Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam
Oleh :
11210480000049
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aspek
Pembaharuan dalam Islam” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Studi Islam. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Aspek
Pembaharuan dalam Islam” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H Yunasril Ali
M. A dan Bapak Kamal Fiqry Musa Lc., M. A selaku dosen Mata Kuliah Studi
Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu saya menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun senantiasa diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
A. Pengertian dan Fungsi Pembaharuan Islam ........................................................... 5
B. Ruang Lingkup Pembaharuan Islam ........................................................................ 6
C. Persamaan dan Perbedaan Revitalisasi, Reformulasi, Reformasi, Reinterpretasi,
Westernisasi .................................................................................................................... 8
D. Latar Belakang Lahirnya Pembaharuan Islam ....................................................... 15
E. Tokoh Pembaharuan Islam ................................................................................... 16
BAB III ................................................................................................................................ 24
PENUTUP ........................................................................................................................... 24
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 24
B. Saran ..................................................................................................................... 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembaharuan adalah moderniasasi. Islam modernis adalah
kelompok umatIslam yang menghendaki agar ajaran Islam mampu
memberikan kontribusi yang riil dan faktual dalam memecahkan berbagai
problem sosial sepanjang zaman dan di manapun problem tersebut harus
dipecahkan. Hal tersebut penting dilakukan, karena sesuai dengan
misiIslam, yaitu untuk memberi rahmat bagi seluruh alam dan sepanjang
zaman serta dimanapun. Untuk itu ajaran Islam yang digali dari al-
Qur’an dan Hadits harus ditinjau ulang setiap zaman untuk dilihat
secara kritis apakah pemikiran itu masih cocok atau sudah tertinggal.
Sejalan dengan itu maka Islam modernis menghendaki agar pintu ijtihad
tetap terbuka, dan umat Islam yang memiliki kemampuan dan kepribadian
yang baik agar tidak ragu-ragu untuk berijtihad bagi kepentingan
umatIslam. Dengan cara demikianlah ajaran Islam tetap relevan sepanjang
zaman.
B. Rumusan Masalah
1. Pengetian dan fungsi dari pembaharuan dalam Islam
2. Persamaan dan perbedaan antara revitalisasi, reformulasi,
reformasi, reinterpretasi, dan westernisasi.
3. Ruang lingkup pembaharuan dalam Islam
4. Memahami latar belakang dari lahirnya pembaharuan dalam Islam
5. Mengenal tokoh-tokoh dalam masa pembaharuan Islam.
C. Tujuan
Makalah ini di buat untuk mempelajari pengertian dan fungsi dari
pembaharuan Islam serta ruang lingkup pembaharuan Islam, dan
menambah pengetahuan tentang latar belakang lahirnya pembaharuan
3
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Pembaharuan Islam
Kata pembaharuan dalam bahasa Arab dikenal dengan tajdid,
bentuk masdar dari kata jaddada-yujaddidu-tajdidan yang bermakna
memperbaharui seseuatu.1 Secara istilah, tajdid adalah upaya yang
dilakukan untuk memperbaharui kehidupan keagamaan, baik berbentuk
pemikiran maupun gerakan, sebagai reaksi atau tanggapan terhadap
tantangan internal maupun eksternal yang berkaitan keyakinan dan urusan
sosial umat Islam.2 Istilah tajdid atau pembaharuan sering digunakan dalam
konteks gerakan Islam modern, ini juga mempunyai hubungan yang kuat
pada Islam klasik. Ada dua kecenderungan (trend) pembaharuan di dalam
dunia Islam, yaitu kecenderungan salafi dan reformis (modernis).3
Menurut Harun Nasution, istilah pembaharuan tidak lepas dengan
kata modernisasi. Modernisme dalam masyarakat Barat berarti aliran,
gerakan dan pemahaman guna mengubah paham-paham adat-istiadat,
institusi-institusi lama untuk diselaraskan atau disesuaikan dengan suasana
yang baru.
Dalam reformasi Islam yang digagas oleh Harun Nasution Sebuah
upaya untuk mengkoordinasikan antara reformasi pandangan Islam Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia modern.4 Maksudnya
adalah pembaharuan pandangan dalam Islam bukan berarti mengurangi,
menambah atau teks dalam Al-Qur’an maupun teks dalam hadits, akan
1
Ahmad Warson Munnawir, Kamus Al-Munawir: Arab-Indonesia Terlengkap (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997), hlm. 173.
2
Sudarno Shobron, et al, Studi Kemuhammadiyahan: Kajian Historis, idiologis, dan Organisasi,
(Surakarta: LPID UMS, 2006), hlm. 1.
3
Agus Miwanto, M. Zuhron Arofi, Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan, (Magelang:P3UMM,
2012), H. 25
4
Muhammad Husnol Hidayat, Harun Nasution Dan Pembaharuan Pendidikan Islam..., hlm. 28.
5
6
5
Muchammad Iqbal Chailani, Pemikiran Harun Nasution tentang Pendidikan dan Relevansinya
Pendidikan Di Era Modern, Jurnal Management dan Ilmu Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, Agustus
2019, H. 51-52.
6
Voll, “Pembaruan dan Perubahan dalam Sejarah Islam: Tajdid dan Islah”, dalam John L. Esposito
(ed.), Dinamika Kebangunan Islam, 22.
7
7
Sudarno Shobron, et al, Studi Kemuhammadiyahan…,hlm. 4.
8
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, 1993:42
8
sedangkan tantangan filosofi yang dihadapi kaum muslimin saat ini berasal
dari para filsuf yang tidak mempercayai adanya hal-hal yang metafisik. Hal
ini disebabkan oleh munculnya pandangan Positivisme Barat
(ketidakpercayaan pada hal metafisik) dan terus merajalela karena didukung
oleh para ilmuwan di berbagai bidang, seperti astronomi, kedokteran, dan
lain-lain, yang sangat diagung-agungkan umat pada saat ini, contohnya
Darwin dengan teori evolusinya, Freud, dan Emile Durkhim. Para ilmuwan
tersebut sangar mengagungkan akal dan rasionalitas sebagai satu-satunya
kepercayaan mutlak. Freud, salah satu IImuwan dunia, mengatakan bahwa
agama adalah ilusi dan agama berasal dari ketidakberdayaan manusia dalam
menghadapi daya-daya dari Iuar dan daya imajinatif dari dalam dirinya.
Pembaharuan pemikiran Islam, dalam hal ini mengarah pada
Revitalisasi nilai-nilai Islam yang semakin terkikis dan , dapat dilakukan
dengan cara revitalisasi ilmu – ilmu rasional. Mengingat bahwa pada masa
lalu ilmu-ilmu rasional pemnah hilang eksistensinya dalam dunia Islam,
maka di era ini revitalisasi ilmu-dmu rasional perlu dilakukan untuk
melindungi kepercayaan agama dengan dan dalam sebuah benteng filosofis
yang dibangun atas dasar - dasar logika yang handal. Berbeda dengan tujuan
al-Ghazali dalam menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama (yaitu
menghantam ilmu-ilmu rasional), revitalisasi ilmu-imu rasional kali
inijustru bertujuan untuk menguatkan dan melindungi kepercayaan agama
dari serangan - serangan filosofis dan ilmiah yang dilancarkan pendukung
filsafat positif-sekuler. Karena tantangan filosofis seperti hanya dapat
dihadapi secara filosofis dengan argumen-argumen rasional yang solid dan
sistematik, dan bukan dengan dogma-dogma religius.
Relevansi antara pembaharuan dalam islam dan revitalisasi,
sementars perbedaan mendasar dari konsep revitalisasi dan pembaharuan
Islam adalah terletak pada alasan dan tujuan daripada konsep tersebut. Lebih
jelasnya, konsep revitalisasi, yang mengandung makna "menghidupkan
kembali", berlaku untuk seluruh aspek kehidupan tergantung dari sudut
pandang mana pelaku relativitas ini memandang. Tidak menutup
12
3. Hasil adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat.
4. Pembaharuan dalam Islam berbeda dengan renaissance dalam dunia
Barat.
9
Sudarno Shobron, et al, Studi Kemuhammadiyahan…,hlm. 10-13.
10
Ibid.
18
11
Lihat karya Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta: Bulan Bintang, 2003)
19
12
Ibid.
21
13
Agus Miwanto, M. Zuhron Arofi, Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan, (Magelang:P3UMM,
2012), H. 31-39.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pembaharuan Islam adalah upaya untuk
menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan pengaruh dari
perkembangan yang timbul akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekonologi modern. Pembaharuan Islam tidak mengubah, mengurangi, atau
menambahkan teks ke dalam Al-Qur’an dan hadist tetapi hanya
menyesuaikan paham perkembangan zaman. Ini dilakukan agar tidak terjadi
kesenjangan antara yang dikehendaki Al-Qur’an dengan kenyataan yang
terjadi di masyarakat.
B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan di terima untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
24
DAFTAR PUSTAKA
25