Anda di halaman 1dari 34

Aspek Pembaharuan

Dalam Islam
Al hidayah 11151040000111
Anisa Puteri Ashara 11151040000052
Nita Rahmawati 11151040000014
Nurfika Mustika Dewi 11151040000023
Pengertian Pembaharuan Islam
• Pembaharuan ialah modernisasi. Dalam
masyarakat Barat kata modernisasi
mengandung arti fikiran, aliran, gerakan dan
usaha untuk mengubah paham-paham, adat-
istiadat lama agar dapat disesuaikan dengan
pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan
baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan
modern. Fikiran dan aliran itu timbul di
periode yang disebut Age of Reason (masa
akal atau masa terang) 1650-1800 M.
Lanjutan…
• Pembaharuan Islam adalah upaya untuk
menyesuiakan paham keagamaan Islam
dengan perkembangan dan yang ditimbulkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern. Dengan demikian pembaharuan
dalam Islam bukan berarti mengubah,
mengurangi atau menambahi teks Al-Quran
maupun Hadits, melainkan hanya
menyesuaikan paham atas keduanya.
Perbedaan pembaharuan islam dengan modernisasi,
reformasi, revitalisasi, rekontruksi, reinterpretasi
1. Tajdid, Ishlah, dan Reformasi
Tajdid sering diartikan sebagai ishlah dan
reformasi. Tajdid menurut bahasa al-i’adah wa al-
ihya’ , mengembalikan dan menghidupkan. Tajdid al-
din, berarti mengembalikannya kepada apa yang
pernah ada pada masa salaf, generasi muslim awal.
Tajdid al-Din menurut istilah ialah menghidupkan
dan membangkitkan ilmu dan amal yang telah
diterangkan oleh al-Quran dan al-Sunnah .
Bahwa tajdid tersebut mendorong umat Islam
agar kembali kepada al-Quran dan sunnah serta
mengembangkan ijtihad. Reformasi sebagai akibat
adanya penyimpangan agama dan teologi yang
disebabkan oleh adanya sekularisme modern.
• Tajdid secara bahasa berarti “mengembalikan
sesuatu kepada kondisinya yang seharusnya”.
Dalam bahasa Arab, sesuatu dikatakan “jadid”
(baru), jika bagian-bagiannya masih erat
menyatu dan masih jelas. Maka upaya tajdid
seharusnya adalah upaya untuk
mengembalikan keutuhan dan kemurnian
Islam kembali. Thahir ibn ‘Asyur mengatakan,
Pembaharuan agama itu mulai direalisasikan
dengan mereformasi kehidupan manusia di
dunia.
Lanjutan…
• 2. ‘Ashriyah dan Modernisasi
Istilah modernisasi atau ashriyah
(Arab) diberikan oleh kaum Orientalis
terhadap gerakan Islam tersebut di atas
tanpa membedakan isi gerakan itu sendiri.
Modernisasi, dalam masyarakat Barat,
mengandung arti fikiran, aliran, gerakan
dan usaha-usaha untuk merubah faham-
faham, adat istiadat, institusi-institusi
lama, untuk disesuaikan dengan suasana
baru yang ditim-bulkan oleh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Maka modernisasi dari Barat membawa
kepada ide-ide baru ke dunia Islam,
seperti rasionalisme, nasionalisme,
demok-rasi, dan lain sebagainya.
Lanjutan…
• 3. Revivalisasi, Resurgensi, Renaisans,
Reasersi
Kesemua peristilahan di atas
mengandung arti te-gak kembali atau
bangkit kembali. Fazlurrahman,
menggunakan istilah ini, bahkan ia
membaginya kepada dua bagian yaitu
revivalis pra-modernis dan revivalis neo
modernis.
Chandra Muzaffar yang menge-mukakan
istilah ini dalam tulisannya Resurgence A.
Global Vew menyatakan bahwa adanya
perbedaan antara istilah revivalis dengan
resurgence. Resurgence, adalah tindakan
bangkit kembali yang di dalamnya
mengandung unsur :
Lanjutan…
1. kebangkitan yang datang dari dalam Islam sendiri dan
Islam dianggap penting karena dianggap
mendapatkan kembali prestisenya;
2. ia kembali kepada masa jayanya yang lalu yang
pernah terjadi sebelumnya;
3. bangkit kembali untuk menghadapi tantangan,
bahkan ancaman dari mereka yang berpengalaman
lain.
Revivalisme juga berati bangkit kembali, tetapi
kem-bali ke masa lampau, bahkan berkeinginan untuk
meng-hidupkan kembali yang sudah usang.
Pengertian istilah
1. Harun Nasution cendrung menganalogikan istilah
“pembaharuan” dengan “modernisme”.
2. Revivalisasi. Menurut paham ini, “pembaharuan
adalah “membangkitkan” kembali Islam yang “murni”
sebagaimana pernah dipraktekkan Nabi Muhammad
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan kaum Salaf.
3. Kebangkitan Kembali ( Resugence ) Dalam kamus
Oxford, resurgence didefinisikan sebagai “kegiatan
yang muncul kembali” (the act of rising again ).
Pengertian ini mengandung 3 hal :
Lanjutan…
a. Suatu pandangan dari dalam, suatu cara dalam mana
kaum muslimim melihat bertambahnya dampak
agama diantara para penganutnya.
b. “Kebangkitan kembali” menunjukkan bahwa keadaaan
tersebut telah terjadi sebelumnya. Jejak hidup nabi
Muhammad saw dan para pengikutnya memberikan
pengaruh besar terhadap pemikiran orang-orang yang
menaruh perhatian pada jalan hidup Islam saat ini.
c. Kebangkitan kembali sebagai suatu konsep,
mengandung paham tentang suatu tantangan, bahkan
suatu ancaman terhadap pengikut pandangan-
pandangan lain.
Latar Belakang Lahirnya Pembaharuan
dalam Islam
• Mulai abad pertengahan merupakan
abad gemilang bagi umat Islam. Abad
inilah daerah-daerah Islam meluas di
barat melalui Afrika Utara sampai
Spanyol, di Timur Melalui Pesia sampai
India. Daerah-daerah ini kepada
kekuasaan kholifah yang pada mulanya
berkedudukan di Madinah, kemudian
di Damaskus, dan terakhir di Bagdad. Di
abad ini lahir para pemikir dan ulama
besar seperti ;Maliki, Syafi’I, Hanafi,
dan Hambali.
Lanjutan…
• Memasuki benua Eropa melalui Spanyol
dan Sisilia, menjadi dasar dari ilmu
pengetahuan yang menguasai alam
pikiran orang barat (Eropa).
Di pandang dari segi sejarah
kebudayaan, maka tugas memelihara
dan menyebarkan ilmu pengetahuan itu
tidaklah kecil nilainya dibanding dengan
mencipta ilmu pengetahuan. Di antara
yang mendorong timbulnya
pembaharuan dan kebangkitan Islam
adalah:
Lanjutan…
1. Paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur
dengan kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat,
pemujaan terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang
membawa kepada kekufuran.
2. Sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan
berusaha, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat
jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin
mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan
yang berusaha memberantas kejumudan.
3. Umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah
akan mengalami kemajuan.. Maka untuk mempersatukan
kembali umat Islam bangkitlah suatu gerakan pembaharuan.
4. Hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat.
Dengan adanya kontak ini umat Islam sadar bahwa mereka
mengalami kemunduran dibandingkan dengan Barat
Adapun yang melatarbelakangi pemikiran politik Islam:

1. Pertama, kemunduran dan kerapuhan dunia Islam yang


disebabkan oleh faktor internal dan yang berakibat
munculnya gerakan-gerakan pembaharuan dan
pemurnian.
2. Dorongan Barat terhadap keutuhan kekuasaan politik dan
wilayah dunia Islam yang berakhir dengan dominasi atau
penjajahan oleh negara-negara Barat tersebut.
3. Ketiga hal tersebut ini juga memberi pengaruh pada
pemikiran politik Islam yakni banyak di antara para
pemikir politik Islam tidak mengetengahkan konsepsi
tentang system politik Islam, tetapi lebih kepada konsepsi
perjuangan politik umat Islam terhadap kezaliman
penguasa, lebih-lebih terhadap imperialis dan kolonialis
Barat.
Para Tokoh Pembaharuan Islam
1. Muhammad Ali Pasya (1765-1848)
• Seorang perwira Turki yang dapat merebut kekuasaan di daerah
ini setelah tentara Perancis kembali ke eropa di tahun 1801 M. Ia
berkeyakinan bahwa ketinggian dan kemajuan eropa didasarkan
atas kekuatan militernya. Tetapi disamping itu ia sadar bahwa di
belakang kekuatan militer ada kekuatan ekonomi yang sanggup
mempelajari biaya pembaharuan dalam lapangan militer.
Pembaharuan dalam lapangan militer dan ekonomi ternyata
memerlukan ahli-ahli. Selain mendatangkan ahli-ahli dari Eropa,
ia mendirikan sekolah, sekolah militer di tahun 1815M. Sekolah
pertambangan tahun 1834 M. Sekolah kedokteran di tahun
1827M. Dan sekolah pertanian tahun 1836 M. Muhammad Ali
Pasya adalah raja yang mempelopori pembaharuan di Mesir.
Al-Tahtawi
• Rifa’ah Badawi Rafi’ Al-Tahtawi (1801-
1873 M). Di Cairo ia diangkat menjadi
guru dan penerjemah di sekolah
kodekteran. Di tahun 1836 M. Selain dari
mengajar dan menerjemahkan buku-
buku Al-Tahtawi ia juga mengarang.
Diantara karangnya terdapat buku
mengenai pengalaman di Perancis,
tentang perekonomian , tentang
pemerintahan demokrasi, tentang
pendidikan dan tentang itihad.
Lanjutan…
• Diatara pemikiran-pemikiran yang dimajuakan At-Tahtawi
adalah berikut:
1. Ajaran islam bukan hanya mementingkan soal akhirat tetapi
juga soal hidup di dunia. Umat islam harus mementingkan
hidup duniawi.
2. Kekuasaan absolut raja harus dibatasi oleh syariat dan raja
harus bermusyawarah dengan ulama dan kaum terpelajar
seperti dokter, ekonomi dan lain-lain.
3. Syariat harus disesuaikan dengan perkembangan modern.
4. Kaum ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu-ilmu
pengetahuan modern agar dapat menyesuaikan syariat
denga kebutuhaan masyarakat modern.
5. Pendidikan harus bersifat universal dan sama bentukanya
untuk semua golongan. Wanita harus memperoleh
pendidikan yang sama dengan pria. Istri harus menjadi
teman suami dalam hidup intelektual dan sosialnya, dan
bukan hanya untuk tinggal di dapur.
6. Umat islam harus bersifat dinamis dan meninggalkan sifat
statisnya.
2. Muhammad Abduh (1849-1905 M)

• Muhammad Abduh memasuki lapangan


politik di Mesir, kemudian ditangkap dan
diasingkan keluar negri tahun 1882 M. Di
tahun 1886 M ia diizinkan kembali ke mesir.
Muhammad Abduh Al-Wahhab ia
berpendapat islam yang dianut umat bukan
lagi islam yang sebenarnya. Inilah sebab-sebab
kemunduran umat islam. Untuk dapat maju
lagi umat islam harus kembali kepada islam
sejati, islam sebagi diperaktekan di zaman
Klasik. Islam dalam pendapatannya adalah
agama yang rasional.
Lanjutan…

• Sikap taklid, menurut pendapatnya, harus


dihapuskan dan ijtihad dihidupkan kembali.
Ijtihad dijadikan oleh ulama-ulama yang
mempunya kesanggupan untuk itu. Ijtihad
jangan menghendaki pemakaian akal. Ia juga
menentang sifat jumud atau statis yang
terdapat dalam kalangan umat islam. Sifat
jumud membuat mereka berhenti berfikir
dan berusaha. Umat islam harus memiliki
sifat dinamis.
Lanjutan…
• Pengaruh Muhammad Abduh ke luar Mesir ,
terutama dunia Arab, dibawa oleh buku-buku
yang dikarangnya dan buku-buku yang
dikarang murid-murid pengikutnya. Yang
banyak berjasa dalam hal ini adalah Rasyid
Rida dengan Majalah Al-Manar dan Tafsir Al-
Manarnya.
Lanjutan…
• Di kerajaan Usmani pelopor pembaharuan abad
kesembilan belas ialah sultan Mahmud II (1808-
1839 M). Dan Sidik Rif’at (1807-1856 M)
merupakan pemikiran pembaharuan yang bayak
berpengaruh pada golongan pemerintah. Ia
berpendapat bahwa kerajaan usmani akan maju
kembali kalau negara ini mementingkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
pembangunan dalam lapangan ekonomi dan
industri.
Lanjutan…
• Sadik rif’at banyak dipengaruhi oleh ide
egalite (persamaan), fratemite
(persaudaraan), dan li berte (kebebasan)
yang ditimbulkan resolusi perancis dan ingin
memasukan paham-paham itu kedalam
masyarakat Usmani. Pemerintahan, menurut
pendapatnya harus didasarkan atas prinsip
pemerintah untuk kepentingan rakyat dan
bukan atas prinsip rakyat dikorbankan untuk
pemerintah.
Lanjutan…

• pikiran Sadik Rif’at untuk membatasi


kekuasaan mutlak sultan Usmani menjelma
dalam bentuk Hatt-i Sherif Gulhane (piagam
syarif gulhane) diumumkan di tahun 1939 M,
yang kemudian pada tahun 1856 M diperkuat
lagi oleh Hatt-i Humayun (piagam humayun)
kedua piagam ini mengatur penentuan pajak
dan dinas militer.
Lanjutan…
• Hatt-i Sherif dan Hatt-i Humayun, belum banyak
telah mulai membatasi kekuasaan mutlak sultan
yang sebelumnya dapat berbuat sekehendak
hati dalam soal-soal pemerintahan. Kedua
piagam itu merupakan dasar bagi pembaharuan
yang dijalankan di Zaman Tanzimat (pertengahan
pertama abad ke 19). Pada pertengahan kedua
dari abad ke 19 muncul suatu gerakan yang
dikenal dengan nama usmani muda yang tidak
puas dengan pembaharuan zaman tanzimat.
Mereka menginginkan pembatasan yang lebih
tegas terhadap kekuasaan sultan dengan
mengadakan konstitusi. Salah satu ahli pikir
usmani muda yang terkenal ialah Namik Ketmal
(1840-1888M).
Lanjutan…
• Orang kuat yang berdiri di belakang gerakan
Usmani Muda unuk mewujudkan konstitusi
adalah Midhat Pasya (1822-1884 M). Gubernur
daerah-daerah bukan islam. Atas usaha bersama
konstitusi pertama untuk kerajaan Usmani data
dihasilkan dan ditandatangani oleh Sultan Abdul
Hamid di tahun 1876 M. Eksperimen
pemerintahan konstitusional inii gagal, terutama
karena dalam konsitusi 1876 M. Sultan Abdul
Hamid menangkap dan mengasingkan Midhat
Pasya di tahun 1878 M.
Lanjutan…
• Sementara itu timbul dalam gerakan
pembaharuan Turki tiga golongan
pembaharuan yaitu, golongan barat,
golongan islam dan golongan nasional turki.
Yang pertama ingin mengambil peradaban
barat sebagai dasar pembaharuan, yang
kedua membuat islam sebagai dasarnya
sedangkan yang ketiga melihat
nasionalismeTurkilah yang harus dijadikan
dasar. Ide nasionalisme turki ini kemudian
diperkuat oleh Zia Gokalp (1875-1924M).
Dalam pendapatnya bahasalah dasar
nasionalisme terkuat.
Lanjutan…
• Gerakan pembaharuan selanjutnya yang diadakan di
bawah pimpinan Kemal Attaturk membawa pada
sekularisme dalam arti pemisahan agama dari Negara turki
modern.
• Di India kesadaran akan kemunduran umat islam
bersamaan waktu timbulnya dengan di Turki. Di abad ke 18
M,kerajaan Mughal menurun kekuasannya. Sesudah
wafatnya sultan Aurangzeb di tahun 1707 M. kerajaan ini
selalu dihadapkan dengan perang saudara untuk merampas
kekuasaan di Delhi.
• Dipermulaan pertengahan pertama dari abad ke 18
peperanggan- peperangan terjadi antara kerajaan Mughal
dan Inggris. Dalam peperangan itu inggris selalu menang.
Hal-hal ini yang membuat pemikir-pemikir islam india sadar
akan kelemahan umat islam.
Lanjutan…
• Pemikir ternama di India abad ke 18 adalah
SyahWaliyullah (1703-1762). Kemunduran umat islam
menurut pendapatnya disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Ditukarnya sistem pemerintahan kekhalifahan menjadi
system kerajaan yang bersifat absolute.
2. Masuknya adat-istiadat hindu ke dalam islam india.
3. Perpecahan di kalangan umat islam.
4. Taklid kepada penafsiran- penafsiran yang dibuat
berabad-abad sebelumnya.
Lanjutan…

• Dalam sejarah pembaharuan di Indonesia


tidak dapat dilupakan nama H. Agus Salim
yang banyak mempunyai pengaruh pada
golongan intelejensia islam Indonesia yang
berpendidikan barat. Demikian juga Said Umar
cokroaminoto dengan sarekat islamnya dan
Hasan Bandung dengan persisnya. Nahdlatul
Ulama, jami’atul Washilah dan lain-lain juga
tidak dapat menutup pintunya terhadap ide-
ide pembaharuan.
Lanjutan…
• Indonesia lebih banyak dipengaruhi
oleh ide-ide pembaharuan yang
timbul di mesir daripada yang timbul
di turki dan india, ialah karena bahasa
arab merupakan bahasa internasional
dunia islam. Sedang bahasa turki dan
urdu tidak. Bahasa inggris yang
dipakai pembaharu- pembaharu
india, dimasa yang lampau kurang
dikenal di Indonesia.
Manfaat Pembaharuan Islam Bagi
Kemajuan Islam
1. Pembaharuan akan memberikan manfaat berupa
inspirasi untuk mengadakan perubahan-perubahan
menjadi lebih efektif dan efesien.
2. Sejarah dikemukakan pula masalah sosial dan
politik yang terdapat dikalangan bangsa-bangsa
terdahulu.
3. Pembaharuan mempunyai pengaruh yang besar
apada setiap pemerintahan contoh: pada zamn
Sultan Mahmud ke-2.Ia sadar bahwa pendidikan
dasar Madrasah tradional tidak sesuai lagi dengan
tuntunan zaman abad ke-19.
4. Bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan
persoalan agama tetapi persoalan duniawi
sehingga hal tersebut diserahkan kepada manusia
untuk menuntukannya.
Ada beberapa perilaku yang dapat dijadikan cerminan terhadap
penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa
pembaharuan ini.Hal-hal tersebut sebagai berikut:

1. Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat


langkah-langkah inovatif agar kehidupan dapat damai dan
sejahtera baik didunia maupun diakhirat.
2. Memotifikasi diri terhadap masa depan agar memperoleh
kemajuan serta mengupayakan adar sejarah yang
mengandung nilai negatif tidak akan terulang kembali.
3. Membangun masa depan berdasarkan pijakan yang telah
ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara
senantiasa menjadi Baldatun tayyibatun warabbun
gafur atau negara yang baik dean mendapatkan ampunan
dari Allah SWT.
4. Ilmu pengetahuan dan tekhonogi di masa pembaharuan
cukup canggih dan menabjubkan sehingga melalui prosese
belajar akan dapat di peroleh kemajuan yang lebih baik
bagi genarasi muslim masa depan.
Daftar Pustaka
• Nasution, Harun, 1985. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya cetakan 5.UI
Press. Jakarta.
• Asmuni, Yusran. 1998. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan
dalam Dunia Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
• Mulkhan, Abdul Munir. 1995. Teologi dan Demokrasi Modernitas Kebudayaan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Nasution, Harun. 1996. Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan
Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.
• Nasution, Harun. 2003. Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan
Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.
• Nata, Abuddin. 2008. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
• http///www.google.com Afifi Fauzi Abbas
• http///www.google.com. Muhammad Ikhsan, Tajdid dalam Syariat Islam
Antara Upaya Pemurnian dan Usaha Menjawab Tantangan Zaman. (Ditulis oleh
Administrator, 2006)
• http///ww.google.com. Gunawan’s Site, Gerakan Pembaharuan Islam

Anda mungkin juga menyukai