DOSEN PENGAMPU
Drs. Al Hilal Sirait, MA
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembaharuan dalam islam dikenal juga dengan modernisasi islam, yang mempunyai
tujuan untuk menyesuaikan ajaran yang terdapat dalam agama dengan ilmu pengetahuan dan
filsafat modern, tetapi perlu diingat bahwa dalam islam ada ajaran yang tidak bersifat mutlak,
yaitu penafsiran dari ajaran-ajaran yang bersifat abadi dari masa ke masa. Dengan kata lain
pembaharuan mengenai ajaran-ajaran yang bersifat mutlak tak dapat diadakan karena sudah tak
bisa lagi diganggu gugat seperti pada hukum-hukum yang tercantum dalam al-Qur’an.
Pembaharuan dapat dilakukan dengan meninjau kembali beberapa aspek yang memang
memerlukan untuk diperbaharui seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern
yang mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti sekarang ini.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pemurnian dan Pembaharuan dalam Islam ?
2. Apa faktor yang melatarbelakangi pembaharuan dalam Islam ?
3. Siapa saja tokoh pembaharuan dalam Islam ?
4. Bagaiamana dampak pembaharuan dalam Islam ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembaharuan dalam Islam
2. Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi pembaharuan dalam Islam
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh pembaharuan dalam Islam
4. Untuk mengetahui dampak dari pembaharun dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dunia Islam timbul terutama karena adanya
kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad
XIX mulai menyadari bahwa mereka telah mengalami kemunduran dibandingankan dunia Barat
yang pada saat itu mulai menemukan titik kemajuan peradaban.
Sebelum periode modern, hubungan atau kontak antara Islam dan Barat sebenarnya sudah
terjadi, terlebih antara Kerajaan Utsmani (yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa)
dengan beberapa negara Barat. Namun kontak dengan kebudayaan Barat ini semakin intens saat
jatuhnya kekuatan Mesir oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis, disusul dengan imperialisasi
Barat terhadap negara-negara muslim lainnya. Kondisi itu akhirnya membuka pemikiran
pemuka-pemuka intelektual dan pemerintahan Islam di Mesir untuk segera mengadakan upaya-
upaya pembaharuan.
2. Persatuan di kalangan umat Islam mulai terpecah belah. Umat Islam tidak akan mengalami
kemajuan apabila tidak ada persatuan dan kesatuan yang diikat oleh tali ukhuwah Islamiyah.
Karena itu maka lahirlah suatu gerakan pembaharuan yang berupaya memberikan inspirasi
kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dan melawan imperialisme Barat.
3. Hasil adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak ini
mereka sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan Barat.
4. Meski demikian, pembahuran dalam Islam berbeda dengan renaissance dalam dunia Barat.
Jika renaissance Barat muncul dengan cara “menyingkirkan” peran agama dari kehidupan
masyarakat, maka pembaharuan Islam sebaliknya, yakni untuk tujuan memperkuat prinsip dan
ajaran Islam itu sendiri demi kemashlahatan dunia secara lebih luas. Pada saat dunia Islam
mengalami kemunduran, bangsa Barat justru mengalami kemajuan dan berhasil melakukan
ekspansi wilayah perdagangan baru.
3. Pembaharuan Al-Tahtawi
Al-Tahtawi adalah Rifa’ah Badawi Rafi’I, Al-tahtawi lahir pada tahun
1801 M. di Tanta (Mesir Selatan), dan meninggal di Kairo pada tahun
1873. Dia adalah seorang pembawa pemikiran pembaharuan yang besar
pengaruhnya di pertengahan pertama dari abad ke-19 di Mesir.
Salah satu jalan kesejahteraan menurut Al-Tahtawi adalah berpegang
teguh pada agama dan akhlak (budi pekerti) untuk itu pendidikan
merupakan sarana yang penting.
Dalam hal agama dan peranan ulama, al-Tahtawi menghendaki agar para
ulama selalu mengikuti perkembangan dunia modern dan mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan modern.
Dampak negatif:
Adanya percampuran pemahaman yang keliru yang kemudian diikuti
oleh masyarakat muslim. Lebih maraknya orang-orang yang berkedok
agama untuk memenuhi ambisi pribadinya.
Dampak positif:
Semakin semaraknya syiar Islam dalam berbagai bidang di berbagai
negara. Masyarakat muslim semakin sadar akan berbagai peninggalan
kebudayaan Islam yang menjadi sumbangan besar bagi kebudayaan
dunia secara umum.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama
yang secara langsung berpengaruh terhadap perilaku dan
perkembangan anak didik. Keluarga adalah wadah yang pertama
dan utama dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam.
2. Sekolah adalah lanjutan dari pendidikan keluarga yang mendidik
lebih fokus,teratur dan terarah.
3. Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan anak yang ketiga
setelah sekolah. Peran yang dapat dilakukan oleh masyarakat
adalah bagaimana masyarakat bisa memberikan dan menciptakan
suasana yang kondusif bagi anak, remaja dan pemuda untuk
tumbuh secara baik.
B. SARAN
Kami bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari
pembaca. Kami akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai
bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah ini di kemudian
hari. Semoga makalah berikutnya dapat kami selesaikan dengan
hasil yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Metode)“ dalam jurnal Studi dan Budaya, (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2004)
subair3.wordpress.com/2020/09/30/pemurnian-dan-pembaruan-di-dunia-muslim