar, dan Siti Zubaidah. Sejarah Pendidikan Islami. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014.
Hidayat, Muhammad Husnol. “Harun Nasution Dan Pembaharuan Pemikiran
Pendidikan Islam.” Tadris: Jurnal Pendidikan Islam 10, no. 1 (2015).
Idris, Syarifuddin. “Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia (Studi Analisis Tokoh,
Organisasi, dan Lembaga Pendidikan).” Kreatif: Jurnal Studi Pemikiran
Pendidikan Agama Islam 12, no. 2 (2015).
Langgulung, Hasan. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung: Al-
Ma'arif, 1980.
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan.
Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
Nata, Abuddin. Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Rahman, Bobbi Aidi. “Modernisme Islam dalam Pandangan Muhammad Abduh.”
Tsaqofah & Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam 2, no. 1 (2017).
Rahman, Moh. Afifur. “Pembaharuan Pendidikan Menurut Pemikiran Harun
Nasution.” Ahsana Media: Jurnal Pemikiran, Pendidikan, dan Penelitian
Keislaman 6, no.1 (2020).
Rama, Bahaking. Sejarah Pendidikan dan Peradaban Islam dari Masa Umayyah
hingga Kemerdekaan Indonesia. Yogyakarta: Cakrawala Publishing, 2011.

15
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 1998.
Susanto, A. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, 2009.
Wahab, Yaya Abdul. Pemikiran Modern Dalam Islam. Bandung: CV Pustaka Setia,
2010.
Zaenudin. “Pembaharuan Sistem Pendidikan Islam.” Risalah: Jurnal Pendidikan dan
Studi Islam 1, no. 1 (2015).
Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.

16

Anda mungkin juga menyukai