Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ISLAM DI INDONESIA ERA MODERN DAN


KONTEMPORER
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Drs. Abdullah mahmud M.Ag

Disusun Oleh:
1. Muadz Abdus Salam (G100210043)
2. Alviola Daffa Alhafizh (G100210009)
3. Maulana Miftakhun Nur (G100210054)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala bentuk pujian hanyalah milik Allah Swt, yang atas berkat
limpahan rahmat serta hidayah dari-Nya hingga mampulah kami Menyusun makalah singkat
mengenai pembahasan islam di indonesia era modern dan kontemporer.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw,
kepada keluarga beliau,para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in, dan semoga terlimpahkan
kepada orang-orang sholih yang senantiasa istiqomah menapaki jalan islam hingga yaumil
qiyamah kelak.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah peradaban islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah sedikit
wawasan mengenai islam di indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Drs. Abdullah mahmud M.Ag yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Surakarta, 30 Desember 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 3
A. LATAR BELAKANG 3
B. RUMUSAN MASALAH 3
C. TUJUAN 3

BAB II PEMBAHASAN 4
A. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN 4
B. GERAKAN MODERN ISLAM DI INDONESIA 4

C. PENGARUH GERAKAN MODERNISASI ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM DI


INDONESIA 5

D. PERJUANGAN PADA MASA MODERN SEBELUM KEMERDEKAAN 5

E. PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER 6

BAB III PENUTUP 7


A. KESIMPULAN 7
B. SARAN 7
C. DAFTAR PUSTAKA 8

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sebagian besar beragama Islam,
sehingga sudah selayaknya menempatkan diri dalam membangun peradaban islam. Mau
tidak mau suatu peradaban tersebut akan terbentuk oleh umatnya. Perkembangan Islam
yang ada di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan Islam di belahan bumi
lain. Membaca Islam yang di Indonesia rasanya cukup penting. Sebab, dari hasil
pembacaan itu kita sebagai umat islam dapat mengetahui akan bagaimana perkembangan
islam di indonesia setelah islam mengalami beberapa fase perubahan dari waktu ke
waktu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah
dalam topik ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkambangan islam pada masa modern ?
2. Bagaimana Gerakan modern islam di Indonesia ?
3. Bagaimana perngaruh Gerakan modernisasi islam terhadap perkembangan islam di
Indonesia ?
4. Bagaimana perjuangan pada masa modern sebelum kemerdekaan ?
5. Bagaimana pemikiran islam kontemporer ?
C.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai, Antara lain :

1. Untuk mengetahui perkembangan islam pada masa modern


2. Untuk mengetahui Gerakan modern islam di Indonesia
3. Untuk mengetahui pengaruh Gerakan modernisasi islam terhadap perkembangan
islam di Indonesia
4. Untuk mengetahui perjuangan pada masa modern sebelum kemerdekaan
5. Untuk mengetahui pemikiran islam kontemporer

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan islam pada masa modern
Pembaharuan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban
yang ditunjukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada
masanya.mKemunduran progresif kerajaan usmani yang merupakan pemangku
khalifah islam, setelah abad ke 17, telah melahirkan kebangkitan islam dikalangan
warga arab. Yang terpenting diantaranya adalah gerakan wahabi, sebuah gerakan
reformis furitanis (salafiyyah). Gerakan ini merupakan sarana yang menyiapakan
jembatan kearah pembaharuan islam ke abad ke 20 yang lebih bersifat intelektual.
Gerakan itu memberikan pengaruh besar kepada gerakan kebangkitan islam di
Indonesia. Bermula dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan islam di
Minangkabau yang disusul oleh pembaruan pendidikan yang dilakukan oleh
masyarakat Arab di Indonesia, kebangkitan islam semakin berkembang membentuk
organisasi-organisasi sosial keagamaan, seperti sarekat dagang islam di Bogor dan
Solo, persyarikatan islam di Majalengka, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Persatuan
islam di Bandung, Nahdlatul Ulama di Surabaya, dan persatuan Tarbiyah Islamiyah di
Candung, Bukittinggi. Dan partai-partai politik,seperti sarikat islam yang merupakan
kelanjutan dari SDI, persatuan muslimin Indonesia di padang panjang yang
merupakan kelanjutan dan perluasan dari organisasi pendidikan thawalib, dan partai
islam Indonesia pada tahun 1938.
Sementara itu, hampir pada waktu yang bersamaan, pemerintah penjajahan
menjalankan politik etis, politik balas budi. Belanda mendirikan sekolah-sekolah
formal bagi bumi putra, terutama dari kalangan priyayi dan kaum bangsawan.
Pendidikan belanda tersebut membuka mata kaum bangsawan. Pendidikan Belanda
tersebut membuka mata kaum terpelajar akan kondisi masyarakat Indonesia.
Pengetahuan meraka akan kemiskinan, kebodohan, dan ketertindasan mayarakat
Indonesia, pada saatnya mendorong lahirnya organisasi-organisasi sosial, seperti Budi
Utomo, taman siswa, jong java, jong sumatranen bond, jong ambon, jong selebes dan
lain sebagainya.

B. Gerakan Modern Islam di Indonesia


Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam yang lahir di Timur
Tengah sangat berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia.
Pengaruh tersebut seperti munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di
Indonesia pada awal abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu
Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal Muslimin kejayaan Islam dan

4
umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar dan mengirimkan
anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang pendidikan
pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkati dan para pedagang. Muhammadiyah, yaitu
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912 di Jogjakarta dengan
tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan mencapai masyarakat yang
aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia disertai dengan nikmat Allah yang
melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun gafur.
Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun
1920, kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari’at
Islam. SDI (Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun
1911. SDI diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam) dan tahun 1929 diubah lagi
menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam ekonomi dan
keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan politik. NU (Nahdhatul Ulama) yaitu
didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan
tujuan membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia. Matla’ul Anwar,
pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Banten dengan kegiatanyya berupa
sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh
Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak dalam
bidang pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul serta taklid umat
Islam.

C. Pengaruh Gerakan Modernisasi Islam terhadap Perkembangan Islam di


Indonesia
Adapun pengaruh gerakan moderniasi Islam terhadap Perkembangan Islam di
Indonesia, diantaranya:
1. Bidang aqidah : Gerakan ini berusaha melakukan pembaruan karena banyak
paham yang tidak sesuai dengan ajaran islam, antara lain paham fatalisme,
masuknya budaya syirik, takhayul, bid’ah, dan khurafat ke dalam ajaran islam.
2. Bidang politik : melakukan pembaruan dengan tujuan membebaskan wilayah
Indonesia dari cengkraman belanda.
3. Bidang Pendidikan : melakukan pembaruan dengan cara melakukan perubahan
kurikulum Pendidikan dan memadukan Pendidikan modern.
4. Bidang ekonomi : melakukan pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi
perdagangan orang orang non pribumi yang menguasai ekonomi Indonesia.

D. Perjuangan pada masa modern sebelum kemerdekaan


1. Masa colonial belanda
Pada pergantian abad ini banyak orang islam indonesia mulai menyadari bahwa
mereka tidak akan mungkin berkokompetisi dengan kekuatan yang menanantang dari
pihak kolonialisme belanda. Oleh karena itu, pada permulaan abad ke 19 ini orang-
oramg islam mulai melakukan perubahan-perubahan dalam melanjutkan perjuangan

5
kemerdekaan dan menegakkan islam dengan gerakan pendidikan dan sosial serta
gerakan politi. Pada abad ini peranan islam sudah tidak lagi terbatas pada tingkat-
tingakat rakyat pedesaan, akan tetapi sudah berkembang dikota-kota yang
mendapatkan pengaruh barat untuk memegang tumpuk pimpinan dalam gerakan-
gerakan politik baru. Dan islam dikota pun mulai terbentuk dan tumbuh secara
revolusi yang mempunyai daya tahan yang lebih kuat dari gejala-gejala politik pada
dasawarsa pertama abad ini dan meninggalkan kerangka islam indonesia dibawah
pemerintah kolonial.
2. Masa pendudukan jepang
Kemunduran progresif yang dialami partai-partai Islam seakan mendapatkan
dayanya kembali setelah Jepang datang menggantikan posisi Belanda. Jepang
berusaha mengakomodasi dua kekuatan, Islam dan nasionalis sekular, ketimbang
pimpinan tradisional. Jepang berpendapat, organisasi-organisasi Islamlah yang
sebenarnya mempunyai massa yang patuh dan hanya dengan pendekatan agama,
penduduk Indonesia ini bisa dimobilisasi. Oleh karena itu, organisasi-organisasi non-
keagamaan dibubarkan, organisasi-organisasi besar Islam dilanjutkan dengan Majelis
Syuro Muslim Indonesia (MASYUMI) dan juga Pembela Tanah Air (PETA) yang
didominasi oleh golongan sendirian. Bagi golongan nasionalis dibentuk lembaga-
lembaga baru, seperti Gerakan Tiga A (Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia,
Nippon Pemimpin Asia) dan Poesat Tenaga Rakjat (Poetra). Jepang kemudian
menjanjikan kemerdekaan Indonesia dengan mengeluarkan maklumat Gunseikan no.
23/29 April 1945, tentang pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUKI) yang keanggotannya didominasi oleh golongan
nasionalis sekular. Dalam badan inilah, Soekarno mencetuskan ide Pancasila dan atas
dasar kompromi panitia sembilan lahirlah Piagam Jakarta. Pada prinsip ketuhanan
terdapat anak kalimat “dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.

E. Pemikiran islam kontemporer


perkembangan pemikiran islam kontemporer yang luar biasa saat ini dapat di
klasifikasikan dalam 4 model kecenderungan sebagai berikut :
1. Fundamentalis
Yaitu, model pemikiran yang sepenuhnya percaya pada doktrin Islam sebagai
satu-satunya alternatif bagi kebangkitan Islam dan manusia. Bagi mereka, Islam
telah mencakup segala aspek kehidupan sehingga tidak memerlukan segala teori
dan metode dari luar, apalagi Barat.
2. Tradisionalis
Yaitu, model pemikiran yang berusaha berpegang pada tradisi-tradisi yang telah
mapan. Bagi mereka, segala persoalan umat telah diselesaikan secara tuntas oleh
para ulama terdahulu. Perbedaan kelompok ini dengan fundamentalis terletak pada
penerimaannya pada tradisi. Fundamentalis membatasi tradisi yang diterima
hanya sampai pada khulafa’ al-rasyidin, sedang tradisionalis melebarkan sampai

6
pada salaf al-shalih, sehingga mereka bisa menerima kitab-kitab klasik sebagai
bahan rujukannya.
3. Reformis
Yaitu, model pemikiran yang berusaha merekonstruksi ulang warisan budaya
Islam dengan cara memberi tafsiran baru. Menurut mereka, Islam telah
mempunyai tradisi yang bagus dan mapan. Akan tetapi, tradisi ini tidak dapat
langsung diaplikasikan melainkan harus dibangun kembali secara baru dengan
kerangka berpikir modern, sehingga bisa bertahan dan diterima dalam kehidupan
modern. Karena itu, mereka berbeda dengan tradisionalis yang menjaga dan
menerima tradisi seperti apa adanya.
4. Modernis
Yaitu, model pemikiran yang hanya mengakui sifat rasional-ilmiah dan menolak
kecenderungan mistik. Menurutnya, tradisi masa lalu sudah tidak relevan,
sehingga harus ditinggalkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki penduduk ratusan juta jiwa.
Indonesia juga adalah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.
Menurut sebuah perhitungan manusia Muslim Indonesia adalah jumlah pemeluk agam
Islam terbesar di dunia. Jika dibanding dengan negara-negara Muslim lainnya, maka
penduduk Muslim Indonesia dari segi jumlah tidak ada yang menandingi. Jumlah yang
besar tersebut sebenarnya merupakan sumber daya manusia dan kekuatan yang sangat
besar, bila mampu dioptimalkan peran dan kualitasnya. Jumah yang sangat besar
tersebut juga mampu menjadi kekuatan sumber ekonomi yang luar biasa. Jumlah yang
besar di atas juga akan menjadi kekuatan politik yang cukup signifikan dalam percaturan
nasional.
Dan gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada
mulanya bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu
kemudian menjelma menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia
dan hal tersebut dirasakan mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para
pembaru Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

7
Daftar Pustaka

Nasuition, Harun. 1975. Pembaharuan Dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.


Syukur,Fatah.2009. Sejarah Peradaban Islam. Semarang : PT Pustaka Rizki Putra.
Yatim,Badri. 2013. Sejarah Peradan Islam, Dirasah Islamiyah II. Jakarta : Rajawali Pers.
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/perkembangan-islam-masa-modern,
http://namaraaulia.blogspot.co.id/2016/08/makalah-islam-di-indonesia-zaman-modern.html

Anda mungkin juga menyukai