Disusun Oleh :
2018/2019
1
DAFTAR ISI
COVER .................................................................. 1
Kesimpulan
Daftar Pustaka
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajaan Mughal merupakan salah satu warisan peradaban Islam di India.
Keberadaan kerajaan ini telah menjadi motivasi kebangkitan baru bagi
peradaban tua di anak benua India yang nyaris tenggelam. Sebagaimana
diketahui, India adalah suatu wilayah tempat tumbuh dan berkembangnya
peradaban Hindu. Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan India
dengan peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam, kembali muncul.
Di kalangan masyarakat Arab, India dikenali sebagai Sind atau Hind.
Sebelum kedatangan Islam, India telah mempunyai hubungan perdagangan
dengan masyarakat Arab. Pada saat Islam hadir, hubungan perdagangan antara
India dan Arab masih diteruskan. Akhirnya India pun perlahan-lahan
bersentuhan dengan agama Islam. India yang sebelumnya berperadaban Hindu,
sekarang semakin kaya dengan peradaban yang dipengaruhi Islam. Oleh sebab
itu menjadi penting untuk menulis secara ringkas eksistensi Kerajaan Mughal
di India yang identik dengan Hindu.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Perkembangan Dan Kejayaan Kerajaan Mughal
Masa kejayaan kerajaan Mughal dimulai pada pemerintahan Akbar
(1556-1606 M), dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M),
Syah Jehan (1628-1707 M). Setelah itu, kemajuan Mughal tidak dapat
dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.
Akbar mengganti ayahnya pada saat usia 14 tahuun, sehingga urusan
kerajaan diserakan kepada Bairam Khahan, seorang syi’i. Pada masa
pemerintahannya, Akbar melancarkan serangan untuk memerangi
pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang berkuasas di
Punjab. Pemberontakan lain dilakukan oleh Himu yang menguasai Gwalior
dan Agra. Pemberontakan tersebut disambut oleh Bairam Khan sehingga
terjadi peperangan dasyat, yang disebut panipat 2 tahun 1556 M. Himu
dapat dikalahkan ditangkap kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra
dan Kwalior dapat dikuasai penuh (Mahmudun Nashir, 1981:265-266).
Setelah Akbar dewasa, ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan
yang sudah mempunyai pengaruh kuat terlampau memaksakan kepentingan
aliran Syi’ah. Bairam Khan memberontak tetapi dapat dikalahkan oleh
Akbar di Jullandur tahun 1561 M.
Setelah itu masa kejayaan kerajaan Mughal berhasil dipertahankan
oleh putra beliau yaitu Jehangir yang memrintah selama 23 tahun (1605-
1628 M. Namun Jehangir menganut ahlus Sunnah wal Jama’ah, sehingga
Din-I-Illahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya.
Sepeninggal Jehangir pucuk kekuasaan Mughal dipegang oleh Sheh
Jehan yang memerintah Mughal selama 30 tahun (1628-1658 M). Pada
masa pemerintahannya banyak muncul pemberontakan dan perselisihan
dalam internal keluarga istana. Namun semua itu dapat diatasi oleh beliau,
bahkan beliau berhasil memperluas kekuasaanya Hyderabat, Martha, dan
kerajaan Hindu lain yang belum tunduk kepada pemerintahan Mughal.
Keberhasilan itu tidak bisa lepas dari peran Aurangheb, putra ketiga dari
Sheh Jehan.
5
Pengganti Sheh Jehan yaitu Aurangzeb, beliau berhasil menduduki
tahta kerajaan setelah berhasil menyingkirkan para pesaingnya
(saudaranya). Pada masanya kebesaran Mughal mulai menggema kembali,
dan kebesaran namanyapun disejajarkan dengan pendahulunya dulu, yaitu
Akbar.
6
Pada masa Auraangzeb, pemberontakan terhadap pemerintahan
pusat memang sudah muncul tetapi diatasi. Pemberontakan itu bermula dari
tindakan-tindakan Aurangzeb yang puritanismenya. Setelah ia wafat,
penerusnya rata-rata lemah tidak mampu menghadapi problema yang
ditinggalkan.
7
kerajaan Mughal. Muhammad Syah tidak dapat bertahan dan mengaku
tunduk kepada Nadir Syah.
8
D. Hasil-Hasil Kebudayaan Kerajaan Mughal
A. Bidang politik dan militer
System yang menonjol adalah politik Suhl-Ekul atau toleransi
universal. System ini sangat tepat Karena mayoritas masyarakat India
adalah Hindu sedangkan Mughal adalah Islam. Disisi lain terdapat juga
rasa tau etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang dari produk
system ini adalah Din-I-Ilahi dan Manshabadari.
Dibidang militer, pasukan Mughal dikenal pasukan yang sangat
kuat. Mereka terdiri dari pasukan gajah berkuda dan meriam.
Wilayahnya dibagi distrik-distrik. Setiap distrik dikepalai oleh sipah
salar dan sub distrik di kepalai oleh Faudjar. Dengan system ini pasukan
Mughal berhasil menaklukan daerah-daerah di sekitarnya.
B. Bidang Ekonomi
Perekonomian kerajaan Mughal tertumpu pada bidang agrari,
mengingat keadaan Geografi dan Geologi wilayah India. Hasil pertanian
kerajaan Mughal yang terpenting ketika itu adalah biji-bijian, padi,
kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila dan
bahan-bahan celupan.
Disamping itu untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu
diekspor ke Eropa. Afrika Arabia, dan Asia Tenggara bersamaan dengan
hasil kerajinan, seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan gordiyn yang
banyak diproduksi di Gujarat dan Bengawan. Untuk meningkatkan
produksi, Jehangir mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617
M) mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat.
C. Bidang Seni Dan Arsitektur
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan
budaya juga berkembang. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra
gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun berbahasa
India. Penyair India yang terkenal adalah Malim Muhammad Jayazi,
seorang sastrawan sufi yang menghasilkan karya besar berjudul
9
padvamat, sebuah karya alegoris yang mnegandung pesan
10
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
http://usman-wwwmaal-khidmah.blogspot.com/p/skripsi.html?m=1
http://iniblogarti.blogspot.com/2014/11/makalah-keraaan-islam-mughal.html?m
12