Anda di halaman 1dari 6

Panorama Islam Modern

Daftar isi :

Panorama Islam Modern 1


BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
Semenjak usai masa kegelapan barat hingga berganti dimana masa keemasan
dan kegemilangan barat dimulai, peradaban Islam yang sebelumnya
menguasai dunia beranjak surut. Adanya Revolusi Perancis pasca jatuhnya
Daulah Turki Utsmani ditangan anak kandungnya Mustofa Kemal hingga
diubahnya Turki yang memiliki kadi kekhalifahan menjadi negeri sekuler
dan membuahkan Renessains pada abad ke-16, peradaban Eropa semakin
berkembang, khususnya pada lini pemikiran hingga merambah pada
kemajuan berbagai bidang lainnya. Pemikiran bebas yang diusung oleh
beberapa tokoh seperti Imanuel Kant, August Comte dan Fancis Bacon
menjelma menjadi hegemoni pemikiran dunia. Pada hal ini, Islam yang baru
saja mengalami kemundurannya harus mau mengikuti peradaban yang baru.
Peristiwa Rennaesains ini menjadi titik permulaan kemodernan dunia yang
mana nama Eropa tak bias dilepaskan pada perannya.
Permasalahannya adalah, mampukah islam tetap membersamai sedemikian
rupa pemikiran barat tersebut atau justru memberikan jalan dan ruang yang
berbeda namun tetap bias berjalan bersama? Kiprah pemikiran Islam dalam
masa ini sangat diperlukan mengingat bahwa kemodernan identic dengan
kebebasan, maka dengan adanya pemikiran Islam diharapkan menjadi batas
serta kontrol bagi ummat semesta khususnya bagi penganutnya.

Panorama Islam Modern 2


BAB II : Panorama Islam Modern
A. Definisi
Perlu kita ketahui arti mengenai Islam dan Modern. Ungkapan istilah modern
digunakan untuk menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh
sebuah lembaga, adat-istiadat, ataupun sejenisnya. Jika kita menilik pada padanan
kata, modern atau moderasi ialah pembaruan, berasal kata dari baru yang bermakna
tidak pernah ada, tidak pernah terlihat, dan tidak pernah diketahui atau didengar
sebelumnya. Bentuk kata kerja baru adalah pembaruan, yang berarti “proses
menjadi baru”. Namun, jauh sebelum istilah modernisasi telah dipopulerkan istilah
tajdid yang memiliki arti kurang lebih sama dengan pembaruan.1
Selain istilah tajdid dalam berbagai referensi pemikiran islam istilah makna kurang
lebih sama dengan penekanan yang berbeda; istilah rasionalisasi (proses
penekanan kembali bahwa ajaran islam itu rasional,dapat diterima akal),
aktualisasi (proses upaya membukukan bahwa islam itu aktual, tidak hanya ideal).
Ada lagi istilah ishlah dimaksudkan untuk perbaikan agar islam sebagaimana
semestinya dan sejatinya sesuai perkembangan zaman dan al-makan/tempat.
Reformasi upaya membentuk kembali mengadakan pembaruan kepada yang lebih
baik , resurgence (kebangkitan),rethinking, upaya pemikiran ulang ajaran islam
agar disesuaikan dengan perkembangan zaman dan tempatnya masing-masing.
Secara eksistensi modernisasi, pertama sesuatu yang diperbarui itu sebelumnya
sudah ada, jelas eksistensinya, dan diketahui oleh manusia. Kedua, sesuatu yang
telah dimakan oleh zaman atau kuno, tidak up to date, tertinggal dan kehilangan
elan vitalnya. Ketiga sesuatu yang kemudian yang kemudian dikembalikan ke asal,
up to date, aktual, dan relevan.

B. Peran
Dalam islam terdapat 2 kelompok ajaran. Kelompok pertama ajaran dasar yaitu
terdapat dalam Al Quran dan Al Hadist mutawattir sebagai sumber dasar ajaran
1
Syahrin Harahap, Islam & Modernitas, Fajar Interpratama Mandiri, Jakarta, 2015, hlm. 74.

Panorama Islam Modern 3


islam. Kelompok kedua ajaran yang merupakar produk ulama’ ajaran yang bersifat
relatif bisa berubah dan tidak musti dipandang suci,sakral, dan mengikat.
Pada dasarnya ayat-ayat Al-Quran semuanya qathiy’iyy al-wurud (pasti turunnya
dari Allah Ta’ala), akan tetapi tidak semuanya qathy’iyy al-dalalah ( bersifat pasti
tunjukannya). Bahkan lebih banyak yang bersifat zhanny al-dalalah ( tidak
menunjuk secara pasti apa yang dimaksudnya). Ada yang sedikit penafsirannya ada
pula yang sangat perlu dijabarkan antara qathy’iyy dan zhanny.
Pada sisi lain ditemukan batasan-batasan yang longgar , terutama diberikan kepada
ulama’/ilmuwan modern seperti Abdullah Darraz misalnya, berpendirian bahwa
apabila anda membaca Al-Quran bacalah berulang maka anda akan menemukan
berbagai makna dalam setiap bacaan yang di ulang.
Sedangkan pendapan Muhammad Arkoun berpendapat bahwa ayat-ayat Al Quran
memberikan kemungkinan arti yang tak terbatas, kesan yang diberi mengenai
pemikiran pada tingkat wujud yang mutlak. Dengan demikian ,ayat selalu terbuka
untuk di interpretasi/di tafsirkan.
Memasuki contoh ayat modernisasi “maka apakah kami letih dengan penciptaan
yang pertama?sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan
yang baru ( QS.50/Qaf ;15). Ungkapan yang lebih operasional dan lebih mengacu
pada aktivitas pembaruan yang ditemukan dalam beberapa Hadist Rasulullah
SAW, diantaranya: “Rasulullah SAW pernah mengatakan,perbauilah imanmuu.
Dikatakan, ya Rasulullah bagaimana caranya memperbarui keimanan kami?
Rasulullah menjawab, perbanyaklah membaca lailaha illa Allah” ( HR. Abu
Dawud dan Al-Hakim).

Panorama Islam Modern 4


C. Sejarah Kemunculan Modernisasi Islam
Dalam proses modernisasi dalam tubuh Islam, kami bagi dalam dua faktor, yaitu
internal dan eksternal.
1. Faktor Eksternal
Dimana dalam proses modernisasi ini, terdapat pihak luar yang
memengaruhi hingga tak bisa dipungkiri, Islam melalu alurnya mengalami
sebuah kemodernan. Pada faktor eksternal ekspedisi Napoleon Bonaparte
tahun 1769-1821 M di Mesir. Keadaan Kholifah Utsmani yang sudah
melemah, senjata yang dimiliki oleh Kholifah Islam tidak sekuat dan
semodern yang dimiliki oleh bangsa barat. Ditambah lagi penguasa yang
despotik dan korup yang tidak dicintai oleh rakyat. Napoleon Bonaparte
mulai menginvasi Mesir setelah Perang Salib.
Kedatangan Napoleon di Mesir memberikan pengaruh yang besar terhadap umat
Islam akan ketertinggalannya dengan bangsa Barat. Dalam ekspekdisi tersebut,
Napoleon membawa serta para ilmuwan, akademisi, administrator, birokrat
profesional untuk menata pemerintahan Mesir setelah invasi.
Visi pengembangan keilmuan dan peradaban yang dibawa Napoleon dibuktikan
dengan praktek di Mesir. Napoleon mendirikan lembaga-lembaga keilmuan atau
institut yang terdiri dari departemen ilmu pasti, ilmu alam, ilmu ekonomi dan
politik, serta sastra dan seni.
Pengaruh eksternal bagi munculnya pembaruan Islam, tampak sejak terjadinya
dominasi pengaruh Barat terhadap dunia, sebagaimana terlihat dalam tiga periode
besar secara nyata sejarahnya, yaitu Periode Klasik (650-1250 M), Periode
Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800 M- selamanya).
Kekalahan tiga kerajaan besar islam: Turki Utsmani, Safawi di Persia, dan Mughal
di India, dari pemikiran-pemikiran Barat, adalah pukulan telak bagi umat Islam.
Sejak abad ke-18, Eropa dengan leluasa memasuki negara-negara Islam, serta
menguasi jalur-jalur perdagangan strategis dan medan pertempuran.

Panorama Islam Modern 5


Satu persatu negara-negara Muslim berhasil ditundukkan oleh negara-negara Barat.
Perancis menguasai Mesir pada tahun 1830, Tunisia pada 1881, Sudan pada 1889,
dan Libia serta Maroko pada tahun 1912. Sedangkan pada tahun 1915, Turki
Utsmani sebagai salah satu dari tiga kerajaan Islam sedang di ambang kehancuran.
Sebaliknya, pada masa ini, Eropa sedang pada masa jaya-jayanya. Mereka
berekspedisi dengan membawa segala kemajuan yang mereka miliki saat itu, sains,
pengetahuan, teknologi, dan militer. Napoleon misalnya. Ia masuk ke Mesir selain
membawa pasukan militer dan alat-alat canggihnya, juga membawa ilmuwan-
ilmuwan beserta literatur, laboratorium ilmiah, para administrator professional,
para birokrat handal dan beserta alat-alat modern.
Kedatangan Bangsa Eropa dengan segala alat-alat canggih ini mengejutkan Mesir,
terutama para ilmuwan al-Azhar yang saat itu merupkan pusat studi Islam.
Keterkejutan ini juga menyadarkan mereka, betapa lemahnya dunia Islam
dibanding Bangsa Barat pada masa itu.
Berangkat dari hal tersebut, para raja dan pemikir Muslim pun mulai meneliti
berbagai faktor yang menyebabkan kemunduran umat Islam dan mempelajari
peradaban Barat. Kemudian para pembaru Muslim mengedepankan gagasan-
gagasan mereka (Barat) tentang cara mengatasi keterbelakangan, disertai ajakan
mencontoh Barat (westernisasi) dalam berbagai sisi kehidupan.

Panorama Islam Modern 6

Anda mungkin juga menyukai