Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGARUH GERAKAN PEMBARUAN TERHADAP


PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

GURU PEMBIMBING:
H. Ahmad Salim, S.Ag, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Ahmad Marwaji
2. Muhammad Sabil Ramdhan
3. Muhammad Sahal
4. Norhidayah
5. Rahmaniah Ulfah
6. Rizki Maulidah
7. Siti Nasywa Annisa

MADRASAH ALIYAH NEGERI KAPUAS


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"PENGARUH GERAKAN PEMBARUAN TERHADAP PERKEMBANGAN
ISLAM DI INDONESIA".

Serta tidak lupa selawat dan salam kita curahkan kepada junjungan kita,
Rasullulah, Nabi Muhammad Saw. Agar materi yang kami sampaikan ini mebawa
manfaat dan berguna bagi kita didunia dan akhirat

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami akan menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat membenahi makalah ini.

Kami berharap semoga dengan adanya makalah yang kami susun ini
memberikan manfaat untuk pembaca.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................4

B. Perumuasan Masalah.............................................................................4

C. Tujuan Penualisan.................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5

A. Gerakan Pembaruan Di Indonesia.........................................................5

B. Pengaruh Penbaruan Di Indonesia........................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................7

A. Kesimpulan............................................................................................7

B. Saran......................................................................................................7

DARTAR PUSTAKA.......................................................................................8

3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Umat Islam sadar akan keterbelakangan dan stagnasi budaya dunia Islam.
Mereka tidak hanya yakin bahwa Islam sesuai dengan sains, bahkan percaya
bahwa kemajuan Eropa adalah hasil kontribusi peradaban Islam, mengakui peran
akal bahkan menolak bahwa akal tidak sesuai dengan iman. Oleh karena itu
gerakan reformis atau modernis berkaitan erat dengan Barat. Umat Islam berusaha
merespon tantangan sebagai akibat kontak dengan Barat.

Pembaharuan di mata reformis atau modernis adalah memperbaharui


agama itu sendiri. Bukan karena Islam sudah tidak memadai, tetapi karena
interpretasi dan reinterpretasi Islam adalah proses berkesinambungan. Mereka
menganjurkan ijtihad, karena dengan ijtihad, problem modernitas dapat direspons
dengan jawaban modern.

Gerakan pembaruan atau modernisasi Islam merupakan jawaban yang


ditujukan kepada krisis yang dihadapi umat Islam pada masanya. Kemunduran
Kerajaan Turki Usmani yang merupakan pemangku khilafah Islam setelah abad
ke-18 M. telah melahirkan kebangkitan Islam di kalangan warga umat Islam di
dunia.

Pendorong gerakan pembaruan Islam yang terkenal adalah Jamaluddin al-


Afghani. Ia mengajarkan solidaritas Pan-Islamisme dan pertahanan terhadap
imperialisme. Gerakan yang dimotori Jamaluddin al-Afghani di Timur Tengah itu
telah memberikan pengaruh besar kepada gerakan kebangkitan Islam di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pembaharuan dalam Islam?

2. Apa faktor yang melatarbelakangi pembaharuan dalam Islam?

3. Siapa saja tokoh pembaharuan dalam Islam?

4. Bagaimana dampak pembaharuan dalam Islam ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian pembaharuan dalam islam

2. Untuk mengetahui faktor yang melatar belakangi pembaharuan Islam

3. Untuk mengetahui tokoh tokoh pembaharuan dalam Islam

4. Untuk mengetahui dampak dari pembaharuan dalam islam

4
BAB II PEBAHASAN

A. Gerakan Pembaruan Di Indonesai

Gerakan pembaruan menginginkan perubahan yang bersifat sosio-kultural


dan politis-ekonomis. Beberapa dari gerakan ini tetap mempertahankan apa yang
telah didapat dari para ulama terdahulu. Maka dari itu gerakan ini dapat dikatakan
sebagai gerakan modernis (pembaruan) yang menghendaki perombakan cara
hidup umat Islam disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Selain itu, juga terdapat perkumpulan Jami' at Khair yang didirikan secara
diam-diam oleh para pendirinya di Jakarta. Perkumpulan ini menghasilkan tokoh-
tokoh masyarakat yang menjadi pelopor di kemudian hari, misalnya K.H. Ahmad
Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.

Pada tahun 1905 M, akhirnya Jami'at Khair mendapatkan izin untuk


mendirikan perkumpulan tersebut secara sah dengan syarat tidak membuka
cabang di luar Jakarta. Perkumpulan ini pada awalnya menitik beratkan pada
pendidikan, tetapi pada perkembangannya memperluas diri dengan bidang
dakwah.

Selanjutnya, dalam rangka membantu yang miskin dan lemah dan


penyetaraan pendidikan ilmu (umum) maka berdirilah Muhammadiyah, sebagai
organisasi sosial keagamaan di Yogyakarta, 18 November 1912 M dengan
pendirinya K.H. Ahmad Dahlan. Ia dikenal sebagai pembaru Islam, tujuannya
adalah untuk mewujudkan semangat saling membantu (filosofi al-Ma'un).

Selain Ahmad Dahlan juga terdapat Syekh Ahmad Soerkati (1872-1943


M) berasal dari Sudan, dan Haji Rasuli (1897-1945 M) dari Minangkabau.
Ketiganya termasuk pembaru dalam Islam yang cukup berpengaruh dalam
gerakan pembaruan Islam di Indonesia.

Selain perkumpulan itu, berdiri pula al-Islah wa al-Irsyad yang merupakan


ikatan orang Arab golongan Syekh, dan al-Rabithah al-'Alawiyah, suatu ikatan
keturunan Ali bin Abi Thalib yang resmi didirikan pada 1928 M berpusat di
Jakarta. Tujuan perkumpulan tersebut untuk memajukan golongan Arab yang
berasal dari Arab Selatan (Sya'bul Hadrami). Pelopor gerakan ini adalah Sayyid
Muhammad bin Abdurrahman bin Shahab.

K.H. Ahmad Halim, tokoh ulama kharismatik yang disenangi rakyat Jawa
Barat, mendirikan Persatuan Oemat Islam (POI), pada 1917 M di Majalengka.

5
Ahmad Halim termasuk tokoh pembaru yang jasanya cukup besar dalam
pengembangan Islam di Indonesia, yang teguh pada Mazhab Syafi'i.

Berikutnya lahir pula suatu perkumpulan modernis Islam, yaitu Nahdatul


Ulama (NU). Nahdatul Ulama, berarti kebangkitan ulama-ulama. Lahir pada 31
Januari 1926 M, dan pengurus besarnya berkedudukan di Surabaya sebagai
pembela terhadap mazhab Syafi'i. Nahdatul Ulama dibentuk oleh seorang tokoh
yang bernama K.H. Hasyim Asy'ari dari Jombang, sedangkan yang mewujudkan
Nahdatul Ulama menjadi organisasi adalah K.H. Abdul Wahab Hasbullah.

Bukti bahwa K.H. Hasyim Asy'ari, Abdul Wahab Hasbullah selalu mencari jalan
untuk mempersatukan Umat islam dalam suatu ikatan saat bangsa Indonesia
dibelah-belah akibat penjajahan.

Pergerakan modernis Islam seluruh indonesia, seperti Jamiatul Wasliyah


yang berdiri di Medan pada 30 November 1930 M. Pendirinya adalah murid
Syekh M. Yunus dan Syekh Ja'far Hasan, yang memiliki pengajian agama Maktab
al-Islamiyah. Jamiatul Wasliyah memiliki jasa besar dalam pengislaman orang
Batak Karo yang masih paganistis. Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (PERTI),
didirikan atas inisiatif beberapa ulama, yang ingin mempertahankan Mazhab
Syafi'i di Minangkabau, di antaranya ialah Syekh Sulaiman ar-Rasuli, syekh
Muhammad Jamil Jaho, Syekh Abbas Ladang Lawas, dan Abdul Wahid yang
berdiri tahum 1928 M.

Perkumpulan ini bergerak dalam pendidikan Islam, dengan bekerja sama


dengan golongan adat Minangkabau. Sekolah-sekolah meluas, masjid-masjid
didirikannya, yang merupakan lambang gerakan pembaruan.

B. Pengaruh Penbaruan Di Indonesia

Pengaruh gerakan pembaruan di indonesia adalah ditandai berdirinya


organisasi-organisasi sosial keagamaan Islam. Secara umum, cita-cita gerakan
modernisasi dunia Islam di indonesia memberikan pengaruh sebagai berikut.

Pertama, bidang keagamaan. Dalam bidang akidah gerakan pembaruan Islam


berusaha untuk melakukan pembaruan dalam pemahaman ajaran Islam, karena
banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, antara lain berkembangnya paham
fatalisme, masuknya budaya berbau maksiat dari negeri penjajah.

Kedua, bidang politik. Dalam bidang politik gerakan pembaruan menyerukan


untuk gerakan nasionalisme, untuk membebaskan wilayan indonesia dari
belenggu penjajahan.

6
Ketiga, bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan gerakan ini memberi
pengaruh terhadap sistem pendidikan dengan memadukan pendidikan modern.

Keempat, bidang ekonomi. Dalam bidang ekonomi gerakan ini melakukan


perubahan ekonomi, karena rakyat indonesia ketika itu banyak yang miskin akibat
penjajahan. Selain itu gerakan ini juga bertujuan untuk menyaingi perdagangan
orang-orang non-pribumi yang menguasai ekonomi indonesia pada
masa penjajahan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengaruh gerakan pembaruan di Indonesia telah dicatat dalam sejarah. Beberapa


gerakan tetap mempertahankan apa yang telah didapat dari para ulama terdahulu.
Gerakan ini dapat dikatakan gerakan modernis (pembaruan). Terdapat
perkumpulan jami'at Khoir yang didirikan secara diam-diam di Jakarta dan
disahkan pada tahun 1905 m. Selanjutnya dalam membantu yang miskin dan
lemah serta penyetaraan pendidikan ilmu maka didirikan Muhammadiyah, yg
pendirinya K.H.Ahmad Dahlan yg tidak lepas dari pemikiran Muhammad Abduh.
Selain itu ada juga perkumpulan Al Islah wa al Irsyad, ikatan golongan Arab.
Berikutnya ada Nahdatul Ulama yg bermahzab Syafi'i.

B. saran

Saran bagi yang sempat membaca makalah ini agar bisa mengambil hikmah dari
sebuah cerita awal kelahiran Islam di Indonesia, terutama pada organisasi Islam
seperti Muhammadiyah, Persatuan Islam, NU dan Masumi yang bertujuan untuk
melancarkan kemurnian akidah Islam.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ngatmin Abbas Wahid, 2020,Sejarah Kebudayaan Islam untuk MA kelas XI,
Jakarta:Tiga Serangkai

Anda mungkin juga menyukai