Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 6

SEJARAH PERADABAN MASA DINASTI MUGHAL DI INDIA DAN DINASTI


SAFAWI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Kebudayaan Islam Asia dan Eropa
Dosen Pengampu : Mayana Permatasari, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Kurniawati 193111199 PAI 5F


2. Aidaifthoriya Hasna Husniyah 193111200 PAI 5F
3. Muhammad Dzulfikar 193111201 PAI 5F

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia Islam pada Abad ke-17 bertumpu kepada tiga kerajaan besar,
yaitu Kerajaan Syafawi di Persia, Mughal di India, dan Turki Utsmani di
Turki dengan dua periode. Periode 1500-1700 merupakan fase kemajuan
Islam melalui tiga kerajaan besar tersebut. Secara eksternal, di masa itu, pusat
kekuasaan imperium Romawi Timur yaitu Konstantinopel jatuh ke tangan
Turki dan kemajuan ekspansi Islam ke Eropa Timur berjalan lancar. Adapun
secara internal, ketiga kerajaan tersebut memiliki kecenderungan teologi-
politik yang berbeda. Kerajaan Syafawi di Persia menjadikan aliran Syi’ah
sebagai madzhab resmi dari kerajaan, dan semenjak itu sampai kini Iran
adalah pusat aliran Syi’ah. Kerajaan Utsmani merupakan Kekhalifahan Sunni.
Sementara Kerajaan Mughal di India berusaha memperkecil pertentangan
antara Sunni dan Syi’ah1.
Dinasti Safawi lahir di Persia pada awal abad ke-16 Masehi. Bagi
Persia, berdirinya Dinasti ini dianggap sebagai bangkitnya kembali
impremium Persia dan nasionalismenya yang telah dijatuhkan oleh Islam pada
masa pemerintahan Umar bin Khatab dalam peperangan di Qadisia pada tahun
635 M dan Nahawand pada tahun 642 M.2
Kerajaan Safawi dan Mughal, tidak saja mengakhiri kekhilafahan
Abbasiah, tetapi juga mewarnai corak perkembangan politik dunia Islam
secara keseluruhan yang semula bersatu di bawah naungannya. Berdasar pada
uraian di atas, sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut tentang sejarah asal
usul, dan kemajuaan, serta kehancuran Kerajaan Safawi di Persia dan Mughal
di India.

1
Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. (bandung: Pustaka Setia, 2008), 252
2
Aizid, Rizem. 2021. Sejarah Peradaban Islam. (Yogyakarta: DIVA Press) hlm 325

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah berdirinya Dinasti Mugfhal.?
2. Apa saja faktor kemajuan Dinasti Mugfhal?
3. Apa saja faktor kemunduran Dinasti Mugfhal?
4. Bagaimana sejarah peradaban Dinasti Safawi?
5. Bagaimana dampak dari dinasti Mughal dan syafawi dalam peradaban
global?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Dinasti Mugfhal.
2. Untuk mengetahui faktor kemajuan Dinasti Mugfhal.
3. Untuk mengetahui faktor kemunduran Dinasti Mugfhal.
4. Untuk mengetahui sejarah peradaban Dinasti Safawi.

2
BAB II

PRMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Dinasti Mugfhal


Mughal adalah sebuah dinasti yang diperintah oleh raja-raja yang berasal
dari daerah Asia Tengah, keturunan Timur Lenk, seorang Turki-Mughal yang
lahir di Kesh di Transoksania (Turkistan) pada tahun 1336. Pemimpinnya dikenal
sebagai seorang muslim fanatik, dan pertama kali melakukan penyerangan ke
India pada tahun 1398. Selain itu, beliau mengangkat Khizer Khan sebagai
gubenur di Multan sekaligus wakilnya untuk India. Timur Lenk meninggal pada
usia 70 tahun (1405), tahtanya diberikan kepada anaknya Syah Rukh Mirza. India
dapat ditaklukan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, salah satu keturunan Timur
Lenk pada tahun 1503.3
Secara geneologis, Babur merupakan cucu Timur Lenk (dari pihak ayah)
dan keturunan Jenghiz Khan (dari pihak ibu). Babur lahir pada 14 Februari 1483
hari Jum’at di Farghana di bagian utara Transoksania (kini Uzbekistan).
Sepeninggal ayahnya, Umar Mirza, ia menggantikannya menjadi penguasa di
Farghana. Ekspansinya ke India dimulai dengan menundukkan penguasa setempat
yaitu Ibrahim Lodi dengan bantuan Alam Khan (Paman Lodi) dan gubernur
Lahore. Ia menghadapi Dinasti Lody yang terakhir (Ibrahim Lody) yang
tentaranya berjumlah 40.000 orang diluar kota Panipat pada April 1526. Dalam
peperangan ini, Lody terbunuh dan Babur menguasai Delhi dan Agra. Sejak itu

3
Badrim Yatim. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada,
2003), hlm, 175

3
Babur dapat menguasai India dan mendirikan dinasti Mughal yang beribukota di
Delhi.4
Kerajaan Mughal didirikan pada tahun 1526. Jumlah keseluruhan sultan
Mughal 29 orang.Kerajaan ini memiliki sultan-sultan yang besar dan terkenal
pada abad ke-17, yaitu Akbar (1556-1606), Jehangir (1605-1627), dengan
permaisurinya Nurjannah, Syah Jehan (1628-1606), dan Aurangzeb (1659- 1707)5
Sepanjang pemerintahannya kondisi negara tidak stabil, karena banyak
terjadi perlawanan dari musuh-musuhnya. Pada tahun 1540 terjadi pemberontakan
yang dipimpin oleh Sher Kkhan di Qanuj. Dalam pertempuran ini, Humayun
kalah dan melarikan diri ke Qandahar dan kemudian ke Persia. Atas bantuan Raja
Persia ia menyusun kekuatannya kembali. Setelah merasa kuat ia melakukan
pembalasan dan menguasai India lagi tahun 1555 M.6
Setelah perluasan daerah kekuasaannya, ia menaklukkan penyerangan di
Bengal untuk membantu penguasa daerah itu (Sultan Mahmud) yang sedang
melawan Sher Syah Syah Suri. Ketika peperangan terjadi, beliau kehilangan
kontak untuk mengontrol kekuasaannya di Delhi dan Agra. Ternyata kedua
wilayah tersebut dikendalikan oleh saudaranya (Hindal). Peperangan tersebut
mengalami kekalahan. Pasukan beliau dipukul mundur oleh Sher Syah, hingga
melarikan diri ke Iran pada Juli 1543 untuk meminta bantuan dari raja Persia
(Syah Tahmasp). Raja Persia membantu beliau dan bisa menaklukan Qandahar
dan Kabul.
Di luar India Syah Syah Suri memperkokoh kekuasaanya dan melakukan
pembaruan dibidang administrasi, keuangan, perdagangan, komunikasi keadilan,
perpajakan, dan pertanian. Namun ia wafat pada 22 Mei 1545. Tahtanya
digantikan kepada putranya Ismail Syah yang memerintah dari 1545-1553. Ia

4
Siti Maryam, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Klasik hingga Modern (Yogyakarta: LESFI,
Cet.3, 2009), 184
5
Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. (bandung: Pustaka Setia, 2008) 148
6
Siti Maryam, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Klasik hingga Modern (Yogyakarta: LESFI,
Cet.3, 2009) 184

4
tidak sesukses ayahnya, setelah ia wafat. Tahtanya digantikan kepada anaknya
Firuz yang masih muda, berumur 12 tahun. Namun ia dibunuh oleh pamannya
sendiri, Mubariz Khan, yang menjadi penguasa meskipun menghadapi tantangan.
Humayyun memanfa’atkan kekacauan pemerintahan musuhnya, sehingga bisa
merebut kembali Delhi dan Arga. Namun ia wafat karena kecelakaan, jatuh dari
lantai dua perpustakaan Sher Mandal, di Delhi, pada Januari 1556.
B. Masa Ke-emasan
Kemajuan yang dicapai pada masa dinasti Mughal merupakan sumbangan
yang berarti dalam mensyiarkan dan membangun peradaban Islam di India.
Kemajuan-kemajuan tersebut antara lain:
a. Bidang Ilmu Pengetahuan
Dinasti Mughal juga banyak memberikan sumbangan dibidang di
bidang ilmu pengetahuan. Sejak berdiri, banyak ilmuwan yang dating
ke India untuk menuntut ilmu pengetahuan. Bahkan istana Mughal pun
menjadi pusat kegiatan kebudayaan. Hal ini karena adanya dukungan
dari penguasa dan bangsawan serta ulama. Aurangzeb misalnya,
memberikan sejumlah besar uang dan tanah untuk membangun pusat
pendidikan di Lucknow.
Di tiap-tiap masjid memiliki lembaga ingkat dasar yang dikelola
oleh seorang guru. Pada masa Syah Jehan didirikan sebuah pergurua
tinggi di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintah
dipegang oleh Aurangzeb. Dibidang ilmu agama berhasil
dikodifikasika hokum islam yang dikenal dengan sebutan Fatwa-I-
Alamgri.
b. Bidang Ekonomi
Kontribusi Mughal dibidang ekonomi adalah memajukan pertanian
terutama untuk tanaman padi, kacang, tebu, rempah-rempah, tembakau
dan kapas. Pemerintah membentuk lembaga khusus untuk mengatur
masalah pertanian. Wilayah terkecil disebut deh, dan beberapa deh

5
tergabung dalam bargana (kawedanan) setiap komunitas petani
dipimpin oleh mukaddam. Melalui mukaddam inilah pemerintah
berhubungan dengan petani. Disamping pertanian, pemerintah juga
memajukan industry tenun. Hasil industry ini banyak dekspor keluar
negeri seperti Eropa, Arabia, Asia Tenggara dan lain-lain. Pada masa
Jahangir, banyak investor asing yang diizinkan menanamkan
investasinya, seperti mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di
Surath.
c. Bidang Seni dan Arsitektur
Hasil karya seni dan arsitektur Mughal sangat terkenal dan dapat
dinikmati sampai sekarang. Ciri yang menonjol dari arsitektur Mughal
adalah pemakaian ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi
warna-warni. Bangunan yang menunjukkan ciri ini antara lain:
benteng merah, istaa-istana, makam kerajaan dan yang paling tujuh
keajaiban dunia yang dibangun oleh Syekh Jehan khusus untuk
istrinya Noor Mahal yang cantik jelita. Bangunan lain yang bermotif
sama adalah Masjid Raya Delhi yang berlapis marmer dan sebuah
istana di Lahore.
Kebijakan-kebijakan dalam pengembangan kebudayaan
ditampakkan adanya bentuk perpaduan antara unsur Islam dengan
Hindu. Bentuk ini misalnya dapat dilihat secara jelas pada arsitektur
dan lukisan pada beberapa benteng dan istana di Ajmer, Agra,
Allahabad, Lahore, dan Fathepur Sikri. Sejumlah bangunan dinding
yang berkelok-kelok untuk menyangga bagian atap, bentuk-bentuk
zoomorphic, motif lonceng dan rantai, dan sejumlah sarana lainnya,
seluruhnya telah digunakan dalam konstruksi bangunan masjid dan
istana zaman sebelumnya. Kubah yang lahir dari tradisi arsitektur
Muslim dipakai baik untuk masjid maupun kuil.

6
Bidang sastra juga menonjol. Banyak karya sastra yang diubah dari
bahasa Persia ke bahasa India. Pada masa Akbar berkembang bahasa
Urdu, yang merupakan perpaduan dari berbagai bahasa yang ada di
India. Bahasa urdu ini kemudian banyak dipakai di India dan Pakisan
sekarang. Sastrawan Mughal yang terkenal adalah malik Muhammad
Jayashi, dengan karya monumentalnya Padmavat, sebuah karya
alegoris yang mengandung kebajikan jiwa manusia. Sastrawan lain
adalah Abu Fadhl yang juga sejarawan. Karyanya berjudul Akbar
Nama dan Ain e-Akbari, yang mengupas sejarah Mughal berdasarkan
figure pimpinannya.7
C. Masa Kemunduran Dinasti Mugfhal
a. Periode Kekuasaan di Era Kemunduran dan Kehancuran
Bahadur Syah menggantikan kedudukan Aurangzeb. Lima tahun
kemudian terjadi perebutan antara putra-putra Bahadur Syah. Jehandar
dimenangkan dalam persaingan tersebut dan sekaligus dinobatkan sebagai raja
Mughal oleh Jenderal Zulfiqar Khan meskipun Jehandar adalah yang paling
lemah di antara putra Bahadur. Penobatan ini ditentang oleh Muhammad
Fahrukhsiyar, keponakannya sendiri. Dalam pertempuran yang terjadi pada
tahun 1713, Fahrukhsiyar keluar sebagai pemenang. Ia menduduki tahta
kerajaan sampai pada tahun 1719 M. Sang raja meninggal terbunuh oleh
komplotan Sayyid Husein Ali dan Sayyid Hasan Ali. Keduanya kemudian
mengangkat Muhammad Syah (1719- 1748). Ia kemudian dipecat dan diusir
oleh suku Asyfar di bawah pimpinan Nadzir Syah. Tampilnya sejumlah
penguasa lemah bersamaan dengan terjadinya perebutan kekuasaan ini selain
memperlemah kerajaan juga membuat pemerintahan pusat tidak terurus secara
baik. akibatnya pemerintahan daerah berupaya untuk melepaskan loyalitas dan
integritasnya terhadap pemerintahan pusat.

7
Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban Islam (Malang: UMM Press, Cet.2, 2004),150

7
Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760-1806) Kerajaan Mughal
diserang oleh pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani.
Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760-1806) Kerajaan Mughal diserang
oleh pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani.
Akbar II (1806-1837 M) pengganti Syah Alam, memberikan konsesi
kepada EIC untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang
diinginkan oleh pihak Inggris, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris
harus menjamin penghidupan raja dan keluarga istana. Kehadiran EIC
menjadi awal masuknya pengaruh Inggris di India.
Bahadur Syah (1837-1858) pengganti Akbar II menentang isi perjanjian
yang telah disepakati oleh ayahnya. Hal ini menimbulkan konflik antara
Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Bahadur Syah, raja terakhir Kerajaan
Mughal diusir dari istana pada tahun (1885 M). Dengan demikian berakhirlah
kekuasaan kerajaan Islam Mughal di India.
Demikianlah, setelah Aurangzeb (1707), tahta kerajaan diduduki rajaraja
yang lemah. Sementara itu dipertengahan abad ke-18, Inggris sudah mulai
menancapkan kukunya di India. Pada 1761 Inggris menguasai sebagian
wilayah kerajaan. Pada 1803 Delhi dikuasai dan penguasa Mughal berada di
bawah pengaruh Inggris. Pada 1857 penguasa Mughal mencoba
membebaskan diri dari penjajahan Inggris, tetapi ia dapat dikalahkan. Pada
1858, Bahadur II, raja Mughal yang terakhir itu diusir Inggris dari istananya.
Kelemahan Mughal menjadi sebab makin leluasanya Inggris memperluas
wilayah jajahan. Pada masa pemerintahan Akbar II terjadi konsesi antara
Mughal dan EIC. Inggirs bebas mengembangkan usahanya dan sebagai
imbalannya Inggris memberikan jaminan kehidupan raja dan keluarga istana.
Sejak itu kedudukan raja tak ubahnya seorang pensiunan Inggris yang tidak
punya kekuasaan sedikitpun.
Puncak kekuasaan Inggris diraih ada tahun 1857 ketika kerajaan Mughal
benar-benar jatuh dan rajanya terakhir, Bahadur Syah diusir ke Rangun

8
(1858). Inggris juga berusaha menguasai Afghanistan (1879) dan kesultanan
Muslim Balucistan juga ditaklukan (1899). Dengan demikian, imperialisme
Inggris telah merata di seluruh anak benua India
b. Sebab Kemunuduran dan Kehancuran
Dari masa panjang sekitar tiga setengah abad Mughal berkuasa, tetapi
masa perkembangan dan kejayaannya hanya dapat dipertahankan sekitar satu
abad, yaitu sampai dengan masa Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah masa
Aurangzeb, Mughal mengalami kemunduran secara berangsur-angsur dalam
waktu sekitar kurang dekiti dari dua abad. Di masa Sultan Bahadur Syah,
Mughal mengalami kejatuhannya yaitu ketika sultan terakhir Bahadur Syah
diusir dari istananya.
Banyak Faktor penyebab kemunduran dan kehancuran antara lain:
1. erebutan kekuasaan antara keluarga. Hampir semua keturunan Babur
umumnya memiliki watak yang keras dan ambisius sebagai keturunan
Ttimur Lenk yang juga wataknya demikian.
2. Pemberontakan oleh umat hindu. Umat hindu yang mayoritas dan
umat Islam yang minoritas tapi memegang otoritas kekuasaan. Hal ini
menimbulkan ketidaksenangan sebagian garis keras orang-orang hindu
kepada pemerintahan Islam. Pemberontakan-pemberontakan dari
pihak hindu beberapa kali terjadi seperti yang dipimpin oleh Hemu di
Delhi dan Agra masa Akbar I, pemberontakan yang dipimpin oleh
guru Tegh Bahadur di masa Aurangzeb, Pemberontakan di Panipat
yang dipimpin oleh Rraja Udaipur, dll.
3. Serangan dari kerajaan atau kekuatan luar. Serangan pihak luar semula
dilakukan oleh Raja Safawi di Persia, kemudian dari Afghanistan.
Pangkal perselisihan antara Mughal dan Safawi karena rebutan daerah
Kandahar.
4. Kelemahan Ekonomi. Kemunduran politik Mughal sangat
menguntungkan bangsa-bangsa Barat untuk menguasai jalur

9
perdagangan. Akhirnya terjadilah persaingan dagang di pantai selatan
India antara Inggris, Portugis, Belanda dan Perancis, yang
dimenangkan Inggris. Selanjutnya Inggris melalui Persyarikatan
Dagang India Timur atau The East India Company (EIC) menguasai
perdagangan India.
5. Intervensi Politik dan Militer dari kekuatan imperialis Barat. Konflik
laten antara kekuasaan Islam dengan umat hindu dimanfaatkan oleh
Barat dengan melakukan politik devide et impera.
6. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi
militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau
oleh kekuatan maritim Mughal.
7. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang
negara.Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam
melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga
konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya
8. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang
lemah dalam bidang kepemimpinan.

D. Sejarah Peradaban Dinasti Safawi

a)Sejarah berdirinya Dinasti Safawi

Dinasti Safawiyah berkuasa pada tahun 1501-1722 yang dimana


pada saat itu mengalami restorasi singkat pada tahun 1729-1736. Pada
masa kejayaannya, wilayah Safawiyah meliputi Iran, Azerbaijan,
Armenia, sebagian besar Irak, Georgia, Afganistan, Kaukasus dan
sebagian Pakistan serta Turmenistan dan Turki.

Kerajaan Safawiyah bermula dari gerakan tarekat yang berdiri di


Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat

10
Safawiyah yang didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan
berdirinya kerajaan Turki Utsmani. Nama Safawi diambil dari nama
pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M) dan nama itu terus bertahan
hingga aliran ini beralih menjadi gerakan politik, bahkan hingga berhasil
mendirikan kerajaan. Safi al-Din adalah seorang sufi yang beraliran
Syi’ah. Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa ia adalah keturunan
imam ketujuh Syi’ah Itsna ‘Asyariah, Musa al-Qasim. Gurunya bernama
Syaikh Taj al-Din Ibrahim Zahid sekaligus sebagai mertuanya. Sebelum
gurunya wafat. Safi al-Din ditunjuk sebagai penggantinya untuk
memimpin tarekat Zahidiyah yang didirikan oleh gurunya. Di bawah
kepemimpinannya Zahidiyah beralih menjadi Safawiyah. Para
pengikutnya sangat teguh memegang ajaran agama. Dalam tarekat ini,
apabila terjadi pergantian pemimpin maka dilakukan dengan sistem
penunjukan langsung, yaitu apabila seorang ayah wafat, pimpinan tarekat
yang dipimpinnya diambil alih oleh putranya. Setelah Safi al-Din wafat,
ia digantikan oleh putranya Sadr al-Din (1334-1399 M) lalu Khawaja Ali
(1399-1427) M), lalu Ibrahim (1427-1447 M)

Dalam perjalanannya, tarekat Safawi ini perlahan-lahan berubah


dari gerakan tarekat murni yang bersifat lokal menjadi gerakan
keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syria dan Anatolia (Asia
kecil) dan pengikutnya pun semakin bertambah. Fanatisme terhadap
tarekat ini yang menentang sikap orang yang tidak mengikuti faham
mereka, memotivasi gerakan ini memasuki dunia politik. Kecendrungan
ini terwujud pada masa kepemimpinan Junaid (1447-1460).

Ketika Junaid wafat ia digantikan oleh putranya, Haedar (1470


M). Pada masa pemerintahan Haidar, ia melanjutkan persekutuan
ayahnya dengan AK.Koyunlu untuk melawan Kara Koyunlu. Dan Ia
berhasil mengalahkan Kara Konyunlu. Akan tetapi persekutuannya

11
dengan AK.Koyunlu berantakan dan berakhir bahkan sampai
bermusuhan. AK.Koyunlu menganggap Safawi sebagai rival politiknya
dalam meraih kekuasaan. Oleh karena itu AK.Koyunlu berusaha
melenyapkan kekuatan militer dan kekuasaan Safawi. Dan pada tahun
1488, ketika pasukan Haidar menyerang wilayah Sircasia dan pasukan
AK.Koyunlu memberikan bantuan militer kepada pasukan Syirwan,
sehingga pasukan Haidar kalah dan Haidar sendiri terbunuh dalam
pertempuran tersebut.

Kekalahan dan kematian Haidar, tidak membuat pasukannya


putus asa. Mereka berkumpul di Ardabil dan membaiat Ali, putra sulung
Haidar, sebagai pemimpin mereka. Akan tetapi, karena ketidak senangan
AK.Koyunlu, dibawah kepemimpinan Ya’kub, Ali beserta ibu dan kedua
adiknya ditangkap dan dipenjarakan selama 4,5 tahun (1489-1493 M).
Pada tahun 1493 M, mereka dibebaskan dengan syarat Ali harus
membantu Rustam, putra mahkota AK.Koyunlu untuk menyingkirkan
rival politiknya (sepupunya sendiri) dalam menduduki tahta kekuasaan.
Setelah itu Ali kembali ke Ardabil. Karena khawatir akan pengaruh Ali
semakin meluas. Rustam menyerang Ali (1494) dan dalam serangan
tersebut Ali terbunuh.

Kekuatan gerakan Safawi bangkit kembali setelah dipimpin oleh


Ismail bin Haidar (1501-1524 M), yang sebelumnya ditunjuk oleh Ali.
Pada saat tentara AK.Koyunlu menyerang Safawi (1494), Ismail
meloloskan dirinya dan lari ke Ghilan. Ditempat persembunyiannya ia
menghimpun kekuatan dan memelihara hubungan baik dengan para
pengikutnya di Azerbijan, Syria dan Anatolia selama lima tahun ia
bersiap siaga dengan pasukan Qizilbasy nya yang bermarkas di Gilan.
Pada tahun 1501, pasukannya berhasil mengalahkan pasukan
AK.Koyunlu, dengan menaklukkan Tybriz, pusat kekuasaan

12
AK.Koyunlu. Di kota inilah Ismail memproklamirkan dirinya sebagai
Syah Ismail I, penguasa I kerajaan Safawi. Dan sepuluh tahun kemudian,
kerajaan Safawi menguasai seluruh Persia. Dengan demikian semakin
tegaklahkerajaan Safawi dengan sistem pemerintahan teokrat, dan
menjadikan Syi’ah Itsna Asyariah sebagai mazhab resmi Negara.

b) Masa keemasan Dinasti Safawi

1. Bidang Politik dan Sosial

Pada masa awal, kerajaan Safawi berbentuk suatu


pemerintahan teokratik, pejabat tertinggi negara dipegang oleh wakil
Syah, baik dalam urusan politik maupun keagamaan. Jabatan ini
pertama kali dipegang oleh seorang Qizilbasy dari suku Syamlu.
Demikian juga panglima perang dipegang oleh Qizalbasy.
Sedangkan wazir, pemimpin birokrasi pe-merintahan dan sadr,
pemimpin lembaga keagamaan di pegang oleh orang-orang Persia. 8
Kondisi perpolitikan ini berlangsung hingga wafatnya Ismail I.
Kebijaksanaan-kebijaksanaan Ismail tersebut, pada akhir
pemerintahannya menimbulkan dampak negatif bagi kerajaan
Safawi. Hal ini ditandai dengan adanya persaingan tidak sehat dalam
tubuh kerajaan antar suku-suku Turki, pejabat-pejabat keturunan
Persia dan Qizilbasy dalam merebut pengaruh untuk memimpin
kerajaan.

Keadaan politik pada masa Dinasti Safawi mulai bangkit


kembali setelah Abbas I naik tahta pada tahun 1587-1629. ia menata
administrasi negara dengan cara yang lebih baik. Langkah-langkah

8
Tim Penyusun, Sejarah Kebudayaan Islam, jilid III (Ujung Pandang: Depatemen Agama, Direktoral Jendral
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1982-1983), h.69.

13
yang ditempuh olehnya guna memulihkan politik Dinasti Safawi
diantaranya;

 Mengadakan pembenahan administrasi dengan cara


pengaturan dan pengontrolan dari pusat.

 Pemindahan ibu kota

 Berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qiziblash atas


Dinasti Safawi dengan cara membentuk pasukan baru yang
anggotanya terdiri atas bangsa Georgia, Armenia dan
Sircassia yang telah ada sejak Raja Tahmasp I.

 Mengadakan perjanjian damai dengan kerajaan Turki


Utsmani

 Berjanji tidak akan menghina tiga khalifah dalam khutbah


Jum’at.

Lantas pada tahun 1622 M pasukan Abbas I sukses merebut Pulau


Hurmuz, kemudian Pelabuhan Gumruh menjadi Pelabuhan Bandar
Abbas.

2. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan

Tradisi keilmuan bangsa Persia terus berlanjut hingga


kerajaan Safawi. Ada beberapa ilmuan yang selalu hadir di istana,
seperti Baha al-Din al-Syirazi (generalis ilmu pengetahuan) Sadr al-
Din al-Syirazi (filosof), Muhammad Baqir ibn Muhammad Damad
(sejarahwan, teolog dan ilmuan). Dalam bidang pengkajian
keislaman kaum Syi’ah gemar melakukan ijtihad dan bagi mereka
pintu ijtihad tidak pernah tertutup. Dalam bidang kebudayaan, kota
Isfahan sebagai ibu kota kerajaan Safawi dan merupakan kota yang

14
sangat indah. Di kota ini berdiri bangunan-bangunan yang megah
lagi indah seperti mesjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah,
jembatan raksasa dan istana Chihil Sutun, dari segi arsitekturnya
nampak jelas keindahannya. Kota ini diperindah oleh taman wisata
yang ditata secara apik. Dan ketika Abbas I wafat, di Isfahan
terdapat 162 mesjid, 48 akademi 1802 penginapan dan 273
permandian umum. Unsur seni lain terdapat pula dalam bentuk
kerajinan tangan, keramik, karpet permadani, pakainan tenunan,
tembikar dan lain-lain.9

3. Bidang Militer

Mulai dari Safi al-Din sampai Abbas III. Pada masa Ismail I tentara-
tentara tersebut terbentuk dalam satu pasukan Qizilbasy yang
bermaskas di Ghilan. Pada masa Abbas I, dua orang Inggris, Sir
Antony dan saudaranya Sir Robert Shearley, datang di kerajaan
safawi untuk bekerja sama dalam bidang ini. Keduanya mengajarkan
tentang ilmu perang supaya kerajaan dapat melawan musuh,
terutama cara membuat meriam. Rupanya kedua orang Inggris
tersebut memperalat kerajaan Safawi untuk memerangi Turki, karena
Turki adalah musuh nomor wahid Inggris pada saat itu.Dengan bekal
persenjataan ini Abbas I menyusun tentara baru sebagai pengawal
pribadinya yang terdiri dari orang-orang Turki yang tidak menyukai
orang-orang Usmani. Tentara tersebut dipersiapkan untuk
menandingi tentara Inkisyariah, tentara utama Turki Usmani.

c)Masa kemunduran Dinasti Safawi

Setelah wafatnya Abbas I (1628 M), Kerajaan Safawi diperintah


oleh enam orang raja, yaitu Syafi Mirza (1628-1742 M), Abbas II (1742-
9
Mar’ah, Fatkhatul, dkk. 2021. “Seni Arsitektur Dinasti Safawi dan Dinasti Mughal”. Tsaqofah &
Tarikh: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan. Vol 6(1) hlm 43-44

15
1667 M), Sulaeman (1669-1694 M), Husain (1694-1722 M), Tahmasab II
(1722-1732 M) dan Abbas III (1732-1736 M). Kejayaan pada masa
Abbas I tidak dapat berkembang, yang akhirnya membawa kepada
kemunduran dan mengakibatkan runtuhnya kerajaan Safawi. Faktorfaktor
intern mundur dan kehancuran kerajaan Safawi diantaranya sebagai
berikut:10

1. Pada masa Safi Mirza dan Shah Abbas II, administrasi


pemerintahan dirubah beberapa propinsi kaya dibawahi oleh
pemerintahan pusat, di-perintah langsung oleh Shah.
Kebijaksanaan ini membawa akibat negatif bagi kerajaan
yaitu; melemahkan kelompok Qizilbasy yang menguasai
daerah propinsi-propinsi sehingga kerajaan kehilangan
kekuatan, karena kelemahan tersebut tidak segera
ditanggulangi dan kekuatan yang Ghulam (budak-budak)
yang tidak memiliki mutu tempur seperti kelompok Qizilbasy.

2. Terjadinya perebutan kekuasaan dalam kerajaan yang


disebabkan oleh tradisi penunjukan raja.

3. Dekadensi moral para raja-raja dan watal mereka yang kejam,


seperti Safi Mirza yang tidak segan-segan membunuh
pembesarpembesar kerajaan. Abbas dan Sulaiman yang
pemabuk dan tidak terlalu memperhatikan kondisi kerajaan,
akibatnya rakyat bersikap apatis terhadap pemerintah.

Selanjutnya, faktor ekstern menyebabkan kemuduran, bahkan menjadi


faktor kehancuran Kerajaan Safawi adalah :

Desky, Harjony. 2016. “KERAJAAN SAFAWI DI PERSIADAN MUGHAL DI INDIA Asal Usul,
10

Kemajuan dan Kehancuran”. TASAMUH: JURNAL STUDI ISLAM. Vol 8(1). hlm 130

16
1. Konflik berkepanjangan dengan Turki Usmani dengan Safawi yang tidak pernah
berhenti, mengakibatkan lemahnya kekuasaan Safawi.

2. Kelemahan-kelemahan tersebut mengundang keberanian musuh untuk merampas


daerah-daerah kekuasaannya, ditambah lagi dengan banyaknya daerah dalam
wilayah kekuasaan Safawi melepaskan diri dan melakukan
pemberontakanpemberontakan daerah-daerah yang melepaskan diri terhadap
kerajaan.

Dari faktor intern dan ekstern di atas, kerajaan Safawi akhirnya


mengalami kehancuran dan berakhirlah kekuasaan Dinasti Safawi di
Persia, pada tahun 1736 M yang dijatuhkan oleh Nadir Syah, seorang
kepala salah satu suku bangsa Turki yang ada di Persia ketika itu.

E. Pengaruh pemerintahan dinasti Mughal dan dinasti safawi terhadap


peradapan masyarakat global.
Dalam masa-masa kemajuan Islam khususnya pada zaman kerajaan
dan dinasti-dinasti yang mulai berkembang pada saat itu gimana pada sekitar
tahun 1400 M sampai 1600 M muncul berbagai kerajaan-kerajaan Islam di
berbagai belahan dunia di mana salah satunya kerajaan Safawi di Persia dan
kerajaan Mughal di India dimana kedua raja tersebut merupakan salah satu
kerajaan yang merupakan diluar kekuasaan awal Islam sendiri berkuasa pada
daerah di timur tengah selain pada kerajaan dinasti Usmani pada masa itu.
Dimana pada kali ini ini kami membahas mengenai dua kerajaan besar di
mana kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia dimana kedua
kerajaan tersebutberada pada wilayah yang saling berdampingan satu sama
lain dan dan juga bisa dibilang berkaitan dengan kerajaan Usmani di di Turki
jadi ketiga kerajaan tersebut memiliki satu daerah ataupun perbatasan yang
saling berdekatan dan bergandengan tangan satu sama lain sehingga oleh

17
karena itu penyebaran agama Islam di kerajaan syafawi dan Mughal yang
diluar dari kekuasaan timur tengah mudah untuk dilakukan oleh para ulama
Islam pada masa itu.11

Dinasti Mughal
Kerajaan Mughal di India sendiri bukan merupakan kerajaan Islam
yang pertama kali ada di India melainkan kerajaan Islam yang terakhir yang
berada pada masa kejayaan agama Islam sendiri di mana agama Islam sendiri
sudah masuk ke India sejak pada masa kekhalifahan saat itu namun hanya
sebatas kegiatan penjelajahan oleh umat Islam saat itu. Kerajaan Mughal
sendiri didirikan pada tahun 1526 di mana memiliki kurang lebih 29
Sultandan kerajaan Mughal sendiri mengalami masa kemunduran ataupun
keruntuhannya pada sekitar tahun 1850-an dimana salah satu penyebabnya
adalah adanya pemberontakan yang dilakukan oleh Inggris ke India pada saat
itu.
Pengaruh kerajaan Mughal pada era global saat ini di mana meliputi
berbagai hal di mana pada zaman dahulu kekuasaan Islam sangatlah
berkembang dengan pesat dimana dilihat dari kekuasaan tiga kerajaan besar
yang menguasai hampir dua pertiga belahan dunia dan dampaknya pada
masyarakat global di mana salah satunya dilihat pada bidang seni dan
arsitektur di mana pekerjaan muka sendiri meninggalkan sebuah jejak
peradaban pada bidang seni dan arsitek yang kita kenal dan kita ketahui
mengenai kebesarannya dan kehebatannya seni tersebut yaitu masjid yang
dibangun di Delhi India yaitu Taj mahal merupakan salah satu peninggalan
kerajaan dinasti Mughal dimana masjid tersebut menggabungkan dua seni
arsitektur yaitu seni Islam dan Hindu gimana maksud tersebut masih kokoh
berdiri dan masih digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Islam di India.12

11
Muhammad Din Z. 2018. Sejrah peradaban islam. CV. Intrans Publishing – Malang. Hal 35.
12
M sukirlah . Mughal Perkembangan Kemajuan Dan Kemunduran. ACADEMIA. Hal 11

18
Selain dari seni arsitektur pengaruh dinasti Mughal pada masyarakat
global salah satunya setelah mampunya dinasti tersebut menjadi salah satu
dinasti yang bercorak Islam yang memiliki kekuasaan yang sangat besar dan
pengaruh yang besar pada saat itu di mana yang kita ketahui bahwasannya
India sendiri merupakan negara yang mayoritas beragama Hindu dari dulu
sampai sekarang dan dengan hadirnya dinasti Mughal pada saat itu
menunjukkan bahwasanya Islam mampu berkembang dengan baik dan
meninggalkan salah satu sejarah yang besar bahwasannya Islam pernah
berjaya di India pada masa itu sehingga masyarakat global pada zaman
sekarang dapat mengetahuinya dengan peninggalan-peninggalan yang masih
ada ada meskipun pada zaman sekarang agama Hindu sendiri lebih mayoritas
pada masyarakat India meskipun banyak juga warga dan masyarakat muslim
di sana.
Selain hal tersebut dimana akulturasi dan asimilasi yang terjadi di pada
dinasti Mughal yang bercorak Islam dengan masyarakat India yang bercorak
Hindu sendiri di mana terjalin hubungan antar satu sama lain hingga
munculnya buku-buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa India ataupun
sebaliknya buku bahasa India yang diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh
karena itu pendidikan pada masa itu juga mengalami kemajuan hingga
munculnya tokoh-tokoh besar Islam di mana salah satunya yaitu Abdul
Raihan al-biruni13, meskipun adat istiadat yang ada di India sangat
bertentangan dengan Islam sendiri namun kehidupan yang berjalan pada saat
itu berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya suatu bentuk pemberontakan
anne-marie masyarakat Hindu yang ada di India tersebut.

Dinasti syafawi

13
Faidi ahmad. 2020. Akulturasi budaya islam dan india ; tinjauan historis terhadap dialektika
kebudayaan islam di india . journal of histori and culktural heritage. Vol 1. Hal 52

19
Kerajaan Safawi sendiri mengalami puncak puncak kejayaannya di
mana terdapat 3 bidang yang mengalami kemajuan pada masa itu dimana
yaitu meliputi bidang ekonomi pengetahuan dan dan seni infrastruktur, di
mana untuk segi ekonomi sendiri bidang ilmu pengetahuan memiliki
pengaruh yang besar dimana dengan munculnya ilmu pengetahuan yang ada
di sana maka perkembangan ekonomi pun semakin bagus di mana salah
satunya nya ibukota kerajaan Safawi memiliki q&a dimana menjadi suatu
tempat yang strategis dalam jalur perdagangan laut dari timur dan barat.
Kemudian pada bidang infrastruktur dan seni kerajaan Safawi di Persia sendiri
dapat dilihat pada masjid yang dibangun pada tahun 1661 Masehi dan ada
masjid syekh Luth Ayla yang dibangun pada tahun 1613 ai dimana
infrastruktur yang dibangun dan seni pada ceramah tersebut menandakan
bahwasanya perkembangan kesenian dan infrastruktur kerajaan Safawi pada
masa itu mengalami kemajuan yang sangat pesat di mana munculnya banyak
sekali seniman-seniman persia di antaranya yaitu Syiah Ismail dan pada seni
kaligrafi sendiri ya itu ada Syah Abbas adalah Ali Riza14
Dimana pada dinasti Safawi sendiri pengaruh pada dunia global pada
saat itu di mana adalah lebih lebih kepada ilmu pengetahuan dan infrastruktur
dimana ilmu pengetahuan yang ada pada dinasti Safawi sendiri berkembang
dengan pesat dan dan menjadi salah satu tolak ukur terjadinya perubahan
dunia dan pada fase tersendiri dimana sejalan dengan perekonomian yang
lancar maka bangunan-bangunan yang ada pada kerajaan Safawi dapat
berkembang dengan baik dan dan menjadi satu tolak ukur dan contoh bagi
negara-negara lain dalam membangun kerajaannya khususnya pada bidang
infrastruktur sehingga tidak goyah apabila terdapat ancaman dan sebagai suatu
bentuk kekokohan suatu bangsa. Dan untuk pada bidang seni dan infrastruktur

14
Usman ismail. Pendidikan Pada Tiga Kerajaaan Besar (Kerajaan Turki, Usmani, Safawiy Di Persia
Dan Moghul Di India) JURNAL PENDIDIKAN ISLAM IQRA’ Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Manado. Vol. 11. Nomor 1

20
sendiri dapat kita lihat sampai sekarang di mana terdapat peninggalan
peninggalan di Persia mengenai adanya dinasti Safawi di mana yang
menunjukkan bahwasanya pada masa itu dinasti Safawi sangat berkembang
dengan pesat dan menjadi salah satu tolak ukur pada perkembangan dunia.15
Di mana dari sedikit penjelasan mengenai dampak-dampak dan
kemajuan-kemajuan pada kedua dinasti di atas dimana terdapat satu poin
penting mengenai dampak kedua dinasti tersebut terhadap perkembangan
dunia di mana tidak luput dari kedua dinasti tersebut dimana dalam sebuah
catatan dan kebanyakan buku-buku terdapat 1 dinasti lagi yang menjadi suatu
tolak ukur dalam perkembangan dunia sampai saat ini di mana yaitu dinasti
Umayyah dinasti Safawi dan dinasti Mughal dimana ketiga dinasti tersebut
merupakan dinasti Islam yang memiliki kekuasaan pada tiga bagian wilayah
di mana untuk dinasti Umayyah sendiri berada di Mesir di mana yang
menguasai kekuasaan timur tengah dan untuk dinasti Mughal sendiri lebih
kepada penguasaan di India dan Asia serta pada dinasti Safawi kepada Persia
dan sekitarnya meliputi Eropa.
Dan pada ilmu pendidikan sendiri ketika dinasti tersebut merupakan
salah satu dinasti Islam yang memiliki kejayaan yang tinggi pada bidang
pendidikan dan ilmu pengetahuan di mana pada masa itu ketika dinasti
tersebut menguasai hampir dua pertiga dunia baik dari segi ekonomi sosial
politik dan ilmu pengetahuan serta penguasaan wilayah juga meliputi oleh
karena itu di mana pendidikan yang ada pada kedua dinasti khususnya syafawi
dan mughal ini dimana para tokoh-tokoh dan ulama-ulama Islam yang muncul
yang menjadi pokok penting berkembangnya dinasti tersebut sehingga
memiliki pengaruh yang tinggi terhadap dunia khususnya bangsa Eropa saat
itu dimana bangsa Eropa pada saat itu merupakan masa-masa keterpurukan
dan kegelapan di Eropa sehingga setelah dua dinasti ini berkembang dan

15
Syarifudin ahmad. Makalah kerajaan syafawi di Persia Bahasa dan sastra arab fakultas usuludin dan
adap uin sultan maulana hasan. Academia.

21
lama-kelamaan mengalami keruntuhan bangsa Eropa sendiri memiliki poin
ataupun titik di mana mereka mampu menguasai khususnya pada bidang ilmu
pengetahuan di mana dengan mengambil buku-buku dan sumber-sumber
pengetahuan dari kedua dinasti tersebut di mana erat kaitanya dengan perang
salib antara Eropa yaitu khususnya pada Yahudi dan Kristen untuk melawan
peradaban Islam sendiri di mana yang berkembang pesat di Eropa setelah
terjadinya perang salib merupakan imbas yang sangat besar bagi peradaban
dunia meskipun dalam Islam sendiri setelah perang salib banyak ulama-ulama
dan ilmu pengetahuan serta sumber-sumbernya yang hangus dan hilang tanpa
jejak dimana menjadi suatu masa masa keruntuhan dan dan keterpurukan bagi
umat Islam.

22
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemerintahan kerajaan Mughal berkuasa selama 3 abad lebih,
terhitung mulai tahun berdirinya 1526 M sampai tahun kehancurannya 1858
M atau dengan istilah lain, kerajaan ini bertahan dan berkuasa selama 332
tahun. Sebagimana pendapat Toynbee yang menyatakan setiap kebudayaan
yang dewasa memiliki empat tahap hidup: lahir, tumbuh, runtuh, dan silam.
Kerajaan Mughal telah melewati konsepsi itu. Namun Kerajaan Mughal tidak
mungkin lepas dari sejarah Islam sekaligus sejarah India, karena kerajaan ini
merupakan warisan dua peradaban besar tersebut.
Dinasti Safawiyah berkuasa pada tahun 1501-1722 yang dimana pada
saat itu mengalami restorasi singkat pada tahun 1729-1736. Pada masa
kejayaannya, wilayah Safawiyah meliputi Iran, Azerbaijan, Armenia, sebagian
besar Irak, Georgia, Afganistan, Kaukasus dan sebagian Pakistan serta
Turmenistan dan Turki.
Kerajaan Safawiyah bermula dari gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah
yang didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan berdirinya
kerajaan Turki Utsmani. Nama Safawi diambil dari nama pendirinya Safi al-
Din (1252-1334 M) dan nama itu terus bertahan hingga aliran ini beralih
menjadi gerakan politik, bahkan hingga berhasil mendirikan kerajaan. Sama
halnya dengan kerajaan-kerajaan lainnya, dalam sejarah perjalanan Safawi
telah dicapai kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang antara lain, politik,
ekonomi, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, militer. Namun pada akhirnya
kedua kerajaan tersebut mengalami kemunduran, sampai kehancurannya.
Di mana dari sedikit penjelasan mengenai dampak-dampak dan
kemajuan-kemajuan pada kedua dinasti di atas dimana terdapat satu poin

23
penting mengenai dampak kedua dinasti tersebut terhadap perkembangan
dunia di mana tidak luput dari kedua dinasti tersebut dimana dalam sebuah
catatan dan kebanyakan buku-buku terdapat 1 dinasti lagi yang menjadi suatu
tolak ukur dalam perkembangan dunia sampai saat ini di mana yaitu dinasti
Umayyah dinasti Safawi dan dinasti Mughal dimana ketiga dinasti tersebut
merupakan dinasti Islam yang memiliki kekuasaan pada tiga bagian wilayah
di mana untuk dinasti Umayyah sendiri berada di Mesir di mana yang
menguasai kekuasaan timur tengah dan untuk dinasti Mughal sendiri lebih
kepada penguasaan di India dan Asia serta pada dinasti Safawi kepada Persia
dan sekitarnya meliputi Eropa.

B. SARAN
Penulis memahami bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu ,
kami sangat membutuhkan saran dan kritik dari pembaca makalah untuk
menunjang makalah berikutnya menjadi jauh lebih baik.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadin. 2013. Sejarah Islam. (Makassar: Rayhan Intermedia)

Aizid, Rizem. 2021. Sejarah Peradaban Islam. (Yogyakarta: DIVA Press)

Badrim Yatim. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, (Jakarta, PT.
Rajagrafindo Persada, 2003)

Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. (bandung: Pustaka Setia, 2008)

Desky, Harjony. 2016. “KERAJAAN SAFAWI DI PERSIADAN MUGHAL DI


INDIA Asal Usul, Kemajuan dan Kehancuran”. TASAMUH: JURNAL STUDI
ISLAM. Vol 8(1). hlm 121-141

Faidi ahmad. 2020. Akulturasi budaya islam dan india ; tinjauan historis terhadap
dialektika kebudayaan islam di india . journal of histori and culktural heritage. Vol
1. Hal 52
M sukirlah . Mughal Perkembangan Kemajuan Dan Kemunduran. ACADEMIA. Hal
11
Mar’ah, Fatkhatul, dkk. 2021. “Seni Arsitektur Dinasti Safawi dan Dinasti Mughal”.
Tsaqofah & Tarikh: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan. Vol 6(1) hlm 42-50

Moh. Nurhakim. Sejarah dan Peradaban Islam (Malang: UMM Press, Cet.2, 2004)

Muhammad Din Z. 2018. Sejrah peradaban islam. CV. Intrans Publishing – Malang.
Hal 35.

Siti Maryam, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam: Dari Klasik hingga Modern
(Yogyakarta: LESFI, Cet.3, 2009)

25
Syarifudin ahmad. Makalah kerajaan syafawi di Persia Bahasa dan sastra arab
fakultas usuludin dan adap uin sultan maulana hasan. Academia.
Tim Penyusun. Sejarah Kebudayaan Islam. jilid III (Ujung Pandang: Depatemen
Agama, Direktoral Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 1982-
1983)

Usman ismail. Pendidikan Pada Tiga Kerajaaan Besar (Kerajaan Turki, Usmani,
Safawiy Di Persia Dan Moghul Di India) JURNAL PENDIDIKAN ISLAM IQRA’
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado. Vol. 11. Nomor 1
Zakariya, Din Muhammad. 2018. SEJARAH PERADABAN ISLAM (Prakenabian
hingga Islam di Indonesia). (Malang: CV. Intrans Publish)

26

Anda mungkin juga menyukai