Anda di halaman 1dari 20

PERADABAN ISLAM MASA KERAJAAN MUGHAL DI INDIA

(1526-1857)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akademik


Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Desti Widiani, S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun oleh :
1. Latiefah Nur Aini Falah (182121171)
2. Andiannafi Mahfud Ibawi (182121188)
3. Maya Ulfa Rosidah (182121194)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jatuhnya kota Baghdad pada th 1258M ketangan bangsa Mongol bukan
saja mengakhiri Khilafah Abbasiyah disana,tetapi juga merupakan awal dari
masa kemunduran politik dan peradaban Islam.karena Baghdad sebagai pusat
kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khasanah Ilmu
pengetahuan itu ikut lenyap di bumi hanguskan oleh Mongol yang di pimpin
oleh Hulaghu Khan.
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang
membentang dari asia tengah sampai Siberia Utara, Tibet Selatan dan
Machuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja
Khan, yang mempunyai putra kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putra itu
melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar. Mongol mempunyai
anak bernama Ilkhan, yang melahirkan pemimpin bangsa mongol di kemudian
hari.
Kehidupan bangsa mongol sangat sederhana. Mereka mendirikan kemah-
kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainya mengembala
kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil
perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan kulit
binatang yang lain, baik di antara sesame mereka maupun bangsa Turki dan
China yang menjadi tetangga mereka. Sebagai mana umumnya bangsa Nomad,
orang-orang Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani
menghadang maut dalam mencaapai keinginannya. Akan tetapi meraka sangat
patuh kepada pemimpinnya. Ideology utama dari Negara mereka adalah ‘’
Mongolisme’’, yang bermimpi menaklukan dunia dan mengagungkan kekuatan
kerajaan dan militer Mongol.
Agama bangsa Mongol semula adalah Syamanisme, yang meskipun
mereka mengakui adanya yang maha kuasa, tetapi mereka tidak beribadah
kepada-Nya, melainkan menyambah kepada arwah, terutama roh jahat yang
karena mampu mendatangkan bencana, mereka jinakkan dengan sajian-sajian,

1
di samping itu mereka dengan sangat memuliakan arwah nenek moyang yang
di anggap masih berkuasa mengatur hidup keturunanya.
Pemimpin atau bangsa Mongol yang pertama diketahui dalam sejarah
adalah Yesugey. Ia adalah ayah Jenghiz (Chinggiz atau Chingis). Jenghiz
aslinya bernama Temujin, seorang pandai besi yang mencuak namanya karena
perselisihan yang di menangkannya melawan Ongkhan atau Togirl, seorang
kepala suku Kereyt. Jenghiz sebenarnya adalah gelar bagi Temujin yang di
berikan kepadanya oleh sidang kepala-kepala suku Mongol yang
mengangkatnya sebagai pemimpin tertinggi bangsa itu pada tahun 1206, atau
juga di Subet Jenghiz Khan, ketika ia berumur 44 tahun.
Hulagu, salah seorang keturunan dari penguasa Mongol dari Jenghiz
Khan, Hulagu terkenal sebagai perusak dan penghancur Baghdad. Kekejaman
dan petualangannya menghancurkan Islam dan kebudayaanya. Namun setelah
sampai ke anak cucunya mereka telah berubah, buka lagi sebagai perusak tetapi
justru sebagai pembangun Islam. Kelak anak cucu dari bangsa Mongol inilah
yang berhasil mendirikan kerajaan Mughal di India.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Mughal?
2. Bagaimana Kekhalifahan Kerajaan Mughal?
3. Bagaimana kejayaan dan kemunduran pada masa Kerajaan Mughal?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah berdirinya kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya Kerajaan
Safawi. Jadi, diantara tiga Kerajaan Besar Islam tersebut, kerajaan inilah yang
termuda. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan islam pertama di anak benua
India. Awal kekuasaan islam di wilayah India terjadi pada masa Khalifah Al-
Walid, dari dinasti Bani Umayyah. Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh
tentara Bani Umayyah dibawah pimpinan Muhammad bin Qasim1.
Pada fase desintegrsi, dinasti Ghanaznawi mengembangkan kekuasaanya
di India dibawah pimpinan Sultan Mahmud dan pada tahun 1020 M, ia berhasil
menaklukkan hampir semua kerajaan Hindu wilayah ini, sekaligus
mengislamkan sebagian masyarakatnya. Setelah dinasti Ghanaznawi hancur,
muncul dinasti-dinasti kecil seperti Mamluk (1206-1290 M), Khaji (1296-1316
M), Tuglug (1320-1412 M), dan dinasti-dinati lain2.
Kerajaan Mughal di India dengan Delhi sebagai ibukota, didirikan oleh
Zahirudddin Babur (1482-1530 M), salah satu dari cucu Timur Lenk. Ayahnya
bernama Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana
dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad
akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada
masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan tetapi karena mendapat
bantuan dari raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand
tahun 1494 M. Pada tahun1504 M, ia menduduki Kabul, ibukota Afghanistan3.
Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan ekspansinya ke
India. Kala itu Ibarahin Lodi, penguasa India, dilanda krisis, sehingga stabilitas
pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-
sama Daulat Khan, gubernur Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta
bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim di Delhi.
1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015),
hlm. 145.
2
Ibid., hlm. 147.
3
Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Fajar Media Press, 2011),
hlm. 150.

3
Permohonan itu langsung diterimanya. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil
menguasai Punjab dengan ibu kotanya Lahore. Setelah itu ia memimpin
tentaranya menuju Delhi. Pada tanggal 21 april 1526 M, terjadilah pertempuran
yang dahsyat di Panipat. Ibrahim beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam
pertemuan itu. Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan
pemerintahannya disana. Dengan demikian, berdirilah Kerajaan Mughal di
India4.
Setelah kerajaan Mughal berdiri, raja-raja hindu di seluruh India
menyusun angkatan perang yang besar untuk menyerang Babur. Namun,
pasukan hindu ini dapat dikalah oleh Babur. Sementara itu, di Afgahanistan
masih ada golongan yang setia kepada keluarga Lodi. Mereka mengangkat
adik kandung Ibrahim Lodi, Mahfud, menjadi Sultan. Tetapi, sultan Mahmud
Lodi dengan mudah dikalahkan Babur dalam pertempuran dekat Gogra tahun
1529 M. pada tahun 1530 M, Babur meninggal dunia dalam usia 48 tahun
setelah memerintah selama 30 tahun, dengan meninggalkan kejayaan-kejayaan
yang cemerlang. Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh anaknya Humayun5.
Humayun, putra sulung Babur, dalam melaksanakan pemerintahan
banyak menghadapi tantangan. Sepanjang masa kekuasaanya selama sembilan
tahun (1530-1539 M) Negara tidak pernah aman. Ia senantiasa berperang
melawan musuh. Diantara tantangan yang muncul adalah pemberontakan
Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari Delhi.
Pemberontakan ini dapat dipadamkan. Bahadur Syah melarikan diri dan
Gujarat dapat dikuasai. Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran dengan Sher
Khan Humayun mengenai kekalahan. Ia terpaksa melariakan diri ke Kandahar
dan selanjutnya ke Persia. Di Persia ia menyusun kembali tentaranya.
Kemudian, dari sini ia menyerang musuh-mushunya dengan bantuan raja
Persia, Tahmasp. Humayun dapat mengalahkan Sher Khan Shah setelah
hampir 15 tahun berkelana meninggalkan Delhi. Ia kembali ke India dan
menduduki tahta kerajaan Mughal pada tahun 1555 M. setahun setelah itu
4
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015),
hlm. 147.
5
Ibid., hlm. 148.

4
(1556 M), ia meninggal dunia karena terjatuh dari tangga perpustakaannya, Din
Panah6.
Humayun digantikan oleh anaknya, Akbar, yang berusia 14 tahun.
Karena ia masih muda maka urusan kerajaan diserahkan kepada Bairan Khan,
seorang Syi’i.pada masa Akbar inilah kerajaan Mughal mencapai masa
keemasannya7.
Diawal masa pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-
sisa keturunan Sher Khan Shah yang masih berkuasa di Punjab.
Pemberontakan yang mengancam kekuasaan Akbar adalah pemberontakan
yang dipimpin oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan
pemberontak itu berusaha memasuki kota Delhi. Bairam Khan menyambut
kedatangan pasukan tersebut, sehingga terjadilah peperangan yang dahsyat,
yang disebut Panipat II pada tahun 1556 M. Himu dapat dikalahkan. Ia
ditangkap, kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat
dikuasai penuh8.
Setalah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan barisan Khan yang
sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan aliran
syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di
Jullandur tahun 1561 M. setelah persoalan-persoalan dalam negeri dapat
diatasi, Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia berhasil menguasai
Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalianjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal,
Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhaka, Ahmadnagar, dan Asigarh.
Wilayah yang sangat luas iu diperintah dalam suatu pemerintah militeristik9.
Dalam pemerintahan militeristik tersebut, Sultan adalah penguasa
diktator, pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala
komandan), sedang subdistrik dipegang oleh Faujdar (komandan). Jabatan-

6
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015),
hlm. 148.
7
Ibid.,
8
Ibid., hlm.149.
9
Ibid.,

5
jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bercorak kemiliteran.
Penjabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan kemiliteran10.
Akbar juga menerapkan apa yang dinamakan dengan dengan politik
Sulakhul (toleransi universal). Dengan politik ini, semua rakyat India
dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama11.
Kemajuan yang dicapai Akbar masih dapat dipertahankan oleh tiga sultan
berikutnya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-158 M),dan
Aurangzeb ((1658-1707 M). Tiga sultan penerus Akbar ini memang terhitung
raja-raja yang besar dan kuat. Setelah itu, kemajuan kerajaan Mughal tidak
dapat dipertahankan raja-raja berikutnya12.
Kemantapan stabilitas politik karena sistem pemerintahan yang
diterapkan Akbar membawa kemajuan dalam bidang-bidang yang lain. Dalam
bidang ekonomi, kerajaan Mughal dapat mengembangkan program pertanian ,
pertambangan , dan perdagangan. Akan tetapi, sumber keuangan negara lebih
banyak bertumpu pada sektor pertanian. Di sektor pertanian ini, komunikasi
antara pemerintah dan petani diatur dengan baik. Deh, merupakan unit lahan
terkecil. Beberapa deh tergabung dalam Pargana (desa). Komunitas petani
dipimpin oleh seorang Mukaddam. Melalui para mukaddam itulah pemerintah
berhubungan dengan petani. Kerajaan berhak atas sepertiga dari hasil pertanian
dinegeri itu. Hasil pertanian kerajaan Mughal yang terpenting ketika itu adalah
biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah, tembakau,
kapas, nila, dan bahan-bahan celupan13.
Disamping itu untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu diekspor
ke Eropa, Afrika , Arabia, Asia Tenggara bersamaan dengan hasil kerajian,
seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan Gordiyn yang banyak diproduksi di
Gujarat dan Bengal. Untuk meningkatkan produksi, Jehangir mengizinkan

10
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015),
hlm. 149
11
Ibid.,
12
Ibid.,
13
Ibid.,

6
Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M) mendirikana pabrik pengolahan hasil
pertanian di Surat14.
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya
juga berkembang. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan
pemnyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun berbahasa India. Penyair
India yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan Sufi
yang menghasilkan karya besar berjudul Padmavat, sebuah karya Alegoris
yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia. Pada masa Aurangzeb,
muncul seorang sejarawan bernama Abu Fadl dengan karyanya Akhbar Nama
dan Aini Akhbari, yang memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan
figure pemimpinnya15.
Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dam merupakan seni
terbesar uang dicapai kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitekturnya yang
indah dan mengagumkan. Pada masa Akbar dibangun istana Fatpur, Sikiri,
vila, dan masjid-masjid berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agera, Masjid
Raya Delhi dan istana indah di Lahore16.
B. Khalifah pemerintahan di Kerajaan Mughal
1. Sultan Zahiruddin Babur (1526-1530 M)
Zahiruddin Muhammad Babur memilik ayah bernama Umar Syeikh
Mirza, keturunann kelima dari Timur yang agung., adalah penguasa
Ferghana atau Khokand, suatu negeri kecil tetapi indah di daerah aliran
Jaxertes bagian atas. Dia bukan orang Mughal karena dia menyebut bahwa
dirinya orang Turki. Namun dinasti yang didirikannya dikenal dengan
isitlah Mughal17.
Awal mula ia menyerang India pada tahun 1516 M yang diarahkan
pada orang-orang Yusufzais. Pada tahun 1520 M suatu ekpedisi
dikirimkan untuk melawan Bajaur. Pada tahun 1524 M Babur maju sampai

14
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015),
hlm.149.
15
Ibid., hlm. 151.
16
Ibid.,
17
Syed Mahmudnnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm. 295.

7
di Dilpalpur yang diserbunya secara serentak. Nmaun , dia harus mundur
ke Lahore dan kembali ke Kabul. Dia bergantung pada kerja sama Daulat
Khan Lodi dan Alam Khan, yang atas seruannya Babur menyerbu India,
tetapi mereka berbalik melawannya ketika mereka mengetahui bahwa dia
tidak bermaksud menghentikan usahanya untuk menghancurkan kerajaan
Afghan di Delhi18.
Pada tahun 1526 M, terjadilah pertempuran Panipat pertama,dimana
Sultan Babur melawan 100.000 tentara Delhi yang dipimpin oleh Sultan
Ibrahim. Berkat kekuatan watak dan penglaman sebagai jenderal veteran,
Sultan Babur dapat menang mengalahkan ratusan ribu tentara tersebut19.
Setelah berhasil menang dipertempuran pertama, Babur menulai
peperangan di Kauna tanggal 16 Maret 1527 M. orang-orang Mughal
berjuang denagn keberanian yang luar biasa , sehingga mematahkan
barisan –barisan Rajput yang gagah berani itu. Rana Sanga terbunuh dalam
pertempuran itu, dan orang-orang Rajput dikalahkan. Ini merupakan suatu
kemenangan yang menentukan. Hal itu membuat Babur menjadi raja India
Tengah kerena dia telah merebut Doab20.
Kemuadian, setelah itu semua terjadi. Babur kembali melakukan
penyerangan kepada bangsa Afghan disebelah timur. Pertempuran ini
disebut dengan perang Gogra yang terjadi pada tanggal 6 Mei 1529 M.
setelah Babur dapat menguasai Bihar, terjadi penandatangan surat
perjanjian perdamaian yang dilakukan dengan Nasrat Shah dari
Benggala21.
Jadi sebagai hasil dari ketiga pertempuran itu, Babur telah
menundukkan India utara. Dia meniggalkan sebuah imperium yang
meliputi Badakhshan, Afganistan, Punjab, Delhi, daratan Bihar dan
wilayah-wilayahnya yang membentang ke sebelah Selatan sampai garis
pertahanan yang ditandai dengan benteng-benteng Biyana, Ranthambhor,
18
Syed Mahmudnnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm. 295-296.
19
Ibid., hlm. 296.
20
Ibid., hlm. 297.
21
Ibid.,

8
Gwalior, dan Chanderi. Babur tidak hidup klamauntuk menikmati hasil-
hasil kemenangannya. Dia meninggal dunia pada tanggal 26 Desember
1530 M22.
2. Sultan Humayun dan Sher Shah (1530-1556 M)
Babur digantikan oleh anaknya yang Babur digantikan oleh anaknya
yang tertua, Humayun, yang memerintah selama sepuluh tahun. Dia adalah
orang yang rendah hati, gagah berani cerdas dan cakap dalam hal yang
memerlukan energy yang besar, tetapi tidak dalam usaha keras yang terus-
menerus. Dia tidak memiliki kebijaksanaan politik dan ketrampilan
diplomatic, begitu pula tekad yang kuat dan keuletan ayahnya23.
Sehingga hal ini menyebabkan Humayun mendapatkan banyak
tantangan dan peperangan. Diantara peperangan yang dihadapinya adalah
mrnghadapi tantangan pemberontakan yang dilakukan oleh Bahadur Syah,
penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari Delhi. Tetapi pemberontakan
ini dapat diatasi dan Bahadur Syah kabur, oleh karena itu Gujarat dapat
dikuasai oleh Hamayun24.
Pada tahun 1540 M terjadi lagi pemberontakan yang dipimpin oleh
Sher Khan Shah di Kanauj. Dalam pertempuran ini Hamayun kalah dan
terpaksa lagi ke Kandahar dan selanjutnya diteruskannya ke Persia. Di
Persia ia menyusun kembali tentaranya, setelah mendapatkan bantuan dari
Sultan ke-2 Daulah Persiaa Tahmasp, dia menyerang kembali musuh-
nusuhnya dan dapat mengalahkan musuhnya Sher Khan Shah, setelah
hampir 15 tahun berkelana meninggalkan Delhi. Bangsa Afghan berduka
cita atas meninggalnya pemimpin mereka yang tangguh25.
Dengan meninggalnya Sher Khan Shah, pada tahun 1555 M ia dapat
kembali ke India dan menduduki tahta pada Daulah Mughal yang
ditinggalkannya, setahun ssetelah itu, ia pun wafat (1556 M) karena

22
Syed Mahmudnnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm.297.
23
Ibid., hlm. 297-298.
24
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013),
hlm. 316.
25
Ibid., hlm. 317.

9
terjatuh dari tangga perpustakaannya, Din Panah, dan digantikan anaknya
Akbar I yang masih berusia 14 tahun26.
3. Sultan Akbar (1556-1603 M)
Kondisi politik pada tahun 1556 M ini sangat gelap serta rumit,
dikarenakan seluruh negeri sedang berada dalam keadaan kacau-balau.
Dan negeri di sekitar Delhi dan Agra sedang menghadapi kelaparan yang
hebat. Kerajaan-kerajaan merdeka diberbagai bagian Sher Shah, Ibrahim
Sur, dan Sikandar Sur saling memperebutkan tahta. Akan tetapi, musuh
Akbar yang paling berat sebenarnya adalah Hemu, menteri Hindu dari
Adil Shah. Dia telah menghentikan kesetiaannya kepada tuanny, dan
merebut Agra dan Delhi dari Gubernur Mughal , Tardi Beg 27. Dan masih
banyak lagi permasalahan politik yang dihadapi oleh Sultan Akbar.
Denagn demikian, tugas Akbar membangun suatu imperium benar-benar
sulit.
Pada tahun 1556 M ini juga terjadi perang Panipat Kedua. Hal ini
dikarenakan Hemu yang maju menyrang orang-orang Mughal setelah
Delhi dan Agra direbut. Pada perang ini Bairam Khan yang turun untuk
menghadpi Hemu dimedan perang. Hemu berhasil menghancurkan saya-
sayap tentara musuhnya, dan bahkan dapat memenangkan perang ketika
matanya terkena anak panah. Karena tidak ada pimpinan, kesatuan-
kesatuannya segera kacau-balau dan melarikan diri. Hemu yang terluka itu
ditangkap dan dihukum pancung oleh Bairam Khan. Kekalahan Hemu
dalam pertempuran Panipat II menandai kemenangan yang menentukan
orang-orang Mughal didalam memperebutkan supremasi di Anak Benua
Indo-Pakistan28.
Setelah kemenangannya di perang Panipat II ini, Akbar dengan cepat
merebut Agra dan Delhi. Di Punjab, Sikandar Sur dipaksa menyerah

26
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013),
hlm. 317.
27
Syed Mahmudnnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm. 301.
28
Ibid.,

10
kemudian Akbar memperluas wilayah kekuasaannya dengan penaklukan
Gwalior, Ajmer, dan Jaunpur29.
Pada tahun 1567-1568 M, Akbar mampu menjatuhkan Cithor dan
membuat kepala-kepala suku Rajput yang lainnya menyerah. Dan pada
tahun 1572-1597 M, Akbar melakukan peperangan dengan keluarga
Mewar, yang akhirnya menang. Pada masa pemerintahannya, Akbar
mampu menaklukkan beberapa wilayah, antara lain; Gujarat (1572-1573
M), Bengala (1574-1576 M), Kabul (1581-1585 M), Kashmir (yakni
dikalahkan pada musim panas), Sind (1590-1591 M) dan Baluchistan
(1595 M), dan Kandahar (1590 M)30.
Meskipun kegeniusan Akbar mampu memperbesar dan
mengonsolidasikan Kekaisaran Mughal yang besar, dia gagal mendidik
anak-anaknya, yang perilakunya menyakitkan hati ayahnya pada hari-hari
terakhir kehidupannya. Dua dari anak-anaknya, Murad dan Danyal,
meninggal karena pengaruh minuman keras. Sekembalinya dari Deccan,
dia harus mengatasi pemberontakan anaknya yang tertua Salim, yang telah
diserahi tanggung jawab pemerintahan. Salim tampaknya telah bertekad
untuk merebut tahta. Hal ini cukup menyedihkan bagi seorang ayah yang
penuh kasih sayan, tetapi anaknya yang durhaka itu memperburuknya lagi
dengan secara rahasia menjadi penyebab pembunuhan sahabat yang dari
guncangan itu, dan dia meninggal dunia pada tahun 1605 M31.
4. Sultan Jahangir (1605-1628 M)
Pangeran salinm yang ditunjuk sebagai penggantinya oleh Sultan
Akbar sebelum kematiaannya. Dan setelah naik jabatan, dia diberi gelar
Nuruddin Muhammad Jahangir Padshah Ghazi. Peristiwa penting yang
terjadi pada masa pemerintahannya adalah pemberontakan Khusru. Yakni
terjadi perlawanan dan akhirnya dimenangkanoleh jaharuddin.setelah itu

29
Syed Mahmudnnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm. 302.
30
Ibid., hlm. 302-306.
31
Ibid., hlm.306.

11
Khusru di tangkap dan dipenjara. Khusru hidup sampai tahun 1622 M dan
meninggal dunia secara mengenaskan32.
Pada tahun 1612 M terjadi kembali pemberontakan di Bengala yang
dikepalai oleh seseorang kepala suku Afghan, Usman Khan. Pada bulan
Maret 1612 M Sujat Khan mengalahkan membunuh Usman Khan, dan
itulah pemberontakan Afghan yang terakhir di Bengala33.
Penaklukan Mewar yang dilakukan pada tahun 1497 M, hal ini
karena Amar Singh yang menggantikan Bapaknya (Paratap Singh) tidak
mau mengakui Supremasi Kaisar34.
Selain itu juga ada penaklukan di Rajput, Kangra, dan Deccan. Yang
dilakukan pada saat masa pemerintahan Jahangir.
5. Sultan Shah Jahan (1628-1658 M)
Ketika Jahangir meninggal, Shah Jahan berada di Deccan, dan
Pangeran Shahariyar menyatakan dirinya sebagai Kaisar Lahore. Akan
tetapi, Asaf Khan, mertua Shah Jahan, segera mengambil langkah-langkah
untuk menyelamatkan kepentinagn menantunya. Dia mengirimkan pesan
yang cepat kepada Shah Jahan, dan sementara itu menobatkan seorang
anak Khusru dengan gelar Dawar Baksh. Dia menggunakannya hanya
sebagai pengisi tahta sementara sebelum Shah Jahan dapat
dipermaklumkan sebagai kaisar. Kemudian dia bergerak menuju Lahore
dan mengalahkan Jahan sampai di ibu kota, memberhentikan Dawar Baksh
yang sial itu dibiarkan melarikan diri ke Persia. Nur Jahan diizinkan
menempuh masa pension dan memperoleh uang pensiun yang cukup besar
hingga kematiannya pada tahun 1645 M. Asaf Khan diangkat sebagai
menteri, dan tetap memegang jabatan itu hingga kematiannya pada tahun
1641 M.
Dalam masa pemerintahannya, terjadi dua pemberontakan lagi.
Tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Jhujhar Singh Bundela telah

32
Syed Mahmudnnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm. 307.
33
Ibid.,.
34
Ibid., hlm. 308.

12
menunjukkan semangat memberontak dan mengacau. Namun, dia
kemudian diusir seumur hidup35.
Dalam tahun kedua pemerintahannya suatu pemberontakan yang
hebat terjadi, dikepalai oleh Afghan Pir Lodi yang bergelar Khanjahan.
Dia pernah menjadi gubernur provindsi-provinsi sebelah selatan dari
kekaisaran itu. Ketika Shah Jahan meninggalkan Junnar dalam
perjalanannya ke Utara untuk menyatakan tuntutannya terhadap tahta, dia
mengikat persekutuan denagan Sultan Ahmadnagar, dan menimbulkan
banyak sekali kesulitan kepada orang-orang Mughal. Shah Jahan segera
mengirimkan suatu pasukan untuk menindas pemberontakan itu, dan
mengalahkannya di Tel Sehond pada tahun 1631 M. Dia kemudian
dihukum mati36.
Peperangan dengan bangsa portugis, yang tinggal di Hughli Bengala.
Hal ini disebabkan karena mereka orang portugis menyalahgunakan
kebaikan-kebaikan yang ada. Oleh sebab itu, Shah Jahan mengeluarkan
perintah bahwa mereka harus diusir. Pada tahun 1632 M, Hugli dikepung
dan akhirnya direbut37.
Selain itu Shah Jahan juga melakukan peperangan di Asia Tengah.
Keluarga Timur menganggap Transoxiania sebagai tanah leluhurnya, dan
sejak Babur diusir dari Sarghana, telah menginginkan memiliki kembali
wilayah asal-muasal nenek moyangnya yang besar. Keadaan juag
mendukungnya. Nazar Muhammad, penguasa Balkh dan Badakhsahan
yang tidak cakap, salah urus dalam mengelola urusan-urusan Negara.pada
tahun 1646 M Shah Jahan mengirimkan suatu pasukan besar dibawah
pimpinan pangeran Murad. Peperangan itu berhasil, dan Balkh maupun
Badakhshan diduduki. Akan tetapi, Murad segera ditarik kembali karena
dia berperilaku tidak disiplin dan Pangeran Aurangzeb dikirimkan bersama

35
Syed Mahmudnnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm. 310.
36
Ibid.,
37
Ibid., hlm. 311.

13
suatu pasukan besar untuk mengkonsolidasikan penaklukan-penaklukan.
Namun, dia gagal dan mengundurkan diri pada tahun 1647 M38.
Pada tahun 1622 M Kandahar telah direbut oleh Persia. Walupun
telah direbut, namun Shah Jahan tidak putus asa. Ia akhirnya menyerang
selama tiga kali, namun hasilnya tetap gagal. Kematian Kaisar Mugahl
selalu menjadi tanda bagi pecahnya persengkokolan rahasia yang berakhir
dengan perang perebuatan tahta. Pada bulan September 1657 M Shah
Jahan menderita sakit keras dan akhirnya meninggal dunia39.
6. Sultan Aurangzeb (1658-1707 M)
Karena telah berhasil mengalahkan saingannya, secara resmi
dinobatkan di Delhi dengan gelar Abdul Muzaffar Mohiuddin Mohammad
Auranzeb Alamgir Padshah Ghazi pada bulan Mei 1659 M.
pemerintahannya yang mencapai 50 tahun itu terbagi kedalam dua bagian
yang hampir sama. Dari tahun 1659-1682 M, dia kebanyakan berada di
India Utara dengan menyerahkan urusan-urusan Deccan kepada Raja-raja
mudanay, dari tahun 1681 M sampai kematiannya dia berada di Deccan,
terlibat dalam usahanya ungtuk menundukkan orang-orang Maratha.
Dia memulai pemerintahannya dengan menggunakan kembali
kalender komariah Islam dan menghentikan penggunaan tahun Ilahi dari
Akbar. Untuk meredakan kesengsaraan rakyatnya, Aurangzseb
menghapuskan banyak pajak dan pungutan yang menekan untuk
menurunkan harga makanan, bea atas jagung juga dikurangi. Untuk
menghentikan korupsi, Gubernur-gubernur dipindahkan dari suatu provinsi
ke provinsi yang lain40.
C. Kemajuan dan kemunduran di Kerajaan Mughal
1. Kondisi Politik dan Sosial Kerajaan Mughal
Dimasa Sultan Akbar kerajaan tidak tidak dijalankan dengan
kekerasan, ia banyak membantu dengan masyarakat, bahkan rakyat dari

38
Syed Mahmudnnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993), hlm. 311.
39
Ibid., hlm. 313.
40
Ibid.,

14
berbagai agama lain tidak dipandang sebagai orang lain dan dirinya
pundibuat menjadai orang Hindustan sejati. Dalam urusan pemerintahan,
dia menyusun pentadbiran secara teratur yag jarang taranya, sehingga
Inggris satu setengah abad kemudian setelah menaklukkan India, tidak
dapat memilih jalan lain, hanya meneruskana administrasi Sultan Akbar41.
Amir-amir dan sultan-sultan Islam yang selama ini berkuasa
didaerahnya sendiri dengan cara kesewenang-wenangan bersama dengan
para maharaja beragama Brahmana, berkat Akbar semuanya telah menjadi
tiang-tiang bagi sebuah imoerium Islam yang besar dibenua India.
Disamping itu, pemerintahan tidak dipengangnya sendri, tetapi
diadakannya menteri-menteri. Kepada pemungut pajak diperintahkan
dengan kerass agar tidak memungut pajak dengan memaksa dan memeras.
Di dalam persoalan agama, beliau sangat toleran dan bagi orang yang
beragama Hindu dihormati oleh Akbar dan tidak dipaksa untuk memeluk
agama Islam. Dengan demikian , Akbar merupakan seorang Reforman
Mughal yang telah menata pemerintahan dengan system yang lebih baik
disbanding dengan kerajaan-kerajaan sebelumnya. Di bidang agama,
dipandang sebagai tokoh moderat yang memberikan kebebasan kepada
pemeluknya untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-
masing42.
Denagn kebijakan terssebut, rakyat India sangat simpati kepadanya,
dan kehidupan social masyarakat saling hormat-menghormati serta
senantiasa menjunjung tinggi toleransi43.
2. Kondisi Pengetahuan dan Seni Kerajaan Mughal
Di bidang pengetahuan kebahasaan Akbar telah menjadikan tiga
bahasa sebagai bahasa nasional, yaitu bahasa Arab sebagai bahasa agama,
bahasa Turki sebagai bahasa bangsawan dan bahasa Persia sebagai bahsa
istana dan kesusastraan. Selain itu juga Akbar menambah bahasa Hindu
41
Dedi supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (bandung,: CV Pustaka Setia, 2016), hlm.
261-262.
42
Dedi supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (bandung,: CV Pustaka Setia, 2016), hlm.
262.
43
Ibid.,

15
menjadi bahasa Urdu. Dibdang filsafat juga cukup maju dan satu diantara
tokohnya adalah Akbar sendiri, sementara ahli Tasawuf yang terkenal pada
masa itu adalah Mubarok, Abul FAidhl, dan Abul Fadl44.
Sementara itu, karya seni yang paling menonjol adalah karya sastra
gubahan penyair istana, baik yang berbahassa Persia, maupun bahsa
India.penyair India yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayadi seorang
sastrawan sufi yang menghasilkan karya besar yang berjudul Padmavat,
sebuah karya alegoris yang mengandung pesan kebajiakn jiwa manusia.
Karya seni yang dapat dinikmati sekarang merupakan karya seni terbesar
yang dicapai Kerajaan Mughal adalah karya-karyaarsitektur yang indah
dan mengagumkan. Pada masa Akbar, dibangun Istana Fatfur di Sikri,
Vila, dan masjid yang indah. Pada zaman Syah Jehan dibangun masjid
berlapiskan mutiara dan Tajmahaldi Aqra, Masjid Raya di Delhidi istana
Indah, Lahore45.
Gedung-gedung sejarah yang ditinggalkan periode ini (abad ke-17)
adalah Tajmahal di Aqra, Benteng Merah, Jama Masjid, istana-istana, dan
gedung-gedung pemerintahan di Delhi. Sultan-sultan Mughal juga
mendirikan makam-makam yang indah. Berdasarkan uraian diatas maka
ilmu pengetahuan, seni, dan buadaya pada masa Kerajhaan Mughal cukup
pesat, Khususnya pada masa Akbar dan Aurangzeb46.
D. Kemunduran dan runtuhnya di Kerajaan Mughal
Setelah satu abad dinsti Mughal berada di puncak kejayaanya, para
pelanjut Aurangzeb tidak sanggupmempertahankan kebesaran yang telah
dibina oleh sultan-sultan sebelumnya. Pada abad ke-18 M kerajaan ini
memasuki masa-masa kemunduran. Kekuasaan politiknya mulai merosot,
suksesi kepemimpinan ditingkat pusat menjadi ajang perebuatan. Gerakan
sepatis Hindu di India Tengah, Sikh di belahan utara dan Islam dibagain timur
semakin lama, semakin mengancam. Sementara itu para pedagang Inggris

44
Dedi supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (bandung,: CV Pustaka Setia, 2016), hlm.
262.
45
Ibid., hlm. 263.
46
Ibid.,

16
untuk pertama kalinya diizinkan oleh Jahangir menanamkan modal India,
denagn didukung oleh kekuatan bersenjata semakin kuat menguasai wilayah
pantai47.
Pada masa Aurangzeb, pemberontakan terhadap pemerintahan pusat
memang sudah muncul, tetapi dapat diatasi. Pemberontakan itu bermula dari
tindakan-tindakan Aurangzeb yang dengan keras menerapkan pemikiran
puritanismenya. Setelahia wafat, penerusnya rata-rata lemah dan tidak mampu
menghadapi problema yang ditinggalkannya48.
Ada bebrapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal itu
mundur pada satu setengah abad terakhir dan membawa kepada kehancurannya
pada tahun 1858 M, yaitu :
1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi
militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh
kekuatan maritim Mughal. Begitu juga kekuatan passukan darat. Bahkan,
meraka kurang terampil dalam mengoperasikan persenjataan buatan
Mughal sendiri.
2. Kemerosotan moral dan hiodup mewah dikalangan elit politik, yang
mengakibatkan pemboprosan dalam penggunaan uang Negara.
3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-
ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama
snagat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
4. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang
lemah dalam bidang kepemimpinan49.

47
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015),
hlm. 159.
48
Ibid.,
49
Ibid., hlm. 163.

17
BAB III
PENUTUP
Para penguasa Mughal pada periode ini (1526-1707M) telah berhasil
membangun sebuah imperium yang tidak tertandingi di kawasan asia selatan.
Meski didera oleh berbagai rintangan dan hambatan yang muncul sebagai
akibat persaingan di kalangan orang Mughal sendiri dan juga perlawanan dari
berbagai suku bangsa yang telah lebih dulu berkuasa di delhi, orang Mughal
telah berhasil membangun asia selatan dalam seluruh aspek kehidupan
(politik,militer,agama,sosial,ekonomi dan budaya). Hasil karya dalam bidang
seni bangun masih dapat dilihat sampai pada hari ini. Perlawanan yang
dilakukan oleh orang afgan,Rajput,marata dan kaum sik seolah olah makin
memperkuat cengkraman orang Mughal terhadap bumi asia selatan. Untuk
sementara kelompok-kelompok perlawanan itu dapat dijinakkan dalam
pemerintahan ke-6 sultan Mughal pertama,tetapi kemudian ketika orang
Mughal terjadi lemah karena pertikaian diantara orang-orang Mughal itu
sendiri,maka bahaya latent dari orang-orang afghan,Rajput dan merata kembali
menjadi bahaya yang menggerogoti basis-basis kekuasaan orang Mughal dan
tinggal menunggu ajalnya dibawah kelas kasih para penguasa kolonia inggris
sebagai penguasa baru di asia selatan.
Dari uraian di atas dapat di tarik makna bahwa persatuan dapat menjadi
benteng yang tangguh untuk menghadapi rintangan, tantangan dan
hambatan,sementara perpecahan merupakan awal dari suatu kehancuran.

18
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, S. (2011). Peta Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: Fajar Media Press.
Mahmudnnasir, S. (1993). Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. (2013). Sejarah Peradaban Islam. Riau: Yayasan Pusaka Riau.
Supriyadi, D. (2016). Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.
Yatim, B. (2015). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

19

Anda mungkin juga menyukai