Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERAJAAN MUGHAL DI INDIA


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Peradaban Islam
Dosen pengampu : Abdullah Mahmud Drs. M.Ag

Disusun oleh :
Muhammad Akmal Jauhar Rifqi (G100200031)
Muhammad Yahya Izzul Islam Alhaq (G100210036)

Ammar Ali Shahbal (G100210034)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul kerajaan mughal ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah peradaban islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
terkait kerajaan Mughal bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Abdullah Mahmud, selaku dosen mata kuliah
peradaban islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 12 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.....................................................................................................................5

A. LATAR BELAKANG..................................................................................................5

B. TUJUAN........................................................................................................................6

C. MANFAAT...................................................................................................................6

BAB II.......................................................................................................................................7

PEMBAHASAN.......................................................................................................................7

A. Sejarah Lahirnya Kerajaan Mughal di India...........................................................7

B. Kemajuan Kerajaan Mughal......................................................................................9

C. Kemunduran dan Kehancuran kerajaan Mughal..................................................11

D. Kedudukan Perempuan di Masa Dinasti Mughal...................................................12

BAB III....................................................................................................................................13

PENUTUP...............................................................................................................................13

A. KESIMPULAN...........................................................................................................13

B. SARAN........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kerajaan Mughal merupakan salah satu warisan peradaban Islam di India.Keb


eradaan kerajaan ini telah menjadi motivasi kebangkitan baru bagi peradabantua di an
ak benua India yang nyaris tenggelam. Sebagaimana diketahui, Indiaadalah suatu wila
yah tempat tumbuh dan berkembangnya peradaban Hindu. Dengan hadirnya Kerajaan
Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam, ke
mbali muncul. Di kalangan masyarakat Arab, India dikenali sebagai Sind atau Hind. S
ebelumkedatangan Islam, India telah mempunyai hubungan perdagangan dengan mas
yarakat arab. Pada saat Islam hadir, hubungan perdagangan antara India dan Arab mas
ih diteruskan. Akhirnya India pun perlahan-lahan bersentuhan denganagama Islam. In
dia yang sebelumnya berperadaban Hindu, sekarang semakin kayadengan peradaban y
ang dipengaruhi Islam. Oleh sebab itu menjadi penting untuk menulis secara ringkas e
ksistensi Kerajaan Mughal di India yang identik dengan Hindu.

Makalah ini selain menggambarkan secara ringkas bagian"bagian penting,tent


ang asal-usul, tumbuh, berkembang serta mundurnya peradaban yang dibina Kerajaan
Mughal, juga mengulas $aktor"$aktor yang mendorong timbul hingga tenggelamnya
kerajaan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengambil pelajaran, bagaimana memb
alikkan gelombang peradaban di anak benua Indiatersebut. Mengenai hal ini Ibnu Kha
ldun berkata, “reversi tersebut tidak akan dapat tergambarkan tanpa menggambarkan
pelajaran-pelajaran dari sejarahter lebih dahulu untuk menentukan Faktor-Faktor yang
membawa sebuah peradaban besar melemah dan menurun drastis.

B. TUJUAN
1. Bagaimana tentang Sejarah Kerajaan Mughal ?
2. Bagaimana Kemajuan Kerajaan Mughal ?
3. Bagaimana kemunduran dan Kehancuran kerajaan Mughal ?
4. Bagaimana Kedudukan Perempuan di Masa Dinasti Mughal ?

C. MANFAAT

1. Untuk mengetahui tentang Sejarah Kerajaan Mughal


2. Untuk mengetahui Kemajuan Kerajaan Mughal
3. Untuk mengetahui kemunduran dan Kehancuran kerajaan Mughal
4. Untuk mengetahui Kedudukan Perempuan di Masa Dinasti Mughal

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya Kerajaan Mughal di India

Kerajaan Mughal adalah kerajaan Islam yang pernah berkuasa di India dari
abad ke- 16 hingga abad ke- 19. Dinasti ini didirikan oleh Zaharuddin Babur yang
merupakan keturunan Timur Lenk, penguasa Islam asal Mongol. Babur adalah nama
kecil dari Zaharuddin, yang artinya singa, ia lahir pada hari Jum'at 24 Februari 1483.
Ayahnya bernama Umar Mirza menjadi amir di Fergana, turunan lagsung dari
Miransyah putra ketiga dari Timur Lenk. Sedangkan ibunya berasal dari keturunan
Jengkuai, anak kedua dari Jengis Khan. Pada usia 11 tahun, Babur kehilangan
ayahnya dan sekaligus menggantikan kepemimpinan ayahnya dalam usia yang masih
sangat muda. namun demikian ia sangat pemberani sehingga kelihatan lebih matang
dari usianya. Dia mendapat latihan sejak dini, sehingga mentungkinkannya untuk
menjadi seorang pejuang dan penguasa besar.

la berusaha menguasai Samarkand yang merupakan kota terpenting dia Asia


Tengah pada saat itu. Pertama kali ia mengalami kekalahan untuk mewujudkan cita-
citanya. Kemudian berkat bantuan Ismail I, Raja Safawi, sehingga pada tahun 1494,
Babur berhasil menaklukan kota Samarkand, dan pada dengan Tahun 1504
menaklukan Kabul, ibukota Afganistan. Dari Kabul Babur melanjutkan ekspansi ke
India yang pada saat itu diperintah Ibrahim Lodi.

Ibrahim Lodi (cucu sultan lodi), sultan Delhi terakhir, memenjarakan sejumlah
bangsawan yang menentangnya. Ketika itu kewibawaan kesultanan sedang merosot,
karena ketidak mampuannya memimpin, atas dasar itulah Alam Khan keluarga Lodi
yang lain mencoba menggulingkannya dengan meminta bantuan Zahiruddin Babur
(1482-1530 M). Permintaan itu langsung diterima oleh Babur dan bersama
pasukannya menyerang Delhi. Pada tanggal 21 April 1526 M terjadilah pertempuran
yang sangat dasyat di Panipat. Ibrahim Lodi beserta ribuan pasukannya terbunuh, dan
Babur langsung mengikrarkan kemenangannya dan mendirikannya pemerintahannya.

Setelah mendirikan kerajaan Mughal, Babur berusaha memperkuat


kedudukannya. Di pihak lain raja-raja Hindu di seluruh India menyusun angkatan
perang yang besar untuk menyerang Babur dan di Afganistan, golongan yang setia
pada keluarga Ibrahim Lodi mengangkat saudara kandung Ibrahim, Mahmud Lodi
menjadi Sultan. Sultan Mahmud Lodi bergabung dengan raja-raja Hindu tersebut.
Kali ini berarti harus berhadapan dengan pasukan koalisi, namun Babur tetap dapat
mengalahkan pasukan koalisi itu dalam pertempuran dekat Gogra tahun 1529 M.
Akan tetapi ia tidak lama menikmati hasil perjuangannya. la meninggal dunia pada
tanggal 26 Desember 1530 M pada usia 48 tahun setelah memerintah selama 30
tahun. Setelah Babur meninggal, Zahirudin Babur digantikan oleh anaknya,
Nashiruddin Humayun (1530-1539M).

Humayun dalam menjalaakan roda pemerintahanya banyak menghadapi


tantangan. Sepanjang masa pemerintahanya negara tidak pernah aman. la senantiasa
berperang melawan musuh. Diantara tantangan yang muncul adalah Bahadur Syah,
penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari Delhi. Pemberontakan ini dapat
dipadamkan, Bahadur Syah melarikan diri dan Gujarat dapat dikuasai. Pada tahun
1540 M terjadi pertempuran dengan Syer Khan di Kanauj, dalam peperangan ini
Humayun mengalami kekalahan. Ia terpaksa melarikan diri ke Kandahar dan
selanjutnya ke Persia ia mengenal tradisi Syi'ah, bahkan sering dibujuk untuk
memasukinya, begitu pula dengan anaknya Jalaluddin Muhammad Akbar. Di sini pula
ia membangun kekuatan militer yang telah hancur, dan berkat bantuan Syah
Tahmasph yang memberikan pasukan militer sebanyak 14.000 tentara, maka pada
tahun 1555, Humayun mencoba merebut kembali kekuasaannya dengan menyerbu
Delhi yang pada saat itu diperintah Sikandar Sur. Akhirnya, ia bisa menaklukan kota
ini dan ia memerintah kembali pada tahun 1556 M.

Kemudian Humayyun digantikan oleh anaknya, Abu al-Fath Jalal al-Din


Muhammad Akbar. Lebih dikenal dengan sebutan Akbar, dilahirkan di Amarkot, 15
Oktober 1542 M. dan merherintah (1556-1605 M) dari usia 14 tahun. Akbar sebagai
wali sultan yang masih muda maka diangkatlah Bairam Khan. Bairam seorang yang
cakap, namun bukan orang yang bijaksana. Akbar adalah seorang laki-laki yang
memiliki naluri kerajaan yang kuat "seorang raja katanya, harus selalu sungguh-
sunguh terhadap penaklukan; jika tidak, maka negeri tetangganyalah yang akan
mengangkat senjata terhadapnya. Prinsip tersebut membuat Akbar bertekad menjadi
penguasa tertinggi di India yang tak dapat digugat. Pada tahun 1605 M. Akbar
meninggal dunia. Masa kepemimpinan Akbar adalah puncak kejayaan kerajaan
Mughal, tidak hanya dalam bidang politik dan militer saja, tapi juga dibidang
ekonomi, pendidikan, seni dan budaya, administrasi, dan keagamaan. Kemajuan yang
telah dicapai Akbar masih dapat dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya, yaitu
Jehangir (1605-1628M), Syah Jehan (1628-1658 M), dan Aurangzeb (1658-1707 M).
tiga Sultan penerus Akbar ini memang terhitung raja-raja yang besar dan kuat. Setelah
itu, kemajuan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.

B. Kemajuan Kerajaan Mughal

Kejayaan kerajaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar,


keberhasilan Ekspansi Militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah
kerajaan besar. Kita dapat merinci kemajuan-kemajuan kerajaan Mughal yang dicapai
oleh masing-masing raja yang memiliki kemajuan masing-masing sebagai berikut:
1. Politik dan Pemerintahan
a. Akbar membentuk sitem pemerintahan militeristik. Dalam pemerintahan tersebut,
pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan).
Sedang wilayah distrik dipercayakan kepada Faudjar (komandan). Jembatan-
jembatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bercorak kemiliteran,
pejabat-pejabat itu harus mengikuti latihan kemiliteran.
b. Akbar juga menerapkan politik Sulukhul (toleransi universal). Politik ini
mengandung ajaran bahwa semua rakyat India sama kedudukanya. Mereka tidak
dapat dibebakan menurut etnis dan agama. Politik ini dapat menciptakan
kerukunan masyarakat India yang sangat beragam.
c. Untuk undang undang kerajaan, sultan akbar membuat din ilahi yaitu suatu
pandangan dan sikap keagamaan resmi kerajaan yaitu unsur- unsur agama Islam,
Hindu, persia Kristen dan sebagainya yang harusdianut oleh setiap orang.
d. pada masa pemerintahan kurang lebih telah terdapat jalinan Kerjasama dengan ne
gara-negara Islam diluar India. Sejumlah penguasa Islamtelah mengirim duta atau
perwakilan negara mereka ke Delhi, misalnya Syarif Makkah, raja-raja persia, bal
kh, bukhara dan Kasgar para gubernur turki basrah, Baman dan Hadmarut, para pe
mimpin negeri Maghiribi dan raja arbesinia
2. Bidang ekonomi dan perdagangan
Untuk mengelola ekonomi pertanian pemerintah juga mengatur tentang
organisasi pertanian. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat
lokal, yang dinamakan muqaddam, yang mana kedudukannya dapat diwariskan, dia
mempunyai tanggung jawab menyetorkan penghasilan untuk menghindari tindak
kejahatan. Kaum petani dilindungi hak kepemilikan tanah dan pewarisan, tetapi jika
tidak loyal maka pejabat lokal berhak menyitanya.
3. Bidang Pendidikan dan Iptek
Dalam bidang pendidikan, Akbar membangun bangunan khusus untuk tempat
pengjian ilmu, dia juga berusaha menarik simpati para ulama dengan menghibahkan
sejumlah madrasah dan perpustakaan.
4. Bidang Seni dan Budaya
a. Seni Budaya dan arsitektur puncaknya terjadi pada masa sultan Syah Jahan yang
ditandai dengan berbagai karya budaya fisik, seperti karya arsitektur monumental
Taj Mahal, yang merupakan bangunan indah, yang dimaksudkan sebagai tanda
cinta kasihnya kepada istri tercinta muntaz taj mahal.
b. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang
berbahasa Persia maupun India. Penyair India yang terkenal adalah Malik
Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi menghasilkan karya besar berjudul
Padmavat, sebuah karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia. Pada
masa Aurangzeb, muncul seorang sejarawan yang bernama Abu Fadl dengan
karyanya bernamma Akbar Nama dan Aini Akhbari, yang memaparkan sejarah
kerajaan Mughal berdasarkan figure pemimpinnya.

Akbar mensponsori ajaran Din Illahi, yaitu ajaran campuran berbagai


unsur kepercayaan Hindu dan tasawuf dari unsure syi'ah.

5. Sebab-sebab Kemajuan
Kerajaan Mughaltidak mencapai kejayaannya secara mudah. Bagaimanapun,
umat Islam di masa ini termasuk golongan minoritas di tengah mayoritas Hindu.
Namun Kerajaan Mughal tetap berhasil memperoleh kecemerlangan disebabkan
factor-faktor sebagai berikut;
a. Kerajaan Mughal memiliki pemerintahan dan raja yang kuat. Politik
toleransi dinilai dapat menetralisir perbedaan agama dan suku bangsa, baik antara
Islam-Hindu, Ataupun India-non India (Persia-Turki).
b. Hingga Pemerintahan Aurangzeb, rakyat cukup puas dan sejahtera dengan pola
kepemimpinan raja dan program kesejahteraannya.
c. Prajurit Mughal dikenal sebagai prajurit yang tangguh dan memiliki patriotisme yang
tinggi. Hal ini diwarisi dari Timur Lenk yang merupakan para petualang yang suka
perang dari Persia di Asia Tengah dan cukup dominan dalam ketentaraan.
d. Sultan yang memerintah sangat mencintai ilmu dan pengetahuan. Para "Bangsawan
Mughal mengemban tanggung jawab membangun masjid, jembatan, dan atas
berkembangnya kegiataan ilmiah dan sastra".

C. Kemunduran dan Kehancuran kerajaan Mughal


Setelah satu setengah abad dinasti Mughal berada dalam kejayaannya, para
pelanjut Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dicapai oleh
pendahulu-pendahulunya. Kejayaan Mughal hilangdengan kematian Aurangzeb Satu
persatu penguasa daerah melepaskan diri dari pemerintahan pusat di Delhi.

Pengganti Aurangzeb adalah Mu'azzam, setelah ia meninggal tahta digantikan


anaknya Azhim al-syah. Akan tetapi di tentang Zulkifar Khan, anak 'Asad Khan
(wazir Aurangzeb. Azaim al-syah meninggal tahun 1712 M. ia digantikan oleh
anaknya Jihandar Syah, tetapi ia disingkirkan oleh adiknya sendiri Faruq Syah pada
tahun 1713M. Jadi dalam dua tahun saja telah terjadi empat kali pergantian sultan.
Sehingga dapat dibayangkan bagaimana kondisi kerajaan Mughal saat its.

Konflik-Konflik yang berkepanjangan mengakibatkan pengawasan terhadap


daerah lemah. Pemerintahan daerah satu persatu melepaskan loyalitasnya dari
pemerintah pusat. Bahkan cenderung memperkuat posisi pemerintahannya masing-
masing .. disintegrasi mulai terjadi, satu persatu daerah kekuasaan Mughal mulai
melepaskan diri. Keadaan ini diperparah lagi dengan datangnya ancaman baru yang
lebih kuat, yaitu datangnya perusahaan Inggris (EIC) yang memiliki senjata modern
melawan pemerintahan Mughal. Peperangan berlarut-larut. Akhirnya, Syah Alam
membuat perjanjian damai dengan melepaskan daerah Oudh, Bengal dan Orisa
kepada Inggris.

Pada saat tiga sultan berkuasa yaitu, Syah Alam, Akbar II dan Bahadur Syah,
Inggris diberi kepercayaan untuk mengembangkan usahanya. Dengan jaminan
memberikan fasilitas kehidupan Istana dan keluarganya.pada saat terjadinya krisis
EIC mengalami kerugian dan Inggrispun mulai mengadakan pungutan yang tinggi
terhadap rakyat secara ketat dan cenderung kasar. Karena rakyat merasa tertekan,
maka terjadilah pemberontakan rakyat dibawah pimpinan sultan Bahadur Syah pada
bualan Mei 1857 M. Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah, karena
Inggris mendapat dukungan dari beberapa penguasa Hindu dan Muslim. Inggris
kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam kepada pemberontak. Mereka diusir
dari kota Delhi, rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah, sultan
Mughal terakhir diusir dari istana (1858 M). dengan demikian, berakhirlah sejarah
kekuasaaan kerajaan Mughal di India.

Ada beberapa faktor yang menyebabkab kekuasaan kerajaan Mughal itu


mundur pada satu setengah abad terakhir, dan membawa kepada kehancurannya pada
tahun 1858 M, yaitu:

1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuasaan militer sehingga operasi militer


Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat dipantau oleh kekuatan maritime
Mughal. Begitu juga tidak terampilnya dalam mengoperasikan persenjataan
buatan Mughal sendiri.
2. Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elite politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.
3. Kurang cakapnya pemerintahan Aurangzeb sehingga konfliktar agama terjadi
sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya
4. Semua sultan pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah
dalam bidang kepemimpinan.

D. Kedudukan Perempuan di Masa Dinasti Mughal

Pada masa pemerintahan Dinasti Mughal perempuan India menikmati


kebebasan yang berdasar keadilan dari ajaran agama islam. Perempuan dimuliakan
kedudukannya dan pendapatnya dihormati. Pada masa Shah Jehan dibangun makam
yang megah untuk istri tercintanya yang wafat dan diberi nama taj Mahal. perempuan
memperoleh hak-haknya sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Namun demikian,
suasana umum dari kedudukan perempuan di masa ini masih belum seluruhnya baik.
Agama sinkretisme yang dikembangkan sering bertentangan dengan ajaran islam,
seperti dikeluarkannya larangan untuk mandi junub dan dilarang kawin dengan
sepupu atau Famili dekat karena merusak cintakasih.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Pendiri kerajaan Mughal adalah Zahirudin Muhammad Babur, berasal dari


keturunan Timur Lenk dan Jengis Khan. Kerajaan Mughal berdiri pada tahun 932
H/1526M. Di India corak pemerintahannya militeristik yang absolute.
2. Kerajaan Mughal membawa beberapa kemajuan dalam Islam, baik dalam bidang
politik, militer, seni, dan juga dalam bidang ekonomi khususnya. Peninggalan
yang dikenal sampai sekarang dari kerajaan Mughal (salah satukeajaiban dunia)
Taj Mahal.
3. Setelah Aurangzeb meninggal dunia kemunduran mulai menggerogoti kerajaan
Mughal, para penggantinya pada umumnya lemah sehingga tidak dapat
memulihkan kejayaan yang pernah dicapai oleh para pendahulunya. Kemunduran
Mughal berlangsung terus-menerus sehingga sampailah kepada pintu gerbang
kehancuran pada tahun 1858 M.
4. Penyerbuan aliansi Hindu-Sikh, penyerbuan Nadir Syah, Ahmad Duran dan
kolonial Inggris merupakan pukulan berat bagi Mughal. Serbuan Inggris akhirnya
mengakhiri kerajaan Mughal dengan segala kejayaannya.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat, apabila ada kesalahan baik dalam
penulisan ataupun pembahasan serta penjelasan kurang jelas, kami mohon maaf.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kami
ucapkan terima kasih atas perhatian dan pastisipasinya.

DAFTAR PUSTAKA
Miri. 2009. KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN KERAJAAN MUGHAL. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya

Uliyah, T. (2021). Kepemimpinan Kerajaan Turki Utsmani: Kemajuan Dan Kemundurannya.


JURNAL AN-NUR: Kajian Ilmu-Ilmu Pendidikan dan Keislaman, 7(02), 324-333.

Rofii, M. S., & Zuhdi, M. L. (2020). Pengaruh Kejatuhan Khilafah Turki Utsmani terhadap
Perubahan Paradigma Pembangunan Negara-Bangsa Indonesia. Jurnal Middle East
and

Lubis. 2021. Peradaban dan Pemikiran Islam Pada Masa Dinasti Mughal di India. Universitas
Islam Sumatera Utara, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai